Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI DAN DOKUMENTASI ASUHAN

KEPERAWATAN PADA KELOMPOK LANSIA


DENGAN MASALAH MUSKULOSKELETAL
YAITU GOUT ARTHRITIS

Disusun Oleh Kelompk 14 :


1. Jovanka Imanuela Wuaten
2. Fahrany Tumbol
3. Injilia Boham
DEFINISI
Menurut American College of Rheumatology (2012), gout arthritis adalah suatu
penyakit dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal
sejak lama, gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri inflamasi
satu sendi. Gout arthritis adalah bentuk inflamasi artritis kronis, bengkak dan
nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout arthritis tidak
terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki,
pergelangan kaki, lutut, lengan,pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan
lunak dan tendon.
ETIOLOGI

Gout Primer Gout Sekunder


Penyebab kebanyakan belum diketahui Gout sekunder dibagi menjadi beberapa
(idiopatik). Hal ini diduga berkaitan kelompok yaitu kelainan yang
dengan kombinasi faktor genetik dan menyebabkan peningkatan biosintesis
faktor hormonal yang menyebabkan de novo, kelainan yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat peningkatan degradasi ATP atau
mengakibatkan meningkatnya produksi pemecahan asam nukleat dan kelainan
asam urat. yang menyebabkan sekresi menurun.
Manifestasi kjhj Tahap 1
Tahap Gout Arthritis Akut
Klinis
kjhj Tahap 2
Tahap Gout Interkritikal

Tahap 3
j
kjh

Tahap Gout Artritis Akut Intermitten

kjhj Tahap 4
Tahap Gout Arthritis Kronik Tofaceous
DOKUMENTASI
ASUHAN
KEPERAWATAN
Dokumentasi secara umum merupakan suatu catatan
otentik atau semua warkat asli yang dapat dibuktikan atau
dijadikan bukti dalam  persoalan   hukum. Sedangkan
dokumentasi keperawatan merupakan bukti  pencatatan
dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan
catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien,
perawat, dan tim kesehatan dalam memeberikan
pelayanan kesehatan dengan dasar  komunikasi yang
akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung
 jawab perawat.
Faktor Risiko Arthritis Gout
 Genetik

 Kondisi kesehatan lainnya

 Obat-obatan

 Jenis kelamin dan usia

 Alkohol

 Soda

 Obesitas

 Operasi Bypass
Dokumentasi keperawatan mempunyai beberapa kegunaan
bagi  perawat dan klien antara lain :

 Sebagai alat komunikasi

 Sebagai mekanisme peratanggunggugatan

 Metode pengumpulan data

 Sarana pelayanan keperawatan secara individual

 Sarana evaluasi
Dokumentasi Pengkajian

Dokumentasi pengkajian merupakan catatan


tentang hasil pengkajian yang dilaksanakan untuk
mengumpulkan informasi dari pasien, membuat data dasar
tentang klien, dan membuat catatan tentang respon
kesehatan klien. Pengkajian adalah awal dari tahapan
proses keperawatan dalam mengkaji, harus
memperhatikan data dasar pasien
Jenis kjhj
Pengkajian Awal (initial
assesment)
Dokumentasi
Pengkajian
kjhj Pengkajian Kontinu

Pengkajian Ulang
j
kjh
(reassesment)
Dokumentasi Diagnosa
Our Center
Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan


klinis mengenai seeorang, keluarga, atau
masyarakat sebagai akibat dari masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang
actual dan potensial. Diaognosa keperawatan
memberikan dasar pemilihan
intervensi yang menjadi tanggung gugat
perawat.
Dokumentasi Rencana
Keperawatan
Dokumentasi rencana keperawatan merupakan catatan
tentang penyusunan “rencana tindakan keperawatan” yang akan
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi masalah
dengan cara mencegah, mengurangi, dan menghilangkan
masalah. Selain itu, untuk memberikan kesempatan pada
perawat, klien, keluarga, serta orang terdekat dalam
merumuskan rencana tindakan.
Dokumentasi Implementasi
Keperawatan
Dokumentasi implementasi merupakan catatan tentang tindakan
yang diberikan oleh perawat. Dokumentasi intervensi mencatat
pelaksanaan rencana perawatan, pemenuhan kriteria hasil dari
tindakan keperawatan mandiri, dan tindakan kolaboratif.
Tindakan keperawatan mandiri merupakan tindakan
yang dilakukan perawat tanpa pesanan dokter.
Dokumentasi Evaluasi

Dokumentasi evaluasi merupakan catatan tentang indikasi


kemajuan pasien terhadap tujuan yang dicapai. Evaluasi bertujuan
untuk  menilai keefektifan perawatan dan untuk mengkomunikasikan
status pasien dari hasil tindakan keperawatan. Evaluasi
memberikan informasi, sehingga memungkinkan revisi perawatan.
Evaluasi adalah tahapan akhir dari proses keperawatan.
DEFINISI EVALUASI KEPERAWATAN GERONTIK

Menurut Craven dan Hirnle (2000) evaluasi didefinisikan sebagai keputusan


dari efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan yang telah
ditetapkan dengan respon perilaku lansia yang di tampilkan. Penilaian dalam
keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan yang
telah ditentukan, kegiatan ini untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan
MANFAAT EVALUASI DALAM
KEPERAWATAN

- Menentukan perkembangan kesehatan klien,


- Menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan keperawatan
yang diberikan,
- Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan,
- Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru
dalam proses keperawatan,
- Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
keperawatan.
Jenis Evaluasi menurut Ziegler, Voughan – Wrobel, &
Erlen (1986, dalam Craven & Hirnle, 2003), terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu:

Evaluasi Evaluasi Evaluasi


Struktur Proses Hasil
Evaluasi struktur Evaluasi proses berfokus
difokuskan pada pada penampilan kerja Evaluasi hasil berfokus pada
kelengkapan tata cara perawat, dan apakah perawat respons dan fungsi klien.
atau keadaan sekeliling dalam memberikan Respons perilaku lansia
tempat pelayanan pelayanan keperawatan merupakan pengaruh dari
keperawatan diberikan merasa cocok, tanpa tekanan, intervensi keperawatan dan
dan sesuai wewenang. akan terlihat pada pencapaian
tujuan dan kriteria hasil.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai