Anda di halaman 1dari 17

Akhlak terhadap

anak
KELOMPOK 4
KELOMPOK 4
1.Neli Nursyamsiah
2.Pasha Alfajrina
3.Pasya Anten Widuri
4.Risa Kamilah
5.Syafira Maulida Moris
6.Muhamad Wisnu Burhanudin
Akhlak terhadap anak
Akhlak terhadap anak adalah bagaimana seorang muslim berakhlak
dan beretika terhadap anak, dalam mendidik dan membimbing mereka
menjadi anak yang sholeh/sholehah serta diridhai oleh Allah SWT.
Akhlak terhadap anak cukup penting, karena interaksi orang tua
terhadap anaknya merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Jika akhlak
orang tua tidak baik, maka akan tertanam pula nilai – nilai yang kurang
baik pada anaknya.
Hujjatul Islam al Ghazalli di dalam kitab Ihya'
Ulumuddin mengatakan bahwa akhlakul karimah
(budi pekerti yang baik) bisa terbentuk dari 3
faktor :
1.Thob'an (watak). Watak manusia asal mulanya
terbentuk sejak lahir/fitrah atau turunan dari orang
tua. Sehingga orang tua sangat berperan dalam
pembentukan karakter seorang anak
2.I'tiyadan (kebiasaan). Ketika seseorang
mempunyai kebiasaan yang baik maka orang
tersebut akan mempunyai akhlak yang baik
juga, dan sebaliknya. Seperti sebuah maqolah
َ ‫َاـلَـْعـاَدـ ُة ِإ َذا َغـِر َ ْزـت َص َـْار‬
yang mengatakan : ‫تطـ ِبي ْ َعـ ًة‬
"kebiasaan yang dilakukan secara terus
menerus akan menjadi sebuah karakter".
3.Ta'alluman(pembelajaran). Akhlak seseorang juga
dapat terbentuk dengan siapa ia berinteraksi dan
bergaul. Jika ia bergaul dengan yang baik, maka ia
akan menjadi baik dan sebaliknya. Karena ia dapat
pembelajaran dari orang-orang di sekitarnya
sehingga bepengaruh pada karakteristik orang
tersebut.
Memposisikan anak sebagai
amanah dari Allah SWT.
Akhlak utama seorang ayah pada anaknya adalah menjadikan dan
memposisikan anak sebagai amanah dan titipan dari Allah SWT. Sehingga
anak harus dijaga dengan sangat baik karena kelak akan dimintai
pertanggung jawabannya. Amanah juga merupakan sarana ibadah kepada
Allah SWT. Yang dengan menjalaninya dapat mengantarkan seseorang
kepada surgaNya.
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang
Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. (Q.S At-Tahrim : 6)
Firman Allah dalam Al-Qur'an

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu


dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak
durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At-
Tahrim : 6)
Memberikan nama yang baik, aqidah
dan adab-adab pasca kelahiran anak

Memberikan nama yang baik merupakan salah satu akhlak seorang


muslim terhadap anaknya. Karena nama merupakan doa, sekaligus
menanamkan visi masa depan sang anak.
Selain itu, disunahkan untuk meng-aqiqahkan anak yang baru lahir,
dan mencukur rambutnya. Hal tersebut disunahkan dilakukan pada hari
ke tujuh sejak kelahiran sang anak.
Mendidik anak dengan
pendidikan terbaik
Pendidikan terbaik bagi anak adalah pendidikan yang dapat mengantarkannya
kepada kebahagiaan akhirat dan juga kebahagiaan dunia. Pendidikan terhadap
anak, dimulai dari pendidikan di lingkungan keluarga dengan arahan dan
bimbingan orang tua terhadap ajaran-ajaran islam, serta ketauladanan orang tua
dalam menjalankan dinul islam. Pendidikan terhadap anak diprioritaskan dari
pendidikan agama, baru kemudian pendidikan yang bersifat duniawi.
Menyayangi dengan penuh
kasih sayang dan kelemah
lembutan
Diantara akhlak dan adab terhadap anak adalah menyayangi anak
dengan penuh kasih sayang dan kelemah lembutan, karena Allah
SWT. Bahkan dalam suatu hadist diriwayatkan, “bukan termasuk
golongan kami, orang yang tidak menyayangi orang yang lebih muda
darinya serta menghargai hak orang yang lebih tua darinya” (HR.
Ahmad dan Hakim)
Memberikan nafkah dari
rezeki yang terbaik
Diantara akhlak terhadap anak adalah memberian kepada mereka
nafkah terbaik dari usaha terbaik dan dengan cara yang baik. Karena
memberikan nafkah kepada mereka, adalah suatu kewajiban, namun
juga tercatat di sisi Allah SWT. Sebagai shadaqah.
Rezeki yang halal dan baik akan memberikan keberkahan pada anak
dan menjadikan mereka tumbuh dibawah keridhoan Allah SWT.
Tidak membedakan dalam
memberikan nafkah anatara anak
laki-laki dan perempuan

Tidak boleh membedakan dalam memberikan nafkah anatara anak


laki-laki dan anak perempuan, karena keduanya pada
hakekatnya adalah anugrah dan juga amanah dari Allah yang
harus diperlakukan secara adil.
Dimata Allah, keduanya adalah sama, bahkan kemuliaan mereka
terletak pada ketakwaannya kepada Allah. Siapa yang lebih
bertakwa itulah yang lebih mulia disisiNya.
Mengajarkan akhlaqul
karimah
Orang tua harus mengajarkan akhak yang baik kepada anak-
anaknya, minimal dalam akhlak pergaulan sehari-hari, seperti
cara berbicara, makan, minum, kebersihan, dll.
Pengajaran seperti ini akan sangat melekat jika diajarkan dalam
bentuk ketauladanan dari orang tuanya, melalui perbuatan
keseharian.
Berlaku adil

Terkadang tanpda disadari, orang tua lebih menyayangi satu


diantara sekian anak-anaknya. Bisa dikarenakan anak tersebut
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki saudaranya yang lain,
seperti kepintaran, kerajinan, fisik, dsb.
Islam mengajarkan kita agar memperlakukan anak-anak dengan
adil dan sama, khususnya dalam hal yang bersifat pemberian
nafkah.
Fenomena
1.Kids Zaman now yg cenderung bersikap kasar
2.Lebih sering memainkan gadget dibanding Al-
Qur'an
3.Kecamduan game onlime dikalangan anak-anak
4.Lebih senang mengakses sosial media dibanding
belajar
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai