Kelompok 1
Anggota:
Irfan Izzulkhoer (20210209002)
Anggarani Nur Kartika (20210209010)
Windi Astriani (20210209030)
Peranan Sistem
Informasi Manajemen
Dalam Pengambilan
Keputusan
01
Pengertian
Peranan Sistem Informasi
Merupakan alat bantu untuk mempermudah
manajemen dalam menentukan pengambilan suatu
keputusan, namun tidak menggantikannya.
Pengambilan Keputusan
Menurut Siagian (dalam Hasan, 2022:10) adalah
suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
tepat.
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan:
1. Mengidentifikasi tujuan
2. Merumuskan masalah
3. Mengidentifikasi kemungkinan alternatif pemecahan
masalah dengan berbagai macam pilihan
4. Melaksanakan dan memantau keputusan
Decision Support System
(DSS)
Decision Support System (DSS) adalah sistem berbasis
model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam
pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu
manajer dalam mengambil keputusan
02
Tujuan DSS
Tiga tujuan yang harus dicapai DSS:
Keputusan yang akan diambil meniadakan salah satu jenis produk/departemen, harus
dipertimbangkan adanya biaya terhindarkan dan biaya yang tak terhindarkan.
Biaya terhindarkan, biaya bersama bagi beberapa jenis produk/departemen sehingga
peniadaan salah satu jenis produk/departemen tidak mempengaruhi terjadinya biaya tersebut.
Biaya tak terhindarkan, biaya yang tidak relevan. Maka dalam pengambilan keputusan
biaya ini dapat dibaikan.
CONTOH
PT. Lulu sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang toko swalayan dengan
membagi tiap-tiap toko yang dimilikinya menjadi 3 departemen. Salah satu tokonya, mempunya
laporan laba rugi sebagai berikut:
Apakah departemen pakaian anak tersebut akan ditiadakan atau
tidak?
Perhitungan:
Kita dapat saja mengambil kesimpulan bahwa departemen pakaian anak ditutup saja karena
menderita kerugian sebesar Rp. 10.750.000 karena kalau ditutup perusahaan akan memperoleh
laba sebesar Rp. 106.150.000. tetapi apakah ini suatu keputusan yang benar?
Meskipun departemen pakaian anak tidak mempunyai kontribusi margin yang cukup untuk
menutup biaya tetap, namun jika departemen ini ditutup perusahaan akan kehilangan kontribusi
margin departemen ini sebesar Rp. 107.750.000.
Dalam menganalisis pengambilan keputusan ini kita memerlukan analisis CM dan
mempertimbangkan biaya terhindarkan.
Menggunakan bantuan analisis deferensial
Dari perhitungan tersebut jelas bahwa perusahaan lebih
baik mempertahankan departemen pakaian anak. Karena
jika perusahaan mengambil keputusan meniadakan
departemen pakaian anak, perusahaan justru mengalami
laba sebesar Rp. 52.000.000
THANK YOU!