Anda di halaman 1dari 22

SEMINAR INDIVIDU

KONSEP KEBUTUHAN DASAR


SIRKULASI
Nizar Ibnu Maulana, S.Kep.
Definisi Sirkulasi
• Sistem sirkulasi adalah sistem yang bertindak sebagai transportasi berbagai zat yang masuk dan keluar
dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada manusia berupa sistem peredaran darah dan sistem limfe. Menurut
Ronny, Setiawan, dan Fatimah (2009) sirkulasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Sirkulasi Sistemik
Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung
2. Sirkulasi Paru
Sirkulasi paru atau bisa disebut dengan sirkulasi pulmonal merupakan sirkulasi dari jantung ke paru-paru
dan kembali ke jantung
3. Sirkulasi Khusus (Sirkulasi pada Janin, Sirkulasi Kononer Jantung)
Sirkulasi ini terjadi dari jantung utuk otot jantung sendiri
Etiologi
Penyebab terjadinya gangguan sirkulasi darah yaitu:
1. Makanan
2. Infeksi
3. Keracunan
4. Radiasi
5. Faktor Genetik
Tanda dan Gejala
• Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah sistolik
dan/atau diastolik yang tidak normal
• Gejala umum yang ditimbulkan pada setiap penderita
hipertensi tidak sama, bahkan terkadang timbul tanpa adanya
tanda dan gejala yang dirasakan. Secara umum gejala yang
dikeluhkan oleh penderita hipertensi adalah sakit kepala, rasa
pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, perasaan berputar
seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh, berdebar atau detak
jantung tarasa cepat, serta telinga berdenging (Aspiani,
2014).
• Hipertensi terbanyak yaitu disebabkan oleh hipertensi
primer/hipertensi esensial yang dikatkan oleh gaya hidup seseorang dan
pola makan
Patofisiologi
Hipertensi terjadi karena adanya mekanisme yang mengontrol kontriksi dan
relaksasi pembuluh darah yang terletak dipusat vasomotor pada medula di otak.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak ke bawah melalui neuron saraf simpatis, yang berlanjut menuju korda
spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks
dan abdomen. Pada titik ini neuron preganglion melepaskan asetilkolin yang
akan merangsang serabut saraf setelah ganglion ke pembuluh darah, dimana
dengan dilepaskannya norepineprin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah
(Aspiani, 2014).
Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan gangguan kebutuhan sirkulasi dengan hipertensi yaitu pemberian obat-obat anti
hipertensi, terdiri dari:
1. Diuretik
2. Obat Simpatolitik
3. Diit Hipertensi/Diit Rendah Garam
LAPORAN RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN
GANGGUAN SIRKULASI
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian: 20 Oktober 2021
 
1. BIODATA PASIEN

Nama : Tn. TK
No RM : 598001
Tgl Lahir : 27 Januari 1972
Alamat : Kaliwiru RT 05/02 Semarang
Dx Medis : Hemiparesis sin, Vertigo Sups SNH, DM
2. KELUHAN UTAMA
Keluarga pasien mengatakan bedrest selama 2 minggu, anggota tubuh lemah dan kondisi pasien
pelo.
 
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pada tanggal 20 Oktober 2021 pukul 20.00 pasien datang ke IGD RS. Roemani dengan keluhan
pusing kepala berputar kurang lebih 2 minggu, muntah,dan lemah anggota gerak tangan dan kaki
sudah sejak kurang lebih satu minggu, terdapat ruam kemerahan di bagian pantat, kondisi pasien
bedrest, Perawat primer memprogram untuk dilakukan dukungan kepada pasien untuk kepatuhan
dalam pengobatan. Pemantauan minum obat sudah dilakukan.
DATA FOKUS
Data Subjektif:
Kondisi pasien bedrest, keluarga pasien mengatakan pasien pelo terdapat luka kemerahan di bagian
pantat.
 
Data Objektif:
• Kesadaran Kesadaran compos mentis GCS : 15 E : 4 M : 6 V : 5
• Tekanan Darah : TD 149/92 mmhg
Nadi : 121 x/ menit
Suhu : 36,10C
RR : RR 28 x/menit
• GDS : 372 mg/dl
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Simetri antara kanan dan kiri, tidak terdapat lesi/odem, mulut tampak pelo
Kulit : Tidak ada lesi dan odem
Keseimbangan : Tidak seimbang
Kekuatan otot
Ekstermitas superior dextra : 4 ( Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi
kekuatannya berkurang )
Ekstremitas superior sinistra : 4 ( Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi
kekuatannya berkurang )
 
Ekstermitas inferior dextra : 2 ( Adanya gerak pada sendi tetapi tidak dapat melawan
grafitasai )
Ekstermitas inferior sinistra : 3 ( Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan
tahanan pemeriksa )
Koordinasi gerak : Pasif
 
System integument
Inspeksi : Tampak menggunakan popok, di bagian anus dan rectum
terdapat luka warna merah.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan.
Data Penunjang :
Foto thorak tanggal 20 Oktober 2021:
Elingatio aorta dan klasifikasibarcus aorta, tak tampak gambaran pneumonia maupun TB paru.

Hasill laboratorium tanggal 14 Oktober 2021:

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

HEMATOOGI    
Hemoglobin L 10.2 g/dl 14.0 – 18.0
Lekosit H 14.60 /mm 4.00 – 11.00
Hematokrit L 30.1 % 42.0 – 52.0
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Perfusi perifer tidak efektif
b.d Hiperglikemi, Kurang
aktifitas d.d kelemahan
kekuatan otot,gerak pasif,
tidak seimbang, rectum
terdapat luka warna merah
tua, akral teraba dingin.
INTERVENSI & LUARAN
KEPERAWATAN
N
o
Diagnosa dan Luaran Intervensi

1 Perfusi perifer tidak efektif b.d Hiperglikemi, Kurang aktifitas d.d kelemahan kekuatan SIKI : Perawatan sirkulasi ( I.02079)
otot,gerak pasif, tidak seimbang, rectum terdapat luka warna merah tua, akral teraba
dingin.
 
Setelah dilakukan keperawatan selama 1 x 7 jam diharapkan Observasi:
Ekspektasi: Meningkat 1. Periksa sirkulasi perifer
2. Indikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
Kriteria Hasil: 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
Penyembuhan luka meningkat pada ekstermitas
Kelemahan otot menurun Terapeutik:
Akral membaik 4. Lakukan pencegahan infeksi
Nekrosis membaik 5. Lakukan perawatan Luka 
Edukasi:
6. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
7. Informasikan tanda gejala darurat yang harus
dilaporkan
 
Kolaborasi:
8. Kolaborasi dengan dokter
IMPLEMENTASI

No Hari/Tanggal Tindakan Respon TTD


Waktu
1 Rabu, 20-10- 2021 Observasi: DS: -  
15.00 WIB Memeriksa sirkulasi perifer DO: tampak di bagian rectum terdapat luka warna merah , akral
  teraba dingin. 
    Mengindikasi faktor resiko gangguan DS: -  
sirkulasi DO: Tekanan Darah : TD 149/92 mmhg
 
  Nadi : 121 x/ menit
  Suhu : 36,10C
 
RR : RR 28 x/menit
 
Memonitor panas, kemerahan, nyeri, GDS : 372 mg/dl
atau bengkak pada ekstermitas  
   
DS: -
DO: Tidak terdapat tanda – tanda panas, kemerahan, nyeri, atau
bengkak pada ekstermitas
 
 
IMPLEMENTASI

    Terapeutik: DS: Keluarga pasien mengatakan telah melakukan tirah  


baring kepada pasien
 
Melakukan pencegahan
DO: Pasien tampak miring ke kiri
infeksi
 

    Melakukan perawatan Luka DS: Keluarga pasien mengatakan melakukan parawatan  


  luka di dalakukan perawat home care.
 
DO: tampak luka warna merah, luka kemerahan telah
diberi salep oles Bepanthen salep 20 g
IMPLEMENTASI

    Edukasi: DS: Keluarga pasien mengatakan memahami  


Menganjurkan melakukan yang telah dijelaskan oleh perawat.
perawatan kulit yang tepat  
  DO: Keluarga pasien melakuakan perawatan
kulit dengan tepat.
 
    Meninformasikan tanda DO: Keluarga pasien mampu meyebutkan tanda  
gejala darurat yang harus gejala darurat
dilaporkan  
  DS: perawat telah menjelaskan tanda gejala
darurat yang harud dilaporkan misalnya luka
yang semakin memburuk dan mati rasa.
 
IMPLEMENTASI

    Kolaborasi: DS: Keluarga pasien mengizinkan untuk  


Berkolaborasi dengan dokter dilakukan terapi.
   
DO: pemberian obat
 Glucovance 5 mg
 Glimepirid 2 mg
 Miniaspi 80 mg
 
    Berkolaborasi dengan ahli DS: Pasien mengatakan memahami apa yang  
gizi telah dijelaskan oleh ahli gizi
  DO: Ahli gizi memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga tentang diet pada pasien
DM.
Evaluasi
S: Keluarga pasien memahami apa yang telah dijelaskan tentang perawatan sirkulasi.
 
O: Tidak terdapat tanda – tanda panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstermitas, Keluarga pasien mampu meyebutkan
tanda gejala darurat
Tekanan Darah : TD 135/91 mmhg
Nadi : 98 x/ menit
Suhu : 370C
RR : RR 28 x/menit
GDS : 322 mg/dl
 
 
A: Masalah belum teratasi
 
P: Lanjutkan Intervensi
1. Periksa sirkulasi perifer
2. Lakukan pencegahan infeksi
3. Lakukan perawatan kaki dan kuku
4. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
5. Informasikan tanda gejala darurat yan harus dilaporkan
6. Kolaborasi dengan dokter
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
PEMBAHASAN

Sistem Sirkulasi adalah suatu sistem yang memfasilitasi pertukaran


zat – zat yang di butuhkan tubuh dan zat – zat sisa metabolisme,
Pada pasien Tn.TK telah menunjukkan gejala menyelubungi
perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ , terdapat
gejala, sifatnya non- spesifik, misalnya sakit kepala atau pusing. Jika
tetap tidak diketahui dan tidak di berikan asuhan keperawatan dapat
mengakibatkan kefatalan karena payah jantung, infark miokardium,
stroke, atau payah ginjal.
T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai