Anda di halaman 1dari 4

•  

mana, bila tulangan geser friksi dipasang tegak lurus terhadap bidang geser, maka:
Di

Sedangkan bila tulangan geser friksi membentuk sudut terhadap bidang geser sedemikian rupa
sehingga gaya geser yang bekerja menghasilkan gaya tarik pada tulangan geser-friksi, maka kuat
geser harus dihitung menurut:

Di mana adalah sudut yang terbentuk antara tulangan geser-friksi dan bidang geser (Gambar 6.2).
• 
Koefisien friksi pada persmaan-persamaan diatas harus diambil sebagai berikut (SNI Beton Pasal
11.6.4.3):
• Beton yang dicor monolit;………………..……………………………………………………
• Beton yang dicor di atas permukaan beton yang telah mengeras dengan kondisi permukaan yang
sengaja dikasarkan;….…………………………………………………………………………
• Beton yang dicor di atas permukaan beton yang telah mengeras dengan kondisi permukaan yang
tidak secara sengaja dikasarkan;……….………………………………………………………
• Beton yang diangkur pada baja gilas structural dengan menggunakan stud berkepala atau batang
tulangan;……………………………………………………………………………………….

Di mana untuk beton normal, untuk beton berpasir ringan dan untuk beton ringan total.
• 
Beberapa Batasan yang perlu diperhatikan dalam desain geser friksi diantaranya adalah (lihat SNI
Beton Pasal 11.6.5)
1. Kuat geser tidak boleh diambil melebihi ; ataupun .
2. Kuat rencana tulangan geser-friksi tidak boleh lebih besar daripada 400 Mpa (SNI Beton Pasal
11.6.6)
3. Gaya Tarik netto yang bekerja pada bidang geser harus dipikul oleh tulangan tambahan. Gaya
tekan netto permanen yang bekerja pada bidang geser boleh diperhitungkan sebagai tambahan
terhadap gaya pada tulangan geser-friksi , pada saat menghitung perlu.
4. Tulangan geser-friksi harus ditempatkan sebaik mungkin di sepanjang bidang geser dan harus
diangkurkan untuk mengembangkan kuat leleh yang disyaratkan pada kedua sisinya.
5. Bila beton dicor terhadap beton yang telah mengeras, maka bidang kontak yang digunakan
untuk penyaluran geser harus bersih dan bebas dari kotoran atau serpihan beton. Jika dianggap
sama dengan , maka bidang kontak harus dikasarkan hingga mencapai amplitudo penuh sebesar
mm.
6. Bila gaya geser friksi disalurkan antara baja structural gilas dan beton dengan menggunakan
stud berkepala atau batang tulangan yang dilas, maka permukaan baja harus bersih dan bebas
dari cat.
6.2 Transer Geser Horizontal

Permasalahan transfer geser horizontal umumnya dapat dijumpai pada system gabungan antara pelat
beton dan balok prategang/beton biasa yang diharapkan bekerja secara komposit. Gambar 6.3a
menunjukkan kondisi deformasi balok yang tidak mengalami transfer gaya horizontal, sedangkan
gambar 6.3b menunjukkan kondisi deformasi balok dengan adanya tranfer geser horizontal antara
balok dan pelat yang bekerja sebagai komposit.

Berdasarkan SNI Beton Pasal 17 butir 1, komponen struktur lentur beton komposit didefenisikan
sebagai elemen beton pracetak dan/atau beton dicor di tempat yang dibuat dengan tahap pengecoran
yang terpisah tetapi saling berhubungan sedemikian hingga seluruh elemen bereaksi terhadap beban
sebagai satu kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai