Anda di halaman 1dari 14

KONSELING KELUARGA

Kelompok VI
Inas Tsamarah P102211004
Hermin Dalle P102211010
Ning Suryaningsih P102211011
Ni Made Dewi Anggraeni P102211014
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah satuan terkecil
yang ada dalam masyarakat yang
terdiri dari: ayah, ibu dan anak.
Ada tiga bentuk keluarga yaitu:
Nuclear Family, Extended Family
dan Blended Family.
(Namora,2011).
Pengertian Konseling Keluarga
Menurut Golden dan
Sherwood ( dalam Latipun,
2001) konseling keluarga
adalah metode yang dirancang
dan difokuskan pada masalah-
masalah keluarga dalam usaha
untuk membantu memecahkan
masalah pribadi klien.
Konseling Keluarga Vs Konseling Individual

 Konseling individual lebih menekankan pada


permasalahan klien sehingga memandang klien sebagai
pribadi yang otonom,

 Konseling keluarga menekankan permasalahan klien


sebagai masalah “system” yang ada dalam keluarga
sehingga memandang klien sebagai bagian dari kelompok
tunggal atau satu kesatuan dengan keluarganya
Fungsi Keluarga
Menurut Berns (2004) keluarga
memiliki lima fungsi dasar yaitu:
1. Reproduksi.
2. Sosialisasi atau edukasi.
3. Penugasan peran sosial.
4. Dukungan ekonomi.
5. Dukungan Emosi/Pemeliharaan
Tujuan Konseling Keluarga

Tujuan umum konseling keluarga antara lain Membantu anggota


keluarga :
• Belajar menghargai secara emosional bahwa dinamika keluarga adalah
kait-mengait diantara anggota keluarga.
• Menyadari tentang fakta, jika satu anggota keluarga bermasalah, maka
akan mempengaruhi kepada persepsi, ekspektasi dan interaksi
anggota-anggota lain.
• Tercapai keseimbangan yang akan membuat pertumbuhan dan
peningkatan setiap anggota.
• Megembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh dari
hubungan parental.
Tujuan Konseling Keluarga

Tujuan khusus konseling keluarga :


 Meningkatkan toleransi dan dorongan anggota-anggota keluarga
 Mengembangkan toleransi terhadap anggota-anggota keluarga yang
mengalami frustasi/kecewa, konflik, rasa sedih
 Mengembangkan motif dan potensi-potensi, setiap anggota keluarga
dengan cara mendorong (men-support), memberi semangat, dan
mengingatkan anggota tersebut.
 Mengembangkan keberhasilan persepsi diri orang tua secara realistik
dan sesuai dengan anggota-anggota lain.
Permasalahan Dalam keluarga
Jackson (dikutip dari
Hasnida,repository.usu.ac.id/bitstream/)
munculnya perilaku bermasalah dapat disebabkan
antara lain:
• Ketidakmampuan berinteraksi antar-anggota
keluarga dalam menangani masalah.
• Kurangnya komitmen dalam keluarga
• Ketidak mampuan menjalankan peran dalam
keluarga
• Kurangnya kestabilan lingkungan
Kompetisi Dan Peranan Konselor
2 Aspek yang harus dimiliki seorang Konselor yaitu Kepribadian
dan Keterampilan
(Seimbang dan Terintegrasi)

• Kepribadian Apa adanya, Respeck, Hangat, Empathy,


Ramah, Bersahabat, mampu menjaga Rahasia,
Jujur, onkrit dan Sensitif
• Keterampilan Percaya Diri, Wawasan Luas, Komunikatif,
Memahami Persepsi Klien, Menciptakan Suasana
Bersahabat, Memahami prinsip dan Konsep
Keluarga
Pendekatan Dan Strategi Konseling Keluarga

Ada 5 tahap Dalam Strategi Family Konseling :


1. Tahap Sosial Singkat (Terapi Singkat)
2. Tahap Masalah
3. Tahap Interaksi
4. Tujuan Setting Panggung
5. Tahap Tugas Pengaturan
Jenis layanan Bimbingan Konseling Dalam Keluarga

1. Layanan Orientasi
2. Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
4. Layanan Pembelajaran
5. Layanan Konseling Individual
6. Layanan onseling Kelompok
7. Layanan Keagamaan dan Pembinaan Akhlak
Jenis-Jenis Bimbingan Konseling Dalam Keluarga

1. Bimbingan Belajar
2. Bimbingan Ibadah / Agama
3. Bimbingan Akhlak
4. Bimbingan Orientasi
5. Bimbingan Konseling Penyelesaian Masalah
6. Bimbingan Keterampilan Hidup
Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga
Secara umum proses konseling berjalan menurut
tahapan berikut :
1. Pengembangan Raport
2. Pengembangan Apresiasi Emosional
3. Pengembangan Alternatif Modus Perilaku
4. Fase Membina Hubungan Konseling
5. Memperlancar Tindakan Positif
T E R I M A
K A S I H

Anda mungkin juga menyukai