Anda di halaman 1dari 20

HUKUM

PERTANAHAN

Landreform
Landreform

 Landreform berasal dari bahasa Inggris yaitu “land”
dan “reform”. Land artinya tanah, sedang reform
artinya perombakan atau perubahan untuk
membangun atau membentuk atau menata kembali
struktur pertanian baru.

 landreform dalam arti sempit adalah penataan ulang


struktur penguasaan dan pemilikan tanah,
merupakan bagian pokok dalam konsep reform
agraria (agraria reform). 
Dasar Hukum Landreform

a) Pancasila ; keadilan sosial yang tercantum dalam
sila ke-5 pancasila

b) Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 UUD 1945


yang selengkapnya berbunyi :
 a. Perekonomian disusun secara ersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.



b.      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

c.       Bumi,air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya


dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.

d.     Perekonomian nasional diselenggarakan  berdasarkan atas
demokrasi  ekonomi dengan prinsip kebersamaan,efisiensi
berkeadilan,berkelanjutan,berwawasan lingkungan,kemandirian
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.

e.      Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.
Landreform Dalam Undang-undang
pokok agrarian (UUPA)

 pasal 2 ayat 2 dan 3 Undang-undang Nomor  5 tahun 1960
(UUPA) “Dikuasai Negara” ialah:
 a.      Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan,
penggunaan, persediaan,  dan pemeliharaan bumi, air dan
luar angkasa tersebut.

b.     Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum
antara  orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa.

c.      Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum
antara orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang
mengenai bumi,air dan ruang angkasa
UUPA mengandung nilai-nilai kerakyatan
dan amanat untuk menyelenggarakan hidup

  I.   Tanah dalam tataran paling tinggi dikuasai oleh negara
dan digunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat.

 II.   Pemilikan atau penguasaan tanah yang berkelebihan


tidak dibenarkan.

 III.  Tanah bukanlah komoditas ekonomi biasa oleh karena


itu tanah tidak boleh diperdagangkan semata-mata untuk
mencari keuntungan.
UUPA mengandung nilai-nilai kerakyatan
dan amanat untuk menyelenggarakan hidup

 IV. Setiap warga masyarakat yg memiliki atau
menguasai tanah wajib mengerjakan sendiri
tanahnya, menjaga dan memelihara sesuai dengan
asas kelestarian kualitas lingkungan hidup dan
produktivitas SDA.

 V. Hukum adat atas tanah diakui sepanjang


memebuhi persyaratan yang ditetapkan.
 Beberapa ketentuan Landreform.

 a)     UU No 56 Prp 1960 tentang penetapan luas tanah
pertanian.  Undang-Undang ini merupakan dari ketentuan
pasal 7 dan 17 UUPA. UU ini mengatur tiga masalah pokok
yaitu penetapan luas maksimum penguasaan tanah dan luas
minimum tanah pertanian.

b)     Peraturan Pemerintah NO 224 tahun 1961 yang telah di
ubah dengan peraturan pemerintah No 41 Tahun 1964 tentang
Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian ganti kerugian.

c)       UU No 2 Tahun 1960 tentang perjanjian bagi hasil
Program landreform

1. Larangan untuk menguasai tanah pertanian yg
melampaui batas
2. Larangan pemilik tanah pertanian secara absente
3. Retribusi tanah yg selebihnya dari batas maksimum
4. Pengaturan soal pengembalian dan penebusan
tanah pertanian yg digadaikan
5. Pengaturan kembali bagi hasil tanah pertanian
6. Penetapan batas maksimim pemilikan tanah
pertanian
Tujuan umum dari pelaksanaan
Landreform di Indonesia

 Secara Umum untuk meningkatkan taraf hidup ,
kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya 
khususnya petani melalui penetapan
pemilikan/penguasaan tanah secara adil dan merata.
Tujuan Khusus dari pelaksanaan
Landreform di Indonesia

 1.    Untuk mengadakan pembagian yang adil atas sumber penghidupan
rakyat petani yang berupa tanah.

2.   Untuk melaksanakan prinsip tanah untuk tani agar tidak terjadi lagi
tanah sebagai objek spekulasi dan pemerasan.

3.   Untuk memperkuat dan memperluas hak milik atas tanah bagi setiap
warga negara.

4.    Untuk mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapuskan pemilikan
penguasaan tanah secara besar-besaran dengan tak terbatas.

5.    Untuk mempertinggi produksi nasional dan mendorong
terselenggarannya pertanian yang intensif secara gotong royong dalam
bentuk koperasi dan bentuk gotong royong lainya untuk mencapai
kesejahteraan yang merata dan adi
Dilihat dari berbagai aspek tujuan
landreform

 a.   Tujuan Sosial Ekonomis.

1.      Memperbaiki keadaan sosial ekonomi rakyat
dengan memperkuat hak milik dan memberikan
fungsi sosial.
2.       Memperbaiki produksi nasional, khususnya
pada sektor pertanian.
Dilihat dari berbagai aspek tujuan
landreform

 b.   Tujuan Sosial Politis        

1.      Mengakhiri penguasaan tanah ada orang
tertentu dan menghapuskan sistem tuan tanah.
2.      Mengadakan pembagian yang adil atas sumber
penghidupan rakyat tani
Dilihat dari berbagai aspek tujuan
landreform


c.   Tujuan Mental Psikologis

1.       Meningkatkan kegairahan kerja bagi para
petani penggarapnya.
2.       Memperbaiki hubungan kerja antara pemilik
dan penggarap
Tujuan land reform menurut
Michael Lipton 
 1.      Menciptakan

pemerataan hak atas tanah
diantara para pemilik tanah. Ini dilakukan melalui
usaha yang intensif yaitu dengan redisribusi tanah,
untuk mengurangi perbedaan pendapatan antara
petani besar dan kecil yang dapat merupakan usaha
untuk memperbaiki persamaan diantara petani
secara menyeluruh.

 2.       Untuk meningkatkan dan memperbaiki daya


guna penggunaan tanah.
Tanah Objek  Landreform

 1.       Tanah Kelebihan
Tanah kelebihan merupakan tanah kelebihan dari batas
maksimum sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-
Undang dan tanah kelebihan tersebut diambil alih oleh
pemerintah dengan diberikan ganti rugi.

2.       Tanah Absentee/Guntai
Dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
ditegaskan bahwa setiap orang dan badan hukum yang
mempunyai hak atas tanah pertanian pada dasarnya
diwajibkan mengerjakan atau mengusahakannya sendiri
secara aktif dengan mencegah cara-cara pemerasan
Tanah absentee/guntai dilihat dari
asal usulnya dapat terjadi karena 3
(tiga) hal,
 yaitu :
 a.   Tanah yang ditinggalkan oleh pemiliknya.
      yaitu pemilik yang bersangkutan berpindah
tempat dari kecamatan letak tanah selama 2 tahun
berturut-turut. Jika pihak tersebut melapor kepada
pejabat setempat tentang kepergiannya, maka dalam
waktu satu tahun sejak berakhirnya jangka waktu
tersebut ia diwajibkan memindahkan hak milik atas
tanah pertaniannya kepada orang lain yang
bertempat tinggal di kecamatan tersebut.
Tanah absentee/guntai dilihat dari asal
usulnya dapat terjadi karena 3 (tiga) hal,
yaitu :
 b.   Pewarisan 
 Jika karena pewarisan maka dalam waktu 1 tahun
terhitung sejak si pewaris meninggal, ahli waris
bersangkutan diwajibkan untuk mengalihkan hak milik
atas tanah tersebut kepada orang lain yang bertempat
tinggal di kecamatan di mana tanah itu berada, atau apabila
ahli waris ingin tetap memiliki tanah tersebut, maka ia
harus berpindah ke kecamatan tanah yang bersangkutan

 c.   Jual beli


      Yaitu  beralihnya hak milik atas tanah yang
bersangkutan.
Luas Maksimum pemilikan tanah

      
Sawah 
Tanah
Kering  

(Hekt (Hektar
Di daerah-daerah yang ar) Atau )  

1 Tidak Padat 15   20  

2 Padat :        

  a. Kurang Padat 10 20  

  b. Cukup Padat 7,5 9  

  c. Sangat Padat 5 6  

             
SEMOGA
BERMANFAAT

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai