Anda di halaman 1dari 33

MODUL 3

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL


MASA NIFAS
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

Disusun Oleh

Didien Ika Setyarini, S.Si.T., M.Keb

Suprapti, SST., M.Kes

Pusdiklat Tenaga Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kata Pengantar

Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga penyusunan Modul 2 ini dapat terselesaikan dengan baik.

Modul 2 berjudul “ASUHAN KEGAWATDARURATAN MASA NIFAS” disusun


dengan tujuan untuk media pembelajaran Program Studi D III Kebidanan
khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh dengan latar belakang DI
Kebidanan pada daerah perbatasan dan kepulauan.

Modul 2 ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dari berbagai
fihak, untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat:

1. Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia.


2. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes RI beserta jajarannya.
3. AUSAID
4. Fasilitator
5. Berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan modul


2 ini.

Jakarta, Juli
2013

Penulis

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 1


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Isi

Kata Pengantar 1
Daftar isi 2
Pendahuluan 3
Petunjuk belajar 4
KEGIATAN BELAJAR I :
A Perdarsahan Post Partum Sekunder 7
B Infeksi Nifas 12
C Matitis 13
KEGIATAN BELAJAR 2:
A Penatalaksanaa Perdarsahan Post Partum Sekunder 19
B Penatalaksanaan Infeksi Nifas 20
C Penatalaksanaan Masalah Payudara (Matitis) 21
Daftar Pustaka
Penutup 27

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 2


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pendahuluan

Salam jumpa kembali, semoga dan penanganannya.


Tuhan YME senantiasa memberikan Modul ini dapat Anda pelajari
kekuatan, perlindungan dan sebelum kegiatan pembelajaran secara
keselamatan kepada kita, Amin. tatap muka dimulai, sehingga Anda
dapat mengoptimalkan pemanfaatan
Saudara-saudara pada semester waktu pembelajaran secara tatap muka.
sebelumnya Anda sudah mempelajari Perkiraan waktu yang dibutuhkan
tentang asuhan kebidanan masa untuk mempelajari modul 3 ini adalah
nifas. Tentunya Anda masih ingat sekitar 2 x 120 menit. Oleh karena itu,
bahwa masa nifas dimulai setelah Anda diharapkan membuat catatan-
pengeluaran plasenta sampai 6 catatan mengenai hal-hal yang
minggu setelah persalinan. Masa ini perlu didiskusikan selama kegiatan
merupakan masa kritis baik bagi ibu pembelajaran secara tatap muka
maupun bayinya, juga merupakan dilaksanakan.
masa terjadinya komplikasi-komplikasi Saat ini Anda akan mempelajari
setelah persalinan. Diperkirakan bahwa modul 3 dengan judul “Asuhan
60% kematian ibu akibat kehamilan Kegawatdaruratan maternal masa
terjadi setelah persalinan, dan 50% nifas”. Yang menjadi fokus pembahasan
kematian masa nifas terjadi dalam 24 adalah :
jam pertama.
Untuk itu sebagai calon bidan, Kegiatan Belajar 1 : Kegawatdaruratan
Anda wajib memahami apa yang Masa Nifas
dinamakan masa nifas dan bagaimana
penatalaksanaannya dalam masa ini, Kegiatan Belajar 2 : Penatalaksanaan
khususnya yang akan dibahas dalam Asuhan Kegawatdaruratan Masa Nifas
kesempatan kali ini adalah mengenai
kegawatdaruratan pada masa nifas

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 3


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Semua penyulit masa nifas atau Anda mengingat.


ataukomplikasi yang terjadi dapat 6. Kerjakan evaluasi proses
dihindari apabila pengelolaan masa pembelajaran untuk setiap
nifas diasuh dan dikelola secara materi yang dibahas dan
benar. Untuk itulah Anda dibekali cocokkan jawaban Anda dengan
ilmu dan keterampilan tentang kunci yang disediakan pada
kegawatdaruratan maternal pada masa akhir setiap unit.
nifas yang akan Anda pelajari dalam 7. Jika Anda mengalami kesulitan
modul 3 ini. Dengan mempelajari diskusikan dengan teman Anda
modul ini diharapkan Anda memiliki dan konsultasikan kepada
pemahaman tentang asuhan fasilitator
kegawatdaruratan maternal masa nifas 8. Keberhasilan proses
dan termotivasi secara optimal untuk pembelajaran Anda dalam
mengembangkan kemampuan Anda mempelajari materi dalam
memberi asuhan kegawatdaruratan modul ini tergantung dari
maternal masa nifas. kesungguhan Anda dalam
mengerjakan latihan. Untuk itu
belajarlah dan berlatih secara
A. Petunjuk Belajar mandiri atau berkelompok
Untuk memudahkan Anda mengikuti dengan teman sejawat Anda.
proses pembelajaran dalam modul 3 Kami mengharap, Anda dapat
ini, maka akan lebih mudah bagi Anda mengikuti keseluruhan kegiatan belajar
untuk mengikuti langkah-langkah dalam modul ini dengan baik. Saya
belajar sebagai berikut: yakin Anda mampu menyelesaikan
modul ini dengan baik.
1. Baca terlebih dahulu tujuan
yang ingin dicapai.
Akhirnya, selamat belajar dan semoga
2. Pelajari secara berurutan
SUKSES!
kegiatan belajar 1 dan 2
3. Baca dengan seksama materi
yang disampaikan
B. Petunjuk Belajar Bagi Fasilitator
4. Kerjakan latihan-latihan / tugas-
1. Pahami Capaian Pembelajaran
tugas terkait dengan materi
dalam Modul 3 ini.
yang dibahas dan diskusikan
2. Motivasi pembaca untuk
dengan fasilitator / tutor pada
membaca dengan seksama
saat kegiatan tatap muka.
materi yang disampaikan dan
5. Buat ringkasan dari materi yang
berikan penjelasan untuk hal-
dibahas untuk memudahkan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 4


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

hal yang dianggap sulit kelompok atau kelas dan


3. Motivasi pembaca untuk berikan kesimpulan.
mengerjakan latihan-latihan 6. Motivasi pembaca untuk
/ tugas-tugas terkait dengan mengerjakan evaluasi proses
materi yang dibahas. pembelajaran untuk setiap
4. Identifikasi kesulitan pembaca materi yang dibahas dan
dalam mempelajari modul mendiskusikannya dengan
terutama materi-materi yang teman.
dianggap penting 7. Bersama pembaca lakukan
5. Jika pembaca mengalami penilaian terhadap kemampuan
kesulitan, mintalah mereka yang dicapai oleh mereka.
untuk mendiskusikan dalam

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 5


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar I
Kegawatdaruratan Masa Nifas

TUJUAN
Setelah menyelesaikan unit kegiatan belajar
1 diharapkan Anda memahami kasus
kegawatdaruratan maternal masa nifas yang
Pembelajaran Umum bermutu tinggi dan tanggap terhada budaya
setempat.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1,


diharapkan Anda mampu :

TUJUAN
1. Menyebutkan jenis-jenis penyulit pada masa
nifas
2. Menguraikan penyebab-penyebab berbagai
Pembelajaran Khusus jenis penyulit masa nifas
3. Menguraikan gejala yang menyertai berbagai
jenis penyulit masa nifas
4. Menjelaskan pengaruh berbagai jenis penyulit
masa nifas

POKOK
a. Perdarahan post partum sekunder
b. Infeksi nifas

Materi c. Masalah pada payudara

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 6


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi

Saudara-saudara, setelah Anda 1. Perdarahan Post Partum


dibekali dengan pengelolaan kasus Sekunder
kegawatdaruratan masa persalinan a. Pengertian
pada modul 2, maka pada sesi ini Anda Perdarahan post partum
akan belajar tentang kegawatdaruratan sekunder adalah
pada masa nifas. Sebaiknya Anda selalu perdarahan yang terjadi
mengingat bahwa kesalahan ataupun setelah 24 jam pertama.
kelambatan Anda dalam menentukan Perdarahan nifas dinamakan
kasus, dapat berakibat fatal. Ketahuilah sekunder adalah bila terjadi
bahwa dalam prinsip, pada saat 24 jam atau lebih sesudah
Anda menerima setiap kasus yang persalinan.
Anda hadapi maka harus dianggap Jadi perdarahan nifas sekunder
gawatdarurat atau setidak-tidaknya adalah perdarahan yang terjadi
dianggap berpotensi gawatdarurat, setelah lebih 24 jam post
sampai ternyata setelah pemeriksaan partum dan biasanya terjadi
selesai kasus itu ternyata bukan kasus pada minggu ke dua nifas.
gawatdarurat.
b. Etiologi
Untuk mencapai kompetensi
• Hematoma
tersebut, maka pelajarilah dengan
• Subinvolusi
baik uraian tentang teori dalam kasus
• Sisa plasenta
kegawatdaruratan maternal masa nifas
berikut ini :
Tahukan Anda gejala klinis
dari perdarahan post partum
sekunder? Ya... gejala
Pada modul 2 Anda telah klinisnya adalah
belajar tentang perdarahan post
partum primer. Apakah Anda masih c. Gejala Klinis
ingat tentang perdarahan post partum • Terjadi perdarahan
primer? Apa perbedaan perdarahan berkepanjangan melampaui
post partum primer dan sekunder pengeluaran lokhea normal
sekunder? • Terjadi perdarahan cukup

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 7


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

banyak
• Rasa sakit pada daerah
uterus
• Pada palpasi fundus uteri
masih dapat diraba lebih
besar dari seharusnya
• Pada VT didapatkan uterus
yang membesar, lunak dan
dari ostium uteri keluar
darah.

Sekarang Anda akan pelajari


tentang masing-masing Gambar 1. Hematoma
penyebab perdarahan post Vulva
partum sekunder Faktor yang dimungkinkan
menjadi penyebab :
 Hematoma  Persalinan dengan
Hematoma adalah operatif
pembengkakan jaringan  Kegagalan hemostasis
yang berisi darah. Bahaya lengkap sebelum
hematoma adalah penjahitan episiotomi
kehilangan sejumlah darah atau laserasi
karena hemoragi, anemia  Pembuluh darah diatas
dan infeksi. Hematoma apeks insisi atau laserasi
terjadi karena ruptur tidak dibendung, atau
pembeku darah spontan kegagalan dalam
atau akibat trauma. Pada melakukan jahitan pada
siklus repriduktif, hematoma titik tersebut
sering sekali terjadi selama  Penanganan kasar pada
proses kelahiran atau jaringan vagina kapan
segera setelahnya, seperti pun atau pada uterus
hematoma vulva, vagina, selama masase.
atau hematoma ligamentum
latum uteri. Tanda-Tanda umum
hematoma adalah nyeri
ekstrem diluar proporsi
ketidaknyamanan dan nyeri

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 8


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

yang diperkiraan. Tanda dan plasenta. (Lowdermilk, perry.


gejala lain hematoma vulva 2006).
atau vagina adalah sebagai Subinvolusi terjadi jika
berikut : proses kontaksi uterus tidak
 Penekanan perineum, terjadi seperti seharusnya
vaagina, iretra, kandung dan kontraksi ini lama atau
kemih, atau rektum dan berhenti. Proses involusi
nyeri hebat mungkin dihambat oleh
 Pembengkakan yang retensi sisa plasenta,
tegang dan berdenyut miomata atau infeksi. Retensi
 Perubahan warna sisa plasenta atau membran
jaringan kebiruan atau janin adalah penyebab yang
biru kehitaman paling sering terjadi.

Etiologi
 Subinvolusi  Status gizi ibu nifas buruk
Pengertian (kurang gizi).
Subinvolusi adalah  Ibu tidak menyusui
kegagalan uterus untuk bayinya
mengikuti pola normal  Kurang mobilisasi
involusi/proses involusi  Usia
rahim tidak berjalan  Paritas
sebagaimana mestinya,  Terdapat bekuan darah
sehingga proses pengecilan yang tidak keluar
uterus terhambat.  Terdapat sisa plasenta
Subinvolusi adalah dan selaput plasenta
kegagalan perubahan dalam uterus
fisiologis pada sisitem  Tidak ada kontraksi
reproduksi pada masa nifas  Infeksi pada
yang terjadi pada setiap endometrium
organ dan saluran  yang
reproduktif. Tanda dan gejala
Subinvolusi adalah  Peningkatan perdarahan
kegagalan rahim untuk atau perdarahan
kembali ke keadaan tidak persisten.
hamil. Penyebab paling  Periode pengeluaran
umum adalah infeksi lokia lebih lama dari

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 9


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

periode normal, diikuti dalam rongga rahim dapat


dengan leukorea dan menimbulkan perdarahan
perdarahan banyak yang postpartum dini atau
tidak teratur. perdarahan pospartum
 Pemeriksaan panggul lambat (biasanya terjadi
akan menunjukan uterus dalam 6 – 10 hari pasca
lunak, tidak bergerak, persalinan). Pada perdarahan
tidak berkurang ukuran postpartum dini akibat sisa
dan tinggi fundus plasenta diTandai dengan
tidak berubah, bukan perdarahan dari rongga
menurun. rahim setelah plasenta lahir
 Lochea banyak dan dan kontraksi rahim baik.
berwarna merah Pada perdarahan postpartum
terang samapai coklat lambat gejalanya sama
kemerahan. dengan subinvolusi rahim,
 Kultur lochea harus yaitu perdarahan yang
diambil untuk berulang atau berlangsung
menyingkirkan adanya terus dan berasal dari
endometritis. rongga rahim. Perdarahan
 Lochea berbau akibat sisa plasenta jarang
menyengat menimbulkan syok.
 Uterus tidak berkontraksi Penilaian klinis sulit untuk
 Pucat, pusing dan memastikan adanya sisa
tekanan darah rendah plasenta, kecuali apabila
serta suhu tubuh tinggi penolong persalinan
 Pada kunjungan minggu memeriksa kelengkapan
keempat hingga keenam plasenta setelah plasenta
pascapartum, tidak perlu lahir. Apabila kelahiran
dipertimbangkan adanya plasenta dilakukan oleh
infeksi kecuali terdapat orang lain atau terdapat
nyeri tekan atau nyeri keraguan akan sisa plasenta,
pada adneksa atau saat maka untuk memastikan
pergerakan uterus. adanya sisa plasenta
ditentukan dengan eksplorasi
 Sisa Plasenta menggunakan tangan,
Sisa plasenta dan ketuban atau alat bantu diagnostik
yang masih tertinggal yaitu ultrasonografi. Pada

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 10


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

umumnya perdarahan kali tidak mendapat


dari rongga rahim setelah perhatian. Perdarahan
plasenta lahir dan kontraksi yang bersifat merembes
rahim baik dianggap sebagai bila berlangsung lama
akibat sisa plasenta yang akan mengakibatkan
tertinggal dalam rongga kehilangan darah
rahim. yang banyak. Untuk
menentukan jumlah
Diagnosa perdarahan, maka darah
 Untuk membuat yang keluar setelah uri
diagnosis perdarahan lahir harus ditampung
postpartum perlu dan dicatat.
diperhatikan ada  K a d a n g - k a d a n g
perdarahan yang perdarahan terjadi tidak
menimbulkan hipotensi keluar dari vagina, tetapi
dan anemia. apabila hal menumpuk di vagina dan
ini dibiarkan berlangsung di dalam uterus. Keadaan
terus, pasien akan jatuh ini biasanya diketahui
dalam keadaan syok. karena adanya kenaikan
perdarahan postpartum fundus uteri setelah
tidak hanya terjadi pada plasenta lahir.
mereka yang mempunyai  Untuk menentukan
predisposisi, tetapi etiologi dari perdarahan
pada setiap persalinan postpartum diperlukan
kemungkinan untuk pemeriksaan lengkap
terjadinya perdarahan yang meliputi anamnesis,
post partum selalu ada. pemeriksaan umum,
 Perdarahan yang pemeriksaan abdomen
terjadi dapat deras atau dan pemeriksaan dalam.
merembes. perdarahan  Pada atonia uteri terjadi
yang deras biasanya kegagalan kontraksi
akan segera menarik uterus, sehingga pada
perhatian, sehingga palpasi abdomen uterus
cepat ditangani didapatkan membesar
sedangkan perdarahan dan lembek. Sedangkan
yang merembes karena pada laserasi jalan lahir
kurang nampak sering uterus berkontraksi

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 11


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dengan baik sehingga dan stasis vena. Kehamilan


pada palpasi teraba menyebabkan stasis vena dengan
uterus yang keras. sifat relaksasi dinding vena akibat
Dengan pemeriksaan efek progesterone dan tekanan
dalam dilakukan vena oleh uterus. Kehamilan juga
eksplorasi vagina, merupakan status hiperkoagulasi.
uterus dan pemeriksaan Kompresi vena selama posisi
inspekulo. Dengan cara persalinan atau pelahiran juga
ini dapat ditentukan dapat berperan dalam masalah ini.
adanya robekan
dari serviks, vagina, Tromboflebitis femoralis
hematoma dan adanya Tromboflebitis femoralis mengenai
sisa-sisa plasenta. vena-vena pada tungkai, misalnya
vena femoralis, vena poptilea dan
vena safvena.
Sekarang Anda akan
mempelajari tentang Penilaian klinik:
kegawatdaruratan masa  Keadaan umum tetap baik, suhu
nifas berikutnya yaitu Infeksi badab subfebris selama 7-10
Nifas. Kegawatdaruratan apa hari, kemudian suhu mendadak
saja yang termasuk dalam naik kira-kira pada hari ke 10-20.
infeksi masa nifas? Coba yang disertai dengan menggigil
anda simak uraian berikut. dan nyeri sekali
 Pada salah satu kaki yang
terkena biasanya kaki kiri, akan
2. Infeksi Nifas memberikan Tanda-Tanda
Perluasan infeksi nifas yang paling sebagai beikut :
sering ialah perluasan atau invasi a. kaki sedikit dalam keadaan
mikroorganisme patogen yang fleksi dan rotasi ke luar serta
mengikuti aliran darah disepanjang sukar bergerak, lebih panas
vena dan cabang-cabangnya dibanding dengan kaki
sehingga terjadi tromboflebitis. lainnya
Tromboflebitis pascapartum b. seluruh bagian dari salah
lebih umum terjadi pada wanita satu vena pada kaki terasa
penderita varikositis atau yang tegang dan keras pada paha
mungkin secara genetik rentan bagian atas
terhadap relaksasi dinding vena c. nyei hebat pada lipat paha

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 12


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dan daerah paha duktus (saluran susu) hingga puting


d. refletorik akan terjadi susu pun mengalami sumbatan.
spasmus arteria sehingga Mastitis ini  biasanya diderita
kaki menjadi bengkak, oleh  ibu yang baru melahirkan
tegang, putih, nyeri, dan dan menyusui.  Radang ini terjadi
dingin, pulsasi menurun karena ibu tidak menyusui atau
e. edema kadang-kadang puting payudaranya lecet karena
terjadi sebelum atau setelah menyusui. Kondisi ini bisa terjadi
nyeri dan pada umumnya pada satu atau kedua payudara
terdapat pada paha bagian sekaligus. Namun tidak semua
atas, tetapi lebih sering perempuan dapat terkena mastitis.
dimulai dari jari-jari kaki dan
pergelangan kaki, kemudian Etiologi
meluas dari bawah keatas Biasanya terjadi karena adanya
f. nyeri pada betis, yang akan bakteri jenis staphylococcus aureus.
terjadi spontan atau atau Bakteri biasanya masuk melalui
dengan memijit betis atau puting susu yang pecah-pecah
dengan meregangkan tendo atau terluka atau bisa juga karena 
akhiles (Tanda Homans) adanya sumbatan pada saluran ASI.

Gejala
 Payudara bengkak
Sekarang Anda akan mempelajari  Rasa gatal pada puting
kasus kegawatdaruratan masa  Nyeri
nifas yang terakhir yaitu masalah  Terasa keras saat diraba.
pada payudara khususnya Mastitis.  Tampak memerah.
Pernakah Anda menjumpai kasus  Permukaan kulit dari payudara
ibu nifas dengan Mastitis? Apa yang terkena infeksi tampak
yang Anda lakukan dengan kasus seperti pecah-pecah.
tersebut? Coba Anda pelajari  Badan demam seperti terserang
tentang Mastitis berikut ini. flu.

Setelah mempelajari kegiatan


3. Mastitis belajar 1 ini, apakah Anda sudah
Pengertian paham ? Bila masih ada keraguan,
Mastitis adalah infeksi yang silahkan Anda ulangi untuk
disebabkan adanya sumbatan pada mempelajarinya kembali.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 13


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman

Perdarahan nifas sekunder pengecilan uterus terhambat.


adalah perdarahan yang terjadi 4. Sisa plasenta dan ketuban yang
setelah lebih 24 jam post partum masih tertinggal dalam rongga
dan biasanya terjadi pada minggu rahim dapat menimbulkan
ke dua nifas. perdarahan postpartum dini atau
1. Penyebab dari HPP Sekunder perdarahan pospartum lambat
adalah hematoma, subinvolusi (biasanya terjadi dalam 6 – 10 hari
dan adanya sisa plasenta. pasca persalinan).
2. Hematoma adalah pembengkakan 5. Perluasan infeksi nifas yang
jaringan yang berisi darah. Bahaya paling sering ialah perluasan atau
hematoma adalah kehilangan invasi mikroorganisme patogen
sejumlah darah karena hemoragi, yang mengikuti aliran darah
anemia dan infeksi. Hematoma disepanjang vena dan cabang-
terjadi karena ruptur pembeku cabangnya sehingga terjadi
darah spontan atau akibat trauma. tromboflebitis.
3. Subinvolusi adalah kegagalan 6. Mastitis adalah infeksi yang
uterus untuk mengikuti pola disebabkan adanya sumbatan
normal involusi/proses involusi pada duktus (saluran susu) hingga
rahim tidak berjalan sebagaimana puting susu pun mengalami
mestinya, sehingga proses sumbatan.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 14


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif

Kerjakan soal di bawah ini dengan memberi Tanda silang pada salah satu jawaban
yang Anda anggap paling benar.

1. Yang merupakan jenis perdarahan persalinan lambat dibawah ini adalah…


a. Hematoma Vulva
b. Robekan Serviks
c. Perdarahan karena sisa plasenta
d. Inversio Uteri

2. Jenis infeksi nifas yang pada pemeriksaan didapatkan hasil Tanda Homan (+)
adalah
a. Tromboflebitis femoralis
b. Subinvolusi
c. Sepsis Puerperalis
d. Mastitis

3. Terjadi bila pada post partum ada sumber sepsis dalam tubuh yang terus atau
periodic melepas mikroorganisme ke dalam sirkulasi darah :
a. Tromboflebitis femoralis
b. Subinvolusi
c. Sepsis Puerperalis
d. Mastitis

4. Kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal kembali dalam keadaan


semula/ tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan
uterus terhambat disebut ..
a. Tromboflebitis femoralis
b. Subinvolusi
c. Sepsis Puerperalis
d. Mastitis

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 15


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

5. Infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus hingga puting susu
mengalami sumbatan disebut ...
a. Tromboflebitis femoralis
b. Subinvolusi
c. Sepsis Puerperalis
d. Mastitis

Tugas Mandiri
Setelah selesai mempelajari materi yang diuraikan/dibahas pada
Kegiatan Belajar-1 dan sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran yang
berikutnya pada Kegiatan Belajar-2, Anda diharuskan untuk mengerjakan soal-
soal latihan yang sudah anda kerjakan pada test formatif. Selanjutnya untuk
menambah pengetahuan yang telah Anda miliki, agar wawasan Anda lebih
luas maka lakukan benchmarking ke Perpustakaan atau penelusuran pustaka
melalui internet, fasilitator, dan diskusi bersama teman. Selanjutnya buatlah
resume terkait dengan materi pada Kegiatan Belajar-1 dari hasil penelusuran
Anda.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 16


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Pustaka

Bag. Obgin FK Unpad. 2004. Obstetri Patologi. Bandung.

Bennett, V.R dan L.K. Brown. 1996. Myles Textbook for Midwives. Edisi ke-12.
London: Churchill Livingstone.

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Maternity Nursing. Alih Bahasa: Maria A.


Wijayarini, Peter I. Anugerah. Edisi ke-4. Jakarta: EGC

Cuningham, F.G. dkk. 2005. Williams Obstetrics. Edisi ke-22. Bagian 39:911. USA:
McGraw-Hill
Fadlun, Achmad Feryanto. 2013. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba
Medika.

JNPK. 2002. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.

JHPIEGO, Pusdiknakes, dan WHO. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta.

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jilid II. Jakarta: EGC.

Prawiroharjo, Sarwono. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.

Saifuddin, A.B. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Edisi 1. Cetakan 2. Jakarta: YBP-SP.

Winkjosastro, H. 1999. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta: YBPSP.

Winkjosastro, H. dkk. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi ke-6. Jakarta: YBPSP.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 17


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar II
Penatalaksana Kegawatdaruratan
Masa Nifas

Setelah menyelesaikan unit kegiatan belajar

TUJUAN
2 diharapkan Anda memahami kasus
kegawatdaruratan maternal masa nifas yang
bermutu tinggi dan tanggap terhada budaya
Pembelajaran Umum
setempat.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2,


diharapkan Anda mampu :

TUJUAN
1. Melakukan penatalaksaan kasus perdarahan
post partum sekunder.
2. Melakukan penatalaksaan kasus
Pembelajaran Khusus tromboflebitis
3. Melakukan penatalaksaan kasus mastitis

POKOK
a. Perdarahan post partum sekunder
b. Infeksi nifas
Materi c. Masalah pada payudara

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 18


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi

Anda telah mempelajari modul dan upaya pertolongan apabila


3 kegiatan belajar 1 yang membahas dihadapkan dengan masalah
tentang beberapa penyulit pada masa dan komplikasi
nifas. Saat ini Anda berada pada kegiatan d. Atasi syok
belajar 2 yang akan menghantar e. Pasang kateter
saudara mempelajari bagaimana f. Cari penyebab perdarahan
penatalaksaan dari beberapa kasus
yang ada pada kegiatan belajar 1. Setelah Anda membaca
Perlu Anda ketahui bahwa dalam penatalaksanaan HPP Sekunder di
prinsip, pada saat Anda menerima atas, sekarang Anda akan belajar
setiap kasus yang Anda hadapi maka tentang penatalaksanaan HPP
harus dianggap gawatdarurat atau Sekunder untuk masing-masing
setidak-tidaknya dianggap berpotensi penyebab
gawatdarurat, sampai ternyata setelah
pemeriksaan selesai kasus itu ternyata  Hematoma
bukan kasus gawatdarurat. Penanganan hematoma
tergantung pada lokasi dan
Untuk mencapai kompetensi besar hematoma.
tersebut, maka pelajarilah dengan  Pada hematoma yang kecil,
baik uraian tentang teori dalam kasus tidak perlu tindakan operatif,
kegawatdaruratan maternal masa nifas cukup dilakukan kompres.
berikut ini :  Pada hematoma yang besar
lebih-lebih disertai dengan
1. Penatalaksanaan Perdarahan
anemia dan presyok,
Post Partum Sekunder
perlu segera dilakukan
Penanganan Secara Umum
pengosongan hematoma
Hemoragic Post Partum
tersebut. Lakukan rujukan
a. Ketahui dengan pasti kondisi
untuk dilakukan tindakan
pasien sejak awal masuk
sayatan di sepanjang
b. Selalu siapkan keperluan
bagian hematoma yang
tindakan gawat darurat
paling terenggang. Seluruh
c. Segera lakukan penilaian klinik
bekuan dikeluarkan sampai

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 19


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

kantong hematoma kosong. pemberian obat uterotonika


Dicari sumber perdarahan, melalui suntikan atau per
perdarahan dihentikan oral.
dengan mengikat atau  Antibiotika dalam dosis
menjahit sumber perdarahan pencegahan sebaiknya
tersebut. Luka sayatan diberikan.
kemudian dijahit.

 Subinvolusi 2. Penatalaksanaan Infeksi Nifas


Pengelolaan subinvolusi diterai (Tromboflebitis)
dengan ergonovin (Ergotrate) Tanda Homan diperiksa dengan
atau metilergonovin (metergin), menempatkan satu tangan di lutut
0,2 mg per oral setiap 4 jam ibu dan memberikan tekanan
selama 3 hari, ibu dievaluasi ringan untuk menjaga kaki tetap
kembali dalam dua mingu. lurus. Jika terdapat nyeri betis saat
Jika menderita endometritis, dorsifleksi kaki, Tanda ini positif.
ditambahkan dengan antobiotik Penanganan meliputi tirah
spektrum luas. baring, elevasi ekstremitas
yang terkena, kompres panas,
 Sisa Plasenta stoking elastis, dan analgesia bila
Pengelolaan dibutuhkan. Sprei ayun mungkin
 Pada umumnya pengeluaran diperlukan jika tungkai sangat
sisa plasenta dilakukan nyeri saat disentuh (cenderung
dengan kuretase. Dalam pada tromboflebitis superfisial).
kondisi tertentu apabila Rujukan pada dokter konsultan
memungkinkan (bila masih sangat penting untuk memutuskan
terdapat pembukaan penggunaan antikoagulan dan
srviks), sisa plasenta dapat antibiotik (cenderung pada
dikeluarkan secara manual. tomboflebitis profunda). Tidak ada
 Kuretase harus dilakukan di kondisi apapun yang mengharuskan
rumah sakit dengan hati-hati masase tungkai.
karena dinding rahim relatif Resiko terbesar yang berkaitan
tipis dibandingkan dengan dengan tromboflebitis adalah
kuretase pada abortus. emboli paru, terutama sekali terjadi
 Setelah selesai tindakan pada tromboflebitis vena profunda
pengeluaran sisa plasenta, dan kecil kemugkinannya terjadi
dilanjutkan dengan pada tromboflebitis superfisial.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 20


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Awitan tiba-tiba takipnea, dispnea, eriromisin 250 mg per oral 3 kali


dan nyeri dada tajam adalah gejala sehari selama 10 hari
yang paling umum. Banyak gejala • Bila badan terasa panas, ibu
lain yang kurang spesifik mungkin dapat meminum obat penurun
muncul, dan meliputi perubahan panas. Parasetamol 500 mg per
suara paru atau bunyi jantung oral 3 kali sehari.
dan kecenderungan terjadinya • Kompres air hangat pada daerah
penurunan kadar oksigen darah. yang mengalami sumbatan
Awitan terjadi tiba-tiba gejala duktus.
pertama mengharuskan evaluasi • Bila tidak tahan nyeri, dapat
dokter segera. meminum obat penghilang rasa
sakit.
3. Penatalaksanaa Masalah • Istirahat yang cukup amat
Payudara (Mastitis) diperlukan agara kondisi tubuh
Penatalaksanaan ibu kembali sehat dan segar.
Mastitis bisa dihindari dengan cara : • Makan makanan yang bergizi
• Cukup istirahat tinggi.
• Teratur menyusui bayinya • Minum banyak air putih juga
agar payudara tidak menjadi akan membantu menurunkan
bengkak. demam.
• Gunakan BH yang sesuai dengan • Tetap berikan ASI kepada
ukuran payudara. bayi, bila gagal coba lagi,
• Pengurutan payudara sebelum susui terutama payudara yang
laktasi merupakan salah satu sakit sesering dan selama
tindakan yang sangat efektif mungkin sehingga sumbatan
untuk menghindari terjadinya tersebut lama-kelamaan akan
sumbatan pada duktus. menghilang. Bila gagal gunakan
• Usahakan untuk selalu menyusui pompa sedot.
dengan posisi dan sikap yang • Lakukan pemijatan terus
benar. menerus saat menyusui.

Pengobatan Biasanya rasa demam dan nyeri itu


• Jika disebabkan oleh bakteri, akan hilang dalam dua atau tiga hari
maka pengobatan yang tepat dan Anda akan mampu beraktivitas
dengan pemberian antibiotika. seperti semula.
Kloksasiklin 500 mg per oral 4
kali sehari selama 10 hari, atau

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 21


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman

Masa nifas apabila disertai dan tenang tidak panik, walaupun


dengan penyulit, maka diperlukan suasana keluarga pasien ataupun
penanganan bidang keahlian yang pengantarnya mungkin dalam
sesuai. Berikan penatalaksanaan sesuai kepanikan.
dengan kasusnya serta kewenangan 3. Semuanya tindakan dilakukan
Anda sebagai seorang bidan. Beberapa dengan cepat, cermat, dan
langkah penanganan umum yang terarah.
dapat dilakukan adalah sebagai berikut 4. Walaupun prosedur pemeriksaan
: dan pertolongan dilakukan
1. Kenali Tanda dan gejala dari dengan cepat, prinsip komunikasi
masing-masing kasus, sehingga dan hubungan antara dokter-
Anda bisa menegakkan diagnosa pasien dalam menerima dan
dari kasus tersebut. menangani pasien harus tetap
2. Tindakan pertolongannya harus diperhatikan.AK
dilakukan dengan cepat, tepat,

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 22


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif

Kerjakan soal di bawah ini dengan memberi Tanda silang pada salah satu jawaban
yang Anda anggap paling benar.

1. Bila ibu nifas yang mengalami hematom kecil, penatalaksanaan yang Anda
berikan adalah ...
a. Kompres daerah hematom
b. Lakukan insisi daerah hematom
c. Lakukan rujukan
d. Persiapkan tindakan operasi

2. Apabila keadaan hematom besar dan ibu mengalami anemia, maka tindakan
yang bisa Anda lakukan sesuai dengan kewenangan adalah ...
a. Kompres daerah hematom
b. Lakukan insisi daerah hematom
c. Lakukan rujukan
d. Persiapkan tindakan operasi

3. Kasus adanya sisa plasenta pada seorang ibu nifas dan masih terdapat
pembuakaan serviks maka tindakan Anda adalah ...
a. Rujuk
b. Kuretase
c. Lakukan pengeluaran secara manual
d. Berikan uterotonika

4. Pada saat Anda melakukan pemeriksaan fisik pada ibu nifas didapatkan Tanda
Homan positif, maka tindakan yang Anda berikan adalah ...
a. Tirah baring dan berikan kompres panas
b. Tirah baring dan berikan kompres dingin
c. Berikan antibiotika
d. Berikan uterotonika

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 23


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

5. Kasus mastitis bisa dihindari dengan cara ...


a. Nutrisi yang cukup
b. Menyusui bayi secara teratur
c. Pengurutan payudara secara teratur
d. Minum yang cukup

Tugas Mandiri
Setelah selesai mempelajari materi yang diuraikan/dibahas pada Kegiatan
Belajar-2, Anda diharuskan untuk mengerjakan soal-soal latihan yang sudah
anda kerjakan pada test formatif. Setelah itu Anda akan mengerjakan Test Akhir
Modul di akhir sesi ini. Dengan mengerjakan semua soal, Anda akan dapat
mengetahui sampai sejauh mana tingkat penguasaan Anda terhadap materi
yang telah Anda pelajari pada Kegiatan Belajar 1 dan 2. Untuk menambah
pengetahuan yang telah Anda miliki, agar wawasan Anda lebih luas maka
lakukan benchmarking ke Perpustakaan atau penelusuran pustaka melalui
internet, fasilitator, dan diskusi bersama teman. Selanjutnya buatlah resume
terkait dengan materi pada Kegiatan Belajar-4 dari hasil penelusuran Anda.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 24


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Pustaka

Bag. Obgin FK Unpad. 2004. Obstetri Patologi. Bandung.

Bennett, V.R dan L.K. Brown. 1996. Myles Textbook for Midwives. Edisi ke-12.
London: Churchill Livingstone.

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Maternity Nursing. Alih Bahasa: Maria A.


Wijayarini, Peter I. Anugerah. Edisi ke-4. Jakarta: EGC

Cuningham, F.G. dkk. 2005. Williams Obstetrics. Edisi ke-22. Bagian 39:911. USA:
McGraw-Hill
Fadlun, Achmad Feryanto. 2013. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba
Medika.

JNPK. 2002. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.

JHPIEGO, Pusdiknakes, dan WHO. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta.

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jilid II. Jakarta: EGC.

Prawiroharjo, Sarwono. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.

Saifuddin, A.B. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Edisi 1. Cetakan 2. Jakarta: YBP-SP.

Winkjosastro, H. 1999. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta: YBPSP.

Winkjosastro, H. dkk. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi ke-6. Jakarta: YBPSP.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 25


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci JawabanTest Formatif

Kegiatan Belajar 1

1. A
2. A
3. C
4. B
5. D

Kegiatan Belajar 2

1. A
2. C
3. C
4. A
5. B

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 26


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Penutup

SELAMAT Anda telah menyelesaikan modul 3 ini dengan baik. Semoga


Anda telah memiliki pemahaman tentang asuhan kegawatdaruratan maternal
masa nifas dengan baik dan termotivasi secara optimal untuk mengembangkan
kemampuan Anda dalam memberi asuhan kegawatdaruratan maternal masa nifas.
Ingatlah selalu bahwa kesalahan ataupun kelambatan Anda dalam menentukan
penatalaksanaan terhadap kasus, dapat meningkatkan angka mortalitas dan
morbiditas maternal.

Sebagai seorang bidan tugas yang Anda lakukan merupakan tugas yang
sangat mulia, terapkanlah teori yang telah Anda dapatkan dan perhatikanlah
kewenangan profesi Anda. Semoga TUHAN YME selalu menyertai langkah
saudara. Amin

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 27


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Umpan Balik

UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR, ANDA DAPAT MENILAI

DIRI SENDIRI DENGAN CARA :

1. Setiap akhir pertemuan selesai, kerjakan soal-soal test yang tersedia dan
yakinkan bahwa Anda mampu menjawabnya tanpa membaca materi lagi

2. Setelah Anda menjawab , maka lakukan koreksi dengan bantuan kunci


jawaban yang tersedia dengan cara :

Jumlah soal benar X 100

Jumlah soal

3. Lakukan penilaian untuk diri sendiri

4. Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil mendapatkan


nilai 80

5. Apabila Anda belum bisa mencapai nilai minimal 80, maka ulangi lagi
untuk mempelajari materi dan anda bisa menanyakan pada Tutor Anda dan
kerjakanlah Tes Akhir Modul

6. Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan berikutnya


dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul berikutnya

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 28


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tes Akhir Modul

1. Yang merupakan jenis perdarahan persalinan lambat dibawah ini adalah…


a. Hematoma Vulva
b. Robekan Serviks
c. Perdarahan karena sisa plasenta
d. Inversio Uteri

2. Jenis infeksi nifas yang pada pemeriksaan didapatkan hasil Tanda Homan (+)
adalah
a. Tromboflebitis femoralis
b. Subinvolusi
c. Sepsis Puerperalis
d. Mastitis

3. Terjadi bila pada post partum ada sumber sepsis dalam tubuh yang terus atau
periodic melepas mikroorganisme ke dalam sirkulasi darah :
a. Tromboflebitis femoralis
b. Subinvolusi
c. Sepsis Puerperalis
d. Mastitis

4. Kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal kembali dalam keadaan


semula/ tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan
uterus terhambat disebut ..
a. Tromboflebitis femoralis
b. Subinvolusi
c. Sepsis Puerperalis
d. Mastitis

5. Infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus hingga puting susu
mengalami sumbatan disebut ...
a. Tromboflebitis femoralis

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 29


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

b. Subinvolusi
c. Sepsis Puerperalis
d. Mastitis

6. Bila ibu nifas yang mengalami hematom kecil, penatalaksanaan yang Anda
berikan adalah ...
a. Kompres daerah hematom
b. Lakukan insisi daerah hematom
c. Lakukan rujukan
d. Persiapkan tindakan operasi

7. Apabila keadaan hematom besar dan ibu mengalami anemia, maka tindakan
yang bisa Anda lakukan sesuai dengan kewenangan adalah ...
a. Kompres daerah hematom
b. Lakukan insisi daerah hematom
c. Lakukan rujukan
d. Persiapkan tindakan operasi

8. Kasus adanya sisa plasenta pada seorang ibu nifas dan masih terdapat
pembuakaan serviks maka tindakan Anda adalah ...
a. Rujuk
b. Kuretase
c. Lakukan pengeluaran secara manual
d. Berikan uterotonika

9. Pada saat Anda melakukan pemeriksaan fisik pada ibu nifas didapatkan Tanda
Homan positif, maka tindakan yang Anda berikan adalah ...
a. Tirah baring dan berikan kompres panas
b. Tirah baring dan berikan kompres dingin
c. Berikan antibiotika
d. Berikan uterotonika

10. Kasus mastitis bisa dihindari dengan cara ...


a. Nutrisi yang cukup
b. Menyusui bayi secara teratur
c. Pengurutan payudara secara teratur
d. Minum yang cukup

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 30


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci Jawaban
Tes Akhir Modul

1. A
2. A
3. C
4. B
5. D
6. A
7. C
8. C
9. A
10. B

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Tes Akhir Modul 31

Anda mungkin juga menyukai