Skizofren

ia By :
Siti Nur Mahmudiyah (20081015)
Nur Rizki Haeni Fadhillah (20081020)
Pengertian
Skizofrenia
Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi
otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi,
gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu.
Skizofrenia tidak dapat didefinisikan sebagai penyakit
tersendiri, melainkan sebagai suatu proses penyakit yang
mencakup banyak jenis dengan berbagai gejala seperti
jenis kanker.
Menurut Buchanan dan Capenter, Skizofrenia biasanya
terdiagnosis pada masa remaja akhir dan dewasa awal.
Skizofrenia jarang terjadi pada masa kanak-kanak. Insiden
puncak awitannya ialah 15 sampai 25 tahun untuk pria dan
25 sampai 35 tahun untuk wanita. Prevalensi skizofrenia
diperkirakan sekitar 1% dari seluruh penduduk.
 Tanda Gejala
Skizofrenia
Menurut Videbeck secara general gejala
serangan skizofrenia dibagi menjadi 2 (dua)
1. Gejala Positif atau Gejala Nyata
a). Halusinasi d).Flight of ideas g). Gagasan rujukan
b). Waham e). Perseverasi
h). Ambivalensi
c). Ekopraksia f). Asosiasi longgar

2. Gejala Negatif atau Gejala Samar

a). Apati c). Afek datar e). Anhedonia g). Tidak memiliki
b). Alogia d). Afek tumpul f). Katatonia kemauan
Faktor Resiko
Terjadinya
Skizofrenia
Menurut Hawari, Skizofenia bukan merupakan penyakit
melainkan sebuah syndrom sehingga faktor resiko
skizofrenia hingga sekarang belum jelas. Teori tentang
faktor resiko skizofrenia dianut oleh faktor organobiologik
(genetika, virus, dan malnutrisi janin), psikoreligius, dan
psikososial termasuk diantaranya adalah psikologis, sosio-
demografi, sosio-ekonomi, sosio-budaya, migrasi
penduduk, dan kepadatan penduduk di lingkungan
pedesaan dan perkotaan.
Tipe Skizofrenia
Menurut Videbeck (2012:349) Berikut ini adalah tipe skizofrenia dari
DSM-IV-TR 2000. Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala yang
dominan:
1. Tipe paranoid

2. Tipe tidak terorganisasi

3. Tipe katatonik

4. Tipe tidak dapat dibedakan

5. Tipe residual
Kekambuhan
Pasien
Skizofrenia
 Pengertian Kekambuhan

Andri mengatakan bahwa kekambuhan merupakan keadaan

pasien dimana muncul gejala seperti sebelumnya dan
mengakibatkan pasien harus dirawat kembali. Menurut
Wulansih, perawatan pasien skizofrenia cenderung berulang
(Recurrent), apapun bentuk subtipe penyakitnya hampir
separuh pasien yang diobati dengan pelayanan standar akan
kambuh dan membutuhkan perawatn kembali dalam dua
tahun pertama
 Faktor-faktor Kekambuhan

A. Klien
B. Dokter (Pemberi Resep)

C. Penanggung jawab klien

(case manager)
D. Keluarga
 Faktor Risiko Kekambuhan
1) Faktor risiko kesehatan
(a) Gangguan sebab dan (c) Gizi buruk (f) Keletihan
akibat berfikir
(d) Kurang tidur (g) Efek samping pengobatan
(b) Gangguan proses informasi yang tidak dapat ditoleransi
(e) Kurang olahraga

2) Faktor risiko lingkungan

(a) Kesulitan keuangan (d) Keterampilan kerja yang (f) Keterampilan sosial yang
buruk, ketidakmampuan buruk, isolasi sosial, kesepian
(b) Kesulitan tempat tinggal mempertahankan pekerjaan
(g) Kesulitan interpersonal
(c) Perubahan yang menimbulkan
(e) Tidak memiliki transportasi/
stress dalam peristiwa kehidupan
sumber-sumber
 3) Faktor risiko perilaku dan emosional

(a) Tidak ada kontrol, perilaku (b) Perubahan mood (c) Pengobatan dan
agresif, atau perilaku kekerasan penatalaksanaan gejala yang
buruk

(e) Penampilan dan (f) Perasaan putus asa

(d) Konsep diri rendah tindakan yang
berbeda

(g) Kehilangan motivasi

 Gejala-gejala Kekambuhan Skizofrenia

1) Menjadi ragu-ragu 4) Sulit tidur

dan serba takut
(Nervous)

5) Depresi 7) Menarik diri

2) Tidak ada nafsu makan

6) Tidak ada minat

3) Sukar konsentrasi
Pengobatan
skizofrenia
 Terapi
Terapi skizofrenia terdiri dari pemberian obat-
obatan, psikoterapi, dan rehabilitasi. Terapi
psikososial pada skizofrenia meliputi: terapi
individu, terapi kelompok, terapi
keluarga, rehabilitasi psikiatri, latihan
keterampilan sosial dan manajemen kasus
L'heure des question
 Merci
@mahmudiyaah
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
@haenifadhillah