Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

UJI ANESTESI KLORALHIDRAS DAN KOMBINASI


KLORALHIDRAS DAN DIAZEPAM PADA HEWAN PERCOBAAN
HEWAN MENCIT DDY

DOSEN PENGAMPU :

Apt. Dra. Sujati woro indijah, M.Si

Apt. Yudha Sukowati, M. farm

Disusun oleh :

KELOMPOK 3 KLORALHIDRAS DAN KOMBINASI KLORALHIDRAS DENGAN DIAZEPAM

INDRI RESTI FAUZIAH (332198420068)

MARIAH ULFAH (332198420041)

MAULIDYA SHALMADITA (332198420149)

MOCHAMAD GENTA WIBOWO (332198420140 )

MUHAMMAD FAHRI PRATAMA (332198420088 )

MUTIARA RAMADHANI (332198420190 )

NADILA SYAFIRA (332198420133)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IK

i
DAFTAR ISI

Cover sampul .............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2

BAB I ( PENDAHULUAN )............................................................................................3

1.1 Latar belakang....................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah...............................................................................................4

1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................4

BAB II ( TINJAUAN PUSTKA )....................................................................................5

A Definisi anestesi....................................................................................................6

B Tahap-tahap anestesi..............................................................................................6

C. kombinasi obat.......................................................................................................6

D. Tujuan anestesi………………………………………………………………………………………………………..7

E. Monografi bahan………………………………………………………………………………………………………7

F. Karskteristik hewan coba………………………………………………………………………………………….8

BAB III ( METODE PERCOBAAN ).............................................................................9

A. Prosedur kerja.................................................................................................................9

B. Definisi Opersional.........................................................................................................9

C. Alat dan bahan…………………………………………………………………………………………………………..10

D. Perhitungan dosis………………………………………………………………………………………………………11

E. Pembuatan sediaan……………………………………………………………………………………………………12

BAB III ( PEMBAHASAN )..........................................................................................18

A. Analisis data.................................................................................................................14

BAB III ( PENUTUPAN )..............................................................................................16

2
A. Kesimpulan....................................................................................................................16

B. Saran...............................................................................................................................16

DAFTAR PUSAKA .........................................................................................................17

Pembuat laporan : Nadila Syafira

BAB I

PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang

Anestesia adalah suatu keadaan narcosis, analgesia, relaksasi dan hilangnya


reflek (Smeltzer, S C, 2002). Anestesi adalah menghilangnya rasa nyeri, dan
menurut jenis kegunaannya dibagi menjadi anestesi umum yang disertai hilangnya
kesadaran, sedangakan anestesi regional dan anestesi local menghilangya rasa nyeri
disatu bagian tubuh saja tanpa menghilangnya kesadaran (Sjamsuhidajat & De Jong,
2012).

Anestesi merupakan tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan


pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh
(Morgan, 2011)

Menurut Potter & Perry tahun 2006, pasien yang mengalami pembedahan
akan menerima anestesi dengan salah satu dari tiga cara sebagai berikut: Anestesi
Umum Klien yang mendapat anestesi umum akan kehilangan seluruh sensasi dan
kesadarannya. Relaksasi otot mempermudah manipulasi anggota tubuh.
Pembedahan yang menggunakan anestesi umum melibatkan prosedur mayor, yang
membutuhkan manipulasi jaringan yang luas.

Anestesi Regional Induksi anestesi regional menyebabkan hilangnya sensasi


pada daerah tubuh tertentu. Anestesi regional terdiri dari spinal anestesi, epidural
anestesi, kaudal anestesi. Metode induksi mempengaruhi bagian alur sensorik yang
diberi anestesi. Ahli anestesi memberi regional secara infiltrasi dan lokal. Pada
bedah mayor, seperti perbaikan hernia, histerektomi vagina, atau perbaikan
pembuluh darah kaki, anestesi regional atau spinal anestesi hanya dilakukan dengan
induksi infiltrasi. Blok anestesi pada saraf vasomotorik simpatis dan serat saraf
nyeri dan motoric menimbulkan vasodilatasi yang luas sehingga klien dapat
mengalami penurunan tekanan darah yang tiba – tiba

Anestesi Lokal Anestesi lokal menyebabkan hilangnya sensasi pada tempat


yang diinginkan. Obat anestesi menghambat konduksi saraf sampai obat terdifusi ke
dalam sirkulasi. Anestesi lokal umumnya digunakan dalam prosedur minor pada
tempat bedah sehari.

1.2. Tujuan praktikum .

a. Mengetahui cara menganestesi hewan coba

b. membuktikan bahwa Kloralhidras dan kombinasi Kloralhidras dengan Diazepam

mempumyai efek anestetik

c. Membandingkan onset dan waktu tidur dari :

4
- Kloralhidras

- Kloralhidras dan Diazepam

1.3. Manfaat percobaan.


a. Mengetahui efek anestetik yang ditimbulkan pada obat
Tunggal maupun kombinasi
b. Mengetahui perbandingan waktu obat memberikan efek hipnotik pada hewan percobaan
dengan menggunakan :
- Fenobarbital
- Kloralhidras
- Fenobarbital – Diazepam
- Kloralhidras – Diazepam
c. Dapat mengetahui pengaruh obat hipnotik dan dari dosis tertentu yang diberikan kepada
hewan percobaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Anestesi
secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika
melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa
sakit pada tubuh. Anestesi juga merupakan tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa
sakit pada tubuh (Morgan, 2011)

Anestesi bekerja dengan dengan memblok sinyal saraf dari rasa sakit yang
akan Anda rasakan selama operasi atau tindakan medis lainnya yang berlangsung.
Secara garis besar, anestesi dapat dibedakan menjadi tiga macam. Yakni anestesi
lokal, regional, dan umum. Ketiga macam anestesi ini memiliki fungsi yang
berbeda-beda.

B. Tahap – tahap Anestesi

5
1. Analgesia
Nyeri hilang,nyaman
2. Eksitasi
Kesadaran hilang → gelisah, batuk, muntah, ketawa, nafas tidak teratur,
inkontinensia urin, kejang →bisa mati
3. Anesthesia
Pernafasan teratur , cepat seperti tidur, REM pernafasan dada dan perut
4. Kelumpuhan sum-sum tulang belakang
Pernafasan perut melemah, kolaps pembuluh darah, henti jantung
→kematian.

C. kombinasi obat
 Keuntungan :
a) memaksimalkan efek terapi
b) mengefektifkan pencapaian anestesi ( dosis dapat diturunkan sehingga
menurunkan efek samping )
 kerugian : kombinasi yang tidak tepat dapat terjadi interaksi obat yang dapat
merugikan dan efek samping yang tidak diinginkan.

D. Tujuan Anestesi
1. Mencapai keadaan pingsan
2. Merintangi ransang nyeri
3. Menimbulkan pelemasan otot (relaksasi)
4. Memblok reaksi reflek pada pembedahan

E. Monografi Bahan
1. Kloralhidras
Berbentuk hablur transparan , higroskopis, tidak berwarna, berbau tajam dan
has, agak pahit. Kelarutan sangat mudah larut dalam air dan dalam minyak.
Kloralhidrat adalah obat yang digunakan untuk menenangkan sebelum operasi
atau prosedur lain dan untuk pengobatan jangka pendek insomnia. Obat ini
termasuk kelas obat yang dikenal sebagai hipnotik dan sedatif. Dosis: insomnia
0,5-1 g (maksimal 2 g) dengan minum banyak air pada waktu sebelum tidur.
ANAK 30-50 mg/kg bb sampai maksimal dosis tunggal 1 g.

6
2. Diazepam
Berbentuk serbuk hablur, putih atau hampir putih, hampir tidak berbau, lama
kelamaan menimbulkan rasa pahit. Kelarutan agak sukar larut dalam air, tidak
larut dalam etanol, mudah larut dalam klorofrom. Diazepam adalah salah satu
contoh obat penenang yang digunakan untuk mengatasi kejang dan gangguan
kecemasan. Obat ini tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka panjang.
Dosis 1-2,5 mg, dikonsumsi 3-4 kali/hari. Dosis dapat dinaikan secara perlahan
jika dibutuhkan.

F. Karakteristik hewan coba

Hewan uji yang digunakan harus berada dalam kondisi dan tingkat kesehatan yang baik.
Hewan uji sehat bila pada periode pengamatan bobot badannya bertambah, tetap atau
berkurang tidak lebih dari 10% serta tidak ada kelainan dalam tingkah laku dan harus
diamati satu minggu dalam laboratorium atau pusat pemeliharaan hewan sebelum ujinya
berlangsung.Hewan yang biasa dipakai adalah mencit Family: Muridae (tikus2an kecil).
Mencit dewasa memiliki berat badan 25 – 40 g (betina) dan 20 - 40 g (jantan). Mudah
ditangani dan bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul dengan sesamanya,
bersembunyi dan lebih aktif beraktivitas pada malam hari.

Kehadiran manusia akan mengganggu aktivitasnya. Sangat mudah menyesuaikan diri


dengan perubahan yang dibuat manusia. Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan
dari mencit melalui proses seleksi. Sebagian besar mencit diperoleh dari peternak hewan
laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian dan pendidikan.
Binatang asli Asia, India dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan diseluruh dunia
karena pengenalan oleh manusia. Mencit peliharaan memiliki periode kegiatan selama
siang dan malam.

7
BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Prosedur kerja

1. Semua mencit dipuasakan 12-16 jam


2. Gunakan kandang bulat dan ambil 6 mencit untuk tiap meja
3. Beri nomor mencit, kemudian timbanglah
4. Buatlah sediaan, sediakan 2 sonde untuk mencit kloralhidras dan
kombinasi kloralhidras diazepam
5. Hitung dosis dan berikan per oral masing-masing K 2,5; K 2,0 ; D 0,05
( diazepam sebagai premedikasi diberikan ½ jam sebelum
fenobarbital / kloralhidras )
6. Tempatkan masing-masing mencit dalam wadah pengamatan
7. Amati dan isilah table yang tersedia dengan data yang didapat
8. Hitung rata-rata onset dan durasi tidur

B. Definisi operasional

a. Mulai tidur = selesai dioral, mencit yang mulai diam

ditelentangkan ditengah bejana, tidak mampu tengkurap

b. Bangun = mencit tengkurap sendiri dan bergerak

meninggalkan pusat bejana

c. Onset = waktu (mulai tidur –jarum suntik dicabut) (menit)

d. Durasi = waktu (bangun –mulai tidur) (menit)

8
e. Tidak tidur, = tidak dianalis

C. Alat dan bahan

 Alat

- Timbangan hewan
- Sonde oral
- Alat gelas
- Timer
- Wadah tempat pengamatan

 Bahan

- Kloralhidras serbuk
- Diazepam 2-5mg
- Gom 2%
- Mencit putih DDY

D.Perhitungan Dosis

Perhitungan dosis obat:

- Maulidya shalmadita
- Mohammad genta wibowo

K2,5: AED = 2500 mg/60 kg X 12,3 X 0,02 = 10,25 mg/20 g

Volume Dosis K2,5 = 10,25mg/25,5mg x 1 ml = 0,402 ml/20 g

No 1 (23g)= 23g/20g x 0,402ml = 0,462ml

No 2 (25g) = 25g/20g x 0,402ml = 0,502ml

No 3, 14 (26g) = 26g/20g x 0,402ml = 0,522ml

No 13, 15 (24g)= 24g/20g x 0,402ml = 0,482ml

9
K2: AED = 2000 mg/60 kg X 12,3 X 0,02 = 8,2 mg/20 g

Volume Dosis K2 = 8,2 mg/20,5mg x 1 ml = 0,40 ml/20 g

No 4, 6, 18 (25g) = 25g/20g x 0,40ml = 0,5ml

No 5, 16 (26g) = 26g/20g x 0,40ml = 0,52ml

No 17 (21g) = 21g/20g x 0,40ml = 0,42ml

D0,05: AED = 50 mg/60 kg X 12,3 X 0,02 = 0,205 mg ̴ 0,21 mg/20 g

Volume Dosis D0,05 = 0,21 mg/0,525mg x 1 ml = 0,40 ml/20 g

No 4, 6, 18 (25g) = 25g/20g x 0,40ml = 0,5ml

No 5, 16 (26g) = 26g/20g x 0,40ml = 0,52ml

No 17 (21g) = 21g/20g x 0,40ml = 0,42ml


D0,05 no : 17
K,25 no : 1, 13,15

K2 no : 17
K2,5 no: 2,3,14
D0,05 no :
4,5,6,16,18
K2 no : 4,5,6,16,18,

E. Pembuatan sediaan

Pembuatan sediaan :

- Indri resti fauziah


- Mariah ulfah

PEMBUATAN SEDIAAN ANESTETIK          


  dosis       sediaan untuk  
Perlakuan vol etiket
HUMAN m'cit berat vol
dosi obat (ekor
(mg/60kg (mg/20g zat u sediaa
s (mg) )
) ) 30 cit n (ml)
(ml)
Gom 65
(pembawa)         0 32,5   Gom 2%
kloralhidra 2500 10,25 307, 0,2 25 7,5 30 Kloral 41
10
s 5 5 0 mg/ml
kloralhidra 0,2 20 Kloral 32,8
s 2000 8,2 246 5 0 7,5 30 mg/ml
0,2 diazepam
diazepam 50 0,205 6,15 5 50 7,5 30 1,3 mg/ml

1. perhitungan sediaan

 Khlorhidrat 2,5 (2500mg )

Perhitungan dosis :50mg/60kg x 12,3 x 0,02kg =10,25mg

Sediaan obat :30 ekor x 10,25mg = 307,5mg

Volume sedian : 307,5mg / 10,25mg x 0,25ml = 7,5ml

 Khlorhidrat 2 (2000mg)

Perhitungan dosis : 2000mg/60kg x 12,3 x 0,02kg =8,2mg

Sediaan obat : 30 ekor x 8,2mg = 246mg

Vol.sediaan : 246mg/8,2mg x 0,25ml = 7,5ml

Etiket : 246mg / 7,5ml = 32,8ml

 Diazepam 0,05 (50mg)

Perhitungan dosis : 50mg /60kg x 12,3 x 0,02kg = 0,205mg

Sediaan obat : 30ekor x 0,205mg = 6,15mg ⁓ 10mg

Vol.sediaan : 6,15mg / 0,205mg x 0,25ml = 7,5ml

Etiket : 10mg /7,5mg = 1,3mg/ml

Cara pembuatan :

11
 Kalibrasi baeker glas /vial

 Timbang 1gram gom + aq.det ad 50ml (etiket gom 2%)

 Gerus 2 tablet diazepam 5mg gerus ad halus + gom 2% ad 7,5ml gerus ad


tersuspensi (etiket diazepam1,3mg/ml)

 Timbang K2 sebnyak 246mg + gom2% ad 7,5ml gerus ad tersuspensi ( etiket K2 ,


32,8mg/ml)

 Timbang K2,5 sebnyak 307,5mg + gom 2% ad 7,5ml gerus ad tersuspensi (etiket


K2,5 ; 41mg/ml)

Analisis data : Muhammad Fahri pratama dan Mutiara ramadhani

BAB IV
PEMBAHASAN
Dosis manusia : kloralhidrat (K) 2.5 g, K2g-Diazepam 0.05g,
Fenobarb 0,9 g dan F0,6g-Diazepam 0,05 g
TANGG
AL
Percoba29-09-
kelompok : 12 an : 2021

……………………
……….
Table 4.1

durasi dan onset anestetik

No Perla Berat Obat waktu onset waktu durasi Kete-


cit kuan (g) (ml) oral tidur (') Aver bangun (') Aver rangan
                       
0,46 14
1 K2,5 23 2 9,47 10,00 13   12,20 0    
0,50 13
2 K2,5 25 2 9,44 10,08 24   12,20 2    
0,52 13
3 K2,5 26 2 9,41 10,05 24 23 12,20 5 132  
0,48 16
13 K2,5 24 2 9,31 9,35 4   12,20 5    
0,52 14
14 K2,5 26 2 9,55 9,57 2   12,20 3    
0,48
15 K2,5 24 2 9,49 11,00 71   12,20 80    
                       
4 K2 0,5 10,03 11,07 64 12,20 73
25
  D0,05 0,5 9,32        
5 K2 0,52 10,07 11,10 63 12,20 70
26
  D0,05 0,52 9,35        
6 K2 0,5 10,08 11,13 65 12,20 67
25
  D0,05 0,5 9,38         1 mencit
16 K2 0,52 10,13 10,59 46 55 12,20 81 71 disonde 2
26 obat
  D0,05 0,52 9,39        
17 K2 0,42 10,10 10,59 49 12,20 81
21
  D0,05 0,42 9,48        
18 K2 0,5 10,11 10,59 48 11,54 55
25
  D0,05 0,5 9,53        

Data yang tidak dipakai

9 F0,9 25 0,61 9,48 - -


2
1 F0,9 27 0,66 9,41    
2
2 F0,6 22 0,36 9,58    

13
  D0,05 22 0,23 9,20    
2 tdk
3 F0,6 22 0,36 10,07   tidur
  D0,05 22 0,23 9,27    
2
4 F0,6 26 0,43 10,04    
  D0,05 26 0,27 19.32    

Table 4.2 rata-rata onset dan durasi

perlakua
n onset durasi
F09    
F0,6D    
K2,5 23 132
K2D 55 71

onset dan durasi


140

120

100

80

60

40

20

0
onset durasi

K2,5 K2D

Gambar 4.2.1 grafik rata-rata onset dan durasi

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh efek hipnotik kloralhidras 0,25 dan kombinasi
kloralhidras 0,2 – diazepam 0,05 dengan tujuan untuk mengetahui efek anestetik dan

14
membandingkan onset dan durasi tidur, kelompok kami memperoleh hasil sebagai
berikut :

-waktu onset untuk K2,5 lebih singkat daripada onset K2D (kombinasi), maka bernilai
positif.

-waktu durasi yang dihasilkan K2,5 lebih lama daripada durasi K2D (kombinasi), maka
bernilai negatif.

B. Saran

Disarankan pada saat praktikum offline nanti pada saat pemberiaan obat terhadap

hewan uji agar lebih hati-hati dan memperlakukan hewan uji dengan lembut dan memasukan

obat secara perlahan-lahan dan hati-hati supaya dapat dipastikan tidak membuat hewan uji

menjadi tertekan dan dapat dipastikan obat masuk kedalam saluran pencernaan dengan baik.

DAFTAR PUSAKA

Farmakope Indonesia edisi ketiga. 1979. Jakarta: Departemen Kesehatan republic Indonesia

Farmakope Indonesia edisi ketiga. 1979. Jakarta: Departemen Kesehatan republic Indonesia

Perpustakaan.poltekkes.malang.ac.id

15

Anda mungkin juga menyukai