0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan9 halaman
Metode harga pokok proses digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi massal berdasarkan proses. Biaya dikumpulkan per periode dan dibagi dengan jumlah produk untuk menghitung harga pokok per unit. Metode ini digunakan untuk menentukan harga jual, memantau biaya, dan menghitung laba.
Metode harga pokok proses digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi massal berdasarkan proses. Biaya dikumpulkan per periode dan dibagi dengan jumlah produk untuk menghitung harga pokok per unit. Metode ini digunakan untuk menentukan harga jual, memantau biaya, dan menghitung laba.
Metode harga pokok proses digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi massal berdasarkan proses. Biaya dikumpulkan per periode dan dibagi dengan jumlah produk untuk menghitung harga pokok per unit. Metode ini digunakan untuk menentukan harga jual, memantau biaya, dan menghitung laba.
AKUNTANSI BIAYA DWIKY YANUAR F. B11.2016.04341 Definisi Metode Harga Pokok Proses
Metode harga pokok proses merupakan metode peng
umpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusa haan yang mengolah produknya secara massal (buka n berdasarkan pesanan). Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses sel ama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per s atuan dihitung dengan cara membagi total biaya pro duksi dalam periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama j angka waktu yang bersangkutan. Karakter Metode Harga Pokok Proses
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah s ama. 3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya p erintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu. Contoh : Pabrik semen, pabrik tahu, pabrik tempe ARUS PRODUK PADA HARGA POKOK PROSES
• Produk dapat bergerak di pabrik dengan berbagai ca
ra. • Tiga bentuk arus atau aliran produk yang berkaitan d engan perhitungan harga pokok proses yaitu : - Arus Produk berurutan (Sequential Product Flow) - Arus Produk Sejajar (Parallel Product Flow) - Arus Produk Selektif (Selective Product Flow) Manfaat informasi harga pokok proses
Menentukan harga jual produk
Memantau realisasi biaya produksi Menghitung laba atau rugi periodik Menentukan harga pokok persediaan produk jadi da n produk dalam proses yang disajikan dalam neraca Memantau realisasi biaya
- Manajemen memerlukan informasi biaya produksi ya
ng sesungguhnya dikeluarkan dalam pelaksanaan renc ana produksi ketika rencana untuk jangka waktu terte ntu tersebut telah diputuskan - Akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan inf ormasi tersebut (apakah total biaya produksi sesuai de ngan yang telah diperhitungkan (sesuai rencana) atau tidak - Metode yang dilakukan adalah HP.Proses Menghitung Laba Atau Rugi Periodik
- Informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan digun
akan untuk mengetahui apakah kegiatan produksi perus ahaan dalam periode tertentu menghasilkan laba atau ju stru rugi - Laba atau rugi digunakan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan mengha silkan Laba atau rugi - Metode HP.Proses digunakan oleh manajemen untuk m engumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhn ya dikeluarkan pada periode tertentu guna menghasilkan informasi Laba atau rugi pada tiap periode. Menghitung HP.Prsd .Produk Jadi dan Produk dlm Proses yang aka n disajikan dalam neraca
- Lap.Keuangan sbg pertanggungjawaban manajemen (s
alah satunya adalah neraca) - Dlm neraca harus ada informasi HP.Prsd.Prdk.Jadi da n HP.Produk yang ada pada tanggal neraca masih dala m proses, shg perlu catatan biaya produksi tiap periode - Catatan biaya produksi tiap periode berguna bagi man ajemen untuk menentukan biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual (HP.Prsd.Prdk Jadi) dan produk yang masih dalam proses pengerjaan (HP.Prsd.Prdk.Dlm Proses) pada tanggal neraca AKUNTANSI BAHAN, TENAGA KERJA, DAN BIAYA OVERHEAD
Pada perusahaan manufaktur, proses produksi dapat
berlangsung melalui beberapa departemen. Biaya-biaya dikumpulkan pada masing-masing depa rtemen pada suatu periode. Pada arus produk yang berurutan, produk selesai dar i departemen 1 akan menjadi bahan baku (input) dep artemen 2 dan produk selesai di departemen 2 menja di persediaan barang selesai yang siap dijual.