0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan24 halaman
Perubahan iklim berdampak pada kesehatan masyarakat Kota Metro dengan meningkatkan berbagai penyakit seperti ISPA, diare, dan DBD. Pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya penanganan seperti penyemprotan, edukasi, dan pencegahan penyakit.
Perubahan iklim berdampak pada kesehatan masyarakat Kota Metro dengan meningkatkan berbagai penyakit seperti ISPA, diare, dan DBD. Pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya penanganan seperti penyemprotan, edukasi, dan pencegahan penyakit.
Perubahan iklim berdampak pada kesehatan masyarakat Kota Metro dengan meningkatkan berbagai penyakit seperti ISPA, diare, dan DBD. Pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya penanganan seperti penyemprotan, edukasi, dan pencegahan penyakit.
Kesehatan Masyarakat di Kota Metro KELOMPOK II (REGULER I I) • Alhafizh Wiratama Sahidi (13330042) • Ari Rekso Priambodo (13330045) • Ayu Ardilla Sani (13330046) • Halimah Sakdiah (13330054) • Insani Miani Putri (13330056) • Monica SR (13330060) • Rahmattulah Ady Setiawan (13330064) • Richa Virgia (13330067) Gambaran Umum Wilayah • Kota Metro secara geografis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah Kota Metro relatif datar dengan ketinggian antara 30-60 m diatas permukaan air laut. Metro memiliki Luas wilayah 68,74 km2 atau 6.874 ha, dengan jumlah penduduk 150.950 jiwa yang tersebar dalam 5 wilayah kecamatan dan 22 kelurahan • Wilayah Kota Metro yang berada di Selatan Garis Khatulistiwa pada umumnya beriklim humid tropis dengan kecepatan angin rata-rata 70 km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara 25-60 m dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26 °C 29 °C, kelembaban udara 80%-88% dan rata-rata curah hujan per tahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm. Bulan hujan berkisar antara September sampai Mei Perubahan Iklim • Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata, contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem yang semakin banyak atau sedikit • Perubahan iklim diakibatkan oleh global warming. Global warming atau pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi dan laut akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Gas rumah kaca adalah faktor utama yang menyebabkan pemanasan global ini terjadi. • Selanjutnya adalah gas CO2 sisa pembakaran, contohnya saja pembakaran yang tidak sempurna yang menghasilkan gas CO2. Dan yang ketiga adalah efek dari gas metan yang banyak dihasilkan oleh aktivitas persawahan, peternakan, dan pembuangan sampah. • Pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim tidak hanya berdampak terhadap bidang pertanian atau kelautan, tetapi juga secara tidak langsung berdampak terhadap kesehatan masyarakat. • Bahaya perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. 1. Mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung berupa paparan langsung dari perubahan pola cuaca (temperatur, curah hujan, kenaikan muka air laut, dan peningkatan frekuensi cuaca ekstrim). Kejadian cuaca ekstrim dapat mengancam kesehatan manusia bahkan kematian. 2. Mempengaruhi kesehatan manusia secara tidak langsung. Mekanisme yang terjadi adalah perubahan iklim mempengaruhi faktor lingkungan seperti perubahan kualitas lingkungan (kualitas air, udara, dan makanan), penipisan lapisan ozon, penurunan sumber daya air, kehilangan fungsi ekosistem, dan degradasi lahan yang pada akhirnya faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kesehatan manusia. • Dampak tidak langsung berupa kematian dan kesakitan akibat penyakit. Penyakit terkait perubahan iklim dipicu oleh adanya perubahan temperatur, pencemaran udara, penyakit bawaan air dan makanan, serta penyakit bawaan vektor dan hewan pengerat. Lalu terjadinya Malnutrisi, dapat terjadi karena terganggunya sumber makanan dan panen. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Kota Metro • Dampak perubahan iklim ini pun dirasakan masyarakat di Kota Metro. Cuaca sekarang sudah sangat sulit untuk diprediksi. Dulu dengan mudah bagi kita untuk menentukan musim hujan yang biasanya terjadi pada bulan Oktober-Februari. Tapi untuk akhir- akhir ini yang dialami adalah prediksi seperti itu sudah tidaklah tepat lagi. • Musim yang sudah tidak menentu ini menyebabkan terjadinya musim pancaroba yang tak menentu. Pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau. • Saat ini, kita memasuki musim pancaroba. Hujan tetap akan berpotensi terjadi, meski intensitasnya rendah dan tidak sering. Untuk itu bagi masyarakat diharapkan terus waspada akan berbagai kemungkinan seperti berbagai penyakit dari musim ini. Temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil. • Berikut ini beberapa penyakit yang biasanya timbul pada peralihan musim atau pancaroba: 1. DBD (Demam Berdarah Dengue) Perkembangan musim pancaroba membuat perkembangan penyakit DBD semakin meningkat. Sebab, hujan yang turun tidak setiap hari akan menimbulkan banyak genangan, yang sering digunakan mereka untuk berkembang biak. • Berdasarkan pengalaman dan data yang didapat dari tahun sebelumnya di bidang kesehatan banyak warga masyarakat Kota Metro yang terjangkit penyakit DBD.Perkembangan deman berdarah dengue (DBD) selama 2007-2013 di Kota Metro menunjukkan jumlah kasus yang cendrung fluktuatif, mulai dari 501 kasus di tahun 2007, 619 kasus di tahun 2008, 116 kasus di tahun 2009, 117 kasus di tahun 2010, 26 kasus di tahun 2011, 390 kasus ditahun 2012, sampai saat ini tanggal 16 Juli 2013 sudah ada 433 kasus DBD dan 60 kasus suspek. 2. ISPA Penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang biasanya marak terjadi ketika sedang peralihan musim (Pancaroba). Pengaruh perubahan cuaca sangat berpotensi mengganggu saluran pernapasan. Gejala awal gangguan saluran pernapasan yaitu batuk, bronkhitis, pilek atau influenza disertai bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh (demam). 3. Gangguan Pencernaan Salah satu gangguan pencernaan yang biasanya muncul pada musim pancaroba dan awal musim hujan adalah diare. Penyakit pada anak ini sebenarnya dapat digolongkan penyakit ringan, tetapi jika terjadi secara mendadak dan kurang mendapat perawatan maka diare juga dapat berakibat fatal, terutama apabila diare tersebut terjadi pada anak balita. Penyakit diare pada anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satu penyebab yang paling umum adalah suatu infeksi ringan pada usus yang disebabkan bakteri, amuba, juga infeksi virus atau flu usus. Juga dapat disebabkan karena makanan dan minuman yang tercemar. • Penyakit diare masih menjadi penyakit yang dominan terjadi di Bumi Sai Wawai, Metro, Lampung. RSUD Ahmad Yani Kota Metro sedikitnya menerima 944 pasien diare di 2011, atau 7,64 persen dari total pasien rawat inap. • Melalui kasi humas Diskes dr. Asih Hendrastuti, M,Kes, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung dr. Hj. Reihana, M,Kes, menuturkan berdasarkan data bulan Juli hingga Agustus lalu, ada kisaran 282 pasien rawat jalan dan 237 lebih pasien rawat inap yang terserang penyakit diare. Sedangkan penderita ISPA ada sekitar 136 pasien rawat inap dan lebih dari 1.354 rawat jalan. • Gangguan pencernaan lain yang sering timbul pada musim pancaroba adalah demam tifoid atau penyakit tifus abdominalis. Merupakan suatu penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteria. Penyakit pada anak ini dapat terjadi melalui pengkonsumsian makanan dan minuman yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhosa. Pembahasan 1. Pengendalian Pemanasan Global Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca yang menjadi faktor penyebab pemanasan global. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration(menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca. 2. Upaya Penanggulangan Upaya pemerintah hanya dapat dibuktikan dengan adanya begitu banyak kebijakan politik yang dirumuskan. Pemerintah Indonesia menyadari bahwa penanganan perubahan iklim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tantangan pembangunan dan oleh sebab itu Pemerintah Indonesia berperan aktif dalam berbagai kerjasama internasional yang terkait. • Berikut ini beberapa upaya untuk menanggulangi penyakit yang menyerang masyarakat di Kota Metro yang merupakan dampak dari perubahan iklim: 1. Dinkes Kota Metro melakukan berbagai macam kegiatan, seperti, fogging focus/ penyemprotan sarang nyamuk, PSN DBD dan Abatisasi selektif untuk menekan angka DBD di Kota Metro. Selain itu dilakukan pula pertemuan evaluasi kegiatan DBD di Kota Metro per semester. Kegiatan tersebut dilakukan dengan sasaran penanggulangan demam berdarah pada seluruh penduduk yang ada di wailayah Kota Metro. 2. Dinkes Kota Metro menilai kunci mencegah penyakit diare adalah dengan membiasakan selalu cuci tangan setiap memulai aktivitas.Dinkes Kota Metro juga menginstruksikan kepada puskesmas, pustu, maupun poskeskel untuk memberikan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. Kesimpulan • Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Perubahan iklim diakibatkan oleh global warming. • Perubahan iklim tidak hanya berdampak terhadap bidang pertanian atau kelautan, tetapi juga secara tidak langsung berdampak terhadap kesehatan masyarakat • Perubahan iklim mempengaruhi timbulnya berbagai penyakit seperti ISPA, diare, DBD. Berbagai upaya penanganan dampak perubahan iklim pun telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. • Dengan besarnya dampak yang di timbulkan dari perubahan iklim tersebut untuk itu mari lah kita sama menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar kita. Selain itu kita juga berpatisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat peduli lingkungan. Sekian dan Terimakasih