Anda di halaman 1dari 28

BIRO PENGADAAN BARANG/JASA

SETDA PROVINSI BANTEN

PENYUSUNAN & PENGUMUMAN


RENCANA UMUM PENGADAAN
(RUP)

Disampaikan oleh Handi Susanto


Defenisi
Rencana Umum Pengadaan (RUP)

Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa yang


selanjutnya disingkat RUP adalah daftar rencana
Pengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakan
oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah
Perpres No. 12 tahun 2021, Pasal 1 ayat 19
Tugas dan Kewenangan
1. Pengguna Anggaran : menetapkan dan
mengumumkan RUP
(Perpres No. 16 tahun 2018, Pasal 9 ayat 1.d)

2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) :


menyusun perencanaan pengadaan
(Perpres No. 16 tahun 2021, Pasal 11 ayat 1.a)
Pengumuman RUP
1. Pengumuman RUP Perangkat Daerah dilakukan setelah
rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disetujui
bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
(Perpres No. 16 tahun 2018, Pasal 22 ayat 2)

2. Pengumuman RUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan


ayat (2), dilakukan melalui aplikasi Sistem Informasi Rencana
Umum Pengadaan (SIRUP).
(Perpres No. 16 tahun 2018, Pasal 22 ayat 3)

3. Pemilihan (Tender/Nontender/ePurchasing) dapat dilakukan


segera setelah RUP di umumkan
(Perpres No. 12 tahun 2021, Pasal 50 ayat 8)
Hal-hal yang perlu diketahui dalam
Penyusunan RUP
FORMULIR ISIAN RUP SWAKELOLA
Cara Pengadaan

1. Swakelola Peraturan LKPP No.


3 Tahun 2021

Peraturan LKPP No.


2. Penyedia 12 Tahun 2021

(Perpres No. 16 tahun 2018, Pasal 3 ayat 3)


Swakelola
Tipe Swakelola :
• Tipe I : swakelola yg direncanakan, dilaksanakan dan diawasi instansi sendiri
• Tipe II : swakelola yg direncanakan dan diawasi oleh instansi penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh instansi lain
• Tipe III : swakelola yg direncanakan dan diawasi oleh instansi penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Organisasi Masyarakat
• Tipe IV : swakelola yg direncanakan dan diawasi oleh instansi penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Kelompok Masyarakat

Kriteria :
• barang/jasa yang tidak disediakan oleh pelaku usaha;
• barang/jasa yang tidak diminati oleh pelaku usaha karena nilai pekerjaannya kecil dan/atau lokasi yang sulit dijangkau;
• dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah;
• Untuk meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia di Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah;
• Untuk meningkatkan partisipasi Ormas/Kelompok Masyarakat;
• Untuk meningkatkan efektifitas dan/atau efisiensi jika dilaksanakan melalui Swakelola;
• dan/atau memenuhi kebutuhan barang/jasa yang bersifat rahasia yang mampu disediakan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang
bersangkutan.
Belanja Penyedia yg sering salah masuk ke Swakelola :

Contoh Belanja Swakelola 1. Penggandaan/fotocopy


• Belanja Perjalanan Dinas 2. Tenaga ahli Perorangan
• Honorarium Narasumber , Instruktur, Moderator, Pembawa Acara, dan Panitia 3. Makan Minum Rapat
• Belanja Tagihan Listrik, 4. Cetakan
• Belanja Tagihan Telepon
• Belanja Tagihan Air
• Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap Kategori Umum
• Bimbingan Teknis
• Sosialisasi
Contoh Paket Swakelola
yang tidak tepat #1
Contoh Paket Swakelola
yang tidak tepat #2
Contoh Paket Swakelola
yang tidak tepat #3
FORMULIR ISIAN RUP PENYEDIA
Penyedia
Pengadaan Barang/Jasa dengan cara melalui Pelaku
usaha/Penyedia barang/jasa
Dilakukan dengan metode pemilihan penyedia sbb :

E-PURCHASING TENDER NON TENDER

Bila Barang/Jasa TENDER PENGADAAN


yang dibutuhkan (untuk Barang, Konstruksi, Jasa LANGSUNG
Lainnya diatas 200Jt) (untuk Barang, Konstruksi,
ada dikatalog Jasa lainnya nilai 200jt
maka di prioritas kebawah, atau Konsultan
100Jt kebawah
kan TENDER CEPAT
menggunakan (untuk Barang dan Jasa Lainnya, tanpa
batasan nilai) PENUNJUKAN
E-Purchasing
LANGSUNG
Untuk PBJ dengan
SELEKSI keadaan tertentu, tanpa
(untuk Jasa Konsultansi diatas 100Jt) batasan nilai
Jenis Pengadaan

1. Barang
2. Pekerjaan Konstruksi
3. Jasa Konsultan (Badan usaha / Perorangan)
4. Jasa Lainnya
Contoh Paket Penyedia
yang tidak tepat #1
Bela Pengadaan
Bela Pengadaan adalah platform yang ditujukan untuk memudahkan pelaku UMK masuk menjual produknya ke
pasar pemerintah dengan nilai nominal sampai dengan Rp. 50 juta per paket pengadaan/transaksi.

Bela Pengadaan dikhususkan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Koperasi agar tumbuh dan bangkit di masa pandemi
Covid-19 ini.

Untuk mengakselerasi jumlah pelaku usaha mikro & kecil dalam pasar pengadaan pemerintah, LKPP menggandeng
pelaku usaha  e-marketplace / Toko online yang berfungsi sebagai agregator dalam Bela Pengadaan

sudah terdapat beberapa e-Marketplace yang bergabung dalam Aplikasi Bela Pengadaan, yaitu Bhinneka, Blibli,
Bukalapak, Gojek, Grab, Shopee dan Mbizmarket dll untuk memenuhi kebutuhan :
– makanan,
– alat tulis kantor (ATK)
– angkutan
– suvenir
– kurir
– Furnitur
– Alat Kesehatan

Pada SIRUP, Metode Pemilihan Penyedianya masuk ke PENGADAN LANGSUNG


Teknis Penginputan SIRUP 2021
1. Ada Penambahan Sub Kegiatan pada SIRUP 2021
Tahun 2020 :

Tahun 2021 :

2. Pada anggaran 2021 tidak ada lagi BELANJA LANGSUNG dan BELANJA TIDAK
LANGSUNG tetapi berubah menjadi BELANJA OPERASI & BELANJA MODAL
1. Penambahan Sub Kegiatan dilakukan oleh PA dan didelegasikan ke PPK,
dengan cara :
- Login sebagai PA, buka menu “Kelola Data” , pilih “Kelola PKS”

- Klik “ + Tambah Program” isi “Formulir Program” lalu simpan

- Setelah Program dibuat, klik icon “Daftar Kegiatan” untuk membuka kegiatan
- Setelah “Daftar / Kelola Kegiatan” muncul, klik “+ Tambah Kegiatan” dan isi Form
Kegiatan, jangan lupa delegasikan ke PPK lalu simpan

- Setelah “Data Kegiatan ” dibuat klik icon “Daftar Subkegiatan”


- Setelah “Data SubKegiatan ” terbuka, silahkan Klik “+ Tambah Subkegiatan” lalu
isi formulir sub kegiatan dan jangan lupa delegasikan ke PPK dan simpan :

- Hasil pembuatan PROGRAM, KEGIATAN dan SUB KEGIATAN :


Apa yg terjadi bila Sub Kegiatan tidak
dibuat dan didelegasikan ?

Pada saat RUP data Sub Kegiatan tidak dapat ditemukan dan RUP tidak bisa buat & di simpan

Hal ini juga terjadi bila kita menginput data RUP ini terlalu lama, sehingga kita diminta untuk
login kembali
Input Kode MAK ?

Mata Anggaran Kegiatan (MAK) untuk Belanja Penggandaan adalah :

2.16.03.1.02.01.5.1.02.01.01.0024
Bagaimana kalau terjadi seperti ini ?

Hal ini terjadi karena :


1. Total pagu Paket yang di input melebihi total pagu sub kegiatan, Kegiatan dan
program, solusinya cek kembali paket-paket yang diinput sebelumnya. Apakah
pagunya salah input/kebesaran atau tersimpan beberapa kali

2. Terjadi karena sumber dana paket yang kita buat berasal dari lebih dari satu MAK yg
digabung menjadi satu solusinya buat dulu paketnya dengan MAK satu persatu lalu
simpan dan finalisasi setelah itu digabungkan dengan Konsolidasi
Dan bagaimana bila menemukan ini ?

LEMOT !!!

Hal ini sering sekali terjadi, penyebabnya bisa jadi akses internet lemot, tetapi
penyebab utamanya adalah Aplikasi SIRUP yg terpusat ini diakses dalam waktu yg
bersamaan oleh jutaan user…..SOLUSI NYA lakukan input SIRUP lebih awal atau pada
jam jam sepi (malam hari sampai jam 7 pagi)

Tetapi bila terpaksa harus mengiput siang hari….bila terjadi hal diatas lebih baik di
logout/tutup lalu login/buka kembali…ini biasanya jadi lebih cepat dari pada
menunggu aplikasinya mutar-mutar
Bagaimana kalo
masih lemot juga ?
Anda diminta untuk !!!

Silahkan Anda istirahat / ngopi terlebih dahulu dan kembali beberapa saat lagi
Untuk Tahun 2022
Akan dilakukan Integrasi SIRUP dengan SIPP
Terima Kasih
atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai