Anda di halaman 1dari 8

“Komunikasi Dalam Konteks Sosial

dan Latar Belakang Budaya


( Culture diversity) serta keyakinan”

Nama : Hania Aulia


Nim : 201211731
Pridi : S1 Keperawatan (1B)
Dosen: Ns, Yazia Velga M.kep
  Pengertian komunikasi dalam konteks social
 
 Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas
komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara
manakala dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan
komunikasi dengan dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu komunikasi
merupakan tindakan manusia yang lahir dengan penuh kesadaran,
bahkan secara aktif manusia sengaja melahirkannya karena ada
maksud atau tujuan tertentu.
 Dapat dikatakan bahwa didalam kehidupan komunikasi adalah
persyaratan yang utama dalam kehidupan manusia. Tidak ada
manusia yang melepaskan hidupnya untuk berkomuikasi antar
sesama. Dengan seperti itu, komunikasi sosial sangat penting dalam
kehidupan manusia pada umumnya untuk membantunya berinteraksi
dengan sesama, karena manusia tercipta sebagai mahluk sosial
Fungsi Komunikasi sosial

 Komunikasi yang memungkin individu membangun


suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai
pantuan untuk menafsirkan, situasi apapun yang ia
hadapi. Komunikasi pula yang memungkinkannya
mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif
untuk mengatasi situasi-situasi pro.blematik yang ia
masuki.
Komunikasi Budaya
 Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara
orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda
ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan
ini.
 Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah
komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam
arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).
 Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai
human flow across national boundaries. Misalnya; dalam
keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa
dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.
 Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Komunikasi antar budaya dilakukan dengan cara

Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan


antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui
simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya
mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan
makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan;
Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan
antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat
untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama;
 Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun
bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita;
 Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat
membedakan diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan
berbagai cara.
 Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya
 

A. Fungsi Pribadi
 
 Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang
ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang
bersumber dari seorang individu. Seperti :
1. Menyatakan identitas sosial
2. Menyatakan Integrasi Sosial
3. Menambah Pengetahuan
4. Melepaskan diri atau jalan keluar
B. Fungsi Sosial
1. Pengawasan, Funsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek
komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang
berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi.
2. Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang
dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan
atas perbedaan di antara mereka.
3. Sosialisasi Nilai, Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan
dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada
masyarakat lain. 
4. Mneghibur , Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses
komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan
"Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw, Honolulu,
Hawai.
Komunikasi Keyakinan
Keyakinan agama dan Keyakinan Spiritual adalah bagian integral dari
keyakinan budaya seseorang dan dapat memperngaruhi keyakinan klien
mengenai penyebab penyakit, praktek penyembuhan, dan pilihan tabib
atau pemberi perawatan kesehatan. Keyakian spiritual dan agama dapat
menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan bagi klien. Perawat yang
memiliki keyakinan yang sama dengan kliennya cenderung lebih mudah
memahami dan mengambil tindakan untuk menangani kliennya.
Perawat professional harus bisa memahami,mengantisipasi dan
mengambil tindakan yangtepat terhadap klien yang berbeda
keyakinanterhadap perawat tersebut.Contoh : Klien yang menolak
memakan dagingdikarenakan oleh keyakinan yang dimiliki
olehagamanya.Perawat harus mengambil tindakan yang tepatbagaimana
cara membujuk pasien tersebut untukmemakan daging
tersebut.Misalnya diberikan penjelasan yang kuatmengenai alasan
kenapa pasien tersebut harusmakan daging.

Anda mungkin juga menyukai