Anda di halaman 1dari 6

Vaksin

Pengertian
Vaksin
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen yang bila diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Produk/ zat yang
dimasukkan (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh.

Vaksinasi
Proses memasukkan vaksin (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem
imun tubuh dan akhirnya imun (kebal) terhadap penyakit menular tertentu.

Efek Samping Vaksin


Pemberian vaksin pada anak-anak dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti timbulnya
rasa nyeri atau ruam pada kulit di area suntikan. Selain itu, ada pula reaksi setelah imunisasi
berupa demam ringan sampai tinggi, bengkak, kemerahan, dan anak menjadi rewel. Umumnya,
gejala tersebut akan hilang dalam 3–4 hari, walau terkadang ada yang berlangsung lebih lama.
Manfaat Vaksin Bagi Tubuh :
1. Mencegah penyebaran penyakit
Tidak hanya melindungi tubuh dari serangan penyakit serius, pemberian vaksin juga dapat
membantu mencegah penyebaran penyakit.
2. Melindungi dari risiko kematian dan cacat
Pemberian vaksin terbukti dapat menurunkan risiko seseorang terkena berbagai penyakit yang
dapat mengakibatkan kematian maupun kecacatan.
3. Menghemat waktu dan biaya
Pemberian vaksin merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling murah karena terbukti
dapat mencegah dan mengurangi angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat suatu
penyakit.

Cara Kerja Vaksin


Karena antigen dikenali sebagai zat asing oleh tubuh, kehadirannya pada aliran darah akan
memicu sistem imun untuk melepaskan antibodi pembela untuk melawannya. Disebut juga
sebagai sel B, sel-sel khusus ini menetap di dalam tubuh untuk mengenali dan melawan penyakit
yang disebabkan oleh virus dan bakteri, sehingga penyakit tersebut tidak kembali menjangkiti
tubuh. Ini artinya jika Anda melakukan kontak dengan mikroba tersebut di masa mendatang,
tubuh Anda akan mampu menghilangkannya sebelum mikroba tersebut merusak kondisi
kesehatan Anda. Intinya, vaksin memperkenalkan Anda kepada virus atau bakteri untuk
melindungi Anda dari penyakit yang mereka timbulkan di masa mendatang.
Jenis-Jenis Vaksin
Secara umum, vaksin dikelompokkan ke dalam tujuh golongan berdasarkan bagaimana mereka
dirancang untuk menciptakan mikroba lemah. Ketujuh golongan tersebut adalah:
• Live attenuated Vaccine: mengandung kuman yang masih hidup namun sudah dilemahkan
sebelumnya
• Inactivated Vaccine: mengandung mikroba dari penyakit yang sudah dibunuh oleh radiasi,
panas atau reaksi kimia
• Vaksin sub-unit: tidak mengandung mikroba utuh, namun hanya beberapa bagian yang
dipilih untuk merangsang sistem imun
• Vaksin toksoid: dipersiapkan dengan menggunakan racun bakteri yang telah dilemahkan
secara kimiawi
• Vaksin terkonjugasi: antigen yang terhubung dengan molekul gula dan dibuat khusus untuk
molekul bakteri yang dilapisi oleh polisakarida
• Vaksin DNA: vaksin ini dibuat dari DNA mikroba
• Vaksin rekombinan: sama seperti vaksin DNA, jenis vaksin ini menggunakan bakteri atau
virus hidup untuk memperkenalkan DNA mikroba kepada tubuh
Contoh Vaksin :
1. Vaksin Polio
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap poliomyelitis. Vaksin Polio diberikan empat kali untuk usia 0, 2, 3, dan 4 bulan.
2. Vaksin Campak
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit campak. Vaksin campak diberikan untuk anak usia 9 bulan.
3. Vaksin Flubio
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Vaksin flubio diberikan untuk usia di
atas 12 tahun, serta direkomendasikan pemberian satu tahun sekali.
4. Vaksin Hepatitis B Rekombinan
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit hepatitis B. Vaksin hepatitis B diberikan untuk usia kurang dari 10 tahun
sebanyak 0,5 ml, sedangkan untuk usia lebih dari 10 tahun sebanyak 1 ml. Jadwal pemberian vaksin ialah 0-1-6 bulan atau 0-1-2 bulan.
5. Vaksin Pentabio
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi haemophilus
influenza tipe B, yaitu kuman penyebab utama pneumonia (radang paru-paru) dan meningitis (radang selaput otak) pada anak berusia
kurang dari 5 tahun.
6. Vaksin BCG
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis. Vaksin BCG diberikan satu kali untuk usia 0 sampai 2 bulan.
7. Vaksin Jerap Td
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit tetanus dan difteri. Vaksin Jerap Td diberikan satu kali sebagai booster atau
lanjutan untuk usia di atas 7 tahun.
8. Vaksin Jerap DT
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit difteri dan tetanus. Vaksin Jerap DT diberikan untuk usia kurang dari 7 tahun.
9. Vaksin TT
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit tetanus dan neonatal tetanus, yaitu tetanus pada bayi yang baru lahir. Vaksin
TT diberikan untuk wanita usia subur, wanita hamil, dan dewasa.
10. Vaksin DTP
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Vaksin DTP diberikan tiga kali
untuk usia 2, 3, dan 4 bulan.
11. Vaksin DTP-HB
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), dan hepatitis B. Vaksin DTP-HB
diberikan tiga kali untuk usia 2, 3, dan 4 bulan, namun didahului satu dosis vaksin hepatitis B pada saat lahir.
PELET
Pengertian
Pelet atau implant adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil berisi
obat dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara
pengempaan atau percetakan. Implant atau pellet dimaksudkan untuk ditanam di
dalam tubuh (biasanya secara subkutan) dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan
obat secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama.

Keuntungan sediaan Pelet


Sediaan obat pelet bersifat steril dan memberikan efek sistemik yang lama karena
dicangkokkan dibawah kulit, misalnya obat-obat hormone kelamin

Kerugian sediaan Pelet


Sediaan bentuk obat pelet memiliki resorpsi yang lambat. Satu pellet dapat
melepaskan zat aktifnya secara perlahan selama 3-5 bulan
Contoh sediaan pelet :

Anda mungkin juga menyukai