MENDIRIKAN KOPERASI
EKONOMI KOPERASI
Kelompok 1 :
ATIFAH PUTRI (7181240001)
MELVIN ALROY LUMBANTOBING (7183240032)
NIWSON SITANGGANG (7183240033)
Dasar Hukum Pembentukan Koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi, perlu adanya dasar hukum untuk mengaturnya.
Dasar hukum Koperasi Indonesia adalah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. Legalitas koperasi sebagai badan hukum sudah diatur
berdasarkan sejumlah peraturan perundang – undangan yang telah ada, yaitu:
1. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
2. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh
Pemerintah
3. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Simpan Pinjam oleh Koperasi
4. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada
Koperasi.
Lanjutan:
1. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No.
36/Kep/MII/1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan
Peleburan Koperasi
2. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No.
19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha
Koperasi
3. Peraturan Menteri No. 01 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi.
Syarat dan Tata Cara Pembentukan Koperasi
Tata cara pendirian koperasi diatur dalam Pasal 12 Permen Koperasi dan
UKM No. 9/2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian.
Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian yang
dihadiri para pendiri dan dihadiri oleh pejabat (Kementerian Koperasi dan
UKM dan/atau Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota sesuai wilayah
keanggotaannya) untuk melakukan penyuluhan terkait koperasi.
Untuk koperasi primer dihadiri oleh 20 orang bagi pendirian koperasi
primer dan untuk koperasi sekunder dihadiri paling sedikit tiga koperasi
yang diwakili oleh pengurus atau anggotanya.
Lanjutan:
1. Simpanan Pokok
2. Simpanan Wajib
3. Dana Cadangan
4. Hibah
Tingkat Koperasi dan Daerah Kerja
Menurut keanggotaannya inilah dapat ditentukan tingkatan-tingkatan
koperasi, yaitu:
Koperasi Primer: Primary Society (Koperasi Primer) sekurang-kurangnya
dapat dibentuk oleh 20 orang perorangan (individual).
Koperasi Pusat, Gabungan dan Induk: koperasi ini sangat berkaitan dengan
keanggotaan koperasi yang terdiri dari badan-badan hukum koperasi, yaitu:
1. Sekurang-kurangnya 5 Koperasi Primer yang telah berbadan hukum dapat
membentuk suatu Pusat Koperasi.
2. Sekurang-kurangnya 3 Pusat Koperasi yang telah berbadan hukum dapat
membentuk Gabungan Koperasi;
3. Sekurang-kurangnya 3 Gabungan Koperasi yang tekah berbadan hukum
dapat membentuk Induk Koperasi.
Struktur Intern dan Ekstren
Organisasi Koperasi
Hasil pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama
antarindividu, antarkelompok, atau antarbagian. Struktur
organisasi koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan
eksternal organisasi.
1. Struktur 2. Struktur
Internal eksternal
organisasi organisasi
koperasi koperasi
SEKIAN DAN TERIMAKASIH