Disusun Oleh :
1. Siti Nur Mahmudiyah (20081015)
2. Windy Poetri Efendi (20081017)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA
2021
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Intelegensi dan bakat dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas presentasi Psikologi pendidikan.
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentang Intelegensi dan bakat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
definisi kreativitas memberikan tekanan yang berbeda-beda, bergantung pada dasar teori
yang menjadi acuan pembuat definisi (Supriadi, 1994:6).
3
Bakat (aptitude) umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan
potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih agar dapat
terwujud. Kemampuan (ability) adalah daya umtuk melakukan suatu tindakan sebagai
hasil dari pembawaan dan latihan. Sedangkan kapasitas (capacity) kadang-kadang
digunakan sebagai sinonim untuk “kemampuan”, dan diartikan sebagai kemampuan
yang dapat dikembangkan sepenuhnya pada masa mendatang apabila kondisi latihan
dikemukakan secara optimal.
Jadi, bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau
keterampilan, yang relatif dapat bersifat umum (misalnya, bakat intelektual umum) atau
khusus (bakat dalam akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talent.
4
Identifikasi bakat dapat pula dilakukan melalui cara tidak formal oleh
lingkungan sosial, lingkungan permainan, pergaulan ataupun organisasi, yang
mengamati dan menilai adanya bakat anak yang luar biasa, dan karena itu dapat
pula memperlakukan mereka secara khusus, misalnya sebagai tempat bertanya,
atau jika kapasitas kemimpinannya menonjol, dapat dimanfaatkan oleh
lingkungan.
5
berupa gambar khayalan dan ide-ide kreatif sehingga jiwa kita bersikap
spontan dan produktif.
Adapun intelegensi adalah kemampuan menyesuaikan diri karena
kebiasaan atau sebagai akibat latihan (drill) dan coba-coba (triall and error).
Penyesuaian ini karena kebiasaan, drill, trial and error, bersifat mekanis,
kadang-kadang secara kebetulan memerlukan banyak waktu. Penyesuaian diri
dengan pemikiran terjadi karena pengertian, pendapat pemahaman, pencarian
makna dan hubungannya yang tampak dalam pemecahan dan penguasaan
keadaan baru dari kesulitan yang dihadapinya.
c. Bakat-bakat kejiwaan yang khas dan majemuk
Bakat-bakat yang khas atau bakat dalam pengertian sempit adalah bakat
yang sejak awal sudah ada dan terarah pada suatu lapangan yang terbatas,
seperti bakat bahasa, bakat melukis, bakat musik, bakat seni, bakat ilmu, dan
lain-lain. Adapun bakat majemuk berkembang lambat-laun dari bakat
produktif ke arah yang sangat bergantung dari keadaan di dalam dan di luar
individu, seperti bakat filsafat, bakat hukum, bakat pendidik, bakat psikologi,
bakat kedokteran, bakat ekonomi, bakat politik, dan lain-lain.
d. Bakat yang lebih berdasarkan pada alam perasaan dan kemauan
Bakat ini berhubungan erat dengan watak, seperti kemampuan untuk
mengadakan kontak sosial, kemampuan mengasihi, kemampuan merasakan
atau menghayati perasaan orang lain. Berdasarkan sifat prestasinya, bakat
dapat digolongkan dalam:
1) Bakat reproduktif adalah kemampuan untuk memprodusir hasil
pekerjaan orang lain dan menguraikan kembali dengan tepat
pengalaman-pengalaman sendiri. Bakat ini berhubungan erat dengan
daya ingat.
2) Bakat aplikatif adalah kemampuan memiliki, mengamalkan,
mengubah, dan menerangkan, pendapat, buah pikiran, dan metode
yang berasal dan orang lain.
3) Bakat interpreatif adalah bakat menerangkan dan menangkap hasil
pekerjaan orang lain sehingga di samping sesuai dengan maksud
penciptanya, dalam penjelasan itu juga tampil pendapat atau pendirian
pribadi.
4) Bakat produktif adalah kemampuan menciptakan hal-hal baru berupa
sumbangan ilmu pengetahuan, pembangunan, dan lapangan kehidupan
lain yang berharga.
6
begitu tinggi. Seseorang yang ingin meyakinkan dirinya apakah akan berhasil dalam
pekerjaan yang bersifat mekanis, dapat menempuh tes bakat mekanis (mechanical
aptitude test). Beberapa persoalan dalam tes ini adalah sebagai berikut (Mahmud,
1990:102).
Pertama, testee (orang yang dites) diminta menarik garis vertikal melewati garis
horizontal pada huruf H besar secepat-cepatnya (semakin tidak baik koordinasi
motoriknya, masih besar kemungkinannya testee menyinggung garis samping huruf H
tersebut).
Kedua, testee diminta memilih salah satu dari beberapa alat yang ditunjukkan,
yang akan digunakannya pada pekerjaan tertentu (jika untuk memotong papan, testee
lebih menyukai tanah, bukan gergaji, ia tidak akan memperoleh banyak manfaat dari
latihan mekanis).
Ketiga, testee diminta menyusun bagian-bagian bergambar tertentu secara teratur.
Mewujudkan benda tertentu secara teratur, dan mewujudkan benda tertentu (disini
testee dapat menunjukkan kemampuannya untuk memahami lukisan-lukisan mekanis,
dan kemampuannya untuk berpikir mekanis).
Tugas-tugas seperti diatas dapat mengukur minat khusus seseorang serta
keterampilan dan kecepatan berpikirnya. Alat utama yang digunakan untuk mencari
bakat adalah tes yang sudah dibakukan.
7
BAB III
PENUTUP
g. Kesimpulan
Sattler (dalam Gregory, 2010: 165) mengatakan inteligensi adalah perilaku
inteligensi mencerminkan kemampuan bertahan hidup suatu spesies, yang
melampaui mereka yang berasosiasi dengan proses dasar fiiologis. W. Stern
mengatakan inteligensi adalah kemampuan untuk mengetahui problem serta kondisi
baru, kemampuan berpikir abstrak, kemampuan bekerja, kemampuan menguasai
tingkah laku instingtif, dan kemampuan menerima hubungan yang kompleks (Anne
Anastasi dalam Sukardi dan Kusmawati, 2009: 15).
Pengertian intelegensi menurut Whitherington mempunyai ciri-ciri hakiki
berikut:
a. Cepat: semakin cepat suatu pekerjaan diselesaikan, semakin cerdas orang yang
menyelesaikan.
b. Cekatan: umumnya dihubungkan dengan pekerjaan tangan: dengan mudah dan
ringkas menyelesaikan sesuatu.
c. Tepat: sesuai dengan tuntutan keadaan, misalnya mengukur jalan yang Panjang
dengan besaran yang benar pula. Juga berarti mengukur dengan tepat: tidak lebih
tidak kurang.
Dalam berbagai kajian tentang kreativitas, istilah ini sering didefinisikan secara
berbeda-beda. Sedemikian beragam definisi tersebut sehingga pengertian kreativitas
bergantung pada cara orang mendefinisikannya-creativity is a matter of definition.
Tidak ada satu satu definisi pun yang dianggap dapat mewakili pemahaman yang
beragam tentang kreativitas.
Tes inteligensi adalah tes yang bertujuan mengukur inteligensi dan inteligensi
adalah apa yang diukur oleh tes inteligensi. Galton mendasarkan tes inteligensinya
pada asumsi bahwa keunggulan inteligensi seseorang biologis adalah unggul-lebih
kuat dan lebih cerdas dibandingkan dengan keluarga lain, inteligensi, menurutnya
adalah masalah keterampilan sensorik persepual yang luar biasa, yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Guilford mendefenisikan bakat sebagai kemampuan kinerja yang mencakup
dimensi perceptual, psikomotor, dan intelektual. Sedangkan Woodworth dan
Marquis (dalam Suryabrata, dalam Wahyuni dkk, 2013:62) mendefenisikan bakat
sebagai prestasi yang dapat diramalkan dan diukur melalui tes khusus.
Dalam upaya mengidentifikasi keberbakatan seseorang, Renzulli menyarankan
beberapa cara berikut:
a. Pendekatan Psikometri
b. Hal-hal yang Terlihat dalam Perkembangan
c. Penampilan yang Meliputi Prestasi dan Perilaku
d. Pendekatan Sosiometri
8
Renzulli dan kawan-kawan (1981), dari hasil penelitiannya, menyimpulkan
bahwa yang menentukan bakat seseorang pada pokoknya merujuk pada tiga
kelompok ciri-ciri, yaitu: (1) kemampuan di atas rata-rata; (2) kreativitas; dan (3)
tanggung jawab atau peningkatan diri terhadap tugas.
Pada dasarnya, tes bakat atau yang lazim dikenal sebagai aptitude-test, dapat
membantu seseorang untuk mengerti sesuatu yang mungkin dapat atau tidak dapat
berhasil dikerjakannya. Tes bakat itu meliputi banyak bidang, seperti bidang seni,
ilmu pengetahuan, profesi tertentu, dan bidang-bidang yang memerlukan skill yang
tidak begitu tinggi.
e. Saran
Dalam makalah ini saya telah menjelaskan tentang intelegensi dan bakat.
Menyadari semua insan tidak ada yang sempurna maka jika ada ketidaksempurnaan
dalam penyusunan makalah ini, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar kedepannya dapat diperbaiki.
9
DAFTAR PUSTAKA
10