Indonesia
Kelompok 10
Sabrina Fitri Ferilli K. (21108040029)
Muhammad Izzul Islam (21108040030)
Pokok Pembahasan
Pengertian Ejaan
Ejaan Baru/Lembaga
• Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Bahasa dan
• Kelanjutan dari ejaan Maindo yang gagal
Kesusastraan (LBK)
diresmkan
(1967-1972)
• EYD Edisi I (1972-1987) merupakan penyempurnaan ejaan
sebelumnya,hasil kerja panitia bentukan LBK
Ejaan Bahasa Indonesia • EYD Edisi II (1987-2009) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
yang Disempurnakan Republik Indonesia No. 054a/U/1987 tentang penyempurnaan “Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”
(EYD) • EYD Edisi III (2009−2015)
• Pada 31 Juli 2009, Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo,
(1972-2015) mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 46 tahun 2009
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) edisi III
Sejarah dan Pengembangan Ejaan
Penulisan Penulisan
huruf Besar huruf miring
Penulisan Huruf Besar (Kapital)
• Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal • Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama
kalimat. orang.
Contoh: Tugas bahasa Indonesia belum dikerjakan. Contoh: Ibrahim Naki, Zelvika Ramdhani
• Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung. • Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa,
Contoh: Paman bertanya, "Apakah mahasiswa suku bangsa, dan nama Bahasa
sudah libur?". Contoh: bangsa Indonesia, suku Sunda
• Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan • Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun,
yang berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah
Tuhan, dan nama kitab suci. Contoh:
Contoh: Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah. tahun Hijriyah hari Jumat
• Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti • Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi
nama orang. unsur nama diri.
Contoh: Para pengikut Nabi Muhammad SAW. Contoh: Asia Tenggara, Jazirah Arab
• Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama • Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur
jabatan dan pangkat yang diikuti nama nama negara, lembaga pemerintah,
orang,pengganti nama orang tertentu, nama ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali
instansi, dan nama tempat. terdapat kata penghubung
Contoh: Kota Yogyakarta dikunjungi oleh Presiden Contoh: Majelis Permusyawaratan Rakyat
Jokowi. Republik Indonesia
Penulisan Huruf Besar (Kapital)
• Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan
Contoh: Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
Aziz dan Habib pergi menjenguk Nenek
• Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda
Contoh: Sudahkah Anda bersedekah hari ini?
• Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan
Contoh: Ahmad Husain, S.H
Dr. Reissa Nugroho
• Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama
badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Contoh:
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
• Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat kabar, dan karangan
ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung
Contoh: Rahma telah menyelesaikan makalah “Pancasila sebagai Dasar Negara“
Penulisan Huruf Miring
DWIPURNA
• Laki lelaki
Pengulangan satu kata awal
DWILINGGA
• Laki laki-laki
Pengulangan secara keseluruhan
• Daripada
Gabungan kata yang sudah • Sekaligus
dianggap sebagai satu • Bagaimana
kesatuan ditulis serangkai • barangkali
5. Kata Ganti
(ku,mu,nya,kau)
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap
padu sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada
Kata si dan
sang ditulis • Nama si Pengirim
terpisah dari surat tidak jelas
kata yang • Anjing bermusuhan
mengikutiny dengan sang kucing
a
8.Partikel
Merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu
sangat ringkas/kecil dengan fungsi tertentu.
Kaidah penulisannya :
Partikel –lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya
Contoh :
1. Bacalah buku itu baik-baik!
2. Apakah yang dipelajari minggu lalu?
3. Apatah gerakan salahku?
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya kecuali yang dianggapsudah menyatu
Contoh:
Jika ayah pergi, ibu pun juga pergi
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagianahli bahasa
Indonesia belum stabil dan konsisten. Karena pamakai bahasa Indonesia sering begitu
saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan,siyuasi, dan kondisi yang ada.
Pemakaian bahasa seenanya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan
aturan yang telah diterapkan.
1. Secara adopsi
Apabila unsur asing itu diserap secara utuh, baik
tulisan maupun ucapan, tidak mengalami academica
perubahan