USHUL AL-TAFSIR

WA QAWA’IDUHU
Pert.1 IQT V PIQ
Hari/Tgl : Sabtu/11.09.2021
Pengampu ; Usman Alnas
USUHUL AL-TAFSIR WA QAWA’IDUHU
A. Pendahuluan '‫ب''س'م' هللا''' لا''رحمن لا''رحيم‬
Ada dua kata kunci dalam topik ini, yaitu “ushul” ‫ أ'صول‬dan
“qawa’id” ‫ ق''وا'عد‬. Kedua kata itu sudah bersahabat dg telinga kita.
Seperti '‫ أ'صول لا''فقه‬dan ‫ ق''وا'عد لا''لغ'ة لا''ع'ربية‬. Ushul berarti pokok, asal,
sumber, awal mula, prinsip, malah dirangkai dg asal-usul. Dan qawa’id
berarti dasar, landasan, fondasi, undang2, kaedah, dsb. Akan tetapi bila
dikaitkan dg tafsir, apakah artinya akan sama seperti itu ?. Lihat konteks
nya. Banyak hal yg dpt merubah arti/pengertian sebuah kata, kalimat,
ungkapan ataupun pernyataan shg muncul kesalahpahaman. (1)
 Dalam “Metode Penafsiran al-Quran menurut Ibn Taimiyyah : Studi
Terhadap Kitab Muqaddimah fii Ushul al-Tafsir, (Diploma thesis, UIN
Sunan Gunung Jati Bandung, 2009), Ghazali, Luthfi Abdullah menulis ;
al-Quran diyakini memuat ajaran bg kehidupan manusia, yg di dlmnya
terdapat berbagai fungi, a.l: hidayah atau petunjuk. Terdapat berbagai
usaha penjelasan ayat al-Quran utk membumikannya yg dikenal dg isti
lah tafsir. Ghazali, melihat bhw Ibn Taimiyyah adalah seorang ulama ge
neralis di zamannya. Kemampuan Taimiyyah dlm bdg tafsir tdk beda dg
kemampuannya di bidang ilmu2 lain spt; fiqh, ushul fiqh, hadits, ilmu
hadits, ilmu kakam, filsafat, tasauf, politik, dsb. (2)
 Seiring perkembangan zaman, dan ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan dari aspek sumber, metode, dsb. Dari segi sumber ter dapat
“bi al-ma’tsur dan bi al-ra’yi”. Dari segi metode terdapat “tahliliy, ijmaliy,
maudhu’iy, muqarran”. Demikian juga corak tafsir, sungguh cukup beragam.
Cukup banyak definisi yg ditampilkan oleh pakar tafsir. Juga buku2 terkait
dg ushul al-tafsir, spt. ; ‫صول ف''ى' أ'صول لا''تفسير‬ '''‫ ف‬، oleh Musaid ibn Sulaiman
al-Thaiyyar, ‫ لا''تحرير ف''ى' أ'صول لا''تفسير‬oleh al-Thaiyyar juga,‫حوث ف''ى' أ'صول‬'''‫ب‬
'‫ لا''تفسير ومناهجه‬oleh Fahd ibn Abd Rahman. Di kampus kita
juga ada berbagai buku ttg metodologi tafsir dan ulum al-Quran, spt.
‫ىعلوم' لا''قرا'ن‬
'''‫ مباحث ف‬،‫ مناهج لا''مغسرين‬, ‫وا''مفسرون‬
‫ لا''تفسير ل‬dsb. (3)
 JURNAL AHMAD Islamic Character Development, 31 Agust 2013 me
nampilkan bbrp tokoh penting dlm Ushul al-Tafsir, spt.; Fahd ar- Rumi,
katanya ; Ushul al-Tafsir adalah suatu kaidah dan pokok-pokok yang
membangun ilmu tafsir, pembahasannya meliputi ; mufassir, syarat
dan adab mufassir, metode, dll. Ilmu ini utk memahami al-Quran secara
benar dan menyingkap cara penafsiran yang sesat dan menyeleweng.
At-Thaiyyar memandang ilmu ini sbg pokok dan pengantar ilmiah guna
memahami tafsir, perbedaan dan cara bergaul dengan tafsir. Langkah
pertama utk mempelajari ini adalah dg mengetahui metode dan cara
tafsir kitab2 dahulu (klàsik) khususnya tafsir salaf shalih. (4)
B. Faidah Ilmu Ushul al-Tafsir
1. Menjaga al-Quran dari serangan musuh yang berusaha untuk
mentahrif (merubah) al-Quran.
2. Mengetahui cara yg benar dalam menafsirkan al-Quran
3. Mengetahui kaedah yg benar dlm menafsirkan al-Quran.
4. Menela’ah kesungguhan ulama salaf dlm berkhidmat pada al-
Quran.
5. Dll. (5)
C. Kesimpulan.
Ilmu ini menyuguhkan alat, media kepada calon . Jangan lupa, “
betapapun hebat dan canggihnya alat dan media, sarana dan pra sarana
yang kita miliki, tidak akan berarti apa-apa kalau tidak diman faatkan”.
Pisau yang tajam kalau hanya disimpan dalam sarungnya sama saja
dengan besi tua.
‫اللهم انفعنا بما علمتنا وعلمنا ما ينفعنا وارزقنا علما ينفعنا امين‬
Yang ingin bertanya silahkan tulis nama,BP/NIM via : +6282216220130
cct: Tolong absen kuliah lewat ketua group/kelas. Tks.
Bekasi, 1109.2021, Pengampu MK ; Usman Alnas el-Fasiry. (6)
Note :
1. Peserta kuliah dipastikan yang sudah terdaftar dan sah secara akademis.
2. Berjanji dan bersedia mengikuti kuliah secara sungguh-sungguh & serius.
3. Saling menghargai silang pendapat dalam diskusi sesuai kode etik ilmiah.
4. Disiplin, karena menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah yang harus
dilakukan sepenuh hati, jihad al-nafs wa al-fikri.
5. Semoga Allah SWT membukakan pintu hati dan pikiran kita untuk mema
hami Kitab-Nya “ al-Quran al-Kariim”. (7)