Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTEK PERMESINAN

POROS BERTINGKAT DAN TIRUS

NAMA MAHASISWA : PILIPPI MAHENDARA SIHOMBING

NIM : 5203121016

DOSEN PENGAMPU : Dr. SELAMAT RIADI, MT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas pemberian
berkat dan segala Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan Permesinan
Pembuatan Poros Bertingkat dan Tirus ini dengan tepat waktu. Laporan ini saya buat guna
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Praktek Permesinan.

Saya berterima kasih kepada Bapak Selamat Riadi selaku dosen pada mata kuliah
Praktek Permesinan Dasar yang telah memberikan ilmu dan juga pengetahuan kepada para
mahasiswa yang berguna dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya dan juga memberikan informasi serta pengetahuan kepada
para pembaca.

Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam


penulisan laporan ini, oleh karena itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan saran dan
juga kritikan yang bersifat membangun guna menyempurnakan penulisan laporan ini. Akhir
kata saya ucapkan terimakasih.

Medan, Desember 2021

Pilippi M Sihombing

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I PEMBUATAN POROS BERTINGKAT .................................................................... 1

A. Tujuan Praktik...................................................................................................................... 1
B. Alat dan Bahan Pembuatan Poros Bertingkat ...................................................................... 1
C. Teori Dasar .......................................................................................................................... 1
D. Gambar Kerja (Standard ISO) ............................................................................................. 1
E. Langkah Kerja Pembuatan Poros Bertingkat ....................................................................... 2
F. Hambatan dan Penyelesaian ................................................................................................ 2
G. Gambar Benda Kerja Poros Bertingkat ............................................................................... 3
H. Kesimpulan .......................................................................................................................... 3
I. Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 3

BAB II PEMBUATAN TIRUS ................................................................................................ 4

A. Tujuan Praktik...................................................................................................................... 4
B. Alat dan Bahan Pembuatan Tirus ........................................................................................ 4
C. Teori Dasar .......................................................................................................................... 4
D. Gambar Kerja (Standard ISO) ............................................................................................. 4
E. Langkah Kerja Pembuatan Tirus ......................................................................................... 5
F. Hambatan dan Penyelesaian ................................................................................................ 5
G. Gambar Benda Kerja Tirus .................................................................................................. 5
H. Kesimpulan .......................................................................................................................... 6
I. Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 6

ii
BAB I

PEMBUATAN POROS BERTINGKAT

A. Tujuan Praktik
• Adapun tujuan praktik pembuatan poros bertingkat yaitu:
• Mampu mengoperasikan mesin bubut secara benar.
• Mampu membubut luar sampai halus dan rata.
• Mampu membubut lurus dan bertingkat.
• Mampu membubut macam-macam diameter.
B. Alat dan Bahan Pembuatan Poros Bertinngkat
• Mesin bubut
• Kunci cekam
• Mata Pahat
• Jangka Sorong
• Kuas
- Bahan-bahan yang digunakan
• Besi berukuran : Panjang = 102 mm ; Diameter = 1 inch
• Air Pendingin
C. Teori Dasar

Membubut bertingkat yaitu membubut rata dengan bermacam-macam diameter


dengan menggunakan pahat bubut rata. Pada dasarnya membubut bertingkat sama seperti
dengan membubut rata.

D. Gambar Kerja (Standard ISO)

1
E. Langkah Kerja Pembuatan Poros Bertingkat
1. Mengecek apakah mesin bubut siap untuk dioperasiakan.
2. Mempersiapkan seluruh alat , bahan dan Jobsheet yang akan digunakan dalam proses
membubut.
3. Melakukan setting pahat pada toolpost dengan center.
4. Meletakkan benda keja yang akan dibubut pada cekam dan mengatur jarak benda kerja
keluar dari cekam yang akan disayat dan menguncinya
5. Mengatur kecepatan putaran mesin sesuai diameter benda kerja yang akan dibubut .
6. Melakukan facing pada benda kerja sebanyak 1mm
7. Melakukan pembubutan Ø 22 mm sepanjang 40 mm
8. Membalik benda kerja dan melakukan pembubutan Ø16 mm sepanjang 61
9. Melakukan pembubutan Ø 12 mm Sepanjang 36 mm
10. Melakukan pembubutan Ø 8 mm Sepanjang 16 mm
11. Melakukan facing kembali sebesar 1mm
12. Melakukan pembubutan champer sebesar 1 × 450 pada setiap poros bertingkat dengan
menggunakan eretan atas .
13. Memutar eretan atas sebesar 450 kemudian melakukan pembubutan champer seperti pada
jobsheet atau gambar kerja .
14. Pembubutan selesai kemudian lepas benda kerja dari cekam
15. Kemudian lepas mata pahat dan membersihkan mesin .

F. Hambatan dan Penyelesaian

Hambatan yang saya hambati ialah terdapat kekasaran pada benda kerja yang sudah
jadi, hal ini dikarenakan proses jalannya pemakanan yang terlalu cepat. Penyelesaian dari
hambatan ini adalah dengan menyesuaikan kecepatan pemakanan dan menghaluskan
permukaan benda dengan menggunakan kertas pasir agar permukaan benda kerja halus.

2
G. Gambar Benda Kerja Poros Bertingkat

H. Kesimpulan

Dari proses pembuatan poros bertingkat diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya
prosesmembubut bertingkat sama pengerjaannya dengan membubut rata hanya dalam
membubut bertingkat bermacam-macam diameter. Yang menjadi perhatian yaitu pada saat
membubut diperlukankonsentrasi yang tinggi agar memperoreh hasil yang maksimal.

I. Daftar Pustaka

http://mesinnews.blogspot.com/2015/02/langkah-kerja-membubut-poros-bertingkat.html

https://www.scribd.com/doc/144118043/Poros-Bertingkat

3
BAB II

PEMBUATAN TIRUS

A. Tujuan Praktik
• Mampu mengoperasikan mesin bubut secara benar.
• Mampu membubut rata
• Mampu membubut tirus
B. Alat dan Bahan Pembuatan Tirus
- Alat-alat yang digunakan
• Mesin bubut
• Mata Pahat
• Kuas
• Jangka Sorong
• Kunci Cekam
• Kunci L
• Kunci Pas
- Bahan-bahan yang digunakan
• Besi Berukuran : Panjang 57mm ; diameter = 1 inch
• Air Pendingin
C. Teori Dasar

Membubut bertingkat yaitu membubut rata dengan bermacam-macam diameter


denganmenggunakan pahat bubut rata. Pada dasarnya membubut bertingkat sama seperti dengan
membubutrata.Mesin bubut adalah mesin yang digunakan untuk mengubah bentuk benda
kerjadengan membuang sebagian benda kerja untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.Salahsatu pengerjaan mesin bubut yaitu membubut bertingkat.Benda kerja mesin
bubut tidakselalu polos tetapi terkadang juga bertingkat.

D. Gambar Kerja (Standard ISO)

4
E. Langkah Kerja Pembuatan Tirus
• Siapkan dan atur mesin bubut serta perlengkapannya.
• Pasang benda kerja pada cekam kemudian kunci.
• Facing muka benda kerja agar permukaan benda halus.
• Balik benda kerja, facing muka yang belum ter-facing. Facing hingga mencapai
panjang yang diinginkan atau sesuai gambar kerja.
• Bor pada muka benda kerja yang telah di-facing tersebut dengan bor center.
• Kondisikan proses pembubutan benda kerja dengan dua center.
• Atur kemiringan eretan atas sesuai sudut yang diinginkan.
• Bubut atau sayat benda kerja. Gerak penyayatan pahat tersebut harus menggunakan
eretan atas (karena eretan atas sudah diatur miring, bila menggunakan eretan
memanjang atau eretan melintang hasil pembubutan akan lurus).
F. Hambatan dan Penyelesaian

Hambatan yang saya hambati ialah terdapat kekasaran pada benda kerja yang sudah
jadi, hal ini dikarenakan proses jalannya pemakanan yang terlalu cepat. Penyelesaian dari
hambatan ini adalah dengan menyesuaikan kecepatan pemakanan dan menghaluskan
permukaan benda dengan menggunakan kertas pasir agar permukaan benda kerja halus.

G. Gambar Benda Kerja Tirus

5
H. Kesimpulan

Dalam membuat suatu benda kerja diperlukan kedisiplinan dan konsentrasi agar dihasilkan
benda kerja yang baik, dan dapat menyelesaikan benda kerja dengan tepat waktu. Seperti hal
nya dalam pembuatan tirus dengan mesin bubut yang harus diperhatikan adalah sudut pahat.

I. Daftar Pustaka

http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/10/cara-membubut-tirus-dengan-
memiringkan.html?m=1

https://teknikece.com/mesin-bubut/membubut-tirus/

6
BAB III PRAKTEK TAMBAHAN

MENGFRAIS DAN SEKRAP (SHAPPING)

MENGEFRAIS

TEORI DASAR

Mesin Freis mampu melakukan lebih banyak pekerjaan dibanding mesin bubut dan bisa
mengerjakan rata, kurva, alur heliks dsb.Beberapa pisau bisa dipasang pada arbor pada waktu
bersamaan (gang), menambah jumlah logam yang disayat dan beberapa permukaan dikerjakan
sekaligus.

Cara kerja pisau frais berbeda dari bor atau pisau bubut.Di dalam pengefraisan, ujung sayat
pisau dijaga kontinuitasnya dalam kontak dengan bahan yang dipotong, siklus pengoperasian
dengan pemindahan tatal/bram yang dihasilkan oleh setiap gigi.Bagian-bagian penting dari
pengefraisan ialah pisau frais, benda kerja, pemegang pisau, penjepit benda kerja, dan mesin
frais.

Sebenarnya pekerjaan yang akan dilakukan dengan mesin frais juga tergantung dari
klasifikasi mesin frais itu sendiri. Jenis mesin frais ada bermacam-macam, tapi saya tidak akan
menjelaskan itu dulu. Mesin frais mempunyai 3 klasifikasi. Klasifikasi ini berdasarkan jenis
pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja

TUJUAN PRAKTEK

1. Mahasiswa memahami / mengenal secara dasa apa itu mesin frais


2. Mampu mengoperasikan mesin frais secara dasar
3. Mampu mengefrais sisi 6 dan 8

ALAT DAN BAHAN

BAHAN ;Baja beton dengan ukuran diameter 1” × 40 mm

ALAT ;1. Jangka sorong

2. Endmill

7
3. Kuas

4. Air pendingan

LANGKAH LANGKAH KERJA

1. Pasang mata endmill pada mesin


2. Pasang benda kerja yang akan di frais pada kepala pembagi (dividing Head) dan atur
seberapa banyak benda keluar dari cekam sesuai ukuran kemudian kunci
3. Mengatur kecepatan pemakanan sesuai seberapa besar banyak yang ingin disayat
4. Melakukan pengefraisan awal untuk mengetahui titik awal pengefraisan
5. Melakukan pembagian sisi jika jika 1 kepala pembagi 24 lobang pembagi maka jika
membuat 6 sisi , 24 : 6 maka 1 sisi dipuatar sebanyak 4 lobang untuk mendapatkan 6
sisi
6. Kemudian melakukan penyayatan dengan menggunakan spindel sumbu z , x dan y
sesuai ukuran yang diiinginkan
7. Begitu juga untuk membuat sisi 8 maka 24 : 8 = 3 lobang pembagi untuk membuat 8
sisi maka kepala pembagi diputar sebanyak 3 lobang
8. Kemudian melakukan penyayatan dengan menggunakan spindel sunbu z,x dan y sesuai
ukuran yang diinginkan
9. Jika telah selesai lebas benda kerja dan mata endmill kemudian bersihkan mesin.

HAMBATAN YANG DIHADAPI

Hambatan yang dihadapi yaitu mahasiswa belum paham menggunakan mesin frais
dikarenakan belum ada teori untuk pelaksanaan pembelajaran mesin frais .

PENYELESAIAN HAMBATAN

Mahasiswa harus mencari refrensi mengenai proses atau materi poenggunaan mesin
frais dan mahasiwa dibimbing oleh dosen secara langsung dalam praktek menggunakan mesin
Frais.

KESIMPULAN

Kesimpulan Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk
menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan satu atau
lebih alat potong. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling
menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan
kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan. Jenis-jenis mesin frais, yaitu:

1. Mesin frais vertical


2. Mesin frais universal
3. Mesin frais horizontal

SEKRAP/SHAPPING

8
TEORI DASAR

Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. mesin
inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-
lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. mesin sekrap adalah suatu mesin
perkakasdengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal prinsip
pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan diam
dijepit pada ragum kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau majumundur melakukan
penyayatan. (hasil gerakan maju mundur lengan mesin pahat diperolehdari motor yang
dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk belt . Dari roda bertingkat, putaran
diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak

TUJUAN PRAKTEK

1. Mahasiswa memahami / mengenal secara dasar apa itu mesin sekrap


2. Mampu mengoperasikan mesin sekrap secara dasar
3. Mampu melakukan pengerjaan di mesin sekrap

ALAT DAN BAHAN

Bahan ; Baja beton dengan ukuran diameter 1” × 100 mm

Alat ;

- Jangka sorong
- Mata pahat sekrap
- Air pendingin
- Kuas
- Kunci ragum

LANGKAH – LANGKAH KERJA

1. Memasang pahat pada mesin


2. Memasang benda kerja pada ragum dan menyesuaikan dengan langkah penyayatan
3. Mengatur kecepatan pemakanan sesuai seberapa besar yang akan disayat / dimakan

9
4. Mengatur pemakanan awal dengan menggunakan spindel z dan x dengan menyayat
sedikit pada benda kerja
5. Kemudian jauhkan pahat dengan benda kerja , kemudian atur posisi awal untuk
penyayatan keseluruhan
6. Atur seberapa besar pemakanan yang diingkan
7. Kemudian gunakan otomatis penyayatan hingga terjadi penyayatan yang diinginkan
8. Atur kembali posisi awal penyayatan dan atur kembali besar pemakanan hingga sesuai
ukuran yang inginkan
9. Begitu seterusnya hingga sesuai benda kerja yang diinginkan
10. Jika telah selesai jauhkan pahat dari benda kerja
11. Lepas benda kerja dan pahat kemudian bersihkan mesin dan matikan .

HAMBATAN YANG DIHADAPI

Hambatan yang dihadapi yaitu mahasiswa belum paham menggunakan mesin frais
dikarenakan belum ada teori untuk pelaksanaan pembelajaran mesin sekrap .

PENYELESAIAN HAMBATAN

Mahasiswa harus mencari refrensi mengenai proses atau materi poenggunaan mesin
sekrap dan mahasiwa dibimbing oleh dosen secara langsung dalam praktek menggunakan
mesin sekrap

KESIMPULAN

Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang digunakanuntuk
mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik bertingkat, menyudut,dan alur.
mesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai sepanjang 800 mm,
berpegang pada prinsip gerakkan mendatar. ada langkah pemakanan akanmenghasilkan beram
tatal logam dari benda kerja, panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak
engkol pada roda gigi penggerak, karenanya menambah atau mengurangiayunan engkol,
pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akanmemutar roda gigi
kerucut dan menggerakan batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol.

10
DAFTAR PUSTAKA

- https://id.scribd.com/document/364205044/BUBUT-BERTINGKAT
- https://pdfcoffee.com/laporan-hasil-praktikum-pembuatan-poros-bertingkat-pdf-free.html
- https://teknikece.com/mesin-frais/
- https://strukturmesin.blogspot.com/2018/03/pengertian-pengefraisan-benda-
kerja.html?m=1
- https://teknikece.com/mesin-frais/
- http://staffnew.uny.ac.id/upload/197902072014041001/pendidikan/cara-membubut-tirus-
dengan-menggeser-kepala-lepas.pdf
- https://id.scribd.com/doc/294839807/makalah-mesin-sekrap

11

Anda mungkin juga menyukai