Amdal Ilham
Amdal Ilham
ILHAM AL BOHARI
ELLA SEPTI RUSEKA
NADIA INTAN LESTARI
1984205028 UNIVERSITAS
Semester v
MUHAMMADIYAH BENGKULU
Mengetahui komponen dan parameter
lingkungan yang diukur pada
kegiatan AMDAL
Mengerti metode pengukuran dan analisis
data lingkungan yang digunakan pada
kegiatan AMDAL
Komponen VS Parameter
Komponen lingkungan dalam AMDAL
◦ Abiotic (Geofisik kimia)
◦ Biotic
◦ Culture (Sosial Budaya dan Kesehatan Masyarakat)
Ada berapa banyak komponen dan
parameter??
◦ Leopold 88 komponen
◦ Battelle and Colombus 4 komponen, 17
sub kategori dan 78 paramater
◦ Canter and Hill 4 kategori, 15 sub kategori,
63 parameter
Parameter : suhu, kelembaban, curah hujan,
jumlah hari hujan, dan kecepatan dan arah angin
Pengumpulan data iklim : menghimpun data
sekunder yang diperoleh dari Stasiun
Meteorologi/Klimatologi yang terdekat yaitu
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) dan hasil survei
Waktu data : rata-rata bulanan dengan rentang
waktu 5 tahun terakhir.
Analisis Data : dianalisis secara deskriptif. Data
arah dan kecepatan angin diilustrasikan dalam
gambar wind rose.
Pengumpulan data :merupakan data primer yang
diperoleh dari pengukuran di lapangan
Waktu : kondisi perairan sesaat yang mewakili satu
musim pada waktu pengambilan sampel.
Parameter kualitas air laut yang akan dianalisis
sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup no. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air
Laut (Lampiran 3. Baku Mutu Air Laut untuk
Biota Laut).
Gelombang
◦ Pengumpulan data gelombang diperoleh dari data
sekunder
Pasut
◦ Pengumpulan data pasang surut diperoleh dari data
sekunder
Arus
◦ Pengumpulan data arus diperoleh dari data sekunder
hasil survei
Batimetri
◦ Pengumpulan data batimetri diperoleh dari data
sekunder hasil survei. Data tersebut
selanjutnya diverifikasi dengan data dari
Dishidros TNI AL.
Parameter : Fitoplankton dan zooplankton,
nekton
Pengumpulan data : data primer yang
O i Vt 1 n
A
Op Vo Vs p
dimana;
A = kelimpahan plankton (individu/liter atau individu/m3)
Oi = luas gelas penutup (mm2)
Op = luas satu lapang pandang (mm2)
Vt = volume air contoh yang tersaring (ml)
Vo = volume satu tetes air contoh (ml)
Vs = volume air sampel yang tersaring dengan jaring plankton (liter atau m3)
n = jumlah plankton pada seluruh lapang pandang
p = jumlah lapang pandang yang diamati
◦ Indeks keanekaragaman
𝒏
𝒏𝒊 𝒏𝒊
𝑯 ′ = − 𝑵𝒍𝒏
𝒊= 𝟏
𝑵
dimana;
H’ indeks Keanekaragaman
jumlah individu jenis ke-i
= jumlah total individu
ni
Nilai indeks keanekaragaman ini kemudian dikelompokkan secara empiris
menjadi: =
N Normal/murni = H’ > 4,6
Tercemar ringan = 4 < H ’ ≤ 4,6
= Tercemar sedang = 3 < H’≤ 4
Tercemar berat = 1,5 < H ’ ≤ 3
Azoic = 0 < H ’ ≤ 1,5
◦ Indeks Keseragaman
Nilai indeks keseragaman dalam suatu komunitas menunjukkan
tingkat kesamaan kondisi ekologi antar masing-masing jenis
plankton . Indeks ini dihitung dengan menggunakan rumus:
H'
E
Hmaks
Dimana;
E = Indeks Keseragaman
H’ = Indeks Keanekaragaman
H’maks = Indeks keseragaman maksimum yang sama dengan log 2 S, dimana S adalah
jumlah jenis (plankton )
C ni/N 2
dimana;
C = indeks dominansi
ni = jumlah individu jenis ke- i
= jumlah total individu
N
Interpretasi data Indeks dominansi (C), bila nilai C
mendekati 1 berarti ada yang mendominansi dan bila
mendekati nol berarti tak ada yang mendominansi.
Pengumpulan data
◦ Primer
Survei
Per
hitu
nga
n
stat
istik
lebi
h
spe
sifik
,
ex:
kue
sion
Lembaga untuk pengumpulan data sekunder
◦ Kantor Biro Pusat Statistik
◦ Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA)
◦ Kantor BLH
◦ Kantor Kecamatan
◦ PUSKESMAS
◦ Kantor Desa yang termasuk lokasi studi.
Metode pemilihan sampel
◦ Pemilihan anggota sampel dilakukan secara
purposive karena ada pertimbangan-pertimbangan
tertentu yang diambil berdasarkan tujuan penelitian
◦ Pemilihan anggota sampel dilakukan terhadap
penduduk yang diprakirakan terkena dampak
langsung dari proyek yaitu :
Penduduk terdekat dengan lokasi proyek.
Tokoh masyarakat dan aparat setempat yang terkait
dengan kegiatan proyek.
Terima kasih