Anda di halaman 1dari 23

DIGITALISASI DESA

Kelompok Dosen Pengampu


12 M Faris Al Hakim, S.Pd., M.Cs.
Anggota 1 Hava Maria Maszetta

2 Farah Diva Ayuningtyas

3 Muhammad Herlambang Supriadi

4 Awangga Surya Atmajaya

5 Rizki Afandi
Pengertian Digitalisasi

Digitalisasi adalah suatu penyebutan


untuk mengubah sesuatu yang bersifat
analog menjadi digital.
Tujuan Digitalisasi

Tujuan dari digitalisasi adalah untuk


mendapatkan efisiensi dan pengoptimalisasi
dalam banyak hal yang dapat mempermudah
hidup manusia.
Manfaat Digitalisasi

1. Penghematan Biaya
kemajuan teknologi dan informasi dapat
membantu dalam mengurangi biaya produksi
dan operasional sehingga orang yang
memanfaatkan digitalisasi tersebut akan
mendapatkan keuntungan yang besar dengan
mengeluarkan pengeluaran yang sedikit.
Manfaat Digitalisasi

2. Meningkatkan Value dan daya saing


produk
Pemanfaatan digitalisasi dapat
memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kecepatan dalam
memperkaya spesifikasi produk.

Produk jadi dapat dilihat mempunyai nilai


dan daya saing yang tinggi.
Manfaat Digitalisasi
3. Memberikan Kemudahan
Pelayanan kepada pelanggan dan berbagai pekerjaan para
pekerja yang awalnya rumit, dapat diubah menjadi lebih
mudah. Dengan adanya penerapan sistem digitalisasi
diharapkan akan mempersingkat proses panjang yang
biasa dilakukan oleh Pekerja dalam menuntaskan
pekerjaan.
Sejarah Digitalisasi Desa

Diera soekarno, dunia digital belum dirambah secara luas. Tetapi


perkembaangan teknologi radio semakin pesat. Di tahun 1962,
TVRI mulai mengudara.

Di era Soeharto, gerakan yang digencarkan bernama “modernisasi


desa” yang di gaungkan oleh Ki Narto Sabdo dengan tujuan utama
yaitu merubah kedudukan desa dari objek menjadi subjek
pembangunan. Contoh implementasinya ialah desa bekerjasama
dengan ORARI untuk membuat radio komunikasi antar kelompok
tani. Selain itu, Program Televisi Masuk desa digunakan untuk
mewartakan pembangunan di desa pilihan sehingga dapat di tiru
oleh desa lain.
Sejarah Digitalisasi Desa

Digitalisasi desa dimulai tahun 1999. Digitalisasi bermula pada sektor


pertelevisian. Beberapa di desa pelosok sudah mengenal parabola. Lalu disusul
telepon selular dengan jaringan GSM. Desa mengenal Komputer pada era SBY.
Dengan Windows ME dan Windows XP didalamnya. Internet Masuk desa dan
Internet goes to school juga digencarkan oleh pemetintah. Provider Axis
menggalakkan #INTERNET UNTUK RAKYAT sebagai branding perusahaan
pada tahun 2011
Digitalisasi Desa

Pengaruh Digitalisasi di Desa


dapat memberikan dampak yang
sangat bagus bagi masyarakat di
desa karena dengan adanya
proses digitalisasi dapat
mempermudah pekerjaan sehari-
hari mereka.
Tujuan Untuk Mendekatkan Penjual-Pelanggan

Digitalisasi
Desa
Untuk Memaksimalkan Proses
Pemasaran

Untuk Memperluas Pengetahuan


Teknologi
Contoh Digitalisasi di Desa
Kelebihan
Digitalisasi Di Desa
Produktivitas Tanaman yang Dihasilkan Lebih
01 Tinggi
Dengan memanfaatkan sebuah teknologi, sudah dapat
dipastikan bahwa tingkat produktivitas yang dihasilkan
akan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertanian
secara tradisional. Hal ini berkaitan dengan waktu dan
juga hasil.
Dengan manfaat teknologi di bidang pertanian, proses
penanaman tanaman di lahan yang luasakan dapat
diselesaikan dalam waktu yang singkat. Pola perawatan
yang diterapkan juga efektif dan efisien. Tentu saja
perawatan yang demikian akan memberikan hasil panen
yang melimpah.
Kelebihan
Digitalisasi Di Desa
Menghasilkan Produk Pertanian Yang
02 Berkualitas
Adanya penerapan teknologi pertanian, selain hasil panen
yang melimpah, produk yang dihasilkan juga memiliki
kualitas yang sangat baik. Teknologi pertanian saat ini
mampu mengurangi penggunaan air, pupuk, bahkan
pestisida.
Tanaman pertanian yang terlalu banyak menggunakan air,
pupuk, hingga pestisida, akan membuat penurunan
kualitas produk yang dihasilkan tersebut. Dengan manfaat
teknologi di bidang pertanian, kemungkinan terjadinya hal
tersebut dapat dihindari dengan mudah.
Kelebihan
Digitalisasi Di Desa
Penggunaan Teknologi Pertanian Yang Tepat
03
Kehadiran teknologi digital pertanian seperti TaniHub yang
menghubungkan petani langsung dengan konsumen dapat
mempersingkat rantai pasok. Para petani juga dapat mengurangi
ketergantungannya dengan tengkulak. Selama ini, petani lebih
banyak menjual hasil pertanian dalam jumlah besar ke tengkulak.
Hal ini menyebabkan petani tidak memiliki daya tawar yang kuat
untuk menentukan harga produsen.
Tantangan dalam Merealisasikan
Digitalisasi Desa

1. Minimnya Partisipasi Kaum Muda dan Rendahnya Kualitas


SDM pada Sektor Pertanian

Minimnya jumlah petani muda hingga rendahnya kualitas sumber


daya manusia (SDM) yang bekerja di sektor pertanian merupakan
serangkaian tantangan yang terjadi di sektor pertanian.
Berdasarkan data statistik ketenagakerjaan sektor pertanian, bahwa
sebagian besar SDM yang bekerja di sektor pertanian didominasi
oleh kelompok umur 60 tahun keatas (17,9 persen),

Sumber: Statistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian, Kementerian


Pertanian, 2019
Tantangan dalam Merealisasikan
Digitalisasi Desa

2.Belum Optimalnya Dukungan Permodalan

Banyak lembaga permodalan dengan berbagai skim kredit yang


ditawarkan kepetani, namun pada kenyataannya hanya dapat
diakses oleh kelompok tertentu, sedangkan petani kecil kesulitan.
Sulitnya petani mengakses permodalan dikarenakan kurangnya
kepercayaan lembaga keuangan untuk menyuntikkan dana kepetani
sehubungan dengan penghasilan petani di nilai teralu kecil dan tak
memiliki Jaminan memadai untuk jaminan pinjaman.
Tantangan Dalam
Merealisasikan
Digitalisasi Desa

3. Cakupan Internet Yang Masih Terbatas

Seperti yang diketahui, bahwa belum seluruh wilayah


Indonesia terjangkau akses internet, khususnya daerah
terpencil, pedalaman, maupun pedesaan. Palapa Ring yang
merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik dan
diharapkan mampu membangun jaringan hingga mencakup
sampai ke pelosok daerah, sejauh ini belum mampu
menjangkau seluruh wilayah, dan masih ada 150 ribu titik
tidak bisa dijangkau oleh jaringan optik (Latif dalam
Kumparan, 2019).
Implementasi Digitalisasi Desa
dalam Bidang Pertanian

1.Aplikasi JuruTani
Juru tani adalah aplikasi yang
menyediakan layanan konsultasi gratis
mengenai pertanian.

2. Aplikasi Agree
Agree adalah aplikasi agregator agribisnis
buatan Digital Next Business (DXB)
Telkom, yang mempunyai misi untuk
mencetak petani digital.

3.Aplikasi LimaKilo
Ini merupakan aplikasi pertanian di
Android yang hadir secara khusus untuk
memotong pola pedistribusian semua jenis
produk pertanian.
Implementasi Digitalisasi Desa dalam
Bidang Pertanian

Juru Tani

Juru Tani merupakan aplikasi dari Kementerian Pertanian (Kementan)


melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang
(Polbangtan YoMa).

Bidang pertanian yang tersedia di aplikasi saat ini, antara lain: budidaya
tanaman, hama penyakit, pasca panen, penyuluh, ekonomi, teknologi,
peternakan, agroklimat, pertanian perkotaan, dan pertanian organik.
Implementasi Digitalisasi Desa dalam
Bidang Pertanian

Agree

Merupakan aplikasi dari Telkom yang menghadirkan solusi sebagai


platfrom ekosistem kemitraan agrobisnis, sehingga potensial serap pasar
menjadi lebih luas.

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan mampu memberikan peningkatan


keilmuan pangan terhadap petani milenial, seperti halnya bertani cabe
harus mengetahui unsur yang terkandung di dalamnya dan bagaimana
pembudidayaan yang tepat sehingga hasilnya akan maksimal.
Implementasi Digitalisasi Desa dalam
Bidang Pertanian

LimaKilo

Limakilo merupakan aplikasi yang menyederhanakan rantai pasokan


makanan dengan menghubungkan petani ke warung makan dan penjual
makanan.
Melalui aplikasi tersebut Anda sebagai pembeli bisa dipertemukan
langsung dengan penjual.
Selain itu, melalui aplikasi ini pula diharap agar penghasilan para petani
bisa alami peningkatan hingga 15%.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

“Digitalisasi Desa Hanya


Sebagi Pendukung, Bukan
Pengganti “

Anda mungkin juga menyukai