Anda di halaman 1dari 81

Managerial Epidemiology atau

Epidemiologi Manajerial
Bagian 1: Pengantar
Managerial Epidemiology
Agus Suwandono
Pasca Sarjana Biomedis-Epid UNDIP
Semester Genap 2018
POKOK PEMBAHASAN
• KULIAH PENDAHULUAN
• PENGENALAN EPIDEMIOLOGI
MANAJERIAL
• MASALAH KESEHATAN,
TRANSISI DAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
• EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL
DAN EID DIMASA MENDATANG
POKOK PEMBAHASAN
• KULIAH PENDAHULUAN
• PENGENALAN EPIDEMIOLOGI
MANAJERIAL
• MASALAH KESEHATAN,
TRANSISI DAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
• EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL
DAN EID DIMASA MENDATANG
KULIAH PENDAHULUAN (1)
 MATA KULIAH:
EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL
 KREDIT: 2 SKS
 WAKTU : Jumat, jam 13:00 – 14:45
 TEMPAT/RUANG: Gd. Pasca Sarj Tk 5 R ...
 PENANGGUNG JAWAB: Agus Suwandono
 DOSEN PENGAJAR:
1. dr, Sakundarno M. Ph.d
2. dr. Ari Udiyono M Sc.
 DOSEN TAMU: apabila dipandang perlu
KULIAH PENDAHULUAN (2)
 TUJUAN: AGAR MHSISWA DAPAT:
1. Mengenal tentang konsep dasar epid
manajerial, wawasan transisi masalah
kesehatan dunia & Indonesia serta
paradigma kesehatan dan hubungan
nya dgn epidemiologi manajerial
2. Mengerti hubungan faktor resiko,
patogenesis, teknologi diagnosa
penyakit, program2 pencegahan dan
pemberantasan penyakit dan aspek2
manajerial suatu penyakit
KULIAH PENDAHULUAN (3)
 TUJUAN (LANJUTAN), AGAR MHSISWA DPT:
3. Mengerti cara2 estimasi & pengukuran
pemajanan thd faktor risiko penyakit dan
penggunaan data epidemiologi pada
semua aspek manajemen program
penyakit menular dan tidak menular
4. Dapat menjelaskan manajemen kes
daerah, desentralisasi & dekonsen-
trasi dlm hubungannya dgn program
penyakit menular & tidak menular
KULIAH PENDAHULUAN (4)
 TUJUAN (LANJUTAN), AGR MHSISWA DPT:
5. Dapat menjelaskan konsep dan langkah2
serta penterapan epidemiologi pada
manajemen dan aspek-aspeknya
(perencanaan, advokasi, pengorganisasian,
SDM, strategi pelaksanaan, pembiayaan dan
monev pada program penyakit menular dan
tidak menular berbasis wilayah atau
evidence based)
KULIAH PENDAHULUAN (5)
 TUJUAN (LANJUTAN),
AGR MHSISWA DPT:
6. Dapat menggambarkan suatu model
epidemiologi manajerial suatu penyakit
yang berbasiskan kemitraan dengan
sektor2 terkait dan masyarakat
7. Dapat menjelaskan langkah-langkah
manajemen KLB dan penyakit akibat
bencana serta manajemen penyakit
infeksi baru / emerging infectious disease
KULIAH PENDAHULUAN (6)
 TOPIK-TOPIK KULIAH A.L:
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL
2. PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDON
3. PERUBAHAN EPID & SITUASI PENY DI INDON
4. PERSEBARAN FAKTOR RESIKO & POP YG
BERESIKO
5. PATOGENESIS PENY & DAMPAK KESNYA
6. MANAJEMEN FAKTOR RESIKO BERBASIS
WILAYAH & MASYARAKAT
7. MANAJEMEN PENY (MENULAR, TAK
MENULAR, INJURY) BERBASIS DAERAH
8. MANAJEMEN PENY PD KLB & BENCANA
KULIAH PENDAHULUAN (7)
 TOPIK-TOPIK KULIAH (LANJUTAN):
9. PERENCANAAN TERPADU BERDASARKAN
EPIDEMIOLOGI DAN EVIDENCE LAIN
10. ADVOKASI BERDASARKAN EVIDENCE
11. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASAR
EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL
12. EFFEKTIFITAS FUNGSI DIRECTING, CON-
TROLING, ORGANIZING&STAFFING, DAN
FINANCIAL KES BRDASAR EPIDEMIOLOGI
13. SOSIAL MODELING PEMBANGUNAN KES
MASY DENGAN BASIS EPIDEMIOLOGI
14. PENUGASAN REVIEW ARTIKEL/KAPITA
SELEKTA DAN EVALUASI AKHIR
KULIAH PENDAHULUAN (7)
 CARA PENILAIAN:
- KEHADIRAN: 10%
- REVIEW ARTIKEL *): 20%
- TUGAS2 RUTIN&EV MID SEM: 30%
- TUGAS AKHIR: 40%
*) TOPIK REVIEW ARTIKEL/ADVOKASI BOLEH PILIH
SENDIRI SESUAI DGN KEMINATAN, YG
PENTING
ADA HUBUNGAN DNG FUNGSI MANAJERIAL EPID
(PLANNING, STAFFING, DIRECTING, BUDGETING,
ORGANIZING, CONTROLLING DSB)
 KONSULTASI:
- BISA LEWAT EMAIL: suwandono49@gmail.com
- BISA PER SMS: 0818491874, WA 081296108295
- BISA DENGAN DOSEN LAIN
KULIAH PENDAHULUAN (8)
 BAHAN BACAAN / KEPUSTAKAAN WAJIB:
1. PANDUAN EPIDEMIOLOGI BAGI PENGELOLA
KESEHATAN KABUPATEN OLEH JP
VAUGHHAN DAN RH MORROW, WHO,
PENERBIT ITB BANDUNG, 1993
2. MANAJERIAL EPIDEMIOLOGI, Prof Suharyo cs,
2013
3. Managerial Epidemiology: oleh Steven T.
Fleming, Ph.D.; F. Douglas Scutchfield, M.D.;
and Thomas C. Tucker, 2000
4. Managerial Epidemiology: Practice, Methods
& Concepts oleh G. E. Alan Dever, PhD, MT, MD
(hon.), Mercer Univ. School of Medicine, 2006
POKOK PEMBAHASAN
• KULIAH PENDAHULUAN
• PENGENALAN EPIDEMIO-
LOGI MANAJERIAL
• MASALAH KESEHATAN,
TRANSISI DAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
• EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL
DAN EID DIMASA MENDATANG
Pengenalan Epidemiologi Manajerial (1)
• Inti masalah kes  penyakit & manusia ingin sehat
• Program2 WHO  banyak berbasis penyakit
• KEDOKTERAN:
 Evidence based medicine
 didukung teknologi & metoda yg cepat berkembang
 menghasilkan uang yg banyak dan cenderung kearah
spesialistis dan superspesialistis
 kelompok tertentu
• KESEHATAN MASY:
 Tertinggal jauh (resiko terjadinya penyakit)
 teknologi dan metoda tertinggal banyak
 tak menghasilkan uang
 tapi harus krn berhub kebijakan dan tugas tg jwb kita utk org
banyak / kelompok yg besar  biasanya miskin
Pengenalan Epidemiologi
Manajerial (2)
Health is a complete state of physical
mental and social well-being and not
merely the absence of disease of infirmity

“ Medicine” and “Public Health” Seem to


Live in Different often unfriendly World
(Keer L. White)
Pengenalan Epidemiologi Manajerial (3)
• Patogenesis umum peny perlu dlm epid, tapi lokal spesifiti
patogenesis juga perlu.
• Hal tsb penting krn banyak muncul peny2 baru yg sifatnya
lokal  jadi mendunia, contoh:
- yg baru2 ini sars & avian influenza,
- lain2: nipah, west nile, je, ai, ebola dsb
- Peny non – comunicable: tekno & zat kimia baru
• Patogenesis akan berpengaruh pd tatalaksana faktor resiko,
teknologi & epid penangulangannya (contoh commuicable &
non)
• Analisis epid yg baik & canggih akan kurang berguna apabila tak
dpt dimanifestasikan sebagai program yang nyata utk
pencegahan dan pemberantasannya
• Disinilah unsur-unsur management akan berperan mulai dari
perencanaan sampai evaluasi harus memperhatikan analisis
epid yang ada
Pengenalan Epidemiologi Manajerial (4)
• EPIDEMIOLOGI:
 Kajian sebaran, frek bbg penyebab mslh kes & peny
 Pd populasi dan geografi tertentu
 Utk mndapat, menafsir, menganalisis & mengunakan
Hasilnya guna peningkatan kes & pengendalian peny
• MANAJEMEN:
 Meliputi kebijakan, perencanaan, org, struktur, budgeting,
direkting, pelaksanaan, monev
 Utk program2 kes dlm peningkatan derajat kes manusia dan
pengendalian penyakit
• EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL:
 Penggunaan prinsip2 epidemiologi untuk membantu atau
mengambil keputusan2 kesehatan
 Penggunaan epidemiologi pada masing-masing komponen
manajemen kesehatan
Pengenalan Epidemiologi Manajerial (5)
• Epidemiologi secara tradisional didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari “distribusi” dan “determinan” dari suatu penyakit pada
suatu populasi manusia (Lilienfeld and Stolley 1994). Sbg suatu
disiplin ilmu, epidemiologi mengembangkan alat ukur utk:
1. mengukur masalah kesehatan disuatu populasi yang spesifik
2. menentukan perbedaan2 masalah penyakit diantara populasi2
tertentu
3. mengeksplorasi asal atau penyebab dari penyakit2
4. menentukan dampak atau efek pengobatan atau intervensi
tertentu untuk mengurangi permasalahan kesehatan
• Jadi dgn perkataan lain, kita bs memikirkan bahwa epidemiologi
dapat dipergunakan sbg alat-alat ukur untuk menentukan segala
sesuatu yang kita ketahui tentang intervensi2, pengobatan2, dan
manajemen pelayanan2 kesehatan disuatu populasi tertentu
Pengenalan Epidemiologi Manajerial (6)
• Dengan demikian epidemiologi manajerial adalah ilmu untuk
bagaimana menterapkan prinsip-prinsip dan alat-alat ukur
bidang epidemiologi kepada manajemen yankes
• Banyak jalan / cara untuk menjelaskan manajemen yan kes
(Austin 1994, Hodgetts dan Cascio 1983)
• Yg paling umum adalah membuat daftar apa yg dilakukan oleh
para manajer yankes, kemudian mejelaskan satu persatu,
mengelaborasi secara diskriptif & membentuk hubungan-
hubungannya
• Rakich, Longest dan Darr (1992) menyebutkan bahwa fungsi
manajemen yankes adalah
1. perencanaan/planning, 2. staffing,
3. organizing, 4. directing dan
5. controlling
Pengenalan Epidemiologi Manajerial (7)
• Pendekatan ini disebut  “FUNCTIONAL APPROACH”
• Utk setiap fungsi manajer yankes harus menentukan
keputusan-keputusannya. Contoh: planning: mana yang yankes
prioritas dan mana yang kurang
• Sedang fungsi staffing, manajer harus menentukan kompetensi
dan kemampuan apa yg harus dipunyai untuk memberikan
pelayanan kes yg spesifik dan juga apa jenis tenaga kesehatan
yang dibutuhkan serta berapa jumlahnya
• Kemudian fungsi organizing, bagaimana komponen satu dengan
yang lainnya bisa kerja sama dan saling mendukung untuk
memaksimalkan dampak positif yankes ke outcome kes
• Pada fungsi directing, penting manajer mempunyai visi dan
kepemimpinan yg memfokuskan organisasi kes tersebut mencapai
tujuannya
• Controling yg baik menentukan sejauh mana organisasi yankes
tsb efektif & menghasilkan hasil-hasil yg diharapkan
Pengenalan Epidemiologi Manajerial (8)
PLANNING &
BUDGETING

CONTROLLING DECISION STAFFING


MAKING

DIRECTING ORGANIZING
Pengenalan Epidemiologi Manajerial (9)
• EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL menggunakan prinsip-
prinsip dan alat-alat ukur ilmu epidemiologi untuk
membantu para manager yankes membuat keputusan
yg lebih baik dari masing-masing fungsi manajemen
yankes
• EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL adalah penterapan dari
prinsip-prinsip dan alat ukur ilmu epidemiologi dalam
mekanisme atau proses pengambilan keputusan
Pengenalan Thd Epidemiologi Manajerial
(10)
• Pendekatan ke 2 dari Epidemiologi Manajerial adalah PENDEKATAN
PROSES atau “PROCESS APPROACH” (Alan Dever 2006)
• Manajemen yankes atau kes bisa dibagi menjadi beberapa komponen
proses yaitu: tehnikal, administratif dan politikal.
• Proses tehnikal memfokuskan pada aktifitas yankes atau kesehatan
yang akan dikerjakan dan dicapai
• Proses adminiministratif membuat aktifitas yankes/kes bisa berjalan
dengan baik, dan proses ini berhubungan dengan metodologi atau
bgmana caranya aktifitas yankes/kes tsb dilakukan
• Proses politikal meliputi kegiatan-kegiatan yang penting untuk
mencapai tujuan dari organisasi yankes/kes dalam mobilisasi dukungan-
dukungan aberjalan dengan baik
• Kemajuan aktifitas yankes/kes tergantung dari bagaimana proses
tehnikal mendapat dukungan yg baik dr 2 komponen proses lainnya yaitu
proses2 administratif dan politikal
KONSEP DASAR EPID MANAJERIAL
SISTEM KESEHATAN TUJUAN
EPIDEMIO-
DAN SUB SISTEMNYA PEMBANGUNAN
LOGI
KESEHATAN
- PERENCANAAN TURUNNYA
- PRINSIP2
- ORGANISASI - ANGKA
- CARA2 KEMATIAN
- ANALISIS2 - KETENAGAAN
- ANGKA
- HASIL2 - PELAKSANAAN KESAKITAN
- FINANCING/EV/ - PERBAIKAN GIZI
- MONITOR DSB - DSB

EVIDENCE YG SISTEM YG MANTAP HASIL YG CEPAT,


BERKUALITAS BERBASIS EVIDENCE MERATA & BER-
KESINAMBUNGAN
Manajemen Advokasi
Peny /Dinkes Kab/Kota
Kemitraan

O.R. / Kajian TEK


EPIDEMIOLOGI
PLANNING
BUDGETING

SUMBER Faktor Risiko Faktor Risiko KEJADIAN


PENYAKIT Lingkungan Penduduk Sakit / R.S

IKLIM
LINGKUNGAN STRATEGIS

TEK = Tim Epidemiologi Kabupaten OR = Operational research


Rumah Sakit Dinas Kesehatan

Manajemen Manajemen
Kasus Kes.Masyarakat

Masyarakat
EKOSISTEM MALARIA

Kab. MAGELANG

BUKIT MENOREH
Kab. KULONPROGO
Kab. PURWOREJO

BUKIT MENOREH VS SEGITIGA


WILAYAH OTONOM
KERUGIAN EKONOMI KARENA MALARIA
Kerugian Rumah Tagga akibat malaria, 1998 (*)
Kepri Cilacap L. Barat
Jml. Penduduk 483,351 1,550,283 869,500
Jml. Kasus (ditemukan) 17,877 13,725 28,367
Hari prod. Hilang (@ 5hr) 89,385 68,625 141,835
67% pddk. Produktif 59,888 45,979 95,029
Nilai (Rp 7500/hr) 449,159,625 344,840,625 712,720,875
Biaya Th/ (@ Rp 5000) 89,385,000 68,625,000 141,835,000
Total kerugian 538,544,625 413,465,625 854,555,875
Estimasi populasi (**) 4,718,019,151 3,622,241,587 7,486,493,777
PAD 25,000,000,000 16,000,000,000 8,900,000,000
Kerugian sbg. % PAD 19% 23% 84%
(*) perhitungan terbatas pada kasus yg. dilaporkan
(**) Susenas ' 98: 48% orang sakit mengobati sendiri, 52% mencari pertolongan,
yg. mencari pertolongan: 18% ke Puskesmas, 82% ke tempat lain
KERUGIAN EKONOMI KARENA TBC
Komponen kerugian Jumlah
Akibat sakit
Kasus baru 583,000
Kasus lama 971,667
Total kasus per tahun 1,554,667
Dissability days/kasus (hari) 105
Dissability days total 163,240,035
75% usia produktif 122,430,026
Nilai per hari (Rp) 15,000
Nilai (Rp) 1,836,450,393,750
Akibat mati
Jumlah mati karena tbc 140,000
75% pada usia produktif 105,000
Asumsi usia mati (thn) 50
Asumsi batas usia produktif 60
Usia produktif yg hilang/kasus 10
Total tahun produktif yg hilang 1050000
Total hari produktif yg hilang 383250000
Nilai per hari (Rp) - asumsi 15000
Nilai (Rp) 5,748,750,000,000
Biaya berobat
Asumsi % pendedrita berobat 50%
Jumlah berobat 777,334
Asumsi biaya obat (6 bulan) 900,000
Nilai (Rp) 699,600,150,000
Total nilai kerugian la ngsung 8,284,800,543,750
POKOK PEMBAHASAN
• KULIAH PENDAHULUAN
• PENGENALAN EPIDEMIOLOGI
MANAJERIAL
• MASALAH KESEHATAN,
TRANSISI DAN
PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
• EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL DAN
EID DIMASA MENDATANG
TRANSISI EPIDEMIOLOGI DI INDONESIA
(1)
100%

80% Lainnya
Kecelakaan
Proporsi kematian

60% Kehamilan
Perinatal
40% Neoplasma
Sirkulasi
20% Infeksi

0%
1980 1985 1992 1995 2001

Tahun SKRT
TRANSISI EPIDEMIOLOGI DI INDONESIA
(2)
75

60.9 Infeksi
60 53.8
Sirk+Neopl
43.1
Proporsi kematian

45 39.6
31.2 32.0
30
21.1 22.7
13.2 14.2
15

1980 1985 1992 1995 2001

Tahun SKRT
PROPORSI KEMATIAN MENURUT PENYEBAB DI INDONESIA,
SKRT 1980, 1985, 1992, 1995 dan 2001

Penyebab SKRT Negara


Industri
Kematian 1980 1985 1992 1995 2001
(1985)

Peny. Infeksi 60,9 53,8 43,1 39,6 31,2 4,6


Peny. Sirkulasi 9,9 9,9 16,6 17,8 26,0 53,7
Neoplasma 3,4 4,3 4,5 4,9 6,0 20,8
Perinatal 2,9 5,3 7,2 8,3 4,9 0,9
Probl. Kehamilan 0,9 1,7 1,8 1,8 1,1 0,0
Kecelakaan 3,5 4,8 5,0 5,0 5,6 7,0
Lain-lain 18,5 20,2 21,8 22,6 25,2 13,0
Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
(N) (905) (2055) (1213) (3471) (3320)
Pola Penyakit Penyebab Kematian
(proporsi) di Indonesia (2001)
7.9 Laki
Kecel 2.6
5.6
Peremp
Lk+Pr Sebab utama
6.2 kematian
Neoplas 5.7
6
tertinggi penyakit
sirkulasi 26,4%,
6.9
Cerna 7.2
7
ke2 infeksi 22,9%,
13.6
Napas 11.9
12.7 ke3 pernapasan
26 12,7%
Sirkulsi 26.9
26.4

22
Infeksi 24.1
22.9

0 5 10 15 20 25 30
Tren Pola Kematian Menurut Kelompok
Umur (%), SKRT 1992, 1995, 2001.
%
60
1992
50 1995
2001 Dalam kurun waktu
10 tahun, pola
40
distribusi
30 kematian
bergeser ke arah
20 kelompok umur
lebih tua
10

0
<1 1-14 15-34 35-54 55+
Tren Pola Penyebab Utama Kematian di Indonesia
SKRT 1992, 1995, 2001
35
1992 Kematian krn
30 1995 infeksi,
2001 pernapasan,
25
perinatal
20 menurun,
Kematian krn
15
sirkulasi
10
neoplasma
meningkat
5 tajam
Kematian krn
0
pencernaan
kecelakaan
meningkat
Tren Proporsi Distribusi Kematian & Pola Penyakit
di Jawa Bali, SKRT 1992, 1995, 2001
60 40
1992 1992
35
1995 1995
50
30 2001
2001
40
25

30 20

15
20
10
10
5

0 0
<1 1-14 15-34 35-54 55+

Infeksi menurun, TBC di Jawa Bali tertinggi dibandingkan Sumatera & KTI
Penyakit Sirkulasi meningkat mencolok
Gangguan perinatal & maternal tidak menunjukkan penurunan yang
berarti.
Tren Proporsi Distribusi Kematian & Pola Penyakit
di Sumatera, SKRT 1992, 1995, 2001
60 40
1992
1992
35 1995
50 1995 2001
2001 30
40
25

30 20

20 15

10
10
5
0
0
<1 1-14 15-34 35-54 55+

Peny Infeksi, peny pernapasan, perinatal menurun tajam,


malaria masih perlu diperhatikan
Sirkulasi meningkat mencolok, penyebab utama kematian
Neoplasma, Kecelakaan meningkat, maternal belum menurun
Tren Proporsi Distribusi Kematian & Pola Penyakit
di KTI, SKRT 1992, 1995, 2001
60 40
1992
1992
35 1995
1995
50 2001
2001
30
40
25

30 20

20 15

10
10
5
0
0
<1 1-14 15-34 35-54 55+

Infeksi menurun (masih no.1 kematian), kematian tertinggi TBC,


immunizable diseases, hepatitis, malaria
Pernapasan & maternal masih tinggi dibandingkan Jawa Bali & Sumatera
Sirkulasi & neoplasma meningkat, maternal belum menurun secara
berarti.
Angka Kematian beberapa penyakit menurut kawasan
(per 100.000 penduduk) 2001

51 KTI
Kec 47 Suma tera
44
J awa Bali
55
Neoplasm 59
45

57
Cer na 43
60

84
Napas 66
91

1 31
Sir kulasi 208
254

1 90
Inf eksi 1 28
1 74

0 50 1 00 1 50 200 250 300


Angka kematian Beberapa Penyakit (per 100.000 pdk)
menurut Kelompok Umur di Indonesia (1)

300
283 Diare 500 TBC 468

250 400

200
300
1 50
1 02
200
1 00
87
27 100 34 52
50 12 2 7 8
13 8 5
0 0
<1 1 -4 5-1 4 1 5-34 35-44 45-54 55+ <1 1-4 5-14 15-34 35-44 45-54 55+

300 283
Infeksi lain
277 1 800 Sirkulasi 1 623
1 600
250
1 400

200 1 200

1 000
1 50
800

1 00 73 600
48 40 31 2
40 400
50 31
200 26 5 4 19 83

0 0
<1 1 -4 5-1 4 1 5-34 35-44 45-54 55+ <1 1 -4 5-1 4 1 5-34 35-44 45-54 55+
Persentase penduduk mengeluh sakit yg berobat jalan
1 bulan terakhir menurut jenis pelayanan kesehatan
Susenas 1998 dan 2001

35

30 27.5 27.5
27.2

25 23.5 23.7 23.6

20

15
9.9
10 8.2
5.3
5 4 3.7
3.2 3.1 2.3 2.5 2.6
2.7 2
0
RS Pem RS Sw Pusk Pustu Prakt Praktek Poliklinik Polindes Batra
dokter petkes

Susenas 1998 Susenas 2001


Persentase penduduk rawat jalan 1 bulan
terakhir menurut jenis layanan dan kawasan,
Susenas 2001

35 31.5 31.6
28.9 28.4
30
25 22.8
20.3 21.3 20.3
18.5 18
20
15 12.6
10 6.9
4.4 3.8 4.6 3.3 3.3 2.3
5
0
RS Pem RS Swasta Puskesmas Pustu Prakt dokter Prakt petkes

Sumatera Jawa Bali KTI


Kurang/tidak puas dari responden yang
berobat jalan 1 bulan terakhir menurut pelayanan
kesehatan, Susenas 1998 dan 2001

30

25 Susenas 1998
20.9 Susenas 2001
20 18.1
16.5
15
11.3 12.1
10.7
10 8.3 8.2 9.1
5.9 6.2
5 4.5

0
RS RS Swasta Puskesmas Pustu Praktek Prakt petkes
Pemerintah dokter
Persentase penduduk yg rawat inap 1 tahun terakhir
menurut jenis pelayanan kesehatan, Susenas 1998 dan 2001

1.3
Polindes 1.6
10.0
Rumah Bersalin 13.7
9.8
Puskesmas 10.7
32.7
RS Swasta 34.3

44.0
RS Pemerintah
37.1

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0


Susenas 2001 Susenas 1998
Persentase penduduk yang rawat inap 1 tahun
terakhir menurut jenis layanan dan kawasan
Susenas 2001

60
48.6 Sumatera
50
Jawa Bali
40 37.0 35.1 36.0 KTI
33.2
30 24.8

20 13.3 15.4
10.8 14.3
8.1 8.4
10
2.3 1.1 3.5
0
RS Pem RS Swasta Puskesmas Rumah Polindes
Bersalin
Persentase penduduk yg rawat inap 1 tahun terakhir
menurut jenis pelayanan dan pengeluaran rumah
tangga (quintile), Susenas 2001

Termiskin II III IV Terkaya

RS Pemerintah 42,0 42,5 41,4 42,6 45,5


RS Swasta 19,8 29,2 34,3 37,3 47,3
Puskesmas 27,2 15,0 14,3 11,8 5,5
RB/ Bidan 3,7 5,8 2,9 3,6 1,2
Battra 0,0 0,0 4,3 3,6 1,4
Polindes 3,7 2,5 0,7 0,0 0,0
Kurang/tidak puas dari responden yang rawat inap
1 tahun terakhir menurut pelayanan kesehatan,
Susenas 1998 dan 2001

30

25 Susenas 1998
Susenas 2001 20.7
19.8
20

15
12.1
10.8 11.1 10.6
10

5.3 6.0
5
1.5 1.9
0
RS RS Swasta Rumah Puskesmas Polindes
Pemerintah Bersalin
Persentase Kepesertaan Jaminan Pembiayaan Kesehatan menurut kawasan,
Susenas 1998 dan 2001, dan pemerataan menurut pengeluaran rumah tangga
(quintile), Susenas 2001

23
20.5 20.2 I II III IV V
16.6
14.5 14.6 14.0 Askes 1,8 3,3 6,1 12,3 24,0
12.0 Astek/Jams 0,9 2,5 4,7 5,6 8,1
Perush/ Kantor 0,9 1,7 3,0 4,7 8,0
Asuransi lain
Dana sehat 0,1 0,2 0,4 0,6 2,0
Kartu sehat 0,6 0,5 0,6 0,4 0,5
Sumatra Jawa Bali KTI Indonesia JPKM 11,2 8,4 6,1 4,5 2,0
Susenas 1998 Susenas 2001
2,5 1,5 1,2 0,9 0,4
MORTALITAS
 TRANSISI EPID/DEMOGRAFI BERSAMAAN PERI-
LAKU BERISIKO AKIBAT PERUBAHAN SOSEK
 “DOUBLE/MULTIPLE BURDEN”
 SEBAB KEMATIAN MENUNJUKKAN PERUBAHAN YG
BERVARIASI & MENAMBAH KERAGAMAN DOUBLE BURDEN
TSB. (SOSEK DSB)
 PENYAKIT JANTUNG & PEMB DARAH, DEGENERATIF DAN
KECELAKAAN -> WASPADAI SECARA SERIUS
 AKI DAN AKB MASIH TINGGI, DAN CENDERUNG
STAGNAN -> GAKIN
MORBIDITAS
 Terjadi peningkatan masalah-masalah NCD walaupun ISPA
masih menjadi masalah serius
 Masalah gigi & mulut, kelainan refraksi, ISPA, anemia dan
hipertensi menjadi masalah yang perlu diperhatikan saat ini
dan dimasa mendatang
 Data Surkesnas 2001 masih belum bisa gambarkan distribusi
penyakit berdasarkan quintile pengeluaran masyarakat
 Nampaknya khusus Gakin masih didominasi dengan penyakit-
penyakit infeksi terutama ISPA, tetapi masalah anemia dan NCD
juga harus diperhatikan
Pemerataan pelayanan
(rawat jalan)

 PENINGKATAN RAWAT JALAN KE PRAKTEK


DOKT DAN PET KESEHATAN
 DOMINASI RAWAT JALAN KE PRAKT DOKTER
DI JABAL, PRAKT PET KES DI SUMATRA, DAN
PUSKESMAS DI KTI
 DISPARITAS RWT JLN: PUSTU & PRAKT PET KES
UTK YG MISKIN, RS & PRAKT DOK UTK YG KAYA
 KETIDAK PUASAN LAYANAN RAWAT JALAN
MENINGKAT
Pemerataan pelayanan
(rawat inap)

 PENINGKATAN RS SWASTA DAN PENURUNAN


RS PEM UTK RAWAT INAP
 PENGGUNAAN RS PEM MERATA MENURUT
SOSEK, RS SWASTA OLEH YANG KAYA, PUS-
KESMAS UTK YANG MISKIN
 PENINGKATAN KETIDAK PUASAN DI SEMUA
FAS RWT INAP, KECUALI PUSKESMAS
Pemerataan pelayanan
(kepersertaan JPK)

 HANYA 20% PENDUDUK TERCAKUP DALAM


KEPERSERTAAN JPK (SSN 2001), NAIK 4%
DARI KEADAAN SSN 1998 (16%).
 KEPERSERTAAN (JENIS ASURANSI) TERKON-
SENTRASI PADA MASY. KAYA (Q4-Q5), WALAU KALAU
DIBANDINGKAN DENGAN SURKESNAS 98 ->
PENINGKATAN YG CUKUP BAIK.
 PROPORSI BESAR KARTU SEHAT DIBERIKAN
KEPADA MASY. MISKIN (Q1+Q2), NAMUN 20%
KARTU SEHAT DITERIMAKAN PADA KELOM-
POK KAYA (Q4+Q5)
Status Keseh •Upaya
• DALE
kesehatan
Indikator 106/
Pencapaian 191 •P’biayaan
Tkt Ketanggpn kesehatan
(Respsvness) •Sumberdaya
manusia
kesehatan
SKN •Obat &
Distribusi perbekalan
Tgkt Keseh kesehatan
•P’berdayaan
Indikator Distrbs Tgkt 92/ masyarakat
Kinerja Ketanggapan 191 •Manajemen
kesehatan
Distrbs Tgkt
Pembiayaan
Disability-adjusted life expectancy (DALE), years lost
due to disability (DLE) and life expectancy (LE), at
birth for total populations, WHO Regions, 1999
80

75 DLE
LE
DALE
70
Expectancy (years)

65
Global LE 64
60 years
Global DALE 56
55
years
50

45

40

35

30
AFRO SEARO EMRO WPRO AMRO EURO

WHO Region
SUBSISTEM SKN
1. Subsistem Upaya Kesehatan
2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumberdaya Manusia
Kesehatan
4. Subsistem Obat dan Perbekalan
Kesehatan
5. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
6. Subsistem Manajemen Kesehatan
INPUT PROSES OUTPUT

PEMBERDA-
YAAN MASY
SDM

UPAYA
SARANA TUJUAN
KESEHATAN

DANA
MANAJEMEN
KESEHATAN
UPAYA
KES

UKM UKP

Swsta/
Pem Pem Swasta
UKBM

•Puskesmas
• Puskesmas •Praktik-2 Nakes, Klinik
Strata-1 • Pos-2 Kesehatan •Apotek, Lab, toko
obat, Optik, dll

•Praktik Nakes Spes Kons


• Dinkes Kab/Kota •RS C & B
Strata-2 •Apotek, Lab, Optik, T Obt
• UPT-2
•Balai-2 Kes, dll

• Dinkes Prov • Praktik Nakes Spes Kons


• RS B & A
Strata-3 • Depkes • Apotek, Lab, Optik, T Obt
• Institut-2 Kes • Pst-2 Unggulan Nas,
BIAYA
KES

Pengalo Pembelan
Penggalian
kasian jaan

UKM UKP

Pendudu Pendudu
k k
Miskin Mampu

Masy Pem

Jaminan Jaminan
Kesehata Kesehata
n wajib n sukarela
Public-Private Mix
A P
Peren
canaan Jenis

UKM
Derajat kes.
SDM Masy yg
Kes
Diklat Jumlah setinggi-
tingginya

UKP
Kuali
Daya fikasi
guna
KETER
JENIS
SEDIAAN
JUMLAH

UKM
MERATA Derajat kes.
SDM PEME Masy yg
Kes RATAAN setinggi-
SUSTAIN tingginya

UKP
KHASIAT

MUTU AMAN

ABSAH
Individu,Toma
Pero To
Kader/motor
rangan /teladan PHBS
Serve

UKM
Kelompok/
Derajat
Pember- kesmas
Lmbg Masy To
dayaan Kelmpk Kelompok Advocate setinggi-
Masy Peduli kes. tngginya

UKP
Konsil/komite
Masy /Dwan Pnytun To
Umum  Perwakilan Watch
Masyarakat
Upaya
Kes
Infor
masi
Pembia
yaan
Kes

Sumber Derajat kes.


Adminis
Manaj daya Masy yg
Iptek trasi
Manusia
Kes Kes setinggi-
Kes tingginya
Obat &
Perbkln
Kes

Pember
Hukum dayaan
Masy
POKOK PEMBAHASAN
• KULIAH PENDAHULUAN
• PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
MANAJERIAL
• MASALAH KESEHATAN,
TRANSISI DAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN DI INDONESIA
• EPIDEMIOLOGI
MANAJERIAL DAN EID
DIMASA MENDATANG
”EMERGING INFECTIOUS
DISEASES” (EID)

Penyakit-penyakit Infeksi yang baru, yang muncul


kembali atau yang insidensnya meningkat dalam
20 tahun terakhir atau berpotensi untuk meningkat
di masa yang akan datang

(Inst. of Medicine, 1992)


FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI TIMBULNYA
PENYAKIT
1. Recognition
2. Perubahan Genetik
3. Immunosupresi
4. Resistensi Obat
5. Kesehatan Masyatakat Memburuk
6. Perubahan Teknologi
7. Perubahan Lingkungan
8. Hygiene Makanan
9. Perubahan perilaku manusia
10. Lalu Lintas Perjalanan
Sumber : Ledenberg et at, 1992
A. BEBERAPA PENY. INF BARU (1)
Tahun Penyebab Penyakit

1977 Ebolavirus Demam Berdarah Ebola


1977 Legionellapneomophila Legionellosis
1977 Hantaan Virus Demam Berdarah Syndrom Renal
1980 HTLV - 1 Leukimia T-Cell Lympoma
1981 Toxing Producing Toxic Shock Syndrome
staphylococcus aureus
1982 Ecoli 0157 : H7 Kolitis Hemoragik/Sindroma
Hemolitik Uremik
1983 HIV AIDS
1983 Helicobacter Pylori Ulkus Peptikum
1986 BSE agent (rion) Mad Cow Disease (Creatafela
Jacob Disease)
A. BEBERAPA PENY INF BARU (2)

Tahun Penyebab Penyakit

1988 Hepatitis E Virus Hepatitis E (Enterik)


1989 Hepatitis C Virus Hepatitis C (parental)
1982 Vibrio Cholera 0139 Kolre (epdeimic)
1993 Sin Nonbre Virus Hanta Pulmory Syndrome
1995 Human Herpes Virus 8 Sarkoma Kaposi
1999 Nipah Virus Ensefalitis
2000 Virus inf. H5NI Influenza burung
2001 Enterovirus 71 Hand, Foot and Mouth Disease
2002 Coronavirus SARS
B. EMERGING DISEASES YG TIMBUL
KEMBALI (1990 s)

Plaque (1994, India)


Cholera (South America)
DHF (Latin America&SE Asia)
Tuberculosis (USA)
Malaria (India)
Kalaazar (India)
Diphteria-Pertussis (Russia)
Yellow Fever (Kenya)
C. RESISTENSI OBAT

• Malaria
• Tuberculosis
• Gonorhoea
• Salmonellosis
• Shigellosis
• Enterotoxigenicm E. Coli
PENYAKIT INFEKSI YANG
MENINGKAT/MUNCUL LAGI DI INDONESIA 20
TAHUN TERAKHIR (1)

1. Demam Berdarah Dengue


2. Japanese echephalitis
3. HIV / AIDS
4. Hepatitis E & C
5. Pes
6. Kolera
7. Helicobacter pylori
8. Anthrax
PENYAKIT INFEKSI YANG
MENINGKAT/MUNCUL LAGI DI INDONESIA
20 TAHUN TERAKHIR (2)

9. Leptospirosis
10. Rickettsionis
11. Klamidia
12. Gonore yg resisten terhadap penisilin
13. Meningitis Meningokokus (Jema’ah Haji)
14. Teniasis & Sistiserkonis (Irja)
15. Malaria yang resisten terhadap klorokuin
16. TBC yang resisten terhadap multidrug
Emerging diseases in the Asia-Pacific
Influenza A (H5N1)
(1997,1999, 2003-7)
HEV71 (1997)
SARS CoV (2003)

HEV71
NiV
(2001, 2003, (1998, 2000)
2004, 2006)
EBV Reston (1989)
HEV71 (1997)
CHIKV (1998, 2006) JEV (1997-1998)
NiV (1998-1999)
JEV (1995-1998,
NiV (1999) 2000-2006)
SARS CoV (2003)
HeV (1994, 1995)
CHIKV (1982-6, ABLV (1996, 1998)
2006)
MenV (1997)
Influenza H5N1
(2005-7) JEV (1998, 2004)
PENYAKIT YG POTENSIAL
BERJANGKIT DI INDONESIA (1)

1. Infeksi Virus Hanta (dg sindrom


renal)
2. Demam Kuning
3. Paragonimiasis (penangkaran
kepiting Cina)
4. Infeksi Virus Ebola (reston)
5. Nipah Virus Ecephalitis
6. JE
PENYAKIT YG POTENSIAL
BERJANGKIT DI INDONESIA (2)

7. Kolera 0139
8. Infuenza A, B C
9. BSE (Mad Cow Disease) -> Creuzfeldt
Jacob Disease
10. EV 71 (hand, foot & mouth disease)
11. SARS
12. Avian Influenza
PENANGGULANGAN EID
1. Memantapkan surveilans penyakit berdasarkan
sindrom (early warning) & penanganan KLB
2. Meningkatkan upaya promotif, preventif & PSM
3. Memperkuat sarana yankes & sistem jar rujukan
4. Meningkatkan kemampuan lab pd unit2 yankes
5. Monitoring resistensi anti mikroba
6. Melaksanakan penelitian terapan
7. Meningkatkan kerjasama intersektoral & internas
Manajemen Advokasi
Peny /Dinkes Kab/Kota
Kemitraan

O.R. / Kajian TEK


EPIDEMIOLOGI
PLANNING
BUDGETING

SUMBER Faktor Risiko Faktor Risiko KEJADIAN


PENYAKIT Lingkungan Penduduk Sakit/Rmh
Sakit

IKLIM
LINGKUNGAN STRATEGIS

TEK = Tim Epidemiologi Kabupaten OR = Operational research


SUBSISTEM SKN  SKD
1. Subsistem Upaya Kesehatan
2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumberdaya Manusia
Kesehatan
4. Subsistem Obat dan Perbekalan
Kesehatan
5. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
6. Subsistem Manajemen Kesehatan

BAGAIMANA DATA / KENYATAAN EPID  SKN/SKD

Anda mungkin juga menyukai