Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 5

1. Faris Rakin M.
2. Malika R.
3. M.H Fikran
4. Dhika A.
Insert or Drag and Drop Image Here

1. Pengertian tanah
Menurut Ensiklopedia
Indonesia, tanah adalah.
campuran bagian-bagian batuan
dengan material serta bahan
organik yang merupakan sisa
kehidupan yang timbul pada
permukaan bumi akibat erosi
dan pelapukan karena proses
waktu.

Your Logo or Name Here 2


2. Pengertian Tanah
Menurut Para Ahli

Beberapa ahli
mengemukakan
pendapatnya berkaitan
dengan pengertian tanah.
Beberapa ahli tersebut
antara lain sebagai
berikut.
Your Logo or Name Here 3
1. Alfred Mitscherlich
(1920)

Menurut Alfred
Mitscherlich, tanah
adalah campuran bahan
padat berupa partikel-
partikel kecil air dan
udara yang mengandung
hara dan dapat
menumbuhkan tumbuh-
Your Logo or Name Here 4
Thornbury (1957)

Menurut Thornbury, tanah adalah


bagian dari permukaan bumi yang
ditandai oleh lapisan yang seiajar
dengan permukaan sebagai hasil
modifikasi oleh proses-proses fisik,
kimia, maupun biologi yang bekerja
di bawah kondisi yang bermacam-
macam dan bekerja selama periode
tertentu.

Your Logo or Name Here 5


Saifuddin Sarief (1986)
• Menurut Saifudin Sarief, tanah adalah benda
alami yang terdapat di permukaan bumi yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai
hasil pelapukan batuan dan bahan organik
(pelapukan sisa tumbuhan dan hewan), yang
merupakan medium pertumbuhan Tanaman
dengan sifat -sifat tertentu yang terjadi akibat
gabungan dari faktor-faktor alami, iklim,
bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah, dan
lamanya waktu pembentukan.

Your Logo or Name Here 6


Jenis-jenis tanah

1. Tanah aluvial
Tanah alluvial merupakan tanah yang berasal
dari sedimen lumpur yang dibawa oleh air
sungai. Tanah ini merupakan hasil erosi yang
kemudian diendapkan bersama dengan lumpur
sungai. Ciri khas dari tanah alluvial adalah
memiliki warna yang kelabu dan sifatnya subur.
Umumnya, tanah alluvial ditemukan di wilayah
dataran rendah. Di Indonesia, tanah alluvial
banyak ditemukan di wilayah timur Sumatera,
Bagian utara Jawa, Kalimantan bagian selatan
dan tengah, bagian utara dan selatan Papua.

Your Logo or Name Here 7


2. Tanah vulkanis
Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari abu gunung api atau
vulkanis atau material letusan gunung api yang sudah mengalami
pelapukan. Tanah vulkanis mengandung banyak unsur hara sehingga
sifatnya sangat subur.
Karena subur, tanah ini baik dan sering digunakan sebagai ladang pertanian.
Tanah vulkanis banyak ditemukan di wilayah Jawa terutama Bandung dan
Garut, Bali, dan Sumatera di sekitaran Danau Toba.
Tanah vulaknis dapat dibedakan dalam dua kelompok, yakni tanah regosol
dan latosol. Ciri tanah regosol adalah tanah vulkanis yang mempunyai butir
kasar, berwarna kelabu sampai kuning serta mengandung bahan organik
yang sedikit.
Tanah regosol cocok untuk ditanami tanaman tembakau, palawija serta buah
-buahan. Daerah yang banyak terdapat tanah regosol adalah di wilayah
Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.
Sedangkan tanah latosol adalah tanah vulkanis yang memiliki ciri khas dari
warnanya yang merah hingga kuning dan mengandung bahan organik
sedang dengan sifat yang asam. Tanah latosol cocok untuk ditanami
tanaman padi, karet, kopi, kelapa dan palawija. Tanah latosol banyak
terdapat di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Minahasa, Jawa
dan Papua.
Your Logo or Name Here 8
3. Tanah humus (bunga tanah)
Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul
akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk.
Berbagai tumbuhan yang membusuk ini membuat
tanah humus mengandung unsur hara yang tinggi.
Artinya, tanah ini pun bersifat sangat subur.
Tanah humus juga sering digolongkan dalam
kategori tanah organosol atau yang berasal dari
bahan organik. Hanya saja, pembusukan dari
bahan organik ini terjadi secara sempurna
sehingga sifatnya menjadi sangat subur.
Tanah humus banyak terdapat di Pulau Sulawesi,
Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan dan Papua.
Tanah jenis ini sangat cocok untuk ditanami
tanaman padi, nanas dan kelapa.

Your Logo or Name Here 9


4. Tanah organosol (tanah gambut)
Tanah organosol juga sering dikenal dengan sebutan
tanah gambut. Tanah ini terbentuk dari proses
pelapukan bahan -bahan organik, seperti dari sisa
pembusukan tanaman rawa. Pembusukan bahan organik
yang terjadi pada tanaman ini terjadi kurang sempurna
karena selalu tergenang air.
Karena pembusukan yang terjadi kurang sempurna,
tanah gambut cenderung bersifat asam hingga sangat
asam. Karena selalu tergenang air, jenis tanah gambut
ini kurang baik untuk pertanian. Tanah gambut banyak
terdapat di daerah pasang surut, seperti di Papua bagian
barat, Kalimantan Barat, Sumatra bagian timur, Jawa,
pantai barat Sumatra, dan pantai Kalimantan Timur.

Your Logo or Name Here 10


5. Tanah podzolik merah kuning
Tanah Podzolik merupakan tanah yang proses
pembentukannya dipengaruhi oleh curah hujan
yang tinggi serta suhu yang rendah. Ciri khas
tanah podzolik adalah kandungan unsur
haranya yang sedikit, bersifat basa jika terkena
air, mengandung kuarsa, bersifat tidak subur
serta memiliki warna merah sampai kuning.
Tanah podzolik cocok ditanami dengan
tanaman kopi, karet dan teh. Daerah
persebaran tanah ini kebanyakan ada di daerah
pegunungan tinggi Sumatera, Sulawesi, Jawa
Barat, Maluku, Kalimantan, dan Papua.

Your Logo or Name Here 11


6. Tanah kapur
Tanah kapur merupakan jenis tanah di Indonesia yang berasal dari batuan
kapur. Tanah kapur bersifat tidak subur. Meski demikian, tanah ini masih
bisa ditanami tanaman seperti pohon jati. Tanah kapur banyak terdapat di
daerah Blora, Pegunungan Kendeng, serta Pegunungan Seribu
Yogyakarta.
Tanah kapur juga bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni tanah renzina
dan tanah mediteran. Tanah Renzina merupakan jenis tanah kapur yang
berasal dari hasil proses pelapukan batuan kapur yang terjadi di daerah
dengan curah hujan tinggi. Karenanya, tanah ini memiliki ciri khas warna
hitam dan miskin zat hara. Sebagian besar tanah renzina ditemukan di
daerah berkapur seperti Gunungkidul Yogyakarta.
Sedangkan tanah mediteran merupakan jenis tanah kapur yang terjadi dari
hasil proses pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna
tanah mediteran kemerahan sampai coklat dan memiliki sifat kurang
subur. Meski kurang subur, tanah kapur meditaran masih cocok untuk
ditanami tanaman jati, palawija, jambu mete dan tembakau.

Your Logo or Name Here 12


7. Tanah pasir
Tanah pasar merupakan tanah yang
hanya memiliki kadar air sangat
sedikit dan sangat miskin unsur
hara. Tanah pasit berasal dari
batuan pasir yang telah melapuk.
Tanah ini banyak ditemukan di
wilayah -wilayah pantai yang
disebut sand dune atau bukit pasir.
Contoh tanah pasir yang ada di
Indonesia ada di Pantai
Parangkusumo, Yogyakarta.

Your Logo or Name Here 13


8. Tanah laterit
Tanah laterit merupakan jenis tanah yang sifatnya
tidak subur, atau bahkan dapat dikatakan sudah
hilang kesuburannya. Ini karena dalam tanah
laterit, banyak terkandung zat besi dan alumunium.
Kandungan unsur hara dalam tanah ini sudah
hilang karena terlarut oleh curah hujan yang tinggi.
Tanah laterit juga bersifat kering dan tandus.
Warna tanah ini kekuningan sampai merah
sehingga tanah laterit juga sering disebut sebagai
tanah merah. Tanah ini banyak ditemukan di
wilayah Jawa Barat, Sulawesi Tenggara hingga
Kalimantan Barat.

Your Logo or Name Here 14


9. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah yang
terbentuk dari proses pelapukan batuan
beku dan sedimen. Tanah litosol
memiliki ciri khas butiran kasar berupa
kerikil. Tanah ini sangat miskin unsur
hara sehingga tidak subur dan kurang
baik untuk pertanian.
Karena sifat tanahnya yang kurang subur,
tanah ini hanya cocok untuk ditanami
tanaman -tanaman besar di hutan. Tanah
litosol banyak ditemukan di daerah Pulau
Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah,
Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan
Papua.
Your Logo or Name Here 15
3. Proses Pembentukan
Tanah

Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan


batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan
kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan
menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada
tahap ini, batuan yang lapuk belum dikatakan
sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah (regolith)
karena masih menunjukkan struktur batuan induk.
Proses pelapukan terus berlangsung hingga
akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah.
Proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya
tanah, sehingga faktor yang mendorong pelapukan
juga berperan dalam pembentukan tanah.

Your Logo or Name Here 16


Insert or Drag and Drop Image Here

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembentukan Tanah


1. Bahan Induk

Variasi penyusun tanah


memengaruhi
pembentukan agregat-
agregat tanah serta
kemantapan yang
terbentuk.
Your Logo or Name Here 18
2.Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah
merupakan bahan
pengikat setelah
mengalami
pencucian.

Your Logo or Name Here 19


3.Tanaman
Tanaman pada
suatu wilayah
dapat membantu
pembentukan
agregat yang
baik.
Your Logo or Name Here 20
4.Waktu
Waktu
menentukan
semua faktor
pembentuk tanah
berjalan.
Your Logo or Name Here 21
5.Iklim
Iklim berpengaruh
terhadap proses
pengeringan,
pembasahan,
pembekuan, dan
pencairan
Your Logo or Name Here 22
Lapisan Tanah
Bentuk lapisan tanah vertikal dapat
dilihat saat penggalian parit, liang,
atau sumur. Saat mencap kedalaman
tertentu, akan terlihat perbedaan
warna lapisan tanah. Perbedaan
warna lapisan tanah tersebut dikenal
dengan sebutan profil tanah. Secara
umum, dalam ilmu tanah (pedalogi),
lapisan tanah ditandai oleh simbol
huruf.
Your Logo or Name Here 23
Lapisan O
Lapisan O merupakan
lapisan paling atas yang
didominasi oleh bahan
organik. Sebagian besar
lapisan O terdiri atas humus
atau bahan yang
terdekomposisi. Tebal
lapisan ini sekitar 5 cm.
Your Logo or Name Here 24
Lapisan A (Top soil)
Lapisan A (top soil) merupakan lapisan di
bawah lapisan O. Lapisan top soil
berwarna lebih gelap daripada lapisan
tanah di bawahnya. Lapisan ini terdiri atas
campuran bahan organik dan bahan
mineral. Selain thi, aktivitas biologi dan
hewan maupun organisme (seperti cacing
tanah, nematoda, atau jamur) dapat
ditemui di lapisan ini. Tebal lapisan ini
sekitar 10 cm.

Your Logo or Name Here 25


Lapisan B
Lapisan B merupakan lapisan tanah
di bagian tengah yang mudah tercuci
oleh air, terutama jika tidak ada
tumbuhan di permukaannya. Hal ini
dapat terjadi karena ketiadaan akar-
akar tumbuhan yang bersifat
mengikat lapisan tanah A (top soil).
Lapisan B miskin materi organik
serta berwarna kecoklatan atau
kemerahan. Tebal lapisan ini sekitar
30 cm.
Your Logo or Name Here 26
Lapisan C (Sub soil)
Lapisan C merupakan lapisan
yang mengandung beberapa
batuan yang belum mengalami
proses pelapukan. Selain itu,
lapisan ini kaya akan unsur-
unsur Besi, almunium, dan
senyawa mineral lain yang
terikat oleh tanah liat. Tebal
lapisan ini sekitar 45 cm.
Your Logo or Name Here 27
Lapisan R (Red rock)
Lapisan R yaitu lapisan dasar,
merupakan lapisan Paling dasar
dan merupakan lapisan batuan
induk yang sangat keras, serta
sulit digali oleh tangan. Contoh
batuan dasar di lapisan R antara
lain granit dan basalt.

Your Logo or Name Here 28


Pemanfaatan tanah
Masing-masing jenis tanah memiliki
manfaat yang berbeda. Misalnya jenis
tanah latosol, yakni tanah yang baru
mengalami pelapukan dan sama sekali
belum mengalami perkembangan tanah.
Tanah latosol berasal dari batu-batuan
konglomerat dan granit, kesuburannya
cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk
jenis tanaman hutan. Penyebarannya,
misalnya di wilayah Jawa Tengah, Jawa
Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku
Selatan, dan Sumatera.
Your Logo or Name Here 29
Insert or Drag and Drop Image Here

Contoh pemanfaatan tanah


Tanah yang berada pada lahan bekas erupsi
gunung berapi memiliki tingkat kesuburan
yang cukup tinggi. Hal itu karena abu
vulkanis dari letusan gunung berapi dapat
menyuburkan tanah. Misalnya warga
Cangkringan, Sleman yang berhasil
menanam jagung dan kacang tanah di
lahan bekas erupsi Gunung Merapi yang
diberitakan dalam kutipan berita di atas.
Meskipun tanpa dipupuk dan disiangi,
tanaman tumbuh subur.

Your Logo or Name Here 30


Insert or Drag and Drop Image Here

ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai