EKSPERIMENTAL
PERCOBAAN 2
EFEK LOKAL OBAT (PENGUJIAN EFEK ANASTETIKA LOKAL)
Disusun oleh:
Shift/Kelompok : A/1
Tanggal Praktikum : 20 Februari 2023
Tanggal Laporan : 27 Februari 2023
Nama Asisten : Nabila Fitri Handayani, S.Farm
I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Memiliki keterampilan dalam melakukan pengujian aktivitas suatu
obat yang bekerja lokal.
1.2 Memiliki keterampilan dalam melakukan pengujian aktivitas
anestetika lokal suatu obat.
1.3 Mengetahui gejala-gejala terjadinya anestesia lokal yang
ditimbulkan oleh anestetika lokal permukaan.
2.1 Anestesi
a. Anestesi Umum
b. Anastesi Local
• Lidokain
• Benzokain
• Ametocaine
• Prokain
• Piperoain
• Tetrakain
• Kloroprokain
• Mepivakain
• Prilokain
• Bupivacaine
• Etidokain
• Dibukain
• Ropivakain
• Levobupivacaine
2.4 Cara Pemberian Anestesi
a. Topikal
Melalui cara ini obat dioleskan atau disemprotkan pada
mukosa daerah tindakan, misalnya pada mata, rongga hidung,
faring, laring, traktus respiratorius bagian bawah, telinga, uretra
dan jalan lahir. Agen anestesi lokal yang digunakan yang mudah
diserap permukaan mukosa, seperti lignokain 4%, kokain 5%,
tetrakain, dan lidokain.
b. Infiltrasi
Obat disuntikkan langsung ke dalam jaringan yang akan
dimanipulasi, tanpa mempertimbangkan persarafannya. Anestesi
berdifusi dan khasiatnya dicapai melalui penghambatan ujung
saraf perasa di jaringan subkutan. Cara pemberian ini dipakai
pada pembedahan kecil, penjahitan luka, pengambilan kulit untuk
transplantasi, pencabutan gigi. Keuntungan teknik ini adalah
sederhana, mudah dan dapat diandalkan. sedangkan kerugiannya
ialah struktur jaringan di lapangan bedah disamarkan.
c. Field block
Obat disuntikkan mengelilingi daerah tindakan, misalnya
pada pengangkatan kista di kulit, tumor - tumor kulit.
d. Blok saraf
Melalui cara ini yang dituju langsung saraf bagian
proksimal. dengan cara ini daerah yang dipersarafi akan teranestesi,
misalnya pada tindakan operasi di lengan bawah dengan memblok
saraf brakialis.
e. Intravascular
Obat dimasukkan langsung ke dalam vena atau arteri besar pada
ekstremitas yang bersangkutan, sedangkan aliran darah dibendung
dengan manset tensimeter, sehingga obat tidak langsung masuk ke
dalam sirkulasi sistemik. Cara ini dipakai pada reposisi patah tulang,
amputasi, dan debridement.
f. Spinal
Zat anastesi lokal disuntikkan ke dalam rongga subaraknoid atau
ke ruang epidural di dalam kanalis vertebralis pada ketinggian tertentu,
sehingga daerah setinggi persarafan yang bersangkutan dan di
bawahnya teranestesi sesuai dengan teori dermatom kulit.
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan praktikum efek lokal
obat ( pengujian efek anaestetika lokal ) yaitu Air panas, air dingin dan
salep lidocain
3.2 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan praktikum efek lokal obat
( pengujian efek anastetika lokal ) yaitu bulu sikat, jarum, paku, penjepit
kayu dan tissu
IV. Prosedur
Lengan kiri dan kanan bagian ventral di gambar kotak-kotak
sebanyak 4x4, kemudian luas area disesuaikan dengan luas lengan.
Setelah itu lengan kanan dioleskan dengan obat, sengan kiri dioleskan
dengan air. Setiap kotak yang digambarkan pada lengan kiri dan kanan
diberikan stimulus.
Stimulus yang diberikan berupa sensasi sentu menggunakan bulu
sikat, sensasi panas diberikan dengan bagian tumpul peniti yang telah
direndam di dalam air panas, sensasi dingin diberikan dengan bagian
tumpul peniti yang telah direndam di dalam air dingin, dan sensasi nyeri
dengan bagian tajam peniti.
Sensasi yang dirasakan dari stimulus yang diberikan setiap kotak
dicatat dan dijumlahka. S untuk setuh, P untuk panas, D untuk dingin,
dan N untuk nyeri. Berdasarkan jumlah sensasi dari setiap stimulus,
dibandingkan pada lengan kiri dan lengan kanan.
V. Data Pengamatan
S S S S
PD PD PD PD
N N N N
Lengan kanan laki-laki (diolesi
S S S S
salep lidokain)
P D PD PD PD
N N N N Jumlah sensasi rasa :
Sentuh : 3
S N
Panas : 1
S
Dingin : 1
N P
Nyeri : 2
D S
Lengan kanan laki-laki
(diolesi air dingin)
S S S S
PD PD PD PD
N N N N
VI. PEMBAHASAN
Catterall, W., & Mackie, K. (2001). Local anesthetics (The pharmacological basis
of therapeutics 9th Edition). Milan: Mc Graw-Hill.
Hasanah, A. H. (2015). Pertimbangan Pemilihan Anestesi Lokal pada Pasien
dengan Penyakit Sistemik [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Kalangi. 2013. Histofisiologi Kulit. Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 3.
Manado: Universitas Sam Ratulangi.