Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS

DI KLINIK HUSADA KARIMUN

NAMA : SONA SELVIA


NIM : 1903021406
KELAS : A (Tanjung Balai Karimun)
PEMBIMBING/ PENGUJI : RIKA PUSPITA, SST.M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH PEKANBARU


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL INSYIRAH PEKANBARU
SK. MENDIKNAS RI NO. 161/D/0/2009
Kampus : Jl. Parit Indah No. 38, Kota Pekanbaru, Telp. (0761) 27058-0822 8774 4499
Email : stikesalinsyirah@yahoo.com Website : www.stikes-alinsyirah.ac.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Program Studi : Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan


Mata Kuliah : Praktek Pembelajaran Kebidanan
Topik : Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Nifas
Pendidik : Sona Selvia
Waktu : 1x45 menit
Tempat : KLINIK HUSADA KARIMUN

Standar Kompetensi
Pada Akhir pendidikan kesehatan pasien dan keluarga pasien mampu memahami
tanda tanda bahaya pada ibu nifas dengan baik dan benar sesuai standar
operasional prosedur
Kompetensi Dasar
Pasien mampu memahami tanda tanda bahaya pada ibu nifas dengan baik dan
benar sesuai standar operasional prosedur
Indikator
1. Menjelaskan pengertian tanda tanda bahaya Nifas
2. Menjelaskan macam macam dari tanda tanda bahaya Nifas
3. Menjelaskan cara penanganan tanda bahaya masa Nifas
Tujuan Pendidikan Kesehatan
1. Sasaran mampu menyebutkan pengertian tanda bahaya nifas.
2. Sasaran mampu menyebutkan macam-macam tanda bahaya nifas.
3. Sasaran mampu melakukan konseling tanda bahaya setelah melihat materi
perkuliahan.
4. Sasaran mampu menjelaskan tanda bahaya nifas dengan baik dan benar
Metoda
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi

Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tahapan Kegiatan Kegiatan Waktu Media/ Alat
Kegiatan Pendidik Sasaran
Pendahuluan 1. Memberi salam dan Menjawab 5’ Power Point
memperkenalkan diri. salam
2. Mengisi absensi Leaflet
3. Melakukan apersepsi Memperhatikan
berkaitan dengan
materi yang akan Memperhatikan
disampaikan.
4. Menginformasikan Memperhatikan
pokok materi yang
akan dibahas.
5. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
pembelajaran.
Penyajian 1. Menjelaskan kepada Memperhatikan 25’ Power point
Materi sasaran mengenai
pengertian tanda Leaflet
bahaya nifas
2. Menjelaskan macam-
macam tanda bahaya
nifas dan
penatalaksanaannya : -
a. Menggali Menjawab
pengetahuan
sasaran tentang
macam-macam
tanda bahaya -
nifas. Memperhatikan
b. Memberi
penguatan atas
Tahapan Kegiatan Kegiatan Waktu Media/ Alat
Kegiatan Pendidik Sasaran
jawaban yang 10’
telah diberikan
sasaran.
c. Memberikan Memberikan - Tanya Jawab
kesempatan pertayaan
sasaran untuk
bertanya tentang
materi yang telah
disampaikan. Tanya Jawab
d. Menjawab Memperhatikan -
pertanyaan yang
diajukan sasaran. Ceramah
e. Menyimpulkan
materi yang telah Memperhatikan -
dijelaskan kepada
sasaran.
Penutup 1. Mengevaluasi Menjawab 5 Tannya jawab
materi dengan cara
memberikan
pertanyaan kepada
sasaran. Ceramah
2. Memberikan Memperhatikan -
motivasi dan
informasi materi
yang akan datang. Tanya Jawab
3. Memberi salam Menjawab -
penutup salam

Sumber Bahan Ajar


Ambarwati, Eny R. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Yayasan
Essentia Medica
Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta: 2014
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono
Prawirohardjo
Penilaian
Demonstrasi sesuai standar operasional Prosedur tanda tanda bahaya pada masa
nifas
4. Materi (Terlampir)

TANDA BAHAYA NIFAS

1. Pengertian
Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berkahir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari,
Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah suatu tanda yang abnormal
yang mengindikasikan adanya bahaya atau komplikasi yang dapat terjadi
selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu (Ambarawati, 2012).
2. Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah sebagai berikut:
A. Perdarahan pasca persalinan (post partum)
1). Pengertian
Perdarahan pasca persalinan (post partum) adalah perdarahan yang
melebihi 500 – 600 ml setelah bayi lahir (Ambarwati, 2012). Menurut waktu
terjadinya dibagi atas dua bagian yaitu :
Perdarahan post partum primer (Early post partum hemorrhage) yang
terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir. Penyebab utama adalah atonia
uteri, retensio placenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir.
Perdarahan post partum sekunder (Late post partum hemorrhage) yang
terjadi setelah 24 jam. Penyebab utamanya adalah sub involusi, infeksi
nifas dan sisa plasenta. Menurut Ambarwati (2012), perdarahan post
partum merupakan penyebab penting kematian maternal.
2). Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum adalah:
Paritas lebih dari 5
Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
Persalinan yang dilakukan dengan tindakan yaitu pertolongan ala uri
sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun, persalinan dengan
tindakan paksa. (Marmi, 2014)
3). Penanganan
Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan penanganan umum dengan perbaikan
keadaan umum dengan pemasangan infus, transfusi darah, pemberian antibiotik,
dan pemberian uterotonika. Pada kegawat daruratan dilakukan rujukan ke rumah
sakit (Marmi, 2014).

B. Lokia yang berbau busuk


1) Pengertian
Lokia adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa
nifas. Sedangkan lokia yang berbau busuk adalah sekret yang berasal dari kavum
uteri dan vagina dalam masa nifas yang berupa cairan seperti nanah yang berbau
busuk (Marmi, 2014).
2) Penyebab
Ini terjadi karena infeksi dan komplikasi restensio plasenta. Retensio plasenta
merupakan bentuk perdarahan pasca partus berkepanjangan sehingga pengeluaran
lokia disertai darah lebih dari 7 – 10 hari. Dapat terjadi perdarahan baru setelah
pengeluaran lokia normal, dan dapat berbau akibat infeksi retensio plasenta. Pada
evaluasi pemeriksaan dalam terdapat pembukaan dan masih dapat diraba sisa
plasenta atau membrannya. Subinvolusi uteri karena infeksi dan menimbulkan
perdarahan terlambat (Marmi, 2014).
3) Penanganan
Tindakan penanganan meliputi pemasangan infus profilaksis, pemberian
antibiotik adekuat, pemberian uterotonika (oksitosin atau metergin), dan tindakan
definitif dengan kuretase dan dilakukan pemeriksaan patologi-anatomik (Marmi,
2014).
C. Pengecilan rahim terganggu (Sub involusi uterus)
1) Pengertian
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat
rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin menjadi 40-60 gram 6 minggu
kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub involusi
(Ambarwati, 2012).

2) Penyebab
Faktor penyebab sub involusi antara lain: sisa plasenta dalam uterus,
endometritis, adanya mioma uteri. Pada pemeriksaan bimanual ditemukan uterus
lebih besar dan lebih lembek dari seharusnya, fundus masih tinggi, lokia banyak
dan berbau, dan tidak jarang terdapat pula perdarahan (Ambarwati, 2012).
3) Penanganan
Pengobatan dilakukan dengan memberikan injeksi methergin setiap hari
ditambah ergometrin per oral. Bila ada sisa plasenta lakukan kuretase. Berikan
antibiotika sebagai pelindung infeksi (Ambarwati, 2012).
D. Nyeri pada perut dan pelvis
1) Pengertian
Tanda-tanda nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan komplikasi nifas
seperti peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada peritonium.
2) Penyebab
Peritonitis nifas bisa terjadi karena meluasnya endometritis, tetapi dapat juga
ditemukan bersama-sama dengan salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvika.
Selanjutnya ada kemungkinan bahwa abses pada sellulitis pelvika mengeluarkan
nanahnya ke rongga peritonium dan menyebabkan peritonitis (Ambarwati, 2012).
3) Gejala klinis peritonitis dibagi 2 yaitu :
Peritonitis terbatas pada daerah pelvis
Gejala-gejalanya tidak seberapa berat seperti pada peritonitis umum. Penderita
demam, perut bawah nyeri, tetapi keadaan umum tetap baik. Pada pelvio
peritonitis bisa terdapat pertumbuhan abses (Ambarwati, 2012).
Peritonitis umum
Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat pathogen dan merupakan
penyakit berat. Suhu meningkat menjadi tinggi, nadi cepat dan kecil, perut
kembung dan nyeri. Muka penderita yang mula-mula kemerahan menjadi pucat,
mata cekung, dan kulit muka dingin. (Ambarwati, 2012).

Penanganan
Pengobatan dilakukan dengan pengisapan nasogastrik, pasang infus intravena,
berikan kombinasi antibiotik sampai ibu tidak demam selama 48 jam (ampisilin
2g melalui intravena setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5 mg/kg berat badan
melalui intravena setiap 24 jam, ditambah metronidazol 500 mg melalui intravena
setiap 8 jam) (Ambarwati, 2012).
E. Pusing, nyeri epigastrik, gangguan penglihatan dan lemas yang berlebihan
1) Pengertian
Menurut Marmi (2014), pusing merupakan tanda-tanda bahaya pada masa
nifas, pusing bisa disebabkan oleh karena darah tinggi (sistol >140 mmHg dan
diastole >110 mmHg). Lemas yang berlebihan juga merupakan tanda-tanda
bahaya, dimana keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya istirahat dan
kurangnya asupan kalori sehingga ibu kelihatan pucat, tekanan darah rendah
(sistol <100 mmHg diastole <60 mmHg).
2) Penanganan
Penanganan gejala tersebut adalah :
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari.
Makan dengan diit berimbang untuk mandapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup.
Minum sedikitnya 3 liter setiap hari.
Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat setidaknya selama 40 hari
pasca bersalin.
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan kadar
vitaminnya pada bayinya.
Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
F. Suhu tubuh ibu > 38ºC
1) Pengertian
Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit baik antara
37,2ºC-37,8ºC oleh karena reabsorbsi benda-benda dalam rahim dan mulainya
laktasi, dalam hal ini disebut demam reabsorbsi. Hal itu adalah normal. Namun
apabila terjadi peningkatan melebihi 38 ºC beturut-turut selama 2 hari
kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua
peradangan alat-alat genetalia dalam masa nifas (Marmi, 2014).
2) Penanganan umum bila terjadi demam :
a) Istirahat baring.
b) Rehidrasi peroral atau infus.
c) Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu.
d) Jika ada syok segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala syok
harus waspada untuk menilai berkala karena kondisi ini dapat memburuk
dengan cepat (Marmi, 2014).
G. Payudara berubah menjadi merah, panas, dan terasa sakit
1) Pengertian
Pada masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan parenkim kelenjar payudara
(mastitis). Mastitis bernanah dapat terjadi setelah minggu pertama pascasalin,
tetapi biasanya tidak sampai melewati minggu ke 3 atau ke 4 (Marmi, 2014).
2) Gejala
Gejala awal mastitis adalah demam yang disertai menggigil, nyeri dan takikardia.
Pada pemeriksaan payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan
dengan batas tegas, dan disertai rasa nyeri (Marmi, 2014).
3) Penanganan
Penanganan utama mastitis adalah:
a) Memulihkan keadaan dan mencegah terjadinya komplikasi yaitu bernanah
(abses) dan sepsis yang dapat terjadi bila penanganan terlambat, tidak
cepat, atau kurang efektif.
b) Susukan bayi sesering mungkin.
c) Pemberian cairan yang cukup, anti nyeri dan anti inflamasi.
d) Pemberian antibiotic 500 mg/6 jam selama 10 hari.
e) Bila terjadi abses payudara dapat dilakukan sayatan (insisi) untuk
mengeluarkan nanah dan dilanjutkan dengan drainase dengan pipa agar
nanah dapat keluar terus.
H. Perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya (baby blues)
1) Pengertian
Ada kalanya ibu mengalami parasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya.
Keadaan ini disebut baby blues, yang disebabkan oleh perubahan perasaan yang
dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran bayinya. Perubahan
perasaan ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah yang dirasakan, selain itu
juga karena perubahan fisik dan emosional selama beberapa bulan kehamilan
(Ambarwati, 2012).
2) Gejala-gejala baby blues antara lain :
Menangis.
Mengalami perubahan perasaan.
Cemas.
Kesepian.
Khawatir mengenai sang bayi.
Penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap kemampuan
menjadi seorang ibu.
3) Penanganan
Penanganan bila terjadi baby blues yaitu hilang tanpa pengobatan, pengobatan
psikologis dan antidepresan, konsultasi psikiatrik untuk pengobatan lebih lanjut
(tiga bulan) (Ambarwati, 2012).
I. Depresi masa nifas (depresi postpartum)
1) Pengertian
Depresi masa nifas adalah keadaan yang amat serius. Hal ini disebabkan oleh
kesibukannya yang mengurusi anak-anak sebelum kelahiran anaknya ini. Ibu yang
tidak mengurus dirinya sendiri, seorang ibu cepat murung, mudah marah-marah
(Ambarwati, 2012).
2) Gejala-gejala depresi masa nifas adalah :
Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur.
Nafsu makan hilang.
Perasaan tidak berdaya atau kehilangan kontrol.
Terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi.
Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi.
Pikiran yang menakutkan mengenai bayi
Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi.
Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas atau perasaan berdebar-
debar.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny R. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Yayasan


Essentia Medica
Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta: 2014
Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta:
EGC.
Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri : Obstetri fisiologi, Obstetri Patologi
Jilid 1 Edisi3. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono
Prawirohardjo
Prawirohardjo, sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan : cetakan ke 3. Jakarta: PT Bina
Pustaka
2. Tanda-tanda bahaya
masa nifas adalah 1. Pengertian
sebagai berikut:

Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah

suatu tanda yang abnormal yang

1. Perdarahan pasca persalinan (post mengindikasikan adanya bahaya atau


partum)
2. Lokia yang berbau busuk
komplikasi yang dapat terjadi selama
3. Pengecilan rahim terganggu (Sub masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau
involusi uterus)
4. Nyeri pada perut dan pelvis tidak terdeteksi bisa menyebabkan
5. Pusing, nyeri epigastrik, gangguan
kematian ibu (Ambarawati, 2012).
penglihatan dan lemas yang berlebihan
6. Suhu tubuh ibu > 38ºC SONA SELVIA
7. Payudara berubah menjadi merah, NIM : 1903021406
panas, dan terasa sakit KELAS A
8. Perasaan sedih yang berkaitan dengan TANJUNG BALAI KARIMUN
bayinya (baby blues)
9. Depresi masa nifas (depresi postpartum) STIKES AL INSYIRAH PEKANBARU
PROGRAM STUDY KEBIDANAN SARJANA
TERAPAN TAHUN 2020
MACAM-MACAM BAHAYA NIFAS

BILA ADA SALAH 1. Infeksi masa nifas


SATU TANDA BAHAYA
DI ATAS, APA YANG a. Kurang gizi atau malnutrisi,
HARUS KITA
b. Anemia,
LAKUKAN???

c. Hygiene,

SEGERA PERIKSA KE TENAGA KESEHATAN d. Kelelahan,

(BIDAN/DOKTER/SARANA PELAYANAN
e. Proses persalinan,
KESEHATAN TERDEKAT)
PRAKTEK I KEBIDANAN

SATUAN ACARA
PENYULUHAN

OLEH
SONA SELVIA
NIM :1903021406

PEMBIMBING/ PENGUJI : RIKA PUSPITA,


SST.M.Kes
PENGERTIAN

.
Masa Nifas (puerperium) dimulai Tanda bahaya masa nifas adalah
setelah plasenta lahir dan berkahir suatu tanda yang abnormal yang
ketika alat-alat kandungan kembali mengindikasikan adanya bahaya
seperti keadaan sebelum hamil. atau komplikasi yang dapat
Masa nifas berlangsung selama kira- terjadi selama masa nifas.
kira 6 minggu atau 42 hari

TANDA BAHAYA NIFAS

Perdarahan pasca persalinan (post partum)

Lokia yang berbau busuk


Pengecilan rahim terganggu (Sub involusi
uterus)
Nyeri pada perut dan pelvis

Pusing, nyeri epigastrik, gangguan


penglihatan dan lemas yang berlebihan

Suhu tubuh ibu > 38ºC

Payudara berubah menjadi merah, panas, dan


terasa sakit
Perasaan sedih yang berkaitan dengan
bayinya (baby blues)

Depresi masa nifas (depresi postpartum)

BILA ADA
MENGALAMI
TANDA SEPERTI
DIATAS ??

Anda mungkin juga menyukai