SEMARANG
7. Pertemuan ke : 13
A. Tujuan Instruksional
Setelah mengikuti kegiatan bed side teaching ini Mentee diharapkan mampu:
Aplikasi Asuhan Kebidanan mengenai pendidikan kesehatan tanda bahaya pada ibu nifas.
2. Media yang digunakan untuk pendidikan kesehatan tanda bahaya pada ibu nifas.
3. Prosedur pendidikan kesehatan tentang kesehatan tanda bahaya pada ibu nifas
Jenis
No Kegiatan Mentor Kegiatan Mentee
Kegiatan
1 Tahap 1. Mempersiapkan SAP bimbingan -
Persiapan
± 5 menit
2. Mempersiapkan tempat yang baik -
dan cukup
3. Menanyakan persiapan mahasiswa Menjawab pertanyaan
untuk demonstrasi secara langsung yang diberikan
pada klien
4. Memilih pasien dan meminta ijin -
pasien untuk dilakukan tindakan
pendidikan kesehatan tanda bahaya
pada ibu nifas
5. Menyiapkan peralatanyang -
diperlukan untuk kegiatan
demontrasi pemberian pendidikan
kesehatan tanda bahaya pada ibu
nifas
6. Mengatur lingkungan fisik untuk -
demonstrasi yang mudah dilihat dan
didengar
2 Tahap 1 Memulai kegiatan bed side 1. Menjawab salam dan
Pelaksanaan teaching misalnya dengan Menyiapkan diri untuk
± 30 menit mengucapkan salam. pelaksanaan bedside
2 Menjelaskan pada Mentee teaching.
tentang kegiatan waktu dan 2. Mendengarkan
penjelasan yang
tujuan dari demontrasi pemberian
diberikan oleh mentor.
pendidikan kesehatan tanda
bahaya pada ibu nifas (dilakukan
tidak didepan pasien) 3. Mendiskusikan dengan
3 Menjelaskan pada Mentee media mentor dan menjalin
yang digunakan untuk pemberian komunikasi dengan
pendidikan kesehatan tanda mentor dan pasien
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG
bahaya pada ibu nifas. (dilakukan dengan baik.
tidak didepan pasien)
4 Mengajak Mentee menuju ruang 4. Mengikuti mentor
pasien yang akan dilakukan munuju ke ruang
pemberian pendidikan kesehatan pasien.
tanda bahaya pada ibu nifas.
5 Memulai kegiatan demontrasi 5. Memperhatikan
dengan seksama
pemberian pendidikan kesehatan
kegiatan demontrasi
tanda bahaya pada ibu nifas pemberian
sesuai dengan prosedur dan pendidikan
menggunakan tahap-tahap kesehatan tanda
interaksi pada pasien. bahaya pada ibu
nifas sesuai dengan
prosedur dan tahap-
tahap interaksi yang
dilakukan mentor pada
pasien.
E. Evaluasi
1. Persiapan
a. Menyiapkan tempat Bed Side Teaching
b. Menyiapkan SAP
c. Menyiapkan Absensi
2. Proses
a. Mentee berperan aktif dan kooperatif dalam kegiatan bed side teaching
demonstrasi pendidikan kesehatan tanda bahaya pada ibu nifas.
b. Pasien bersedia bekerja sama dengan pelaksanaan bed side teaching
c. Kegiatan bed side teaching berjalan lancar
3. Hasil
a. Tersepakati pembelajaran hari ini yaitu pelaksanaan pendidikan kesehatan tanda
bahaya pada ibu nifas
b. Mentee mampu menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran
yang akan diambil
F. Referensi
Ambarwati, E.R. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.
Depkes. 2009. Menkes Buka Rakernas : Kebersamaan Pusat dan Daerah dalam
Manuaba, I.B.G. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Bagian Praktik. 2019. Modul Praktik Klinik MK Metodik Khusus (BD.F.6.312) Semarang:
Poltekkes Kebidanan Semarang.
Prawirohardjo. Sarwono. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. YBP-SP, Jakarta.
G. LAMPIRAN
1. Materi
2. Check List
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
3) Persalinan yang dilakukan dengan tindakan yaitu pertolongan kala uri sebelum
waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun, persalinan dengan tindakan
paksa (Notoatmodjo, 2008).
c. Penanganan
Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan penanganan umum dengan
perbaikan keadaan umum dengan pemasangan infuse, transfuse darah,
pemberian antibiotic, dan pemberian uterotonika. Pada kegawatdaruratan
dilakukan rujukan ke rumah sakit (Manuaba, 2008).
spiral. Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa tidak
nyaman yang ditimbulkan oleh episiotomi yang lebar, laserasi, dan hematoma dinding
vagina.
b. Penanganan
Pengobatan dilakukan dengan pengisapan nasogastrik, pasang infuse
intravena, berikan kombinasi antibiotic sampai ibu tidak demam selama 48
jam ( ampisilin 2 g melalui intravena setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5
mg/kg berat badan melalui intravena setiap 24 jam, ditambah metronidazol
500 mg melalui intravena setiap 8 jam) (Pamilih, 2006).
A SIKAP
NO BUTIR YANG DINILAI NILAI
1 Menyambut klien dengan ramah dan sopan
0 Tidak dikerjakan
1 memberikan salam saja tanpa berjabat tangan
2 memberikan salam dan berjabat tangan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
0 Tidak memperkenalkan diri kepada klien
1 Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan nama
2 Memperkenalkan diri sebagai bidan dan menyebutkan nama
3 Merespon terhadap reaksi klien
0 Tidak merespon acuh tak acuh
1 Merespon reaksi klien tetapi tidak ditanggapi dengan tepat kurang
sempurna
2 Merespon reaksi klien dengan tepat dan sopan
4 Percaya diri
0 Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata, suara kurang jelas
1 Tergesa-gesa dan terlihat ragu-ragu
2 Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Memberikan rasa empati pada klien
0. Tidak dilakukan
1. Memberi kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan tidak
merespon dengan baik
2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan
dan segera memberikan tanggapan dengan baik
Total score SIKAP (maksimal 10)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG
C. TEKNIK
22 Teruji melakukan secara sistematis
0 Tidak dilakukan
1 Melakukan sebagian tindakan atau tidak secara berurutan
2 Melakukan tindakan secara berurutan
23 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0. Menggunakan bahasa yang tidak dimengerti oleh klien
1. Sebagian masih menggunakan istilah-istilah medis
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
24 Penggunaan media
0 Tidak dilakukan
1 Menggunakan media tetapi tidak efektif
2 Menggunakan media secara efektif dan benar
25 Memberi kesempata untuk bertanya, memberikan umpan balik
0. Tidak dilakukan
1. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menanyakan apa yang
belum dimengerti dan tidak segera memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menanyakan apa yang
belum dimengerti dan segera memberikan tanggapan dari apa yang
menjadi pertanyaan klien.
26 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan dengan baik
0. Tidak dilakukan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tetapi tidak lengkap
2. Mendokumentasikan hasil tindakan secara lengkap (tanggal, jam, isi/
hasil tindakan, tanda tangan, nama terang)
Total score teknik (maksimal 10)
TOTAL NILAI PENCAPAIAN KOMPETENSI ASUHAN NIFAS
JUMLAH SCORE
NILAI AKHIR = X 100 NAMA PENGUJI
54
= ...........................................................