Anda di halaman 1dari 9

JUAL BELI

DINA NELY SAFINA


XI MIPA 6
09
Pengertian Jual Beli dalam Islam
Dalam bahasa Arab, kata "Al Bay" berarti jual beli, yang secara harfiah memiliki makna
pertukaran atau mubadalah. Kata ini dipakai untuk menyebut penjualan maupun
pembelian. 

Jual beli dalam Islam adalah pertukaran sebuah barang untuk mendapatkan barang
lainnya, atau mendapat kepemilikan dari suatu barang yang dibayar melalui suatu
kompensasi atau iwad.

Praktik jual beli dalam Islam sangat penting kedudukannya. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya aturan dan larangan yang tertulis dalam Al-Qur'an mengenai rukun dan syarat
jual beli dalam Islam.
Jual beli dalam syariat Islam memiliki arti "pertukaran
suatu barang yang memiliki nilai dengan barang yang
Rukun dan Syarat Jual memiliki nilai lainnya atas kesepakatan bersama." 
Beli dalam Islam
Melihat pengertian jual beli dalam Islam ini, syarat jual beli
dalam islam pada umumnya cukup sederhana. 
Berikut ini beberapa ketentuan penting yang harus ada dalam rukun dan
syarat jual beli dalam Islam:

Pihak penjual dan pembeli Harga yang dapat diukur dengan nilai

yang bertransaksi uang atau barang lainnya

Serah terima
Barang atau jasa yang akan
diperjualbelikan

Semua rukun di atas harus ada, kalau salah satu saja tidak terpenuhi, maka jual
beli tidak dapat dilakukan dan tidak sah.
Kesepakatan Bersama

Suatu tindakan jual beli sah dengan syarat harus ada


kesepakatan bersama. Hal ini berdasarkan surat An-
Nisa ayat 29 yang berbunyi: 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling


memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu."

Syarat jual BELI


Di zaman modern ini, memerlukan tafsiran yang lebih luas mengenai
kesepakatan bersama ini. Contoh kasusnya, Anda ingin membeli minuman
bersoda dari mesin. Tentunya hal ini sangat berbeda dengan transaksi jual
beli yang umumnya terjadi antara dua orang manusia. Apakah transaksi itu
sah menurut Islam? Untuk menjawab pertanyaan ini, berikut ini ada tiga
pendapat dari para ulama mengenai kesepakatan bersama:
Kesepakatan bersama hanya dapat diungkapkan melalui kata-kata yang
kita ketahui sebagai ijab kabul. Kesepakatan bersama harus diungkapkan
melalui kata-kata dan dapat diungkapkan melalui tindakan yang telah biasa
dilakukan. Selain melalui kata-kata, syarat jual beli dapat dipenuhi melalui
sikap yang menandakan kesepakatan. Contohnya Anda membeli air
minum botolan dan penjual tidak berbicara apa-apa selama transaksi. Jual
beli ini tetap sah dalam Islam.
Kesepakatan bersama dapat dicapai oleh apa pun yang menunjukannya,
baik itu melalui kata-kata atau sikap.
SYARAT JUAL BELI
LAINNYA
● Penggunaan Akal Sehat
● Barang yang Diperjualbelikan Harus Dimiliki
Penjual
● Pihak Penjual Harus Bisa Menyerahkan
Barang pada Pembeli
● Harga Barang Harus Diketahui
● Barangnya Harus Diketahui
Agama Islam membolehkan siapa pun untuk secara bebas menukar
atau jual beli barang dan jasa. 
Dan merupakan hal yang sangat dilarang dalam Islam bagi siapa pun
mengambil barang milik orang lain dengan cara yang tidak adil atau
batil. Topik keadilan dan kepatutan menjadi hal yang sangat penting
dan banyak dibahas khususnya dalam perkara pertukaran dan jual beli
barang maupun jasa. 
Cara-cara yang batil dalam pertukaran yang dilarang dalam
Islam dapat berupa tindakan-tindakan di bawah ini:  

• Perjudian
• Praktik riba • Penipuan
• Ketidakjelasan dalam • Pengukuran yang salah
persetujuan yang dapat • Pencurian
dimanfaatkan oleh • Penyuapan
salah satu pihak

Anda mungkin juga menyukai