Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Melakukan Critical Jurnal Review pada suatu jurnal dengan mengkritik jurnal sangat
penting untuk dilakukan,dari kegiatan inilah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
suatu jurnal. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara
menggabungkan informasi dari jurnal yang lain. Hal ini adalah salah satu upaya KKNI untuk
benar benar menjadikan mahasiswa yang unggul dalam segala hal,salah satunya yaitu mengkritik
jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR


1.Mengulas isi sebuah Jurnal
2.Mengetahui informasi sebuah Jurnal
3.Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada di Jurnal

C. Manfaat CJR
1.Untuk memenuhi tugas mata pengantar bisnis
2.Untuk menambah pengetahuan tentang bagimana Menciptakan Usaha Kecil Tangguh (UKM)
dalam Industri
3.Untuk melatih mahasiswa untuk gemar mambaca
5.2 DAFTAR PUSTAKA

[1] Khairudin, H., “Small and Medium-Sized Enterprises Development in Malaysia: Programs
and Evaluation” Universiti Utara Malaysia. 2007 [2] Hashim, S.F., Tajudin, M. R., & Zainol, A.
S., “Creating Resilient Entrepreneurships Through Brand Identity, (Case Study of Bumiputera
Fashion Entrepreneurs in Malaysia)”. International Academic Research Journal of Social
Science, ISSN: 2289- 84411(2) 2015 Page 264-282 [3] Balmer, J.M.T. “Corporate identity,
corporate branding and corporate marketing ‘Seeing through the fog’, European Journal of
Marketing, Vol. 35, No. 3-4, pp. 248-291(2001a) [4] Hatch, M. J. and Schultz, M. “Are the
strategic stars aligned for your corporate brand?”. Havard Business Review, February: 2001,
129-3 [5] Hatch, M. J., & Schultz, M. ‘Bringing the

corporation into corporate branding’. European Journal of marketing, 37(7/8), 1041- 1064 (2003)

[6] Balmer J.M.T.& Gray, E.R., ‘Corporate brands: what are they? What of them?’ European
Journal of Marketing, Vol.37. No.7- 8. pp. 972-997 (2003). [7] The Star. ‘SMEs in Need of
Comprehensive

Plan-Nation Lacks Strategy to Help Sector Weather Crisis. StarBiz, p. B3, (2009). [8]
Muhammad, M. Z., Char, A. K., Yasoa, M.R.B. and Hassan, Z. ‘Small and Medium Enterprises
(SMEs) Competing in the Global Business Environment: A Case of Malaysia’. International
Business Research, Vol. 3 No. 1,

pp. 66-75 (2010). [9] Malaysia ‘Eleventh Malaysia Plan 2016-2020’. Kuala Lumpur: Economic
Planning Unit. Prime Minister’s Department, Retrieved from
http://rmk11.epu.gov.my/index.php/en/. [10] Kobia, M & Sikalieh, D., ‘Towards a search for the
meaning of entrepreneurship’, Journal of European Industrial Training, vol. 34, no. 2, pp. 110-
127 (2010). [11] Wang, J & Shapira, P.’Partnering with universities: a good choice for
nanotechnology start-up firms?’, Small Business Economics, vol. 38, no. 2, pp. 197- 215 (2012).
[12] Opoku, R.A., Abratt, R., Bendixen, M., Pitt, L. ‘Communicating brand personality: are the
web sites doing the talking for food SMEs? Qualitative Market Research: An International
Journal, Vol. 10 No. 4, pp. 362- 374 (2007) [13] SME Corp. Malaysia, SME Annual Report
2009/10. Retrived from: http://www.smecorp.gov.my/sites/Chapter2/. [14] The Economic Plan
Unit, Prime Minister Dept., 2014. Tenth Malaysia Plan (MP 10).
BAB 5

5.1 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulam

Dapat disimpulkan bahwa peran identitas merek dapat dianggap sebagai alat strategis untuk
dibuat BSFE tangguh untuk mempertahankan bisnis. Formulir data studi kasus menunjukkan
bahwa mengalami kesulitan dalam melakukan bisnis karena sulit kompetisi, BSFE menyadari
kebutuhan strategis alat untuk melakukan bisnis untuk keberlanjutan dan untuk merumuskan
integrasi di antara manajemen puncak, karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya pemangku
kepentingan. Pada saat yang sama, elemen internal dari merek Identitas terlihat lebih signifikan
untuk menciptakan ketangguhan BSFE untuk keberlanjutan bisnis. Internal elemen bertujuan
menyelaraskan perilaku karyawan untuk memastikan bahwa tindakan mereka memperkuat
merek pesan stabilitas, kejujuran, transparansi dan kepercayaan sehingga mengembangkan
sinergi yang tinggi

Saran

Seharusnya BSFE lebih menguatkan strategisnya sebagai alat untuk melakukan bisnis untuk
berkelanjutan dan merusmuskan integrasi di antara manajemen puncak, karyawan, pelanggan,
pemasok, dan lainnya agar terciptanya BSFE yang kuat penuh dengan strategis
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis
dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review (CJR) ini sebagaimana dalam menyesaikan
tugas.Saya mengucapkan terima kasih kepada DOSEN PENGAMPU BAPAK M. Bukhori
Dalimunthe, M.Si selaku dosen pembimbing yang memberikan arahan kepada saya.Penulis telah
berusaha dengan tenaga dan pikiran,tetapi karena kemampuan,pengetahuan,dan pengalaman
yang masih sangat terbatas ,maka kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari kritik buku baik isi,susunan,maupun tata bahasa.Walaupun demikian penulis
berharap CJR ini bermanfaat bagi pembaca.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas ini.

Penulis berharap jurnal review ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca dalam usaha peningkatan pendidikan dimasa yang akan datang.
IDENTITAS JURNAL

Judul jurnal : Peran Identitas Merek dalam Menciptakan Usaha Kecil Tangguh (UKM)
dalam Industri

Nama jurnal : Jurnal UKM

Nomor volume :6

Tahun : 2016

No halaman : 140-146

Penerbit : ROSITA MOHD. TAJUDDIN dkk


BAB 2

RINGKASAN

Perusahaan mode kecil di Malaysia tidak terlalu akrab dengan peran identitas merek di

menciptakan ketahanan dalam memperlakukan bisnis. Mereka dikategorikan sebagai UKM


yang terdiri dari hampir 90% dari bisnis di Malaysia. Pemerintah Malaysia telah
mengembangkan banyak program kewirausahaan dan dana untuk membantu UKM menjadi
kompetitif. Namun, itu pemerintah mengakui kurangnya pengalaman dan paparan antara
UKM terhadap branding telah menyebabkan kesulitan untuk keberlanjutan bisnis. Jadi ini
makalah penelitian berfokus pada usaha kecil di Indonesia Malaysia yang menjalankan bisnis
mode dan menghadapi kesulitan persaingan di pasar tentang bagaimana Identitas Merek
dapat menciptakan UKM tangguh untuk keberlanjutan. Ini sangat pentingbagi mereka untuk
menetapkan identitas merek sebagai kompetitif keuntungan untuk ketahanan bisnis mereka.
Sebuah studi kasus tentang sepuluh (10) perusahaan mode kecil yang berlokasi di Klang
Valley menunjukkan bahwa mereka membutuhkan merek identitas untuk membangun entitas
perusahaan yang lebih kuat tangguh di pasar. Studi penelitian akan berkontribusi pada
manfaat UKM di Malaysia pada besar dengan menggunakan identitas merek sebagai alat
penting untuk membantu mereka menyusun strategi bisnis mereka secara kompetitif bahwa
ini akan mengarah pada keberlanjutan bisnis juga sebagai ekspansi bisnis masa depan.

studi eksplorasi menuju kerangka kerja konseptual pembentukan identitas merek terhadap
pertanyaan penelitian atas masalah yang ada telah dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) di Malaysia yang khususnya terlibat dalam bisnis fashion. Penelitian ini kemudian
terjadi dipersempit untuk fokus pada usaha kecil di Komunitas bisnis Bumiputera yang
merupakan

kebanyakan berjuang untuk bertahan hidup dan bertahan di pasar yang kompetitif dan
terbuka di Malaysia. Bumiputera perusahaan mode kecil (BSFE) miliki berjuang untuk
mempertahankan dan bertahan di pasar Malaysia. Situasinya mewakili jenderal perspektif
UKM Bumiputera secara keseluruhan. Oleh karena itu, BSFE harus mencari alat strategis
untuk membantu mereka menjadi tangguh untuk bisnis mereka keberlanjutan
BAB 3

PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN

menyoroti bahwa BSFE tidak memilikinya kewirausahaan strategis dalam bisnis mereka.
Mereka tidak memiliki keahlian manajemen mutu dan kompetensi. Bahkan, kinerja buruk di
UKM disebabkan oleh kurangnya penekanan pada merek praktik manajemen dan sumber
daya keuangan yang membuat UKM tidak memiliki merek yang kuat. Industri fashion di
Malaysia sangat kompetitif dan dinamis demikian, BSFE menghadapi persaingan sengit.
Banyak turis datang ke Malaysia untuk berbelanja sejak itu Peritel Malaysia mampu
menawarkan fashion tinggi dengan harga kompetitif dibandingkan dengan negara tetangga
lainnya negara-negara karena kebijakan bebas pajak yang dikenakan. Menurut United
Nations World Tourism Organisasi, lebih dari 80% wisatawan Malaysia berasal dari
Singapura, Indonesia, Thailand, Brunei, Filipina dan Australia. Merek internasional juga
mencari arus yang dihasilkan oleh iming-iming pasar global yang sedang berkembang ini
diperkirakan bernilai USD96 miliar. Penelitian telah menunjukkan bahwa BIFE ditinggalkan
dalam persaingan pasar yang sengit karena tidak memiliki merek perusahaan yang kuat.
Dalam banyak kasus, mereka melakukannya tidak memiliki merek perusahaan untuk
mengidentifikasi siapa mereka dan apa yang mereka lakukan di pasar.

Berdasarkan keseluruhannya skenario dan masalah yang muncul, sebuah studi penelitianperlu
dilakukan untuk mengetahui bagaimana merek tersebut identitas akan membantu dalam
menciptakan kemandirian yang ulet pengusaha mode di pasar untuk keberlanjutan. Dengan
demikian, di bawah ini adalah masalah utama yang bersangkutan yang perlu dipelajari; saya.
Pengusaha mode kecil tidak sadar akan peran identitas merek sebagai alat strategis untuk
menjadi tangguh di pasarii. Pengusaha mode kecil perlu mengidentifikasi elemen internal atau
eksternal dalam identitas merek yang dapat membantu mereka menciptakan kualitas tangguh
untuk mempertahankan.
BAB 4

Kelebihan jurnal dan kelemahan jurnal

Kelebihan :

jurnal ini menjelaskan peran identitas merek dapat dianggap sebagai alat strategis untuk
dibuat BSFE tangguh untuk mempertahankan bisnis. Formulir data studi kasus menunjukkan
bahwa mengalami kesulitan dalam melakukan bisnis karena sulit kompetisi, BSFE
menyadari kebutuhan strategis alat untuk melakukan bisnis untuk keberlanjutan dan untuk
merumuskan integrasi di antara manajemen puncak, karyawan, pelanggan, pemasok, dan
lainnya pemangku kepentingan. Pada saat yang sama, elemen internal dari merek Identitas
terlihat lebih signifikan untuk menciptakan ketangguhan BSFE untuk keberlanjutan bisnis

Kelemahan :

jurnail ini menjelaskan ukm malaysia tidak memiliki keahlian manajemen mutu dan
kompetensi. Bahkan, kinerja buruk di UKM disebabkan oleh kurangnya penekanan pada
merek praktik manajemen dan sumber daya keuangan yang membuat UKM tidak memiliki
merek yang kuat. Industri fashion di Malaysia sangat kompetitif dan dinamis demikian,
BSFE menghadapi persaingan sengit. Banyak turis datang ke Malaysia untuk berbelanja
sejak itu Peritel Malaysia mampu menawarkan fashion tinggi dengan harga kompetitif
dibandingkan dengan negara tetangga lainnya negara-negara karena kebijakan bebas pajak
yang dikenakan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………1

IDENTITAS JURNAL……………………………………………………...2

DAFTAR ISI…………………………………………………………….….3

BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………….4

BAB 2. RINGKASAN JURNAL…………………………………………...5

BAB 3. PEMBAHASAN………………………………………………...…6

BAB 4. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL................................7

BAB 5. PENUTUP……………………………………………………...…..8

5.1 Kesimpulan dan Saran…………………………………...…...….....…..8

5.2 Daftar pustaka..........................................................................................9


CRITICAL JURNAL REVIEW
“PENGANTAR BISNIS”

DOSEN PENGAMPU: M. Bukhori Dalimunthe, M.Si

DISUSUN OLEH: SITI MAIMUNAH


NIM: 7182240013

ILMU EKONOMI A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018

Anda mungkin juga menyukai