Anda di halaman 1dari 132

BAB 2 dst…..

Created by:
Dr.Rachmi Sulistyarini, SH, MH ©
All rights reserved

12/08/21
GUGATAN
• Sblm mengajukan gugatan penggat harus
mengetahui benar- benar:
– Siapa yang akan digugat
– Di mana ia akan digugat
– Mengapa ia menggugat
– Apa yang digugat’
• Gugatan diatur dalam Ps. 118 dan 120 HIR Ps.
142, 144 R.Bg
• Ps. 118 HIR mengatur 2 hal:
– Cara mengajukan gugatan
– Kekuasaan relatif pengadilan negeri
12/08/21
• Ad.1 Tertulis dengan surat permintaan yang
ditandatangai peng./ kuasanya.
• Surat permintaan maksudnya gugatan
• Kuasa khusus (ps. 123) HIR

12/08/21
• Ad.2 Kekuasaan relatif pengadilan negeri
(Ps. 118 HIR, Ps. 142 R.Bg)
1. Di tmpt tinggal/ diam tergugat
2. “actor saquitur forum rei”
3. Di tmpt tinggal/ diam salah seorang tergugat
4. Di tmpt tinggal/ diam orang yg berutang
5. Tdk diketahui tmpt tinggalnya
6. Di tmpt tinggal/ diam penggugat
7. Di tmpt barang tak bergerak berada
8. Tempat yang dipilih

12/08/21
ISI GUGATAN
• HIR dan R.Bg hanya mengatur cara mengajukan gugatan, sedang isi
gugatan tidak diatur
• Ps. 8 (3) RV gugatan memuat 3 hal:
1) Identitas para pihak
2) Posita/ fundamentum petendi/ dasar gugatan
– Uraian kejadian
Penjelasan duduk perkara
– Uraian hukumnya
Adanya hak/ hubungan hukum menjadi dasar yuridis dari pada tuntutan
• Dua teori:
– Substansi
– individualisasi
3) Petitum- apa yang diminta untuk diputus
– Primer- sekunder
– subsider

12/08/21
Pihak- pihak dalam Perkara
• Legitima persona standi in judicio
• Penggugat dan tergugat
• Pihak materiil: penggugat dan tergugat
• Pihak formil: yang beracara di pengadilan
• Anak belum dewasa:
– Materiil  anak tersebut
– Formil  ortu/ wali
• Badan hukum:
– Materiil  badan hukum
– Formil  pengurus
• Pengacara: bukan pihak
12/08/21
Pemanggilan
Ps. 121, 122, 388, 390 HIR
• Secara patut:
1. Berita acara pemanggilan
2. Dilakukan oleh juru sita
3. Yang bersangkutan tempat tinggal/ diam/ kep.
desa
4. Tenggang waktu 3 hari kerja

12/08/21
Putusan Gugur
Ps. 124 HIR/ Ps. 148 R.Bg
• Penggugat tidak hadir pada sidang I
• Dalam praktek dipanggil lagi (Ps. 126 HIR/
150 R.Bg)
• Isi gugatan tidak diperiksa
• Dapat diajukan lagi  bayar biaya perkara

12/08/21
Putusan Verstek
Ps. 125 HIR/ Ps. 149 R.Bg
• Tergugat tidak hadir pada sidang I
• Lawannya contradictoir
• Isi gugatan diperiksa:
– Melawan hak
– Tidak beralasan
• Tergugat mengajukan exceptie (Ps. 125 (2)
HIR)
• Verstek tidak selalu menguntungkan
penggugat
12/08/21
• Tergugat kalah  verzet
• Penggugat kalah  banding
• Penggugat dan tergugat tidak puas  banding
• Tenggang waktu verzet  Ps. 129 HIR
• Pemeriksaan verzet, sama dengan pemeriksaan
perkara biasa.
• Pelawan tetap sebagai tergugat
• Terlawan tetap sebagai penggugat
• Eksekusi tertunda
• Verstek hanya 2 kali

12/08/21
Hukum acara menghendaki
perdamaian
• Prinsip : upaya hakim mendamaikan bersifat imperatif
• Disimpulkan dari pasal 131 (1) HIR:
– Jika hakim tidak dapat mendamaikan para pihak,
– Maka hal itu mesti disebut dalam berita acara sidang
• Kelalaian menyebutkan dalam berita acara
mengakibatkan pemeriksaan perkara:
– Mengandung cacat formil
– Berakibat pemeriksaan batal demi hukum

12/08/21
Perdamaian
Ps. 130 HIR/ 154 R.Bg
• Kewajiban hakim mendamaikan (1)
• Acte van vergelijk (2) = kekuatannya sama
dengan putusan biasa
• Perdamaian tidak dapat dibanding

12/08/21
12/08/21
12/08/21
Keuntungan penyelesaian
melalui perdamaian
1. Penyelesaian bersifat informal
2. Yang menyelesaikan sengketa para pihak sendiri
3. Jangka waktu penyelesaian pendek
4. Biaya ringan
5. Aturan pembuktian tidak perlu
6. Proses penyelesaian bersifat konfidensial(rahasia)
7. Hubungan para pihak bersifat kooperatif
8. Komunikasi dan fokus penyelesaian
9. Hasil yang dituju sama menang
10. Bebas emosi dan dendam
12/08/21
Penyelsaian sengketa di luar
Pengadilan (ADR)
• Bentuk ADR:
• Mediasi(mediation):melalui sistem kompromi
diantara para pihak.Pihak ketiga bertindak
sebagai mediator yaitu sebagai :
penolong(helper) dan fasilitator
• Konsiliasi(conciliation): melalui konsiliator
berperan merumuskan perdamaian, tetapi
keputusan tetap ditangan para pihak
12/08/21
Lanjutan…
• Expert determination: menunjuk seorang ahli memberi
penyelesaian yang menentukan. Oleh karena itu ketentuan yang
diambilnya mengikat para pihak
• Mini trial: para pihak sepakat menunjuk seorang advisor yang
akan bertindak :
1. Memberi opini kepada belah pihak
2. Opini diberikan advisor setelah mendengar permasalahan
sengketa dari kedua belah pihak
3. Opini berisi kelemahan dan kelebihan masing masing pihak, dan
memberi pendapat cara penyelesaian yg hrs ditempuh para pihak

12/08/21
Syarat formil putusan
perdamaian

1. Persetujuan perdamaian mengakhiri perkara


2. Persetujuan berbentuk tertulis
3. Pihak yang membuat persetujuan perdamaian
adalah orang yang mempunyai kekuasaan
4. Seluruh pihak yang terlibat dalam perkara
ikut dalam persetujuan perdamaian

12/08/21
Kekuatan hukum yang melekat
pada penetapan akta perdamaian
1. Disamakan kekuatannya dengan putusan yang
berkekuatan hukum tetap(130 ayat 2 HIR)
2. Mempunyai kekuatan eksekutorial:apabila salah satu
phk tidak melaksanakan pemenuhan maka:
a. Dapat diminta eksekusi kepada PN
b. Atas permintaan itu Ketua PN menjalankan eksekusi sesuai pasal
195 HIR
3. Tidak dapat dibanding

12/08/21
BAGAN
JAWABAN

EXCEPTIE POKOK PERKARA

MEMBENARKAN
PROSESUIL MATERIIL MENOLAK
REFERTE

DECLINATOR DILATOIR/ TUNDA


DISQUALIFICATOIR PREMPTOIR/ HALANG
NE BIS IN IDEM

12/08/21
• exceptie kompetensi relatif
– Ps. 125 (2), 133 HIR
– Ps. 149 (2), 159 R.Bg
• Exeptie Kompetensi absolut
– Ps. 134 HIR ---- Ps. 160 R.Bg
• Exceptie Diputus
– Ps. 136 HIR ---- Ps. 162 R.Bg
• Pendapat Prof. Wirjono
– Ps. 136 HIR, 162 R.Bg

12/08/21
GUGATAN REKONVENSI
• Pengertian:
• Pasal 132a ayat (1)HIR memberikan
pengertian singkat maknanya:
– Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan sebagai
gugatan balasan terhadap gugatan yang diajukan
penggugat kepadanya;
– Gugatan rekonvensi itu diajukan tergugat kepada
PN,pada saat berlangsung proses pemeriksaan
gugatan yang dijukan penggugat
12/08/21
Ilustrasi gugatan rekonvensi
• A menggugat B untuk menyerahkan tanah
yang telah dibelinya dari B sesuai dengan
transaksi jual beli yang dibuat PPAT.Terhadap
gugatan itu pasal 132a ayat(1) HIR
memberikan hak kepada B mengajukan
gugatan rekonvensi terhadap A,agar A
melunasi pembayaran yang masih tersisa
ditambah ganti rugi bunga atas perbuatan
wanprestasi yang dilakukannya
12/08/21
Lanjutan contoh…
• Tampak jelas ada kaitan langsung antara gugatan penggugat
yang diajukan A kepada B dengan gugatan rekonvensi yang
diajukan B kepada A. Pada saat yang bersamaan:
1. Di hadapan pemeriksaan sidang PN dan majelis hakim yang
sama,terjadi saling gugat menggugat antara penggugat dan
tergugat,dan
2. Pemeriksaan antara gugatan itu,dilakukan secara
bersamaandalam satu proses pemeriksaan,dan selanjutnya
putusan antara kedua gugatan itu tidak dipisah,ttp dituangkan
dlm satu putusan ,sbg satu kesatuan yang tdk terpisah

12/08/21
Istilah
• Tuntutan kembali (Supomo)
• Gugatan balasan (Abdulkadir Muhammad)
• Gugatan ginugat (wiryono)
• Rekonvensi (yang dirujuk oleh pengadilan
dalam semua tingkat)
• Eis in reconventie (istilah asli)sebagai lawan
dari eis in conventie

12/08/21
komposisi gugatan
• Gugatan penggugat disebut gugatan
konvensi(eis in conventie)yang bermakna
sebagai gugatn asal yang ditujukan penggugat
kepada tergugat
• Gugatan tergugat disebut gugatan
rekonvensi(eis in reconventie)yang bermakna
gugatan balik yang ditujukan tergugat kepada
penggugat

12/08/21
Komposisi para pihak
• Penggugat asal sebagai penggugat konvensi
pada saat bersamaan berkedudukan menjadi
tergugat rekonvensi terhadap gugatan
rekonvensi yg diajukan tergugat;
• Tergugat asal sebagai penggugat rekonvensi
pada saat yang bersamaan berkedudukan
sebagai tergugat konvensi

12/08/21
Gugatan Rekonvensi
Ps. 132 a, 132 b HIR dan 157, 158 R.Bg
STB 1927 no 300- Ps. 244- 247 BRV

• Penggugat asal = penggugat konvensi


• Tergugat asal = tergugat konvensi
• Penggugat rekonvensi = tergugat konvensi
• Tergugat rekonvensi = penggugat konvensi
• Rekonvensi diajukan bersama- sama jawaban
(ps. 132 b (1))
– Jawaban 1
– Jawaban 2 (duplik) -- Wirjono
12/08/21
• Rekonvensi diputus dalam satu putusan
bersama- sama gugatan konvensi (Ps.132 b (3)
• Gugatan rekonvensi tidak boleh dalam:
– Kualitas yang berbeda
– Kompetensi absolut
– Pelaksanaan putusan
• Keuntungan rekonvensi:
– Menghemat biaya
– Mempermudah pemeriksaan
– Mempercepat proses
– Menghindari putusan yang bertentangan

12/08/21
KUMULASI GUGATAN
• Tidak diatur dalam HIR dan R.Bg
• Pada umumnya gugatan berdiri sendiri
• Kumulasi dibedakan atas:
a) Subyektif:
• Lebih dari seorang
• Ada koneksitas
Ex:Beberapa ahli waris, Ps. 1283-1284 BW
Tanggung- Renteng

12/08/21
b) Obyektif:
• Obyek lebih dari satu
• Subyeknya sama
• Tidak perlu koneksitas
Ex: sekaligus menggugat:
– Pembayaran utang
– Pengembalian barang
– Pembayaran sewa; dst.
• Kumulasi obyektif tidak boleh dalam 3 hal:
– Dua acara yang berbeda
– Dalam hal kompetensi absolut
– Bezit dengan eigendom

12/08/21
Sita Jaminan
• Pengertian
• Dibedakan atas
1. Conservatoir beslag (ps. 227 HIR)
• Ada dugaan
• Tergugat harus didengar
2. Revindicatoir beslag (ps. 226 HIR)
– Tidak perlu dugaan
– Tergugat tidak perlu didengar
Lazimnya bersama gugatan, dapat juga di tingkat banding
Petitum sah dan berharga
3. Pand beslag
4. Marital beslag

12/08/21
Perubahan Gugatan
Ps. 127 B.Rv
• Boleh asal:
–Tidak merubah dasar gugatan
–Tidak menambah berat isi gugatan

12/08/21
Pencabutan Gugatan
Ps. 271 B.Rv
• Boleh sebelum jawaban
• Setelah jawaban harus atas persetujuan
tergugat

• Sebab pencabutan gugatan


– Ada kesalahan gugatan
– Ada perdamaian

12/08/21
Interventie
Ps. 279- 282 Rv
1. Voeging
P T

PH-3

2. Tussenkomst P T

PH-3

12/08/21
Vrijwaring (garantie,
penganggungan)
Ps. 70 – 767 Rv
P T

PH-3

• Formil: Ps. 1491, 1558 BW


• Sederhana: Ps. 1367, 1839, 1840 BW

12/08/21
PEMBUKTIAN
• Hukum Pembuktian (law of evidence) dalam
berperkara merupakan bagian yg kompleks dlm
proses litigasi
• Terkait dengan kemampuan merekontruksi
kejadian /peristiwa masa lalu(past even) sebagai
suatu kebenaran
• Kebenaran dalam hukum acara perdata, bukan
kebenaran absolut(ultimate truth),tetapi kebenaran
relatif,bahkan ,cukup bersifat kemungkinan(probable)

12/08/21
Faktor kesulitan menemukan
kebenaran
1. Faktor sistem adversarial : sistem ini
mengharuskan memberi hak yang sama kepada para
pihak untuk saling mengajukan kebenaran serta hak
untuk saling membantah
2. Prinsip :kedudukan hakim pada proses pembuktian
lemah dan pasif: tidak aktif menemukan kebenaran
di luar yang dikemukakan para pihak, fungsi hakim
perdata dibatasi oleh regulasi/tidak bebas untuk
menilainya,mis ; kekuatan akta otentik,pengakuan
dan sumpah
12/08/21
Faktor …
3. Mencari dan menemukan kebenaran semakin lemah dan sulit
disebabkan fakta dan bukti yang diajukan para pihak tidak
dianalisis dan dinilai oleh ahli
• Dalam praktek kebenaran yang dikemukakan dalam alat
bukti,sering melekat unsur:
a. Dugaan dan prasangka
b. Faktor kebohongan
c. Unsus kepalsun, selalu melekat dalam dokumen
• Akibat ;putusan yang dijatuhkan hakim tidak mengandung
kebenaran hakiki,tetapi mengandung dugaan dan
prasangka,kebohongan dan kepalsuan
12/08/21
Pembuktian
• Pengertian Pembuktian/ Membuktikan:upaya para pihak
memberi keyakinan pada hakim akan kebenaran dalil yang
diajukan ke persidangan
• Tugas hakim ;menyelidiki apakah suatu peristiwa hukum yg
menjadi dasar gugatan benar benar ada /tidak
• Tugas para pihak: membuktikan dalil yg disengketakan dg
mengajukan alat bukti
• Tugas para tergugat menyakikan hakim bahwa sanggahannya
benar/jawab tergugatnya benar
• Tidak semua hal yang harus dibuktikan:
– Hal yang diakui
– Hal yang tidak dibantah
– Pengetahuan hakim
– Peristiwa notoir, peristiwa yang diketahui khalayak umum
– Pengetahuan tentang pengalaman

12/08/21
• Beban pembuktian (Ps. 163 HIR, 283 R.Bg,
1865 BW) dibebankan pada pihak yang paling
sedikit memberatkan/ paling mungkin
membuktikan
P T
JUAL- LEV

A B

PEWARISAN

Px Ty

12/08/21
• Beban pembuktian yang ditentukan hukum
materiil:
– Ps. 1244 wanprestasi yang disebabkan overmach,
dibuktikan debitur
– Ps. 1394 tiga kwitansi terakhir – lunas
– Ps. 1977 yang menguasai – pemilik
• Alat- alat bukti
(Ps. 164 HIR, 283 R.Bg, 1866 BW)
– Surat
– Saksi
– Sangka
– Pengakuan
– sumpah
12/08/21
SURAT
• Ps. 165- 167 HIR, STB 1876 no 29, Ps. 282-
305 R.Bg
• Pengertian: surat yg ditandatangani yg memuat
peristiwa yang menjadi dasar sesuatu
hak,perikatan yg sengaja dibuat unt
pembuktian
• Surat:
– Surat akta
– Bukan akta
12/08/21
• Pengertian akta
AKTA:
1. Otentik (Ps. 165 HIR):
1. ambtennaar akte
2. Partij acte
2. Di bawah tangan:
• STB 1867 no 29
• Kekuatan sempurna dan mengikat ambtenaar/
ambtelijk/ proserbaal acte berlaku terhadap setiap
orang
• Partij acte– hanya berlaku bagi para pihak, ahli
waris, orang yang menjadi hak
12/08/21
• Kekuatan pemb. Akte otentik
1. Kekuatan pemb. Formil
2. Kekuatan pemb. Materiil
3. Kekuatan pemb. Keluar
• Akte di bawah tangan
• Ps. 2 ordonansi; tegas mengakui/ menyang.
• Ahli waris dan orang yang mendapatkan hak
-- tidak mengetahui tulisan dan tanda tangan
• Akte di bawah tangan yang diakui,
mempunyai kekuatan pembuktian: sempurna
12/08/21
• Perbedaan dengan okte otentik:
• Surat- surat lain
– Tidak diatur UU
– Terserah hakim
– Eggens: sebagai bahan persangkaan
• Setiap bukti asli: asli
• Fotocopy:
– Legalisasi
– nazegel

12/08/21
12/08/21
Perbandingan dlm tabel
DASAR HUKM AKTA OTENTIK Stb 1867: 29
165 hir
Jenis Akta pejabat Akta dibwh tangan
Akta para pihak
Kebenaran akte Akt pjbt:semua orang
Akt phk:pr phak,ahli
wrs,org yg berhak
Nilai pembuktian Sempurna Mengakui
Mengikat Menyangkal
Diakui:sempurna
Kekuatan Formil Formil
Pembuktian Materiil materiil
Keluar

12/08/21
Pembuktian dengan saksi
• Bahwa tidak selamanya sengketa perdata dapat
dibuktikan dengan alat bukti
tulisan(akta):sebab
1.Sama sekali P tidak memiliki alat bukti tulisa n
untuk membuktikan dalil gugatannya
2.Alat bukti tulisan yang ada tidak mencukupi,
hanya berkualitas sebagai bukti permulaan saja

12/08/21
SAKSI
• Ps. 139- 152 HIR, 168- 172 HIR, 165- 179
R.Bg.V
• Ps. 306- 309 R.Bg, Ps. 1895, 1072 – 1912 BW
• Pengertian kesaksian
• Kewajiban saksi:
– Menghadap: baca ps 140 ,141 (2) HIR
– Bersumpah : kaitkan dg ps 242 KUHP
– Memberikan keterangan
12/08/21
• Sumpah: promissoir
• Kesaksian – dilihat, didengar, dirasakan
• Hakim tdk wajib menerima/ percaya Ps. 172 HIR
• Tidak boleh pemb. dengan saksi:
– Ps. 22 KUHD – pemb. adanya firma – akte
– Ps. 258 KUHD – asuransi – polis
• Tidak dapat menjadi saksi:
1. Keluarga sedarah/ semenda dalam garis lurus
2. Suami dan istri
3. Anak yg belum 15 tahun absolut

4. Orang gila
relatif
12/08/21
• Kesaksian – keharusan – Ps.140, 141, 148 HIR
• Dapat mengundurkan diri Ps. 146 HIR:
– Saudara dan ipar
– Keluarga sedarah dalam garis lurus dan saudara-
saudara
– Orang yang karena jabatan/ kedudukan
• Testimonium de auditu
• Unus testis nullus testis Ps. 169 HIR
– Saksi: menjelaskan peristiwa
– Ahli: membantu hakim menilai peristiwa Ps. 154
HIR
12/08/21
Beda saksi dengan ahli
• Saksi
1.Menjelaskan peristiwa yang disengketakan
2.Terdapat unus testis nulus testis
3.Kesaksian harus disampaika secara lisan
4.Kesaksian disampaikan secara pribadi
5.Hakim terikat oleh kesaksian saksi

12/08/21
Beda saksi dan ahli
• Ahli
1. Membantu hakim menilai peristiwa,pasal 154 HIR
,inisiatip mendengarkan ahli dapat dari para pihak atau
dari hakim
2. Hakim dapat memutus perkara dengan satu ahli, tentunya
harus dengan bukti lain
3. Ahli dapat memberikan keterangan secara tertulis
4. Ahli dapat digantikan orang lain yang mempunyai
keahlian sama
5. Hakim tidak terikat dengan keterangan ahli
12/08/21
PERSANGKAAN
Ps. 173 HIR, 310 R.Bg, 1915- 1920 BW
• Ps. 173 HIR – pedoman mempertimbangkan
persangkaan sebagai alat bukti
• Ps. 1915 – pengertian persangkaan
• Persangkaan:
– UU/ prae sumtiones juris – 1916 BW
– Persangkaan hakim/prae sumptiones factie
• PITLO– persangkaan yang tidak
memungkinkan bukti lawan, pada hakekatnya
bukan persangkaan
12/08/21
Persangkaan Undang undang
pasal 1916 BW
• Arti : suatu persangkaan yang berdasarkan suatu
ketentuan khusus UU yang dihubungkan dengan
perbuatan perbuatan tertentu
• Dibedakan ada 2 :
1.Praesumption yuris tantum : persangkaan UU yang
dapat diajukan bukti lawan ,contoh ps 250 BW
2.Praesumptiones yuris et de jure: persangkaan UU
yang tidak bisa diajukan bukti lawan .contoh Ps
184,911,1681 BW
12/08/21
• Persangkaan UU pembuktiannya terbalik
• Persangkaan UU kekuatan
pembuktiannya bersifat memaksa artinya
apa yang disebutkan UU harus dianggap
benar sebelum dibuktikan sebaliknya
• Persangkaan hakim
• Kekuatan pembuktiannya bebas

12/08/21
PENGAKUAN
Ps. 174- 176 HIR, 311- 313 R.Bg, 1923, 1928 BW

• Pengertian : keterangan sepihak yang


membenarkan peristiwa,hak/hubungan hukum
yang diajukan oleh pihak lawan
• Pengakuan membebaskan pihak lawan untuk
membuktikan
• Ada dua hal pengakuan:
1.Pengakuan dalam sidang
2.Pengakuan di luar sidang
12/08/21
Pengakuan dalam sidang
• Dasar hukum : pasal 174 HIR, 311 R.Bg, 1925 BW
• Dapat dilakukan lisan,dapat tertulis
• Apabila secara tertulis ,tidak dapat dikualifikasikan
sebagai alat bukti surat
• Pada dasarnya tidak dapat dicabut kembali, kecuali
apabila ada kesalahan pada pokok perkara
• Pengakuan mempunyai kekuatan pembuktian yang
sempurna dan mengikat

12/08/21
Pengakuan di luar sidang
• Dasar hukum : ps 175 HIR, 312 R.Bg, 1928 BW
• Pengakuan di luar sidang harus dibuktikan
misalnya dengan saksi
• Apabila tertulis,maka bukan pengakuan
lagi,tetapi alat bukti surat
• Kekuatan pembuktian bebas
• Pasal 176 HIR,313 R.Bg .1924 BW: melarang
hakim memecah pengakuan
12/08/21
Macam macam pengakuan di
dalam sidang
• Ada 3 macam pengakuam di dalam sidang

1.Pengakuan murni
2.Pengakuan kwalifikasi
3.Pengakuan klausula

12/08/21
Pengakuan murni
• Arti : pengakuan terhadap seluruh dalil dalil
yang dikemukakan oleh penggugat tanpa
embel embel
• Pengkuan yang sifatnya sederhana dan sesuai
sepenuhnya dengan tuntutan pihak lawan
• Ps 176 HIR: pengakuan murni tidak boleh
dipisah pisah
• Pengakuan murni tidak perlu pembuktian
12/08/21
Pengakuan kwalifikasi
• Arti : pengakuan yang disertai sangkalan atau
sanggahan dari sebagian tuntutan penggugat
A dan B dl sngkt jual beli rmh.A mengatakan
bhw B menyatakan bahwa ia betul telah
membeli rumah ,ttp tdk seharga 70
juta,melainkan 50 jt

12/08/21
Pengakuan klausula
• Arti : pengakuan yang disertai bantahan atau
sanggahan yang bersifat membebaskan
A dan B melakukan jual beli rumah 70 jt. B
mengkui telah terjadi jual beli rumah seharga
70 jt, b telah membayr sejumlah 70 jt,shg B
harus membuktikan bahwa ia telah membayar
sejumlah 70 jt

12/08/21
Sumpah
• Dasar hukum : pasal 155, 156, 158,177 HIR
• Pasal 182, 183, 314 R.Bg
• Disebut sebagai sumpah confirmatoir, yaitu
sumpah sebagai alat bukti
• Yang menjadi alat bukti bukan acara
penyumpahannya,tetapi pengakuan atau
keterangan dari salahsatu pihak di muka
persidangan yang dikuatkan dengan sumpah
12/08/21
sumpah menurut HIR
• Ada 3 macam sumpah
1.Decisoir
2.Supletoir
3.Aestimatoir

• Sumpah disampaikan di persidangan


• Dihadiri pihak lawan

12/08/21
Sumpah decisoir
• Dasar hukum pasal 156 HIR
• Disebut sebagai sumpah pemutus : setelah
diucapkan sumpah decisoir hakim dapat
langsung memutus perkara
• Dilakukan atas perintah salah satu pihak
• Tidak ada bukti/pembuktian permulaan
• Dapat dikembalikan

12/08/21
Lanjutan Sumpah decisoir
• Harus memenuhi 2 syarat :
1.Litis decisoir : yang disumpahkan harus
peristiwa yang disengketakan dalam
persidangan
2.Persoonlijk daad : harus perbuatan
pribadi,tidak boleh perbuatan orang lain

12/08/21
Sumpah supletoir
• Dasar hukum pasal 155 (1) HIR.182 R.Bg
• Disebut sebagai sumpah penambah
• Hakim ex officio : sumpah yang dibebankan
hakim karena jabatannya
• Ada permulaan pembuktian
• Tidak dapat dikembalikan
• Tujuan : untuk menambah alat bukti yang ada,
karena alat bukti yg ada belum lengkap
12/08/21
Sumpah aestimatoir
• Dasar hukum : pasal 155(2) HIR, 182 RBg
• Disebut sebagai sumpah penaksir : sumpah
yang dibebankan oleh hakim kepada
penggugat untuk memastikan besarnya
kerugian yang diderita penggugat
• Hakim ex officio
• Tidak ada bukti

12/08/21
PAMIT
• MATUR SUWUN, TRIMAKASIH
• SAMPAI KETEMU MATERI PUTUSAN
SETELAH UTS
Putusan
• Dasar hukum : pasal 178,182,183,185 HIR

• Pngertian : pernyataan yang oleh


hakim,sebagai pejabat negara yang diberi
wewenang untuk itu ,diucapkan dipersidangan
dan bertujuan untuk mengakhiri atau
menyelesaikan suatu perkara atau sengketa
antara para pihak
12/08/21
Lanjutan…
• Sifat putusan:
1.Tetap: apabila para pihak sudah menerima
putusan tersebut dan tidak ada yg melakukan
upaya hukum
2.Sementara
• Macam putusan :
1.Putusan sela/antara/tussen vonnis
2.Putusan akhir
12/08/21
Putusan sela
• Arti : putusan yang diucapkan sebelum putusan akhir
guna memungkinkan/mempersiapkan kelnjutan
pemeriksaan perkara
• Putusan sela tidak dibuat secara terpisah dari putusan
akhir
• Putusan sela merupakan bagian dari proses verbal
• Putusan sela diucapkan dalam sidang terbuka, tidak
dapat banding, kecuali dengan putusan akhir (pasal 9
UU no 20 tahun 1947)

12/08/21
Macam putusan sela
1. Praeparatoir : put,sela yang mempersiapkan
putusan akhir tanpa mempengaruhi putusan
akhir
2. Interlokutoir: put. dimana hakim
memerintahkan salah satu phk untuk
membuktikan
3. Insidentil: putusan yg berhubungan dg adanya
insiden,yaitu peristiwa yang menghentikan
prosedur peradilan biasa
12/08/21
Lanjutan
4. Provisionil : putusan yang merupakan
tindakan pendahuluan/tindakan yang bersifat
sementara guna kepentingan salah satu pihak
sebelum dijatuhkan putusan akhir
Contoh : gugatan cerai (pasal 106 (2) BW)

12/08/21
Putusan akhir
• Pengertian : putusan yang mengakhiri
sengketa
• Ciri ciri:
1.Harus mencukupi alasan alasan hukum
2.Harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum
3.Dibuat tersendiri
4.Mencukpi pertimbangan hakim
12/08/21
Macam putusan akhir
1.Contradictoir dan verstek
2.Putusan perlawanan/verzet
3.Uitvoerbaar bij voorad/ubv
4.Putusa diterimanya eksepsi
• Semua putusan akhir dapat dilakukan upaya
hukum banding
• Putusan sela tidak dapat banding karena
tergantung pada putusan akhir
12/08/21
Sifat putusan akhir
1. Condemnatoir /menghukum
2. Constitutif/menetapkan
3. Declaratoir /pernyataan
• Dalam suatu putusan bisa terjadi
menghukum,menetapkan dan pernyataan
saling mengisi
• Pada hakekatnya senua putusan hakim baik yg
condemnatoir maupun constitutip bersifat deklaratoir

12/08/21
Sistematika putusan
• Isi minimum putusan:
1. Kepala putusan
2. Identitas para pihak
3. Duduknya perkara
4. Pertimbangan hakim
5. Dictum/amar putusan
Dapat ditambah dengan;
• Biaya perkara
• Disebutkan apakah putusan tsb dihadiri atau tidak oleh para pihak
• Setiap put,hr ada TTD hakim dan penitera

12/08/21
Lanjutan…
1. Amar diterima seluruhnya:

a. Mengabulkan gugatan P seluruhnya


b. Menyatakan tanah sengketa adalah milikP
c. Dst..
d. Menghukum T untuk membayar biaya
perkara sejumlah Rp…

12/08/21
Lanjutan…
2. Amar tidak diterima seluruhnya:
a. Mengabulkan gugatan untuk sebagian
b.Menyatakan tanah sengketa adalah milik
c. Menghukum T untuk menyerahkan tanah
sengketa dalam keadaan kosong kepada P
d.Menolak untuk gugatan selebihnya(tdk perlu
disebutkan satu persatu)
e. Menghukum T membayar biaya perkara Rp…
12/08/21
lanjutan
• Amar dalampenggugat kalah:
a. Menolak gugatan penggugat
b.Menghukum P membayar biaya perkara
sebesar ….
( langsung ditolak tidak perlu dirinci satu
persatu)

12/08/21
Kekuatan putusan
• Ada 3 kekuatan:
1. Kekuatan mengikat: inkracht, putusan ini mengikat
para pihak,ahli waris dan orang yangmendapatkan
hak daripadanya; apa yang diputuskan bersifat
benar(res yudicata pro veritate habituur)
2. Kekuatan bukti :put Pengadilan adl akta otentik
3.Kekuatan eksekutorial: hanya put.pengadilan
yang dpt dilaksanaka;kekuatan eksekutorial
terletak pada Kepala putusan
12/08/21
Uitvoerbaar bij voorraad
• Dasar hukum: pasal 180 HIR
• Prinsip : inkracht van gewijsde
• Ada 4 (empat syarat )
1.Ada surat otentik atau tulisan yang menurut
UU boleh diterima sebagai alat bukti
2.Ada putusan yang inkracht
3. Ada gugatan provisionil yang telah dikabulkan
4. Dalam sengketa hak milik
12/08/21
Lanjutan …

Tidak bersifat kumulatif, melainkan alternatif
• Apabila salah satu dari syarat sudah terpenuhi,
sudah dapat dijadikan das ar menjatuhkan
UbV

12/08/21
Perkembangan UbV
• Sema 13 /1964
• Sema 05/1969
• Sema 03/1971
• Sema 06/1975
• Sema 03/1978
• Sema 03/2000
• Sema 04/2001

12/08/21
Syarat utama
• Syarat utama menjatuhkan putusan ubv harus
didukungbalat bukti yang memiliki nilai :
1.Sempurna
2. Mengikat
3. Menentukan
• Apabila akte dibawah tangan:
1.Isi dan tandatangan diakui
2.Tidak diajukan bukti lawan
12/08/21
Isi sema no 3/tahun 2000
• Melarang putusan serta merta ,kecuali dalam hal hal
sebagai berikut:
1. Gugatan didasarkan pada bukti surat autentik atau surat
tulisan tangan yang tidak dibantah kebenaran isi dan
ttd nya
2. Gugatan hutang piutang yang jumlahnya sudah pasti
dan tidak dibantah
3. Gugatan ttg sewa menyewa tanah,gudang,rumah ,dmn
hub. Sewa menyewa sudah habis, penyewa terbukti
melalaikan kew,sbag penyw.yg beritikad baik
12/08/21
Lanjutan…
4. Dikabulkannya gugatan provisionil, dengan
pertimbanga hukum yang tegas dan jelas
5. Pokok gugatan mengenai harta perkawinan (gono
gini) setelah putusan cerai inkracht
6. Gugatan berdasarkan putusan yang telah inkracht
dan mempunyai hubungan dengan pokok gugatan
yang diajukan
7. Pokok perkara mengenai bezitsrecht. Adanya pemberian
jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang /obyek
eksekusi
12/08/21
Kesimpulan SEMA 3/2000
• Syarat apabila akan memutuskan putusan serta
merta :
• Memenuhi syarat putusan serta merta
• Harus minta ijin dahulu kepada ketua PT
• Harus ada borgtocht (jaminan)

12/08/21
Pelaksanaan putusan (Eksekusi)
• Asas asas eksekusi:
1. Telah inkracht van gewijsde, kecuali :
– UbV
– Provisi
– Akta perdamaian
– Groose akta
2. Tidak dijalankan secara sukarela
3. Bersifat kondemnatoir
4. Atas perintah/pimpinan ketua PN

12/08/21
Tiga macam eksekusi
1. Membayar sejumlah uang (196 HIR,208
RBg), penyitaan barang bergerak,(197
HIR0,baru kemudian barang tetap(198 HIR)
2. Melakukan suatu perbuatan (225 HIR, 259
RBg). Apabila sulit memaksa melakukan
sesuatu, dapat diganti membayar sejumlah uang.
Eksekusi berubah membayar sejumlah uang
3. Eksekusi riil yaitu eksekusi mengosongkan benda tetap

12/08/21
Lanjutan…
• Eksekusi riil tidak diatur oleh HIR dan RBg
• Ps 200 (1) HIR ,pasal 218(2) RBg mengatur
tentang eksekusi riil penjualan lelang
• Pasal 1033 RV:
• Srt perintah pengosongan oleh Ketua PN
• Perintah eksekusi kepala jurusita
• Tindakan pengosongan
• Dapat dengan bantuan alat negara
12/08/21
Upaya upaya hukum
• Arti : upaya atau usaha untuk mengoreksi atau
memperbaiki putusan pengadilan
• Ada 2 macam upaya hukum:
1.Upaya hukum biasa
• Verzet
• Banding
• Kasasi
• Terbuka untuk setiap putusan,selama waktu yang
ditetapkan UU
12/08/21
Lanjutan…
• Wewenang menggunakannya hapus dengan
menerimanya putusan

2. Upaya hukum Luar biasa:


a.peninjauan kembali
b.derden verzet
Upaya hukum untuk putusan yang inkracht

12/08/21
Lanjutan
• Upaya hukum biasa : hanya bisa diajukan oleh
para pihak atau kuasanya

• Upaya hukum luar biasa : dilakukan oleh para


pihak, kuasa, ahli waris dan pihak ketiga

12/08/21
Verzet
• Adalah upaya hukum terhadap putusan verstek
• Setelah verstek dijatuhkan ,harus
diberitahukan kepada para pihak (extra vonis)
• Ekstra vonis harus dengan berita acara
pemberitahuan,putusan dibuat 3 eksemplar
• Cara menyusun verzet sama dengan
menyusun surat gugatan, kapasitas Terg,
menjadi pelawan,pengg, sbag terlawan
12/08/21
Lanjutan…
• Tuntutan /sasaran verzet:

1.Minta dinyatakan sebagai pelawan yang benar


2.Membatalkan putusan verstek
• Apabila pelawan tidak mampu membuktikan
maka verzetnya ditolak

12/08/21
Tenggang waktu
1. Tenggang waktunya samadengan banding yaitu
14 hari setelah ekstra vonis
2. Jika tergugat tidak diberitahu langsung(tidak
terima ekstra vonis), waktunya 8 hari sejak ada
aanmaning (196 HIR)
3. 8 hari sejak diketahui adanya penetapan
eksekusi (ps 197 HIR)
• Apabila verzet ditolak maka upaya hukum sama
dengan perkara biasa: banding, kasasi
12/08/21
Banding
• Dasar hukum :
1.UU no 20/ 1947-- jawa dan madura
2. Pasal 195 – 205 RBg - luar Jawa dan Madura
• Putusan akhir – putusan sela Ps 9
• Nilai putusan Rp 100,00 (ps 6 )
• Pernyataan banding:
– 14 hari dlm karesidenan (ps 7(1) )
– 30 hari luar keresidenan (ps 7 (2)

12/08/21
Lanjutan…
• 14 hari setelah pernyataan banding inzage
ps 11(1)
• Inzage adalah memeriksa berkas berkas
perkara di pengadilan
• Kedua pihak boleh memasukkan surat surat
keterangan dan bukt i(ps 11(2)
• Surat surat yang dimaksud adalah memori
banding
12/08/21
Lanjutan…
• Memori banding bukan sustu kewajiban, melainkan
suatu Hak
• Pemeriksaanbanding /pemeriksaan ulang:
– Duduk perkara( fakta)
– Peneraapan hukumnya
• Bandingpemeriksaan tk akhir judex Facti (ps 44 U
14/1985)
• Banding lazimnya dari putusan dan berkas berkas dari
PN.Tetapi apabila perlu dpt mendengar sendiri kedua phk
dan saksi saksi
12/08/21
[anjutan
• Hakim banding tidak wajib
mempertimbangkan satu persatu dalil dalil
memori banding, demikian juga pertimbangan
dari hakim pertama
• Putusan banding berupa:
1.Menguatkan putusan PN
• Apa yang diperiksa dan diputus PN dianggap
benar dan tepat
12/08/21
Putusan banding
• 2. Meperbaiki putusan PN
Dipandang kurang tepat menurut rasa
keadilan, karena itu perlu diperbaiki

3. Membatalkan putusan PN
• Dipandang tidak benar dan tidak adil,
karenanya harus dibatalkan
• Dalam hal ini PT memberikan putusan sendiri

12/08/21
Kasasi /casser
• Dasar hukum : Undang Undang no 14/1985
• Setelah banding – kecuali UU menentukan lain
lain ps 43 (1)
• Cara kasasi:
– Tertulis/lisan terhitung 14 hari setelah
pemberitahuan (ps 46 (1))
– Bayar ,dicatat, dibuatka akte kasasi yang
dilampirkan dalam perkara tersebut

12/08/21
Cara kasasi…
– 7 hari setelah pendaftaran – pemberitahuan pihak
lawan –ps 46(4)
– 14 hari setelah permohonan dicatat– wajib memori
kasasi 47 (1)
– 30 hari salinan memori kasasi ke pihak lawan 47(2)
– 14 hari sejak diterima memori kasasi berhak kontra
memori 47(3)
– 30 hari setelah memori/kontra memori berkas ke
MA

12/08/21
Lanjutan…
• Pemeriksaan kasasi oleh MA
– Yang diperiksa adalh penerapan hukumnya
– MA tidak memeriksa mengenai fakta (feitelijke)
– Penilaian “pembuktian” tidak akan ditinjau karena
menyangkut Fakta
• Lain halnya pelanggaran hukum pembuktian:
– Memenangkan dengan haya satu saksi -169 HIR
– Sumpah supletoir tanpa perm. Pembuktian
– Kekuatan sempurna ADT
– Hakim memecah mecah pengakuan
– Pembagian beban pembuktian yang kurang adil
12/08/21
Alasan MA membatalkan
Put/Pen (ps 30 )
1. Tidak wenang/melampaui batas wewenangnya
2. Salah menilai hukum/ melanggar hukum yang
berlaku
3. Lalai memenuhi syarat diwajibkan hukum
• MA memeriksa berdasarkan memori kasasi.
• Dalam mem .kasasi disebutkan keberatan
keberatan pemohon kasasi thdp put usan
Pengadilan dibawahnya
12/08/21
Lanjutan…
• Apabila tidak ada memori kasasi maka MA tidak
dapat memeriksa kasasi
• Walaupun berdasarkan memori kasasi tetapi
dalam memutuskan MA tidak terikat dengan
alasan alasan kasasi
• Kasasi dapat dicabut selama perkara kasasi belum
diputus .ps 49(1)
• Apabila sudah dicabut tidak dapat diajukan lagi
walaupun tenggang waktu masih memungkinkan
12/08/21
Putusan kasasi
1. Ditolak : dalam hal
1. Dalam memori kasasi keberatan keberatan yang
dikemukakan mengenai kejadian/peristiwa/fakta
2. Alasan hukum tidak ada kaitannya dengan pokokperkara
2. Diterima
1. Beralasan dan dibenarkan oleh hakim kasasi
3. Tidak dapat diterima
1. Tenggang waktu lewat(14 hari)
2. Terlambat atai tdk memasukkan mem.kasasi
3. Belum melalui upaya huku m lainnya
12/08/21
Upaya hukum terhadap
penetapan
• Penetapan merupakan putusan tingkat pertama
dan terakhir
• Terhadap putusan peradilan tk pertama yang
bersifat pertama dan terakhir tidak dapat
dibanding
• Upaya hukum yang dapay diajukan, kasasi
– Merujuk analogis penjelasan pasal 43 ayat 1 UU
no 14 yahun 1985

12/08/21
Upaya hukum luar biasa

1.Peninjauan kembali

2.Derden verzet

12/08/21
PENINJAUAN KEMBALI( ps 66—
76 UU 14/1985)
• Peninjauan kembali baru ada setelah UU
14/1985
• UU no 14/1970 –sudah ada –tetapi tidak ada
peraturan pelaksanaannya
• MA mengadili PK dalam tk pertama dan
terakhir, artinya MA langsung mengadili tanpa
melalui PN dan PT(ps 70 )
• Putusan PK merupakan putusan akhir
12/08/21
Peninjauan Kembali
• Pengajuan PK melalui ketua PN yang memutus
perkara tk I (ps 70)
• Semua putusan dapat dimintakan PK : putusan
PN, PT dan kasasi
• PK dapat dicabut sebelum diputus (ps 66 (3)
• Pengajuan : dapat secara tertulis/lisan (ps 71)
• Diajukan oleh ybs , atau ahli warisnya (ps 68)
• PK diajukan satu kali, tidak menangguhkan eksekusi (ps 66 (1,2)

12/08/21
Lanjutan…
• Alasan PK : ps 67 UU no 14/1985 :merupakan
alternatif yaitu :
a. Didasarkan pada kebohongan
b. Ditemukan surat surat bukti yang bersifat
menentukan
c. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak
dituntut (ps 178 (3)
d. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum
diputus tanpa dipertimbangkan sebab sebabnya

12/08/21
Alasan …
e. Apabila antara pihak pihak yang sama
mengenai suatu soal yang sama ,atas dasar
yang sama oleh pengadilan yang sama atau
sama tingkatannya telah diberikan putusan
yang bertentangan satu sama lain
f. Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu
kekhilafan hakim atau suatu kekeliruanyang
nyata

12/08/21
Tenggang waktu P K
1. 180 hari setelah diketahui kebohongan atau
tipu muslihat atau setelah putusan pidana
inkracht
2. 180 hari setelah ditemukan nya alat bukti
baru
3. Untuk point c,d,f : sejak putusan inkracht
4. Untuk point e : sejak putusan yang terakhir
inkracht
12/08/21
lanjutan
• Selambat lambatnya 14 hari setelah
pernyataan,salinan permohonan PK oleh PN yang
memutus perkara harus diserahkan pada pihaklawan
(ps 72(1)
• Untuk point a dan b , pihak lawan dapat mengajukan
jawaban (ps 67), karena kesalahan pada terlawan
• Untuk poin c,d,e,f untuk sekedar dapat diketahui,
artinya tidak diperlukan jawaban ,karena kesalahan
ada pada hakim

12/08/21
Tenggang waktu pihak lawan
-jawaban
• Ps 72(2) : 30 hari setelah tanggal diterimanya
salinan permohonan PK
• Apabila terlambat ,maka jawaban pihak lawan
tidak akan dipertimbangkan atau akan
dikesampingkan
• 72(4) : permohonan PK lengkap dengan berkas
perkara beserta biayanya oleh panitera harus
dikirim ke MA selambat lambatnya 30 hari

12/08/21
Kemungkinan pengajuan PK
• Ps 74 (1) : apabila MA mengabulkan maka ia
membatalkan putusan yang ada dibawahnya
,kemudian memutus sendiri perkaranya

• Ps 74(2) : Mahkamah agung akan menolak


permohonan PK apabila permohonan itu tidak
beralasan

12/08/21
LANJUTAN
Alasan pasal 67 Tenggang waktu –pasal 69

Alasan putusan didasarkan pada kebohongan 180 hari setelah inkracht:sejak diketahui
dan tipu muslihat,,, kebohongan atau tipu muslihat atau sejak
putusan hakim pidana inkracht
Apabila setelah perkara diputus,ditemukan 180 hari setelah alat bukti yang menentukan itu
surat surat bukti yang bersifat menentukan… ditemukan:sejak ditemukan surat surat
bukti,yang hari dan tgl ditemukannya harus
dinyatakan dibawah sumpah dandisahkan
pejabat
Apbl telah dikabulkan suatu hal yang tidak 180 hari sejak putusan yang mencantumkan
dituntut… putusan putusan yang tidak dituntut tadi
inkracht
Apbl mengenai sesuatu bagian dari tuntutan 180 hari sejak putusan yang belum
belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab dipertimbangkan itu inkracht
sebabnya
Apabila antara pihak pihak yg sama mengenai 180 hari setelah putusan yang bertentangan itu
soal soal yg sama… inkracht- putusan lama juga dilampirkan

Apabila dalam suatu put,tdp kekilafan hakim… 180 hari sejak putusan inkracht

12/08/21
Putusan PK

Putusan PK oleh panitera MA setelah diputus


dikirimkan ke panitera PN, kemudian panitera
PN dalam waktu 30 hari harus menyampaikan
salinan keputusan PK kepada pemohon dan
lawan

12/08/21
Perbedaan PK dgn Request civil
PENINJAUAN KEMBALI REQUEST CIVIL

WEWENANG PENUH MA BERGANTUNG PUTUSAN YANG


DIMOHON DIBATALKAN

TARAF PERTAMA DAN TERAKHIR MASIH ADA KEMUNGKINAN


BANDING DAN KASASI

DIAJUKAN YANG BERKEPENTINGAN HANYA MEREKA YANG PERNAH


MENJADI PIHAK

12/08/21
DERDEN VERZET
• Perlawanan pihak ketiga
• Dasar hukum : pasal 195(6,7),207,208 HIR,ps
378 Rv
• Arti : perlawanan yang dikarenakan barang
barang hak miliknya disita oleh Pengadilan
sedangkan ia tidak telibat didalam sengketa

12/08/21
Contoh
• sengketa antara penggugat (A) dan tergugat (B),
penggugat menang, apabila eksekusi untuk membayar
sejumlah uang yang dilakukan adalah barang barang
untuk membayar disita, maka yang seharusnya disita
adalah barang milik B, namun ternyata barang tsb
milik X, maka yang dilakukan X untuk membela
kepentingannya adalah melakukan derden verzet,
tidak intervensi.
• dasarnya adalah hak milik

12/08/21
Cara pengajuan
• Sama dengan membuat gugatan : orang yang
mengajukan disebut Pelawan, yang dilawan : para
pihak yang berperkara dalam hal ini tergugat dan
penggugat
• Pelawan melawan:
– Terlawan penyita : Penggugat
– Terlawan tersita : Tergugat
• Gugatan diajukan di PN yang menyita barang
tersebut
12/08/21
Pengajuan …
• Pengajuan perlawanan ini harus dilakukan
sebelum eksekusi
• Tujuan derden verzet adalah mengangkat sita
karena ada kekeliruan
• Apabila terlambat(sudah disita) tidak dapat lagi
derden verzet, harus melalui gugatan biasa
• Ada dua macam cara :
– Pengembalian barang
– Ganti rugi
12/08/21
Dasar derden verzet
• Harus mengenai hak milik , maksudnya barang yang
disita harus milik pihak ketiga tersebut
• Apakah pemegang barang jaminan dapat mengajukan
derden verzet yang dijaminkan akan dieksekusi
– Menurut ps 195(6) HIR : tidak dapat
– Menurut asas eksekusi : dapat
• Derden verzet tidak menunda eksekusi, karena
sudah inkracht
• Dalam penerapannya harus kasuistik
12/08/21
Lanjutan…
• Penerapan :kasuistik ada dua kategori:
1. Apbl dlm derden verzet ternyata dapat membuktikan
maka eksekusi ditunda
2. Apabila tidak dapat membuktikan maka eksekusi
jalan terus
• Umumnya sikap ketua PN menunggu dulu putusan derden
verzet
• Apabila derden verzet dikabulkan maka eksekusi ditunda
• Apabila derden verzet ditolak eksekusi jalan terus

12/08/21
Partei verzet
• Arti : perlawanan yang dilakukan oleh pihak yang
kalah atau pihak tersita terhadap penyitaan barang
barang miliknya tergugat)
• Ada 3 alasan :
1. Put. Hakim telah dipenuhi secara sukarela ,ttp Pengad,masih
melaksanakan sita eksekutorial thdp barang barang
2. Penyitaan yang dilaksanakan pengadilan melanggar
syarat syarat yang ditentukan UU
3. Melanggar pasal 197(8) HIR: melarang eksekusi
terhadap barang barang yang dipakai sehari hari
12/08/21
Penutup
• Selesai
• Terima kasih
• Matur suwun

12/08/21

Anda mungkin juga menyukai