Anda di halaman 1dari 22

PELAYANAN KESEHATAN PADA

NEONATUS

DISUSUN OLEH :

ALVIO NITHA TRI KUMALA


DILLA SANDI PURBAYANI
ENJELLY
FEBBY FEBBRI ANTRE
DEFINISI & TUJUAN
DEFINISI :
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan
oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sampai
28 hari setelah lahir, baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan
oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali,selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan
setelah bayi lahir.

TUJUAN

Tujuannya, resiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama


kehidupannya . sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat di anjurkan untuk
tetap tinggal di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam setelah kelahirannya.

 
PEMERIKSAAN FISIK
Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dalam 12 jam pertama setelah bayi
lahir. Pemeriksaan dimulai dengan serangkaian pengukuran seperti:

1. Menimbang berat badan, rata-rata bayi baru lahir beratnya adalah 3.5 kg

2. Mengukur panjang badan, rata-rata panjang bayi baru lahir adalah 50 cm

3. Mengukur lingkar kepala.

Selanjutnya menilai kulit, kepala dan wajah, jantung dan paru-paru, sistem
saraf,     perut dan  alat  kelamin  bayi. Kulit biasanya kemerahan, walaupun jari-jari tangan dan jari-
jari kaki nampak agak kebiruan karena sirkulasi darah yang kurang baik dalam jam-jam pertama
kehidupan bayi baru lahir.
Periksa adanya kelainan pada saraf-saraf dan menguji refleks bayi. Refleks penting pada bayi baru lahir adalah
refleks Moro, refleks mencucur dan refleks menghisap:

a. Refleks Moro

b. Refleks Mencucur

c. Refleks Manghisap

Pemeriksaan alat kelamin pada anak laki-laki salah satunya untuk memastikan bahwa kedua
buah pelirnya lengkap dalam kantong buah zakar. Meskipun jarang dan tidak menimbulkan rasa
nyeri pada bayi baru lahir, buah pelir bisa terpelintir (torsio testis), yang perlu diatasi dengan
tindakan pembedehan darurat pada bayi perempuan, bibir vaginanya mononjol.
TATALAKSANA
PEMERIKSAAN AWAL
• Membersihkan jalan nafas

1. Bersihkan darah/lendir dari wajah bayi dengan kain bersih dan kering/ kassa

2. Periksa ulang pernafasan

3. Bayi akan segera menagis dalam waktu 30 detik pertama setelah lahir.

• Jika tidak dapat menangis spontan dilakukan :

1. Letakkkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.

2. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi ekstensi.

3. Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa
steril.

4. Tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x / gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar.
• Perawatan tali pusat

Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat. Caranya :

1. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam klorin 0,5% untuk membersihkan darah
& sekresi tubuh lainnya.

2. Bilas tangan dengan air matang /DTT

3. Keringkan tangan (bersarung tangan)

4. Letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat.

5. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/
jepitkan Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan
pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian TP pdsisi yang berlawanan, Lepaskan klem penjepit &
letakkan di dalam larutan klorin 0,5%.
• Mempertahankan suhu tubuh, Dengan cara :

1. Keringkan bayi secara seksama

2. Selimuti bayi dengan selimut/kain bersih, kering 8 hangat

3. Tutup bagian kepala bayi

4. Anjurkan ibu untuk memeluk 8 menyusukan bayinya

5. Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian

6. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat


• Pencegahan infeksi

1. Memberikan obat tetes mata/salep

2. Diberikan 1 jam pertama bayi lahir ryaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%. 

BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.

3. Cuci tangan sebelum 8 dan setelah kontak dengan bayi

4. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang blm dimandikan

5. Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet
penghisap, pastikan dalam keadaan bersih

6. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih

7. Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop dan benda2 lainnya akan bersentuhan dengan
bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)

8. Lanjutkan dengan Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran serta lakukan pemantauan.
PEMERIKSAAN LENGKAP
B E B E R A PA J A M K E M U D I A N
Semua bayi harus diperiksa lengkap beberapa
jam kemudian, setelah membiarkan bayi
beberapa waktu untuk pulih karena kelahiran.
Bayi secara keseluruhan, bayi normal berbaring
• Pemeriksaan Kepala
dengan posisi fleksi (menekuk). la mungkin
• Pemeriksaan Punggung
meregang atau menguap. Warnanya merah
• Anus
muda. la menangis. Pernapas-annya teratur. la
• Anggota tubuh
memberikan respon terkejut yang normal, jika
tiba-tiba diberi sentakan (ia akan melemparkan
tangannya ke arah depan luar seperti hendak
meraih seseorang). Ini disebut refleks Moro.
PERAWATAN IMEDIAT
PADA BAYI BARU LAHIR
• Tujuan perawatan adalah mendukung transisi , mencegah komplikasi potensial, mengidentifikasi
abnormalitas , dan melakukan intervensi bila perlu. Kondisi bayi dikaji dengan segera melalui
observasi warna, tonus, dan upaya pernapasan. Meskipun pengisapan segera setelah kelahiran
adalah praktik umum, pembersihan sekresi sederhana dari wajah bayi sama efektifnya .

• Pengeringan bayi yang segera dan mempertahankan kontak kulit dengan kulit dengan ibunya
membantu termoregulasi . Riset menunjukkan bahwa kontak kulit dipilih untuk mempertahankan
lingkungan termal netral bagi bayi baru lahir yang normal. Bayi yang ditempatkan dalam kontak
kulit dengan kulit dengan ibunya mempunyai suhu rektal lebing tinggi 45 menit pertama setelah
lahir bila dibandingkan dengan mereka yang mengalami periode awal dibawah alat penghangat .
PERAWATAN LANJUTAN
PADA BBL
• Status perilaku bayi
• Memulai menyusui
• Ikatan orang tua – bayi (bounding attachement)

• Tanda vital , berat badan Medikasi

• Pemberian Vitamin K

• Pemberian Profilaksis oftalmia neonatal

• Pemberian makanan
PENGKAJIAN NEONATUS
AWAL
1) Riwayat keluarga

Riwayat keluarga harus didapat pada prenatal dan ditinjau ulang pada saat pengkajian bayi baru
lahir.

2) Riwayat obstetri terdahulu

Riwayat obstetri ibu masa lalu mengenai usia,jenis kelamin dan jumlah saudara kandung harus
ditinjau ulang .kumpulan keluarga mempunyai dampak pada penyesuaian keluarga.riwayat anomali
kongenital,ikterik,atau mordibitas /mortalitas perinatal lain harus dicatat karena beberapa kondisi
meningkatkan resiko bayi ini untuk juga mengalami komplikasi tersebut.
1) Riwayat gestasi bayi terkini

Golongan darah ibu ,Rh ,dan pemeriksaan antibodi harus diidentifikasi untuk mengaji risiko
penyakit hemolitik pada bayi,riwayat ibu tentang penyakit dalam atau infeksi yang mungkin telah
mengganggu janin harus diidentifikasi.

2) Pengkajian lingkungan sosial

Lingkungan sosial dan kemampuan menjadi orangtua sangat mempengaruhi kesehatan bayi baru
lahir. Penting untuk memiliki pemahaman tentang konteks keluarga ketika bayi bergabung pada
keluarga tersbut .usia,bahasa,dan tingkat pendidikan ibu dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
berkomunikasi secara efektif dengan pemberi perawatannya.
KESIMPULAN

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standart  yang di berikan oleh
tenaga  kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sampai 28 hari
setelah lahir,baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah. Tujuannya, resiko terbesar kematian
neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan
sangat di anjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam setelah
kelahirannya. Adapun beberapa pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan pada masa neonatus yaitu
pemeriksaan fisik bayi, pemeriksaan lengkap yang dapat dilakukan beberapa jam kemudian, perawatan
imediat untuk bayi baru lahir, perawatan lanjutan untuk bayi baru lahir, dan pengkajian neonatus awal.

Anda mungkin juga menyukai