pendekatan
pembelajaran bahasa
dan sastra indonesia
sekolah dasar
k
oleh : 1. adelia wienda eka safitri (837538904)
2. ARISKA NURUL FITRIA ( 830540584)
MODUL 5
KEGIATAN KEGIATAN
KEGIATAN BELAJAR 1
BELAJAR 2 BELAJAR 3
2
KBPendekatan Whole
Language dalam
1 Pembelajaran
Bahasa dan Sastra
Indonesia
Latar belakang
PLW lahir secara tidak langsung
sebagai reaksi atas kelemahan-
kelemahan pendekatan
struktural yang memperlakukan
ketrampilan berbahasa dan
komponen bahasa secara
terpisah – pisah.
4
Landasan teoretis
PLW adalah pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan
pengajar n bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah.
Prinsip –prinsip pemerolehan B1 dan B2
Bahasa disajikan dalam keutuhan
Aktifitas pembelajaran lebih bergerak
Ketrampilan berbahasa dioptimalkan
Dipelajari melalui intraksi sosial dengan orang lain
5
Komponen whole language
Membaca Menulis
Nyaring Jurnal
Membaca
Diam
Membaca
Membaca
Bersama /
Berbagi Terbimbing 6
MERANCANG PEMBELAJARAN
BERPENDEKATAN
Tujuan Pembelajaran
Adalah menguasai WHOLE LANGUAGE
Materi Pembelajaran
Diambil dari
ketrampilan berbahasa
secara utuh, tidak lingkungan yang dekat
T terpisah-pisah dengan anak
9
Landasan teoristis
✗ Pendekatan komunikatif mendapatkan dukungan dari dua kelompok, yaitu :
1. Ahli sosiolinguistikyang dipelopori Dell Hymes (di Amerika)
2. Ahli linguistik sosial yang dipelopori Firth dan Halliday (di Inggris)
10
MERANCANG PEMBELAJARAN
BERPENDEKATAN KOMUNIKATIF
Tujuan Pembelajaran
terbina dan terkembangkannya
Materi Pembelajaran
Didasarkan pada
kesederhanaan, keteraturan,
kemampuan komunikatif atau frekuensikemunculan, dan
kompetensi komunikatif siswa. tingkat kesukaran struktur
T tersebut.
Teknik Penilaian
Teknik Mengajar Sesuai dengan orientasi
Tanya Jawab, diskusi, pengajaran yang digunakan
latihan, simulasi, untuk mengukur keberhasilan
siswa dititik beratkan pada tes
produksi, demonstrasi kompetensi komunikatif(TKK).
11
Pendekatan
KBKontekstual dalam
3 Pembelajaran
Bahasa Indonesia
dan Sastra
Indonesia
LATAR BELAKANG
Penerapan pembelajaran kontekstual di Amerika Serikat bermula dari
pandangan para ahli pendidikan klasik John Dewey yang pada tahun
1916 mengajukan teori kurikulum dan metodologi pengajaran yang
berhubungan dengan pengalaman dan minat siswa. Filosofi
pembelajaran berakar dari paham progresivisme John Dewey. Intinya,
siswa akan belajar dengan baik apabila apa yang mereka pelajari
berhubungan dengan apa yang mereka ketahui, serta proses belajar
akan lebih produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar
disekolah.
13
LANDASAN TEORITIS
Selain teori progresivisme, teori kognitif juga melatarbelakangi
filosofi pembelajaran konstekstual. Siswa akan belajar dengan baik
apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan dikelas dan
berkesempatan untuk menemukan sendiri. Siswa menunjukkan hasil
belajar dalam bentuk apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat
mereka lakukan. Belajar dipandang sebagai usaha atau kegiatan
intelektual unttuk membengkitkan ide-ide yang masih laten melalui
kegiatan introspeksi.
14
PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
✗ Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar
dimana guru menghubungkan dunia nyata ke dalam
kelas dan menorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
15
KOMPONEN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
Konstrukti
visme
Bertanya
Ingkuiri
Masyarak Permodel
at Belajar an 16
MERANCANG PEMBELAJARAN
BERPENDEKATAN KONTEKSTUAL
Kerja Saling
T Sama Menunjang
Belajar dengan
bergairah Gembira
Menggunakan
Pembelajara
berbagai
n terintegrasi sumber
Suasana kelas
menyenangkan Siswa aktif
17
Thanks
!
Any questions?
18
PETANYAAN
✗ 1.
19
Extra resources
20
SlidesCarnival icons are editable shapes.
21
Diagrams and infographics
22