Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 6

Dhika Aprilia
Faris Rakim M
Malika Rizkia
Syaira Raifadhilla
Tiara Aurelia
Zam-Zam Zaenal M
Sejarah Tari Yospan

Tari yospan merupakan warisan budaya. Orang Papua benar-benar kreatif.


Konflik antara Indonesia dan Belanda terkait status kedaulatan Irian Barat pada
tahun 1960-an lalu, tidak hanya dipahami sebagai peristiwa politik. Kejadian itu
ternyata mengilhami seniman setempat untuk menciptakan tarian baru bernama
Pancar Gas. Ide dasarnya adalah manuver-manuver pesawat tempur yang
memancarkan gas atau asap di angkasa Papua.

Ketika itu pihak Belanda, antara lain, memamerkan jet Neptune buatan Amerika.
Sementara Indonesia, menjagokan pesawat MIG asal Rusia.
Atraksi-atraksi akrobatik pesawat seperti jungkir balik di udara, atau gerakan
seperti daun kering yang jatuh tertiup angin, diadopsi menjadi struktur utama
gerakan Pancar Gas. Semula tarian ini hanya dikenal di Biak-Numfor juga
Manokawari. Tetapi, seiring waktu, Pancar Gas juga memancar di berbagai
daerah lainnya.

Seturut waktu pula, Pancar Gas kemudian digabungkan dengan tari Yosim yang
berasal dari wilayah Teluk Saireri, Serui, Waropen. Secara umum kedua tari ini
sebetulnya beda. Jika Pancar Gas terkesan kaku, gerakan Yosim cenderung
lembut dan gemulai. Tari Yosim mengingatkan kita pada gerakan-gerakan dansa
yang sangat populer di negeri orang. Meski begitu, Yosim dan Pancar Gas tetap
bisa melebur menjadi tari baru, Yospan namanya.

Anda mungkin juga menyukai