Kelompok 1
1. Ali ababil
2. Bela indriyani
1 3.
4.
5.
Sri wati nasution
Indah fortuna dewi
Rena adha sabtriatna
6. Maghfira maulani
7. Rahma susanti
8. Sinta purnama
9. Reni afriana
10. Mella frastika
11. Pramai sella arenda
12. Yunsri pasaribu
13. Juharitia harsatika putri
2
Banjir adalah ancaman musiman yang terjadi
apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada
dan menggenangi wilayah sekitarnya. Banjir
didefinisikan sebagai tergenangnya suatu tempat
akibat meluapnya air yang melebihi kapasitas
pembuangan air disuatu wilayah dan menimbulkan
kerugian fisik, sosial dan ekonomi (Rahayu
dkk,2009.
Kategori atau jenis banjir terbagi berdasarkan
lokasi sumber aliran permukaannya dan berdasarkan
mekanisme terjadinya banjir
Berdasarkan lokasi sumber aliran
permukaannya, terdiri dari :
1. Banjir kiriman (banjir bandang) yaitu banjir
yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan
didaerah hulu sungai.
2. Banjir lokal yaitu banjir yang terjadi karena
volume hujan setempat yang melebihi kapasitas
pembuangan disuatu wilayah.
Berdasarkan mekanisme terjadinya banjir
yaitu :
1. Regular flood yaitu banjir yang diakibatkan
oleh hujan.
2. Irregular flood yaitu banjir yang diakibatkan
oleh selain hujan, seperti tsunami, gelombang
pasang, dan hancurnya bendungan.
klasifikasi
Osteoporosis primer
●
Tipe 1 adalah tipe yang timbul pada wanita pascamenopause
●
Tipe 2 terjadi pada orang lanjut usia baik pria maupun wanita
Osteoporosis Sekunder
●
Kelainan hepar
●
Kegagalan ginjal kronis
●
Kurang gerak
●
Kebiasaan minum alkohol
●
Pemakai obat-obatan atau corticosteroid
●
Kelebihan kafein
●
Merokok
Osteoporosis Idiopatik
●
Osteoporosis yang tidak di ketahui penyebabnya dan di temukan pada Usia
kanak-kanak (juvenil), Usia remaja (adolesen), Pria usia pertengah.
7
Epidemiologi
8
Etiologi
pemakaia
men n Obat
opau kortikoste
roi Pe
se
ny
gangguan
metabolis
usia
lanju Pe m, gizi
buruk
t
ny
penyerap
an yang
buruk
eb
peny
eb
penyakit
tulang
sumsum, ab
ebab gangguan
lain ab
fungsi
ginjal,
penyakit
se
yang hepar,
tidak pr
penyakit
paru
kronis,
ku
diket cedera
er organ.
er
10
Penyebab secara kausal
●
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kurangnya hormon estrogen (hormon utama pada
perempuan )
●
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan
dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang ( osteoklas ) dan
pembentukan tulang baru ( osteoblas ).
●
Osteoporosis juvenile idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui.
11
PATOFISIOLOGI
• Jika sudah mencapai umur 30 tahun struktur tulang sudah tidak terlindungi
karena adanya penyerapan mineral tulang. Dalam keadaan normal terjadi
prose yang terus menerus dan terjadi secara seimbang yaitu proses resobrsi
dan proses pembentukan tulang (remodeling) . Setiap ada perubahan dalam
keseimbangan ini, misalnya roses resobrsi lebih besar dari proses
pembentukan, maka akan terjadi penurunan massa tulang.
• Proses konsolidasi secara maksimal akan dicapai pada usia 30-35 tahun untuk
tulang bagian korteks dan lebih dini pada bagian trabekula. Pada usia 40-45
tahun, baik wanita maupun pria akan mengalami penipsan tulang bagian
korteks sebesar 0,3-0,5% / tahun dan bagian trabekula pada usia lebi muda.
Padapria seusia wanita menopause mengalami penipisan tulang berkisar 20-
30% dan pada wanita 40-50% / tahun.
• Penurunan massa tulang lebih cepat pada bagian-bagian tubu yang
metacarpal, kolum femoris, dan korpus vertebra. Bagian-bagian tubuh yang
sering fraktur adalah vertebra, paha bagian proksimal dan radius bagian distal.
woc
Manifestasi klinis
Nyeri timbul mendadak
Sonodensitometri
• Sebuah metode yang digunakan untuk menilai densitas
perifer dengan menggunakan gelombang suara dan
tanpa adanya resiko radiasi.
●
Kadar Ca, P, Fosfatase alkali tidak menunjukkan kelainan yang nyata.
●
Kadar HPT (pada pascamenoupouse kadar HPT meningkat)
●
Kadar 1,25-(OH)2-D3 absorbsi Ca menurun.
●
Eksresi fosfat dan hidroksipolin terganggu sehingga meningkat kadarnya.
CT-SCAN
Pemeriksaan Laboratorium
16
Penatalaksanaan medis
• mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi dan
Bifosonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis
• Perempuan pascamenopause yang menderita osteoporosis juga bisa
mendapatkan estrogen ( biasanya bersama dengan progesterone) atau
alendronat, yang dapat memperlambat atau menghentikan penyakitnya.
• Pemberian Kalsitonin, untuk diberikan kepada orang yang menderita patah
tulang belakang yang disertai nyeri.
• Pemberian Nutrilife-deer Velvet
• obat-obatan yg dapat meningkatkan pembentukan tulan adalah Na-fluorida
dan steroid anabolic
• obat-obatan yang dapat mengahambat resorbsi tulang adalah kalsium,
kalsitonin, estrogen dan difosfonat.
Penataksanaan keperawatan
●
Membantu klien mengatasi nyeri.
●
Membantu klien dalam mobilitas.
●
Memberikan informasi tentang penyakit yang diderita kepada klien.
●
Memfasilitasikan klien dalam beraktivitas agar tidak terjadi cedera.
18
Asuhan
Keperawatan
1. pengkajian
Identitas klien
• nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk,
tanggal pengkajian, nomor register, diagnosa medik, alamat, semua data mengenai
identitaas klien tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya.
• Dalam pengkajian Merupakan riwayat penyakit yang pernah diderita pasien sebelum
diagnosis osteoporosis muncul seperti reumatik, Diabetes Mellitus, hipertiroid,
hiperparatiroid dan lain sebagainya.
• Dalam pengkajian, kita juga perlu mengkaji riwayat penyakit keluarga pasien, yaitu
apakah sebelumnya ada salah satu keluarga pasien yang memiliki penyakit yang sama.
Pengkakjian bio-psiko-sosisal dan spiritual
• Fraktur
• Badan bungkuk
• Jarang berolah raga
Pengkakjian bio-psiko-sosisal dan spiritual
●
● Tidur terganggu karena nyeri
●
● Nyeri pada punggung
●
● Menopause
●
● Cemas dan stress karena penyakitnya
Pemeriksaan fisik
A. Keadaan umum
Penderita osteoporosis biasany mengalami nyeri
punggung dari ringan hingga berat dengan skala
0-10, perubahan bentuk tubuh, postur menjadi
bungkuk dan tinggi badan berkurang .
Pemeriksaan Laboratorium
Kadar Ca, P, Fosfatase alkali tidak menunjukkan kelainan yang nyata.
Kadar HPT (pada pascamenoupouse kadar HPT meningkat)
Kadar 1,25-(OH)22-D3 absorbsi Ca menurun.
Eksresi fosfat dan hidroksipolin terganggu sehingga meningkat kadarnya.
27
b.
c. d.
Hambatan
RisikoDefisiensi
a. m obilitas
tinggi
Nyeri injury
pengetahuan
fisik berhubungan dan informasi
dengan
berhubungan
atau fraktur dengan
disfungsi
berhhubungan sekunder dengan
akibat
berhubungan
dampak skeletal
perubahan
salah persepsi
skunderdengan
dari
dan (kifosis)
kurang
kecelakaan
fraktur
atauinformasiringan/jatuh
vertebra
fraktur baru
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan