DOSEN PENGAMPU :
Disusun oleh :
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
A Definisi anestesi....................................................................................................6
B Tahap-tahap anestesi..............................................................................................6
C. kombinasi obat.......................................................................................................6
D. Tujuan anestesi………………………………………………………………………………………………………..7
E. Monografi bahan………………………………………………………………………………………………………7
A. Prosedur kerja.................................................................................................................9
B. Definisi Opersional.........................................................................................................9
D. Perhitungan dosis………………………………………………………………………………………………………11
E. Pembuatan sediaan……………………………………………………………………………………………………12
A. Analisis data.................................................................................................................14
2
A. Kesimpulan....................................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
Menurut Potter & Perry tahun 2006, pasien yang mengalami pembedahan
akan menerima anestesi dengan salah satu dari tiga cara sebagai berikut: Anestesi
Umum Klien yang mendapat anestesi umum akan kehilangan seluruh sensasi dan
kesadarannya. Relaksasi otot mempermudah manipulasi anggota tubuh.
Pembedahan yang menggunakan anestesi umum melibatkan prosedur mayor, yang
membutuhkan manipulasi jaringan yang luas.
4
- Kloralhidras
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Anestesi
secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika
melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa
sakit pada tubuh. Anestesi juga merupakan tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa
sakit pada tubuh (Morgan, 2011)
Anestesi bekerja dengan dengan memblok sinyal saraf dari rasa sakit yang
akan Anda rasakan selama operasi atau tindakan medis lainnya yang berlangsung.
Secara garis besar, anestesi dapat dibedakan menjadi tiga macam. Yakni anestesi
lokal, regional, dan umum. Ketiga macam anestesi ini memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
5
1. Analgesia
Nyeri hilang,nyaman
2. Eksitasi
Kesadaran hilang → gelisah, batuk, muntah, ketawa, nafas tidak teratur,
inkontinensia urin, kejang →bisa mati
3. Anesthesia
Pernafasan teratur , cepat seperti tidur, REM pernafasan dada dan perut
4. Kelumpuhan sum-sum tulang belakang
Pernafasan perut melemah, kolaps pembuluh darah, henti jantung
→kematian.
C. kombinasi obat
Keuntungan :
a) memaksimalkan efek terapi
b) mengefektifkan pencapaian anestesi ( dosis dapat diturunkan sehingga
menurunkan efek samping )
kerugian : kombinasi yang tidak tepat dapat terjadi interaksi obat yang dapat
merugikan dan efek samping yang tidak diinginkan.
D. Tujuan Anestesi
1. Mencapai keadaan pingsan
2. Merintangi ransang nyeri
3. Menimbulkan pelemasan otot (relaksasi)
4. Memblok reaksi reflek pada pembedahan
E. Monografi Bahan
1. Kloralhidras
Berbentuk hablur transparan , higroskopis, tidak berwarna, berbau tajam dan
has, agak pahit. Kelarutan sangat mudah larut dalam air dan dalam minyak.
Kloralhidrat adalah obat yang digunakan untuk menenangkan sebelum operasi
atau prosedur lain dan untuk pengobatan jangka pendek insomnia. Obat ini
termasuk kelas obat yang dikenal sebagai hipnotik dan sedatif. Dosis: insomnia
0,5-1 g (maksimal 2 g) dengan minum banyak air pada waktu sebelum tidur.
ANAK 30-50 mg/kg bb sampai maksimal dosis tunggal 1 g.
6
2. Diazepam
Berbentuk serbuk hablur, putih atau hampir putih, hampir tidak berbau, lama
kelamaan menimbulkan rasa pahit. Kelarutan agak sukar larut dalam air, tidak
larut dalam etanol, mudah larut dalam klorofrom. Diazepam adalah salah satu
contoh obat penenang yang digunakan untuk mengatasi kejang dan gangguan
kecemasan. Obat ini tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka panjang.
Dosis 1-2,5 mg, dikonsumsi 3-4 kali/hari. Dosis dapat dinaikan secara perlahan
jika dibutuhkan.
Hewan uji yang digunakan harus berada dalam kondisi dan tingkat kesehatan yang baik.
Hewan uji sehat bila pada periode pengamatan bobot badannya bertambah, tetap atau
berkurang tidak lebih dari 10% serta tidak ada kelainan dalam tingkah laku dan harus
diamati satu minggu dalam laboratorium atau pusat pemeliharaan hewan sebelum ujinya
berlangsung.Hewan yang biasa dipakai adalah mencit Family: Muridae (tikus2an kecil).
Mencit dewasa memiliki berat badan 25 – 40 g (betina) dan 20 - 40 g (jantan). Mudah
ditangani dan bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul dengan sesamanya,
bersembunyi dan lebih aktif beraktivitas pada malam hari.
7
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Prosedur kerja
B. Definisi operasional
8
e. Tidak tidur, = tidak dianalis
Alat
- Timbangan hewan
- Sonde oral
- Alat gelas
- Timer
- Wadah tempat pengamatan
Bahan
- Kloralhidras serbuk
- Diazepam 2-5mg
- Gom 2%
- Mencit putih DDY
D.Perhitungan Dosis
- Maulidya shalmadita
- Mohammad genta wibowo
9
K2: AED = 2000 mg/60 kg X 12,3 X 0,02 = 8,2 mg/20 g
K2 no : 17
K2,5 no: 2,3,14
D0,05 no :
4,5,6,16,18
K2 no : 4,5,6,16,18,
E. Pembuatan sediaan
Pembuatan sediaan :
1. perhitungan sediaan
Khlorhidrat 2 (2000mg)
Cara pembuatan :
11
Kalibrasi baeker glas /vial
BAB IV
PEMBAHASAN
Dosis manusia : kloralhidrat (K) 2.5 g, K2g-Diazepam 0.05g,
Fenobarb 0,9 g dan F0,6g-Diazepam 0,05 g
TANGG
AL
Percoba29-09-
kelompok : 12 an : 2021
……………………
……….
Table 4.1
13
D0,05 22 0,23 9,20
2 tdk
3 F0,6 22 0,36 10,07 tidur
D0,05 22 0,23 9,27
2
4 F0,6 26 0,43 10,04
D0,05 26 0,27 19.32
perlakua
n onset durasi
F09
F0,6D
K2,5 23 132
K2D 55 71
120
100
80
60
40
20
0
onset durasi
K2,5 K2D
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh efek hipnotik kloralhidras 0,25 dan kombinasi
kloralhidras 0,2 – diazepam 0,05 dengan tujuan untuk mengetahui efek anestetik dan
14
membandingkan onset dan durasi tidur, kelompok kami memperoleh hasil sebagai
berikut :
-waktu onset untuk K2,5 lebih singkat daripada onset K2D (kombinasi), maka bernilai
positif.
-waktu durasi yang dihasilkan K2,5 lebih lama daripada durasi K2D (kombinasi), maka
bernilai negatif.
B. Saran
Disarankan pada saat praktikum offline nanti pada saat pemberiaan obat terhadap
hewan uji agar lebih hati-hati dan memperlakukan hewan uji dengan lembut dan memasukan
obat secara perlahan-lahan dan hati-hati supaya dapat dipastikan tidak membuat hewan uji
menjadi tertekan dan dapat dipastikan obat masuk kedalam saluran pencernaan dengan baik.
DAFTAR PUSAKA
Farmakope Indonesia edisi ketiga. 1979. Jakarta: Departemen Kesehatan republic Indonesia
Farmakope Indonesia edisi ketiga. 1979. Jakarta: Departemen Kesehatan republic Indonesia
Perpustakaan.poltekkes.malang.ac.id
15