ELEMENTER
Sample dan Distribusi Sampling
Pengenalan
Populasi : totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik
tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti. Dilambangkan dengan huruf N.
Sampling : cara pengumpulan data dengan mengambil sampel saja (unit elementer
dari populasi).
Pengambilan sampel secara acak
(random sampling)
Undian
Populasi terbatas
Populasi tidak
Notasi yang digunakan : terbatas
o n : Ukuran sample N : Ukuran populasi
o x̅ : Rata-rata sample : Rata-rata populasi
o
Rata-rata s : Standar deviasi sample
o : Rata-rata pada distribusi sampling rata-rata
o : Standar deviasi pada distribusi sampling rata-
Standar Deviasi
rata
o : Standar deviasi
Nilai Baku
Distribusi Sampling Proporsi
Distribusi sampling proporsi adalah kumpulan atau distribusi
semua perbandingan samplenya untuk suatu peristiwa.
Notasi Dalam Distribusi Sampling Proporsi:
o : rata-rata pada distribusi sampling proporsi
o : standar deviasi pada distribusi sampling proporsi
Distribusi Sampling Proporsi
Distribusi Populasi
sampling Tidak Terbatas
proporsi adalah kumpulanPopulasi Terbatas
atau distribusi
()
semua perbandingan samplenya ()
untuk suatu peristiwa.
Notasi Dalam Distribusi Sampling Proporsi:
Rata-ratao : rata-rata pada distribusi sampling proporsi
o : standar deviasi pada distribusi sampling proporsi
Standar Deviasi
Nilai Baku
Distribusi Sampling Selisih Rata-Rata
Distribusi
sampling selisih rata-rata adalah distribusi
probabilitas yang dapat terjadi dari selisih rata-rata dua
sampel yang berbeda berdasarkan pada dua sampel
tertentu dari ukuran parameter dua populasinya.
Untuk ukuran sampel n1 dan n2 yang cukup besar (n1, n2>
30), maka distribusi sampling selisih rata-rata sangat
mendekati distribusi normal, untuk mengubahnya ke dalam
bentuk normal standar maka diperlukan rumus :
Distribusi Sampling Selisih Rata-Rata
Dimana :
Rata-rata (Means)
Simpangan Baku (Standar deviation)
Sampling Sistematis
Apabila unit populasi yang besarnya N, sudah diberi nomor 1 sampai dengan
N. Untuk mendapat sampel, harus diambil satu unit secara acak dari k unit yang
pertama dan kemudian mengambil setiap unit yang ke-k yang menyusul. Misalkan
k = 10 dan unit yang pertama yang terambil secara acak adalah unit bernomor 7,
maka unit lain dalam sampel adalah unit yang bernomor 17, 27, 37, dan seterusnya.
Jadi pengambilan unit yang pertama sudah menentukan seluruh sampel sistematis.
Salah satu keuntungan sampling sistematis ini ialah pelaksanaannya lebh mudah
daripada sampling acak sederhana.
TEKNIK SAMPLING
Sampling Dwitahap
Misalkan setiap unit populasi dapat dibagi lagi menjadi unit yang lebih kecil,
yang disebut elemen. Sebagai contoh satu kecamatan dibagi menjadi rukun warga
(RW) dan setiap RW dapat dibagi lagi menjadi rukun tetangga (RT). Jika elemen RT
daripada unit menghasilkan data yang serupa, tidak ekonomis jika semua elemen
RT diselidiki. Cukup beberapa elemen saja. Cara ini disebut sampling dwitahap,
karena sampel diambil dalam dua tahap. Pertama dipilih sampel unit secara acak,
yang disebut unit primer dan kemudian diambil sampel elemen setiap unit primer,
juga secara acak. Salah satu keunttungan sampling dwitahap ialah lebih flexibel
daripada sampling satu tahap. Sampling dwitahap dapat diperluas menjadi sampling
multitahap.