Anda di halaman 1dari 18

Sumber belajar menurut para ahli

A. Pengertian Sumber Belajar


Menurut Association Educational Comunication and Tehnology AECT (As'ari, 2007)
sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Sumber
belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi semua sumber yang dapat digunakan
oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi
informasi, untuk memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik dan tata tempat. Sudjana (Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian
Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian sumber belajar
menurut Ratno Dwi Joyo S.Pd. Secara sempit, yaitu buku atau bahan cetak lainnya.
Secara luas, yaitu segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar. Edgar
Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, segala
sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang Menurut Ahmad
Sudrajat Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Secara umum sumber belajar dapat dikategorikan kedalam 6
(enam) jenis, yaitu:

1. Pesan: informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain; dapat


berbentuk ide, fakta, makna dan data.
2. Orang: orang yang bertindak sebagai penyimpan dan menyalurkan pesan
antara lain: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat,
pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya.
3. Bahan: barang-barang yang berisikan pesan untuk disampaikan dengan
menggunakan peralatan; kadang-kadang bahan itu sendiri sudah merupakan
bentuk penyajian contohnya: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik
yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya.
.
4. Alat/ perlengkapan: barang-barang yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang terdapat pada bahan misalnya: perangkat keras, komputer, radio,
televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat
listrik, obeng dan sebagainya.
5. Pendekatan/ metode/ teknik: prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam
menggunakan bahan, alat, tata tempat, dan orang untuk menyampaikan pesan;
misalnya: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan,
sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya.
6. Lingkungan/latar: lingkungan dimana pesan diterima oleh pelajar;
misalnya: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko,
museum, kantor dan l sebagainya.
Jenis – jenis Materi Pembelajaran

 Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami


sesuatu (Sudjana, 1989:29). Sejalan dengan konsep di atas Cronbach
(Surya, 1979:28) menyatakan “Learning may be defined as the process by
which a relatively enduring change in behavior occurs as result of
experience or practice”. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa indikator
belajar ditujukan dengan perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Sedangkan Witherington (1952) menyebutkan bahwa “Belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai
suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan,
kecakapan, atau pemahaman”.
 Materi Pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi
yang telah ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat
penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan supaya
pelaksanaan pembelajaran bisa mencapai sasaran.
 Sasaran tersebut harus sesuai dengan kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar yang harus dicapai oleh siswa. Ini mengisyaratkan bahwa, materi
yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran harusnya materi yang benar-
benar menunjang tercapainya Kompetensi Inti dan kompetensi dasar, dan
tercapainya indikator kompetensi yang diharapkan.
Jenis jenis materi pmbelajaran sebagai berikut

1. Materi fakta : segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi
nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang,
nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya Contoh : Mata
Pelajaran Sejarah : Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
pembentukan pemerintahan Indonesia.
2. Materi konsep : segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa
timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus,
hakekat, inti /isi dan sebagainya. Contoh : Mata Pelajaran Biologi : Hutan
hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah, Usaha-usaha
pelestarian keanekargaman hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ.,
dsb. ????
3. Materi prinsip : berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting ,
meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antar
konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh : Mata Pelajaran
Fisika : Hukum Newton tentang gerak , Hukum 1 Newton , Hukum 2 Newton ,
Hukum 3 Newton , Gesekan statis dan Gesekan kinetis, dsb.

4. Materi Prosedur meliputi langkah-langkah secara sistematis atau berurutan


dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh : Mata
Pelajaran TIK : Langkah-langkah Akses Internet, trik dan strategi penggunaan Web
Browser dan Search Engine, dsb

5. Materi Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek afektif, misalnya nilai
kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja,
dsb. Contoh : Mata Pelajaran Geografi : Pemanfaatan sumberdaya alam
berdasarkan prinsip ekoefisiensi, Pemanfaatan sumberdaya alam dan pembangunan
berkelanjutan, dsb. Mata Pelajaran Sosiologi : Interaksi sosial dan dinamika sosial,
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian , dsb.
Tahapan-Tahapan Mengembangkan Materi Pembelajaran

A. Melakukan analisis kebutuhan bahan ajar

1. Langkah pertama ,Menganalisis Kurikulum


Langkah pertama ini ditunjukan untuk mentukan kompetensi-kempetensi yang
memerlukan bahan ajar.
Untuk mencapai hal itu maka kita meski mempelajari lima hal sebagai berikut :

 Standar kompentensi
 Kompetensi dasar
 Indikator ketercapaian hasil belajar
 Materi pokok
 Pengalaman belajar
2. Langkah kedua ,Menganalisis Sumber belajar
Adapun kriteria sumber belajar dilakukan berdasarkan
Ketersediaan,Kesesuaian dan
kemudahaan dalam memanfaatkannya.Caranya adalah dengan
menginventarisasikan
ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.

3. Langkah ketiga,Memilih dan menemukan bahan ajar.


Berkaitan dengan pemilihan bahan ajar ,ada tiga prinsip yang dapat dijadikan
pedoman.[3]
• Pertama,Prinsip relevansi.
• Kedua Prinsip Kontensitensi
• Ketiga, Prinsip kecukupan.
B. Memahami Kriteria Pemilihan Sumber Belajar

Untuk memudahkan proses dalam pemilihan sumber belajar ,ada dua kriteria yang bisa
kita gunakan dalam pemilihan sumber belajar,yaitu sebagai berikut :
1. Kriteria Umum
Kriteria dalam pemilihan sumber belajar secara umum meliputi empat hal sebagai
berikut :
a. Ekonomis,Artinya ssumber belajar tidak mahal.
b. Praktis dan sederhana ,artinya sumber belajar tidak memerlukan layanan atau
pengadaan sampingan yang sulit dan langka.
c. Mudah diperoleh artinya,sumber belajar dekat dan mudah dicari.
d. Fleksibel ,artinya sumber belajar bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
pembelajaran.
2. Kriteria Khusus
Secara khusus ,kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber
belajar secara umum
meliputi lima hal sebagai berikut :
a. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.
b. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran.
c. Sumber belajar untuk penelitian.
d. Sumber belajar untuk memecahkan masalah.
e. Sumber belajar untuk presentasi.
C. Menyusun peta bahan ajar

Menurut Diknas (2004), paling tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta
kebutuhan bahan
ajar ,yakni :
a. Untuk mengetahui jumlah bahan ajra yang harus ditulis .
b. Mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar.
c. Menentukan sifat bahan ajar ( Dependent dan indefendent )
D. Memahami Struktur Bahan Ajar.

1. Struktur Bahan Ajar cetak


Ada beberapa bahan ajar cetak diantranya:

 Handout.
 Buku.
 Moduld.
 LKS ( Lembar Kerja Siswa ).
 Brosur.
 Leaflet.
 Wallchat.
 Foto/gambar .
2. Struktur Bahan Ajar Model/Maket
3. Struktur Bahan Ajar Audio
4. Struktur Bahan Ajar Audiovisual
5. Struktur Bahan Ajar Interaktif
6. Struktur Bahan Ajar Lingkungan
.
E. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Yang Perlu Dipahami

1. Teknik penyusunan bahan ajar cetak


Dalam teknik penyusunan bahan cetak ,ada beberapa ketentuan yang
hendaknya kita jadikan pedoman ,diantranya sebagai berikut :
a. Judul atau materi
b. Untuk menyusun bahan cetak ,ada enam hal yang harus dimengerti (Steffe
dan Ballstedt ),yaitu:
 Susunan tampilan harus jelas dan menarik.
 Bahasa yang mudah.
 Mampu menguji pemahaman.
 Adanya stimulan.
 Kemudahan dibaca.
 Materi intruksional.
2. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Audio

Teknik penyususun bahan ajar ini meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Judul
b. Adanya petunjuk penggunaan.
c. Informasi pendukung
d. Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas lain.
e. Penilaian
f. Menggunakan berbagai sumber belajar

Anda mungkin juga menyukai