Anda di halaman 1dari 39

PROSES ASUHAN

KEPERAWATAN KELUARGA
(diagnosa keperawatan dan
intervensi keperawatan )

Oleh : Ns.Herlina, M.Kep. Sp.Kep.Kom


 Keperawatan keluarga adalah proses
pemberi pelayanan kes sesuai kebutuhan klg
dl lingkup praktik keperawatan
 Pelayanan kep klg bersifat holistik
menempatkan klg dan komponennya
sebagai fokus pelayanan dan melibatkan
anggota klg dlm tahap pengkajian,
perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi
tindakan keperawatan dg mobilisasi sumber2
pelayanan kesehatan yang tersedia di klg.
DIAGNOSA KEPERAWATAN ADALAH
Keputusan klinis mengenai individu,
keluarga atau masyarakat yang diperoleh
melalui proses pengumpulan data dan
analisis cermat dan sistematis,
memberikan dasar untuk menetapkan
tindakan-tindakan dimana perawat
bertanggung jawab melaksanakannya
(shoemarker, 1984 dalam susanto, 2012)
 Diagnos keperawatan keluarga adalah
diagnosis yang mencakup sistem keluarga
dan subsistem dari setiap sistem yang
ada, serta hasil dari pengkajian keluarga
yang dilakukan (Friedman, Bowden dan
Jones, 2003)
 Menurut Asosiasi North American Nursing
Diagnosis Association (NANDA, 2011)
diagnosis keperawatan adalah
“interpretasi ilmiah atas data hasil
pengkajian dan interpretasi ini digunakan
perawat untuk membuat rencana,
melakukan implementasi serta evaluasi.”
 Diagnosis yang dikembangkan belum semua dapat
diadopsi langsung karena respon sistem klien
(individu, keluarga, kelompok, dan komunitas)
sangat unik dipengaruhi lingkungan dimana
mereka berada serta kualifikasi pendidikan
perawat yang ada saat ini teutama yang
melaksanakan Primary Health Nursing (PHN) atau
Community Health Nursing (CHN) bervariasi mulai
SPK, AMK, Ners, dan spesialis keperawatan
komunitas. dengan demikian perlu ditelaah dan
disepakati bersama panduan diagnosis keperawatan
untuk PHN/CHN
Tahapan penentuan diagnosa
 Menegakkan diagnosa sementara berdasarkan
data awal tanda dan gejala yang dilihat perawat
dari pasien
 Menganalisis data dan menambah data fokus
dari masalah u menegakkan diagnosis
 Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa menuliskan
etiologi atau diagnosis tunggal (single diagnosis) dengan
menambahkan pernyataan anggota keluarga yang
teridentifikasi memiliki masalah kesehatan.
Masalah aktual/risiko/potensial yang akan
diprioritaskan, didapat dari hasil skoring yang
dilakukan perawat dan keluarga.
Diagnosis keperawatan individu dan keluarga
dirumuskan berdasarkan masalah kesehatan
yang lazim terjadi antara lain : masalah gizi,
diare, ISPA, DM, TB Paru, hipertensi, stroke,
rematik, kecemasan, depresi, dimensia
Mengkaji apakah keluarga menganggap masalah
tersebut harus diatasi
Apakah keluarga mau menyelesaikan masalah
kesehatan tersebut bersama perawat
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga menggunakan diagnosa North
American Nursing Diagnosis Association (NANDA) 2012-2014 dan
International Classification for Nursing Practice (ICPN) 2013
Cara menentukan diagnosis menggunakan NANDA :
1. Mengidentifikasi data klien (sesuai hasil pengkajian)
2. Identifikasi domain yang sesuai
3. Identifikasi kelas yang sesuai
4. Lihat definisi diagnosis
5. Lihat batasan karakteristik
6. Tentukan diagnosis
NANDA international taxonomy II memiliki 13 domai; 47 kelas; 235
diagnosis
NOC terdiri 7 domain; 32 kelas; 490 outcomes ; 17 skala pengukuran
NIC terdiri 7 domain; 30 kelas; 554 intervensi ; 13.000 aktivitas
Diagnosa keperawatan
1. Aktual (terjadi deficit/gangguan kesehatan),menggambarkan
respon manusia terhadap kondisi kesehatan/ proses
kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga
berdasarkan karakteristik (manifestasi tanda dan gejala) yang
saling mengelompok dan saling berhubungan (NANDA, 2012-
2014).
Ex. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
pada anak An U (8 Th) keluarga bapak M (40 Th)
- Gangguan menelan - Gangguan pola tidur
- Ketidakefektifan manajemen - Disfungsi proses keluarga
regimen terapeutik keluarga
Diagnosa keperawatan
2. Risiko : menggambarkan respon manusia terhadap kondisi
kesehatan/ proses kehidupan yang mungkin berkembang
dalam kerentanan individu dan keluarga. Hal ini didukung oleh
berbagai faktor risiko yang berkontribusi pada peningkatan
kerentanan. Setiap label dari diagnosis risiko diawali dengan
frase: “risiko” (NANDA, 2012-2014).
Ex. Risiko penurunan prestasi belajar pada An. U keluarga Bpk.
M (40 Th)
- Risiko kekurangan volume cairan
- Risiko konstipasi
- Risiko intoleran aktifitas
- Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua
- Risiko distress spiritual
Diagnosa keperawatan
3. Potensial mencakup promosi
kesehatan/sejahtera/wellness: penilaian
klinis dari motivasi seseorang, keluarga, atau
komunitas, dan keinginan untuk meningkatkan
kesejahteraan mewujudkan potensi kesehatan
manusia dan menguatkan perilaku sehat
secara khusus, misalnya melalui nutrisi dan
olahraga.
Diagnosis promosi kesehatan dapat
digunakan di seluruh status kesehatan indv
ataupun klg.
3. Diagnosis promosi kesehatan
 Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan frase:
“Kesiapan meningkatkan” (NANDA, 2012-2014). Selanjutnya
agar tidak membingungkan dengan label sejahtera maka label
promosi kesehatan dan sejahtera disatukan menjadi label
Promosi Kesehatan.
 Contoh Diagnosis promosi kesehatan adalah:
- Kesiapan meningkatkan nutrisi
- Kesiapan meningkatkan komunikasi
- Kesiapan meningkatkan pengetahuan
- Kesiapan meningkatkan religiositas
- Kesiapan meningkatkan pengetahuan
- Kesiapan meningkatkan koping
- Kesiapan meningkatkan koping keluarga
4. Diagnosis sindrom
Merupakan clinical judgement yang
menggambarkan suatu kelompok diagnosis
keperawatan yang terjadi bersama, mengatasi
masalah secara bersama, dan melalui beberapa
intervensi yang sama.
Kategori diagnosis sindrom dapat berupa risiko atau
masalah.
Seperti, sindrom nyeri kronik menggambarkan
diagnosis nyeri kronis berdampak pada respon
klien seperti diagnosis gangguan pola tidur, isolasi
sosial, kelelahan, atau gangguan mobilitas fisik.
Cth diagnosis sindrom

1. Sindrom kelemahan lansia


2. Sindrom tidak berguna
3. Sindrom post trauma
4. Sindrom stres relokasi
5. Sindrom kekerasan
 Pedoman diagnosis, intervensi, dan hasil
untuk asuhan keperawatan komunitas
(individu,keluarga, kelompok/komunitas)
dikembangkan berdasarkan integrasi
diagnosis keperawatan NANDA dan
International Classification for Nursing
Practice (ICNP), Nursing Intervention
Kelasification (NIC) dan Nursing Outcome
Classification (NOC)
 penulisan kriteria intervensi dan hasil pada
kasus keluarga menggunakan pendekatan
tugas kesehatan keluarga yaitu kemampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan,
memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang
sakit, merawat anggota keluarga yang sakit,
memodifikasi llingkungan, dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan (Maglaya, 2009).
5 tugas kesehatan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan yaitu
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Keluarga mampu mengambil keputusan tepat untuk
mengatasi kesehatan
3. Keluarga mampu melakukan tindakan keperawatan
untuk anggota keluarga yang memerlukan
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan sehigga
menunjang upaya peningkatan kesehatan
5. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan (Kepmenkes No 279, 2006).
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Perencanaan adalah suatu proses penyusunan strategi atau intervensi
keperawatan dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi
masalah kesehatan klien yang telah diidentifikasi dan divalidasi pada
tahap perumusan diagnosis keperawatan (IPKKI,2017), sesuai dengan
kebutuhan klien (sudiharto, 2007)
Beberapa hal yang dilakukan dalam perencanaan:
1. Prioritas masalah
2. Penyusunan tujuan
3. Membuat kriteria hasil merupakan tanda /indikator yang mengukur
pencapaian tujuan dan tolak ukur dari kegiatan tertentu)
4. Standar penampilan sesuai tolak ukur yang ada(teoritis/konsep).
Tindakan yang telah direncanakan (kriteria dan standar) merupakan
pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan harus dapat
memenuhi dan mencapai tujuan (khusus) perencanaan
 Faktor yang perlu diperhatikan dalam prioritas intervensi
adalah :
1. Alternatif-alternatif dan mengidentifikasi sumber-
sumber kekuatan dari keluarga (kemampuan
perawatan mandiri, sumber pendukung/bantuan yang
bisa dimanfaatkan) yang digunakan untuk
penyelesaian masalah dalam keluarga.
2. Merencanakan kegiatan perlu memperhatikan apa
kegiatan yang dilakukan, kapan, bagaimana
melakukan, siapa yang melakukan, dan berapa
banyak yang dilakukan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

 MENETAPKAN TUJUAN
Merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan
dari tindakan keperawatan yang terdiri dari jangka panjang
(umum) dan jangka pendek (khusus) harus berorientasi pd klg,
dimana klg diarahkan untuk mencapai suatu hasil
 Kriteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus
benar-benar bisa diukur dan dapat dicapai oleh keluarga
 Tujuan menggambarkan berbagai alternatif pemecahan
masalah yang dapat dipilih keluarga
 Tujuan harus bersifat spesifik atau seuai dengan konteks
diagnosis kep klg dan faktor-faktor yang berhubungan
 Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab
keluarga dalam pemecahan masalah .
Penyusunan tujuan harus bersama-sama dengan keluarga
Data Diagnosis NOC NIC
keperawatan
Data Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
pendukun
g masalah
..
Foam intervensi keperawatan
Tujuan Evaluasi
N
Diagnosa Intervensi
o Umum Khusus Kriteria Standar
Implementasi
 Implementasi adalah suatu proses pelaksanaan terapi
kepawatan keluarga yang berbentuk intervensi mandiri
(dilakukan individu dlm klg) dan pada anggota klg lainnya
 Implementasi diprioritaskan sesuai dengan kemampuan
keluarga dan sumber yang dimiliki oleh keluarga
 Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga
mengenal masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara
:
1. Memberi informasi
2. Mengidentifikasi kebutuhan
3. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
 Implementasi yang ditujukan pada
individu meliputi:
1. Tindakan keperawatan langsung
2. Tindakan kolaboratif dan pengobatan
dasar
3. Tindakan observasi
4. Tindakan pendidikan kesehatan
Implementasi keperawatan yang
ditujukan pada klg yaitu;
2. Membantu keluarga memutuskan cara
perawatan yang tepat untuk individu dengan
cara mengidentifikasi
 Mengidentifikasi konsekuesnsi tidak
melakukan tindakan
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang
dimiliki keluarga
 Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap
tindakan
Implementasi keperawatan yang
ditujukan pada klg yaitu;
1. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan
klg mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara memberikan
informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan
harapan tentang kesehatan, mendorong
sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Membantu keluarga memutuskan cara
perawatan yang tepat untuk individu
dengan cara mengidentifikasi
Implementasi keperawatan yang
ditujukan pada klg yaitu;
3. Memberikan kepercayaan diri dalam
merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara :
1.Mendemonstrasikan cara perawatan
2.Menggunakan alat dan fasilitas yang ada
di rumah
3.Mengawasi keluarga melakukan
perawatan
Implementasi keperawatan yang
ditujukan pada klg yaitu;
4. Membantu keluarga untuk menemukan
cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara :
 Menemukansumber-sumber yang dapat
digunakan keluarga
 Melakukan perubahan lingkungan
keluarga seoptimal mungkin.
Implementasi keperawatan yang
ditujukan pada klg yaitu;
5. Memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada, dengan cara :
 Mengenal fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada dilingkungan keluarga
 Memotivasi dan membantu keluarga
menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada
Foam implementasi dan evaluasi
T Diagno Implementasi Evaluasi Asuhan Ttd perawat
gl sa Keperawatan
/ Kepera Keluarga
n watan
o
Tahap V : evaluasi
 Evaluasi adalah tindakan keperawatan yang
telah diberikan, penilaiann evaluasi diperlukan
untuk melihat keberhasilan.
 Evalusi dapat dilakukan selama proses askep
atau akhir pemberian askep
 Bila evaluasi tercapai sebagian atau timbul
masalah keperawatan baru, kita perlu
melakukan pengkajian yang lebih lanjut,
memodifikasi rencana, atau mengganti dengan
rencana yang lebih sesuai dengan kemampuan
keluarga.
 Kegiatan dalam evaluasi yaitu:
1.Mengkaji kemajuan status kesehatan
individu dalam konteks klg
2.Membandingkan respn individu dan klg
dengan kriteria hasil
3.Menyimpulkan hasil kemajuan masalah
serta kemajuan pencapaian tujuan
keperawatan.
Tahap V : evaluasi
 Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara
formatif dan sumatif
 Evaluasi formatif : evaluasi yang dilakukan
selama proses asuhan keperawatan, mengacu
pada tingkat pencapaian tujuan khusus
 Evaluasi sumatif : evaluasi yang dilakukan
pada akhir proses keperawatan keluarga
(evaluasi akhir)
 Dalam bentuk SOAP
Tahap V : evaluasi
 S (Subjektif) : hal-hal yang dikemukanan keluarga secara
subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan
 O (objektif) : hal-hal yang ditemui oleh perawat secara
objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan
 A (analize) : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan
mengacu pada tujuan yang terkait per diagnosa
 P (planing) : sebagai tindak lanjut intervensi berupa
modifikasi intervensi jika indikator blm berhasil atau
melanjutkan intervensi selanjutnya (I) dan evaluasi (E)

Tingkat kemadirian keluarga
 Asuhan keperawatan yang dilakukan untuk menilai tingkat
ketercapaian intervensi yang dilakukan untuk
memandirikan keluarga dengan menggunakan indikator
kemandirian keluarga
 Berdasarkan KepMenKes RI No
279/MENKES/SK/IV/2006.
Tingkat kemandirian keluarga menurut (Departemen Kese
hatan RI, 2006), kemandirian keluarga dalam program
perawatan komunitas dibagi menjadi empat tingkatan dari
keluarga mandiri tingkat satu (paling rendah) sampai
keluarga mandiri tingkat empat (paling tinggi).
7 Kriteria kemampuan yang telah dicapai
oleh klg :
1. Keluarga menerima perawat
2. Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai
rencana keperawatan keluarga
3. Keluarga tau dan dapat mengungkapkan masalah
kesehatan secara benar
4. Keluarga memanfaatkan fasilita kesehatan pelayanan
kesehatan sesuai anjuran
5. Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana
yang sesuai anjuran
6. Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
7. Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
Tingkat kemandirian keluarga
Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
keman 1 2 3 4 5 6 7
dirian
Tingkat √ √
I
Tingkat √ √ √ √ √
II
Tingkat √ √ √ √ √ √
III
Tingkat √ √ √ √ √ √ √
IV

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Ebp
    Laporan Ebp
    Dokumen57 halaman
    Laporan Ebp
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Modul Otokorelasi
    Modul Otokorelasi
    Dokumen25 halaman
    Modul Otokorelasi
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Ekonometrika
    Ekonometrika
    Dokumen22 halaman
    Ekonometrika
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Modul Ekonometrika KLP 3
    Modul Ekonometrika KLP 3
    Dokumen31 halaman
    Modul Ekonometrika KLP 3
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Model Persamaan Simultan
    Model Persamaan Simultan
    Dokumen25 halaman
    Model Persamaan Simultan
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Peta Konsep Bell
    Peta Konsep Bell
    Dokumen1 halaman
    Peta Konsep Bell
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Glomerulonefritis
    Leaflet Glomerulonefritis
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Glomerulonefritis
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Kasus CKD
    Kasus CKD
    Dokumen1 halaman
    Kasus CKD
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat
  • Kasus TB Paru
    Kasus TB Paru
    Dokumen4 halaman
    Kasus TB Paru
    Nurfitri Rahmawati 1611110637
    Belum ada peringkat