Anda di halaman 1dari 17

APA ITU POLITIK?

OLEH:
ISKANDAR
APA ITU POLITIK?

Kategorisasi aktivitas yang membentuk politik


Siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana caranya
(Lasswell)
Jalan memerintah masyarakat dengan proses diskusi
yang bebas dan tanpa kekerasan (Crick)
Alokasi nilai yang otoritatif (Easton)
Lanjut…

Winner takes all : setiap pemenang dalam


memperebutkan kekuasaan, maka dia sebagai
pemenang akan memiliki semua yang ada.
Sementara yang kalah harus tunduk dan patuh.
Co-operative and win-win solution: alokasi
kekuasaan dapat dibagi dengan berbagai pihak
untuk menerima sebagai bentuk kebersamaan
POLITIK DALAM HIDUP SEHARI-
HARI
Pemerintah mengatur masyarakat melalui pajak,
berlalu lintas, bersekolah, hingga urusan perpakiran
Kewenangan pemerintah untuk mengatur dan
memaksa terlihat dari adanya sangsi serta denda
apabila tidak menaati
Secara personal, kita sebagai warga bisa melakukan
protes apabila aturan tersebut tidak dijalankan
dengan semestinya
KONSEP POLITIK

PANDANGAN KLASIK : negara adalah pusat segala-


galanya
KELEMBAGAAN : usaha penyelenggara negara
KEKUASAAN: mempertahankan atau merebut
FUNGSIONALISME : dalam kebijakan publik
KONFLIK : perbedaan pandangan
PANDANGAN KLASIK

usaha-usaha yang ditempuh warga negara


untuk membicarakan dan mewujudkan
kebaikan bersama
Aristoteles melihat mewujudkan kebaikan
bersama memiliki moralitas yang tinggi
Kebaikan bersama/kepentingan umum?
1. tujuan moral/nilai ideal yang abstrak
2. keinginan orang banyak
3. kepentingan umum adalah kepentingan
mayoritas
4. keinginan pemerintah; pemerintah
dibentuk untuk kebaikan bersama
PANDANGAN KELEMBAGAAN
hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
negara
negara sebagai komunitas manusia yang secara
sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik
yang sah dalam wilayah tertentu (Weber)
Politik bagi Weber merupakan persaingan untuk
membagi kekuasaan atau persaingan untuk
mempengaruhi pembagian kekuasaan antarnegara
maupun antar kelompok di dalam suatu negara.
Politik mempelajari negara modern, institusinya,
konstitusi (sebelum PD II)
PANDANGAN KEKUASAAN

Politik sebagai kegiatan mencari dan


mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat
ilmu politik sebagai ilmu yang memusatkan
perhatian pada perjuangan untuk memperoleh
dan mempertahankan kekuasaan, melaksanakan
kekuasaan, mempengaruhi pihak lain, ataupun
menentang pelaksanaan kekuasaan (Robson)
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan
berperilaku sesuai kehendak yang
mempengaruhi. Kekuasaan dilihat sebagai
interaksi antara pihak yang mempengaruhi dan
dipengaruhi, atau yang satu mempengaruhi dan
yang lain mematuhi
PANDANGAN FUNGSIONALISME
Ilmu politik sebagai kegiatan untuk merumuskan dan
melaksanakan kebijaksanaan umum
alokasi nilai secara otoritatif berdasarkan kewenangan
dan karena itu mengikat untuk suatu masyarakat
(Easton)
nilai diartikan sebagai hal-hal yang dikejar manusia
dengan derajat kedalaman yang berbeda untuk
mencapainya. Nilai itu ada yang bersifat ideal spiritual
dan ada yang bersifat materiil jasmanaiah. Jadi, kegiatan
mempengaruhi pemerintah dalam merumuskan dan
melaksanakan kebijkasanaan umum berarti
mempengaruhi pembagian dan penjatahan nilai-nilai
secara otoritatif untuk masyarakat.
PANDANGAN KONFLIK

Politik adalah konflik


Perbedaan pendapat, perdebatan, persaingan,
bahkan pertentangan dan perebutan dalam upaya
mendapatkan atau mempertahankan nilai-nilai
disebut konflik
KRITIK DAN KELEMAHAN

KLASIK
apa yang dimaksud dengan kepentingan
umum/bersama yang disetujui oleh masyarakat?
Kabur dan multiinterpretatif
KELEMBAGAAN
konsep negara terlalu sempit untuk untuk negara
maju
kekuasaan tidak hanya dan melulu terdistribusi di
negara semata
negara dilihat dari judicial formal - statis
Lanjut......

KEKUASAAN
tidak membedakan antara kekuasaan aspek politik
dan non politik
FUNGSIONALISME
pemerintah sebagai wasit. Pemerintah punya
kepentingan. Lalu gimana?
nilai dilihat sebagai suatu hal yang relatif dan
instrumental, bukan tujuan
Lanjut lagi....

KONFLIK
politik tidak semata-mata konflik, tapi juga ada
integrasi, kerjasama
konflik punya dimensi lain seperti agama, pribadi
ASUMSI-ASUMSI POLITIK

 Setiap masyarakat menghadapi kelangkaan dan


keterbatasan sumber-sumber sehingga konflik
timbul dalam proses penentuan distribusi.
 Kelompok yang dominan dalam masyarakat ikut
serta dalam proses pendistribusian dan
pengalokasian sumber-sumber melalui keputusan
politik sebagai upaya menegakkan pelaksanaan
keputusan politik.
 Pemerintah mengalokasikan sumber-sumber yang
langka pada beberapa kelompok atau individu,
tetapi mengurangi atau tak mengalokasikan
sumber-sumber itu kepada kelompok atau individu
yang lain.
Lanjut...

 Ada tekanan terus-menerus dari pihak-pihak


yang merasa tidak puas untuk mengalokasikan
sumber-sumber yang langka.
 Meluasnya tekanan-tekanan mengakibatkan
kelompok atau individu yang mendapatkan
keuntungan dari pola distribusi berupaya keras
untuk mempertahankan struktur yang
menguntungkan
Masih lanjut...

 Makin mampu penguasa meyakinkan


masyarakat umum bahwa sistem politik yang
ada memiliki keabsahan (legitimasi) maka
makin mantap kedudukan penguasa dan
kelompok yang diuntungkan dalam perjuangan
mereka menghadapi golongan yang
menghendaki perubahan.
 Politik tetapi merupakan the art of the possible,
banyak kebijakan ideal yang dimaksudkan
untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
masyarakat ternyata hanya berupa pemecahan
yang bersifat semu.
Lanjut lagi...

 Dalam politik tidak ada yang serba gratis.


Setiap usul kegiatan untuk memecahkan
masalah selalu mengandung unsur untung-
rugi.
 Peranan penting yang dimainkan manusia
dalam proses politik. Konflik untuk
mendapatkan atau mempertahankan sumber-
sumber yang langka menjadi konflik antar
manusia sebagai individu atau kelompok.

Anda mungkin juga menyukai