Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 2

• 1. FITRI PUSPA S : NPM (20187170108)


2.FANNY RATNA SARI: NMP (20187170028)
3.NURKHASANAH : NPM (2018717004)
4. MARGARETA: NMP (20187170100)
1. Berdasarkan Bentuk
• Menurut Henry Guntur Tarigan (1987:57-59), wacana
berdasarkan bentuknya dapat dibagi atas: Wacana Naratif, Wacana
Prosedural, Wacana Ekspositori, Wacana Hartatori, Wacana Dramatik,
Wacana Efistoleri, dan Wacana Serimonial.
• Sedangkan menurut Robert E. Longacre wavana berdasarkan
bentuk terbagi 6 (enam) yaitu : wacana naratif, wacana prosedural,
wacana ekspositori, wacana  hortatori, wacana epistoleri, wacana
dramatik.
Jenis wacana
A. Wacana Naratif B. Wacana Prosedural
• Wacana naratif adalah wacana yang mengambarkan • Wacana procedural menunjukkan prosedur
dan menceritakan sesuatu dengan sejelas-jelasnya atau menceritakan cara mengerjakan atau cara
kepada pembaca tentang urutan peristiwa yang menghasilkan sesuatu. Umumnya kalimat
terjadi pada suatu waktu. wacana prosedural berisi syarat atau aturan
yang harus dipenuhi agar sesuatu itu berhasil
baik. Wacana procedural bias berbicara
• Unsur terpenting di dalam wacana naratif ialah
tentang prosedur atau cara merawat, cara
tindakan atau laku perbuatan. Unsur itulah yang
membuat, cara menyimpan, cara menjaga
dipaparkan dengan seterang-terangannya, sehingga atau cara menemukan sesuatu  misalnya
ketika membacanya, pembaca seakan-akan melihat, tentang resep makanan, cara mengolah tanah,
bahkan serasa mengalami sendiri apa dipaparkan itu.  atau memelihara kecantikan.
Contoh Wacana Naratif
• Ia bernafas dalam-dalam, lalu  mengejan sekuat-
kuatnya seperti ingin melepaskan sesuatu yang
amat berat. Wajahnya pucat dan keringatnya
bercucuran. Ia berhenti sejenak, lalu mengejan
lagi. Tak lama kemudian, kudengar suara sesuatu
seperti hamper putus dan …lahirlah anak ku.
Kulihat istriku terkulai lemas, wajahnya pucat
pusi, dan lelah tiada tara. Dan,…terdengar tangis
kecil menyambut pagi 
Contoh Wacana Prosedural
Cara membuat nasi uduk

Bahan :

• beras 500 gr, santan kental 100 ml, ayam panggang, telur, mentimun dan kerupuk.
• Bumbu :
• Garam, lengkuas 3 cm, serai dua batang, daun salam tomat, dan cabe merah besar.
Cara membautnya :
• Cuci beras sampai bersih, lalu tiriskan. Masakan santan, tambahkan bumbu-bumbu, lalu
masakan hingga mendidih. Kukus beras hingga setengah matang. Angkat dan masukkan
kedalam santan yang mendidh itu. Ratakan, lalu kukus kembali hingga matang. Haluskan cabei
dan tomat, buatlah sambel goreng. Jangan lupa buatlah telur dadar.
Menyajikannya :
• Sajikan nasi uduk dengan sambel goring, kerupuk, suiran ayam panggang, irisan tipis telur
dadar, dan irisan mentimun.

Contoh
C. Wacana Ekspositori Mau Mudah Dapat Kerja
• Perinsip “ yang unggul, yang mahal” berlaku
• Wacana ekspositori bersifat bagi dunia kerja. Pekerjaan unggul mudah
menjelaskan sesuatu secara mendapat kemudahan karena memiliki criteria
prima. Biasanya daya kerjanya tinggi, penuh
informatif. tanggung jawab, tekun, hemat waktu, produktif,
• Bahasa yang digunakan dapat berkomunikasi dengan baik, tidak bertele-
cenderung denotatif dan rasional tele, ahli terampil, jujur, profesionalismenya,
memiliki inisiatif dan kreasi tinggi, dapat bekerja
dalam tim, tidak egois, dan tidak merasa
paling biasa. 
d. Wacana Hortatori Contoh wacana bidang pendidikan

• Wacana hortatori atau wacana “ mendidik agar anak berjiwa mandiri


memang menjadi tantangan tersulit, apalagi
persuasif didasarkan pada banyak anak didik kita yang tumbuh dalam
prinsip bahwa pikiran manusia rutinitas. Mereka rutin berangkat kesekolah,
dapat dipengaruhi, bahkan rutin mendengar keterangan guru,
mengerjakan setumpuk PR, berbaju seragam,
dapat diubah. Oleh karena itu, dan rutin “diperiksa” membaca buku paket
pikiran manusia dipersuasi agar yang belum tentu menarik. Akibatnya,
terpengaruh, supaya berubah. kreatifitas mereka pun menjadi rutin dan
tidak optimal.”
Contoh
e. Wacana Dramatik • Ibu : Anakku, kamu sudah dewasa. Apalagi
sekarang ini ibu sudah tua.
• Anak : Maksud ibu?
• Menurut Menurut Mulyana
• Ibu : Ibu ingin segera punya cucu. Ibu ingin
(2005:50) wacana dramatik sekali menjadi nenek. Kamu harus segera
adalah bentuk wacana yang mencari istri.
berisi percakapan antar penutur. • Anak : Saya kan belum punya pekerjaan tetap,
Sedapat mungkin menghindari Bu! Bagaimana nanti saya menghidupi istri
dan anak-anak saya.
atau meminimalkan sifat narasi
• Ibu : Tidak usah khawatir. Ibu ada tabungan
di didalamnya. yang cukup buat kamu buka usaha. Tapi kamu
harus pandai cari tambahan modal. Terima ini.
• Anak : Terimakasih, Bu
F. Wacana Epistoleri

• Menurut Mulyana (2005:50) wacana epistoleri biasa


dipergunakan dalam surat-menyurat. Pada umumnya
memiliki bentuk dan sistem tertentu yang sudah
menjadi kebiasaan atau aturan.
• Wacana epistolari digunakan di dalam hal surat-surat,
dengan sistem dan bentuk tertentu. Wacana ini
dimulai dengan alinea pembuka, isi, dan alinea
penutup.
Contoh
• “Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekian yang saya
G, Wacana Serimonial hormati, saya mengucapkan selamat datang dan
terimakasih kepada Anda sekalian  atas kehadiran
Anda untuk datang memenuhi undangan kami. Pada
• Wacana serimonial digunakan kesempatan ini saya dan keluarga ingin berbagi
sukacita karena pada hari ini kami menikahkan anak
dalam upacara (seremoni). kami Riko dan Rini Acara akad nikah sudah
dilangsungkan tadi pagi di hadapan anggota keluarga
Karena berkaitan dengan kedua menpelai. Untuk itu, kami mohon doa restu
konteks dan suasana seremoni, Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian untuk
kebahagian kedua anak kami semoga pernikahan
wacana ini hanya digunakan mereka langgeng samapai akhir hayat dan diberi
pada waktu upacara, misalnya Yang Maha Kuasa anak-anak yang saleh. Amin.
pada waktu upacara adat • Akhirnya, kami berharap Anda smua merasa
nyaman di dalam acara ini. Jika di dalam menerima
Anda semua terdapat kekeliruan atau ada yang
kurang berkenan, kami mohon maaf yang seluas-
luasnya. Terima kasih.”
4. Berdasarkan Media Penyampaian
A. Wacana Tulis
• Sebagaimana yang dikatakan Tarigan
(1987:52) wacana tulis atau written Contoh
discourse adalah : “wacana yang
• Ade mencintai bapaknya, saya juga.”
disampaikan secara tertulis, melalui
media tulis.” • Ketidakhadiran verba pada klausa kedua
(‘saya juga’) dan juga ketidakhadiran objek
Wacana tulis sering dipertukarkan
yang diramalkan klausa kedua adalah:
maknanya dengan teks atau naskah.
Namun, untuk kepentingan bidang • ..........................., saya juga mencintai
kajian wacana yang tampaknya terus bapak saya
berusaha menjadi disiplin ilmu yang • Atau
mandiri. • ..........................., saya juga mencintai
• Perhatikanlah makna yang terdapat bapak Ade
dalam pernyataan berikut:
Contoh
• Ica : .........................
2. Wacana Lisan • Ania : “Apakah kau punya korek?”
• Menurut Henry Guntur • Rudi : “Tertinggal di ruang makan
Tarigan (1987:55) wacana tadi pagi.”
lisan atau spoken discourse • Penggalan wacana ini berupa
adalah wacana yang bagian dari percakapan dan
merupakan situasi yang
disampaikan secara lisan,
komunikatif.
melalui media lisan.
• Contoh Wacana tulis yaitu dengan melihat hubungan
antara penulis dengan pembaca melalui penulisan-
penulisan yang disampaikan sama ada melalui akhbar,
novel, rencana, sajak, teks ilmiah dan bukan ilmiah
dan sebagainya. Pembaca seharusnya mampu
mendemonstrasikan penguasaan terhadap isi tekstual
dengan beralih semula kepada teks yang berkenaan
3. Berdasarkan Jumlah Penutur
1.Wacana Monolog 2. Wacana Dialog
• Wacana monolog (monologue discourse) • Wacana dialog ialah wacana atau
adalah wacana yang disampaikan percakapan yang dilakukan oleh
seorang diri tanpa melibatkan orang lain dua orang atau lebih secara
untuk ikut berpartisipasi secara
langsung. Sifatnya searah, contoh : orasi
langsung. Sifatnya dua arah, contoh
ilmiah, penyampaian visi dan misi, : diskusi, seminar, musyawarah, dan
khotbah,dan lain-lain. kampanye dialogis
4. Berdasarkan Sifat
1. Wacana Fiksi Contoh wacana puisi pada sebait
lagu Balada karya Ebiet G. Ade
• Bentuk dan isi wacana fiksi berorientasi pada mari kita tunggu datangnya hujan
imajinasi. Biasanyan, tampilan bahasanya duduk bersanding di pelataran          
mengandung keindahan (estetika). Mungkin sekali
sambil menjaga mendung di langit
wacana fiksi bersifat atau kenyataan, tetapi gaya
penyampaiannya indah. Walaupun begitu, karya agar tak ingkar
semacam itu tetap tergolong karya fiktif karena proses agar tak pergi lagi
penciptannya dan sifatnya memang fiktif. Bahasanya •  
konotatif, analogis, dan multiinterpretatif karena pada • Keindahan wacana di atas, antara lain  terletak
umumnya berdasarkan asas kebahasaan berpuisi pada penggunaan gaya bahasapersonifikasi:
(licentia puitica) dan kebebasan bergremetika (licitia
mendung dan hujan diibaratkan manusia. Diksi 
gremetica) wacana fiksi dapat di bagi menjadi wacana
datang, ingkar,  dan pergi menjadi mudah
prosa, wacana puisi, dan wacana drama.
dipahami dan terkesan  indah untuk
menggambarkan perilaku alam tersebut.
Wacana Fiksi Di bagi menjadi Beberapa
1. Wacana Prosa 2. Wacana Drama
• Wacana prosa adalah wacana yang • Wacana drama disampaikan
disampaikan atau ditulis dalam
bentuk prosa. Wacana prosa dapat
dalam bentuk drama.
berbentuk tulis atau lisan (Tarigan, Biasanya, drama berbentuk
1987 : 57). Novel, cerita pendek, percakapan atau dialog. Oleh
artikel, makalah, buku, laporan karena itu, dalam wacana
penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan
beberapa bentuk kertas kerja dapat
harus ada pembicara dan
digolongkan sebagai wacana prosa. yang di ajak bicara.
2. Wacana Non Fiksi Contoh
Gelombang Tsunami
bahkan tak sepasang matapun tahu dari mana datangmu
• Wacana nonfiksi adalah suatu kau renggut begitu saja
harta benda, bahkan:
wacana dari hasil olah pikir jiwa saudara-saudaraku,
manusia yang melibatkan data dan anak-anak tak terdengar lagi jeritannya
informasi nyata dan kadang kemurkaan lautMu menyadarkan hati dan pikiran
masih tersisa secuil semangat: harap dan kepasrahan
menggunakan kaidah-kaiadah tolong, sisakan cintaMu buat bangsa ini.
penulisan yang baku.Contoh  
wacana nonfiksi yaitu opini, essay, Kutipan di atas merupakan wacana fiksi (berupa puisi)
dengan judul
artikel dan laporan penelitian. Gelombang  Tsunami. Sementara itu, pada kutipan dibawah
ini merupakan contohdari wacana nonfiksi (berupa artikel).
•  
5. Berdasarkan Isi
1. Wacana Politik 2. Wacana Sosial
• Banyak orang memandang • Menurut  Mulyana (2005 ;58)
mengatakan bahwa :
politik sebagai suatu bidang
• “Wacana sosial berkaitan dengan
yang penuh siasat, strategi, trik, kehidupan sosial dan kehidupan sehari-
dan teknik, dan taktik. Bahkan, hari masyarakat. Memang sulit untuk
ada yang menganggapnya mengatakan : apa persoalan yang bukan
bidang yang penuh kelicikan merupakan persoalan sehari-hari.
4.Wacana Budaya
• Wacana budaya berkaitan dengan
kreativitas kebudayaan. Wilayah
3. Wacana Ekonomi wacana budaya lebih berkaitan dengan
• Wacana ekonomi sangat wilayah ‘ kebiasaan atau tradisi, adat,
berkaitan dengan bidang sikap hidup dan hal-hal yang
ekonomi. Pada wacana ekonomi, berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari’  wilayah itu kemudian
terdapat beberapa regester dan menghasilkan bentuk-bentuk
setiap regester memiliki kekhasan kebahasaan, yang isinya kemudian
sendiri. disebut wacana budaya.
6. Wacana Hukum Dan Kriminalitas
• Persoalan hukum dan kriminalitas,
sekalipun bisa dipisahkan, namun
5. Wacana Militer keduanya bagaikan dua sisi dari mata
• Hingga saat ini wacana militer hanya uang: berbeda tetapi menjadi satu
dipakai dan berkembang di bidang kesatuan.
militer. Nama instansi militer, nama • Kriminalitas menyangkut hukum,
dukumen, bahkan birokrasi kepangkatan dan hukum mengelilingi kriminalitas.
ataupun komunikasi di bidang militer Contoh istilah yang digunakan dalam
sering mengunakan istilah yang hanya wacana hukum dan kriminalitas seperti
dikenal  di kalangan militer. tersangka, tim pembela,
7. Wacana Olahraga dan Kesenian
• Bidang olahraga dan kesehatan bisa debedakan
meskipun kedudukannya berkaitan dan
mungkin memiliki timbal balik. Tentu saja
pilihan kata dan istilah khusus dapat ditafsirkan
dengan benar jika diketahui konteks
pemakaiannya.
Berdasarkan Gaya dan Tujuan
1. Wacana Iklan Wacana iklan lowongan kerja
• Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), • Perusahaan PMDN Pst dlm rangka exspansi ke
disebutkan iklan adalah  berita pesanan (untuk Jateng&DIY membthkan segera kary/ ti utk
mendorong, membujuk) tentang barang atau Pss “staff Prsh”. Syrt: P/W usia max 36 th, lls
jasa yang di tawarkan (1989 :322).umumnya SMU/K- S1 utk sgl disiplin ilmu, punya
iklan di pasang di media masa, baik cetak penglmn krj/blm, loyal&dedikasi tgg,
maupun elektronik. Pada iklan, bahasanya kelakuan&kepribadian baik. Bersedia
distrategikan agar  berdaya persuasi, yaitu ditempatkn di Ktr SMG, PWT&Yogya. Krm
mempengaruhi masyarakat agar tertarik dan lmrn lkp anda ke Bag SDM Bu Ning, PO BOX
membeli. 215/ PWT 53100 (lmr max 1 mgg)
pemanggilan tes wawancara mllui SMS/surat.
Kesimpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas tentang jenis-jenis wacana dapat   terbagi atas beberapa
bagian dan menurut para ahli pembaagiannya berbeda-beda. Menurut Mulyana (2005: 51-55) jenis-jenis
wacana terbagi menjadi tiga yaitu :
(a) berdasarkan media penyampaian: (1) wacana tulis, (2)wacana lisan.
 (b) berdasarkan jumlah penutur: (1) wacana monolog, (2)wacana dialog.
(c) berdasarkan sifat: (1) wacana fiksi, (2) wacana nonfiksi.

    Menurut Keraf (1995: 7-17)  wacana dapat dibedakan menjadi lima yaitu: (a) wacana deskripsi, (b)
wacana narasi, (c) wacana persuasi, (d) wacana argumentasi, dan (e) wacana eksposisi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari setiap para ahli mempunyai pendapat tersendiri tentang
pembagian jenis-jenis wacana itu semua tegantung dari penggunaannya dan tujuan dalam menggunakan
Saran

Dari pembahasan mengenai jenis-jenis wacana yang telah


dipaparkan pada bab sebelumnya, kami menyarankan kepada
para pembaca agar lebih teliti dalam mengenali berbagai jenis
wacana.
Dari makalah ini kami mengharapkan agar para pembaca
tidak lagi salah dalam mengenali wacana beserta jenis-jenisnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai