Warna (Hipernim)
Subordinat
Biru Hijau Pink
(Hiponim)
Kata yang Mengalami Perubahan
Makna
1. Meluas
Perubahan makna meluas yaitu gejala yang
terjadi pada sebuah leksem yang mulanya
memiliki sebuah makna kemudian karena
berbagai faktor menjadi memiliki makna
lain
Contoh: Saudara
2. Menyempit
Perubahan makna yg terjadi pada
sebuah kata yg mulanya mempunyai
makna yang cukup luas, kemudian
berubah menjadi terbatas hanya pada
sebuah makna saja.
Contoh: Sarjana
Kata dengan Ejaan yang
Mirip
1. Homonim
Homonim berasal dari kata homo berarti nama. Homonim dapat diartikan
sama nama, sama bunyi, tetapi berbeda makna.
contoh : bisa, tanggal,beruang
2. Homofon
Homofon mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda
makna.
contoh : bang dengan bank
masa dengan massa
sangsi dengan sanksi
3. Homograf
Homograf ditandai oleh kesamaan tulisan, berbeda bunyi dan berbeda
makna.
contoh : apel, serang
Ungkapan atau idiom
Kata-kata yang dipakai secara kiasan yang
disampaikan pada suatu kesempatan disebut
idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom
atau ungkapan tergolong dalam kata yang
bermakna konotatif. Contoh :
keras kepala
panjang tangan
sakit hati
banting tulang
KESESUAIAN PILIHAN KATA
Ada hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
kesesuaian pilihan kata :
Dalam situasi resmi, kita gunakan kata-kata baku
Dalam situasi umum, kita gunakan kata-kata
umum
Dalam situasi khusus, kita gunakan kata-kata
khusus
Kata-kata yang bersifat ilmiah tidak harus
berbahasa asing
Bahasa lisan berbeda dengan bahan tulisan
Hindari pemakaian kata-kata yang kurang efektif
Kata Baku dan Tidak baku
Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan
sebagai kerangka rujukan norma bahasa Indonesia
dalam penggunaannya.
Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai
dengan kaidah mengenai kata dalam bahasa
Indonesia. Dalam artikata kata takbaku adalah
kata tidak resmi.
Ragam Baku dan Non baku
1. Ragam Baku
Kemantapan dinamis
Cendekia
Seragam
2. Ragam Non baku
Menyimpang dari kebakuan
RAGAM BAKU
Ragam baku adalah ragam yang
dilembagakan dan diakui oleh
sebagian besar pemakainya
sebagai bahasa resmi dan
sebagai kerangka acuan norma
bahasa dalam penggunaannya.
Ragam tidak baku (nonbaku)
adalah ragam yang
menyimpang dari norma
baku.
Syarat Ragam Baku
a. Kemantapan dinamis
b. Cendekia
c. Seragam
Kemantapan Dinamis
Kemantapan berarti, bahasa baku seuai
dengan pola dan sistem bahasa yang
baku
Misalnya:
Bentuk kata dengan peng-
Peng + kontrak = pengontrak
bukan pengkontrak
meng- + suplai = menyuplai
bukan mensuplai
Dinamis berarti, tidak kaku dan dapat
menerima perubahan yang berpola dan
bersistem
Misalnya:
penatar >< petatar
penyuluh >< pesuluh
penyepak bola >< pesepak bola
penuduh >< tertuduh
pendakwa >< terdakwa
Cendekia
Ragam baku cendekia adalah ragam baku
yang dipakai di tempat resmi.
Penggunanya adalah orang yang
terpelajar
Biasanya diperoleh dari jalur formal
Ragam cendekia lahir dari kesadaran
berbahasa sehingga kalimat yang
dihasilkan jelas dan cendekia.
Seragam
Pembakuan bahasa adalah proses
penyeragaman bahasa.
Pembakuan mencari kesamaan bahasa
Keseragaman didasarkan kesepakatan.
Bahasa baku tidak lepas dari
kesepakatan untuk keseragaman.
Bahasa Baku
Definisi :
Suatu ragam penggunaan bahasa yang tidak
dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang
menyimpang dari aturan bahasa baku.
Dipakai dalam situasi tidak resmi.
Ciri Bahasa Baku
active aktif
creative kreatif
coordination koordinasi
transport transpor
standard standar
university universitas
success sukses
3. Penerjemahan
landing mendarat
take off lepas landas
sophisticated canggih
up to date mutakhir
announcer pewara
hearing dengar pendapat
busway jalur bus khusus
Tugas Kelompok
1. Carilah masing-masing sepuluh
istilah dalam komunikasi yang
berkaitan dengan kata serapan
(tanpa perubahan, penyesuaian,
penerjemahan, dan gabungan
serapan-terjemahan).
2. Kata-kata/istilah itu Anda gunakan
dalam kalimat yang efektif.
Kalimat Efektif
Kalimat
Menurut Ramlan, kalimat merupakan
satuan dalam bahasa yang diawali huruf
kapital dan diakhiri tanda baca seperti
titik (.), tanda seru (!), dan tanda tanya
(?).
Jenis kalimat sangat beragam, di
antaranya adalah kalimat minor, kalimat
mayor, kalimat tunggal, kalimat
majemuk, kalimat inversi, dan kalimat
lainnya.
Untuk karya ilmiah…
Digunakan kalimat efektif, agar:
mudah dipahami,
tidak menimbulkan kesalahpahaman,
dan
sistematis.
Syarat-syarat agar Kalimat Menjadi
Efektif