Anda di halaman 1dari 20

ASPEK KEPERILAKUAN PADA

PERENCANAAN LABA DAN


ANGGARAN
1 Ivandi Hafizh F 2 Diajeng Sekar Wangi
C1C018060 C1C019091

KELOMPOK 5

3 Syifa' Ibnatu Sulaiman 4 Muh. Rafi Naufal


C1C019092 C1C019101
1. Fungsi Perencanaan Laba dan Anggaran

Perencanaan laba adalah pengembangan dari rencana operasional


untuk mencapai sasaran dan tujuan. Laba sangat penting dalam
perencanaan karena rencana yang diharapkan adalah laba yang
memuaskan. Perencanaan laba perusahaan terdiri dari anggaran
operasi terperinci dan anggaran laporan keuangan.
Pendekatan Fundamental

1 2 3

Apriori Posteriori Pragmatik


sasaran laba merupakan
Sasaran laba manajemen menggunakan
subordinasi dari
mendominasi suatu standar laba yang tidak
perencanaan dan
perencanaan telah diuji dan disetujui oleh
dinyatakan sebagai suatu
pengalaman
hasil dari perencanaan
Fungsi Anggaran

1. Anggaran merupakan hasil akhir dari


proses perencanaan perusahaan.
2. Anggaran merupakan cetak biru
perusahaan untuk bertindak
3. Anggaran bertindak sebagai alat
komunikasi internal yang
menghubungkan beragam
departemen atau divisi organisasi
antara satu dengan yang lainnya dan
dengan manajemen puncak.
4. Anggaran dapat berfungsi sebagai
standar terhadap hasil operasi aktual
yang dapat dibandingkan

5. Anggaran berfungsi sebagai alat


pengendalian yang memungkinkan
manajemen untuk menemukan bidang
yang menjadi kekuatan atau kelemahan
perusahaan

6. Anggaran mencoba untuk


memengaruhi dan memotivasi manajer
maupun karyawan untuk terus
bertindak dengan cara yang konsisten,
efektif, efisien, dan selaras dengan
tujuan organisasi
2. Pandangan Perilaku Terhadap Proses
Penyusunan Anggaran

Dalam menyusun sebuah anggaran terdapat


beberapa langkah penting yang harus
diperhatikan, antara lain :

1. Menentukan jangka waktu anggaran


2. Menentukan tujuan dan sumber daya
3. Memperhatikan dan mengawasi proses
persetujuan anggaran
4. Menganalisis kegunaan anggaran dalam
perusahaan
Tahapan Utama Proses Penyusunan Anggaran

3
2
1
Pengendalian dan
evaluasi kinerja
Implementasi

Penetapan tujuan
TAHAP
PENETAPAN TUJUAN

Aktivitas perencanaan dimulai dengan


menerjemahkan tujuan organisasi yang luas ke
dalam tujuan aktivitas khusus. Untuk menyusun
rencana yang realistis dan menciptakan anggaran
yang praktis, interaksi yang ekstensif diperlukan
antara manajer lini dan manajer staf organisasi.
TAHAP
IMPLEMENTASI

Rencana formal digunakan untuk


mengomunikasikan tujuan dan strategi
organisasi serta untuk memotivasi orang secara
positif dalam organisasi. Hal ini dicapai dengan
menyediakan target kinerja terperinci bagi
mereka yang bertanggung jawab untuk
mengambil tindakan.
TAHAP
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI KINERJA

Anggaran menjadi tolok ukur terhadap kinerja


aktual dibandingkan dan berfungsi sebagai
dasar untuk melakukan manajemen
berdasarkan pengecualian. Sebenarnya, untuk
menjaga efisiensi dalam operasi, baik kinerja
di atas standar maupun di bawah standar
harus diakui dan diinvestigasi.
3. Dampak Negatif Dalam Proses Pembuatan Anggaran

Berbagai fungsi anggaran seperti penetapan tujuan, pengendalian dan


mekanisme evaluasi kinerja dapat memicu berbagai dampak negatif dalam
proses pembuatan anggaran. Contohnya seperti rasa tidak percaya,
anggaran masih ditolak oleh banyak partisipan dalam organisasi, konflik
internal, terbentuknya kelompok informa yang kecil, anggaran seringkali
dipandang sebagai alat tekanan manajerial, dll
1. Rasa Tidak Percaya: Anggaran merupakan sumber tekanan yang
dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri, rasa permusuhan dan
mengarah pada kinerja yang menurun. Riset telah menemukan
sejumlah besar rasa tidak percaya diri terhadap seluruh proses
anggaran.
Anggaran masih ditolak oleh banyak partisipan dalam organisasi :
Alasannya yaitu bahwa proses anggaran memerlukan waktu dan
perhatian yang besar. Manajer atau penyelia mungkin merasa
terlalu terbebani dengan adanya permintaan yang ekstensif atas
waktu dan tanggung jawab rutin anggaran. Akhirnya, banyak
manajer dan penyelia kurang memahami seluk beluk penyusunan
anggaran.
3. Konflik Internal: Gejala umum dari konflik internal adalah
ketidakmampuan untuk mencapai kerja sama antarpribadi dan
antarkelompok selama proses penyusunan anggaran. Konflik
internal menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif dan
bermusuhan. Konflik dapat menyebabkan orang berfokus pada
kebutuhan departemen sendiri secara eksklusif daripada
kebutuhan organisasi secara total. Situasi ini menyebabkan
keselarasan tujuan menjadi lebih sulit untuk dicapai.
4. Terbentuknya kelompok informa yang kecil, yang bekerja menentang tujuan
dari anggaran : Kelompok karyawan ini biasanya dibentuk untuk melawan konflik
internal dan tekanan yang diciptakan oleh anggaran tersebut. Tujuan mereka
adalah untuk mengurangi ketegangan. Namun, tujuan mereka dapat berlawanan
dengan organisasi dan dampak yang tidak diinginkan dari aktivitas mereka bisa
juga berlawanan dengan tujuan yang dimaksudkan di awal oleh suatu
perusahaan.
5. Anggaran seringkali dipandang sebagai alat tekanan manajerial : Orang-orang
merasakan tekanan ketika manajemen puncak berusaha untuk memperbaiki
efisiensi dengan cara memperoleh lebih banyak output dari tingkat input yang
ada atau bahkan bisa lebih rendah. Sementara sedikit tekanan memang
diinginkan, tekanan yang berlebihan dapat dihubungkan dengan frustasi, emosi
yang meningkat dan penyakit fisik yang ditimbulkan oleh stres.
4. konsep perencanaan dan
penganggaran

A. Tahap penetapan tujuan

Tujuan organisasi sangat dipengaruhi


oleh tujuan anggota organisasi yang
dominan, yang secara kolektif
mempunyai pengendalian yang
mencukupi atas sumberdaya
organisasi untuk membuat komitmen
ke arah tertentu atau untuk menahan
dari yang lain.
B Keselarasan tujuan
kompatibilitas akan terjadi ketika individu
memandang bahwa kebutuhan pribadinya
dapat dipenuhi dengan mencapai tujuan
organisasi. Jika tujuan organisasi dipandang
sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi
atau untuk memenuhi kebutuhan pribadi, maka
tujuan organisasi akan terhambat
C Partisipasi D Implementasi
Partisipasi adalah suatu proses Setelah tujuan organisasi ditetapkan,
pengambilan keputusan bersama oleh direktur mengonsolidasikannya ke
dua bagian atau lebih pihak dimana dalam anggaran formal yang
keputusan tersebut akan memiliki komprehensif. Cetak biru untuk
dampak masa depan terhadap tindakan ini di tingkat perusahaan
mereka yang membuatnya. Dengan kemudian disetujui oleh presiden
kata lain, direksi dan para stakeholder direktur atau dewan komisaris.
saling bersinergi dalam merencakan Anggaran tersebut kemudian
penganggaran. diimplementasikan melalui komunikasi
kepada karyawan kunci dalam
organisasi.
E.Pengkomunikasian anggaran F. Kerjasama dan koordninasi

komunikasi anggaran bertujuan untuk Implementasi anggaran yang berhasil


menginformasikan manajer tingkat bawah membutuhkan kerjasama dari orang-orang dengan
mengenai tanggung jawab mereka, komunikasi beraneka ragam keterampilan dan bakat. Setiap
atas sasaran anggaran juga dimaksudkan untuk dimensi dari rencana tersebut harus dijelaskan
memenangkan kepercayaan dari karyawan tingkat dengan hati-hati kepada mereka yang
bawah. bertanggungjawab untuk mengambil
tindakan guna mengembangkan dalam diri mereka
suatu perasaan akan keterlibatan dan nilai penting
mereka sendiri dalam konteks anggaran
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai