Anda di halaman 1dari 20

PATRIOTISME – NASIONALISME

DAN BELA NEGARA

Oleh :
210110053 Allsaf Riza
210110052 Carollyn
210110056 Muhammad Ramadhan
1. Patriotisme : (Patriot dan isme):
Sifat ke PAHLAWANAN atau JIWA KEPAHLAWANAN.
2.Patriotism (Bhs. Inggris) : Sikap Gagah Berani,
Pantang Menyerah, Rela Berkorban demi
Masyarakat, Bangsa dan Negara.
3. Patriotisme : Sikap yang bersumber dari perasaan
Cinta Tanah Air
(Semangat Kebangsaan – Nasionalisme)
sehingga menimbulkan :
sikap, tekad, semangat, disiplin, tanggung jawab
terhadap eksistensi dan keberlangsungan
hidup dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
4. Patriotisme :
1). Patriotisme Buta (Blind Patriotism):
Cinta kepada Masyarakat Bangsa dan Negara tanpa
mengenal toleran terhadap kritik
(right or wrong is my country, Buruk-buruk Papan Jati,
Hade Goreng Nu Sorangan).
Pokoknya apapun yang dilakukan Negara dan Bangsa,
harus didukung sepenuhnya tanpa kecuali.

2). Patriotisme Konstruktif ( Constructive Patriotism) :


Cinta kepada Negara, tetapi masih tetap menjunjung
tinggi adanya kritik, saran, masukan pendapat dalam
membawa kemajuan negara menuju tercapainya
kesejahteraan bersama.
5. PATRIOTISME:
Sikap dan Perilaku yang melekat/mengakar dalam
Pikiran, Perasaan, Kehendak, dan Perbuatan
untuk setiap saat, selalu bertanggungjawab
terhadap keberadaan dan kelanggsungan hidup
dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
6. Patriotisme Melahirkan :
Sikap, Tekad, Semangat, Disiplin,
dan Tanggung Jawab, Gagah Berani,
Pantang Menyerah, dan Rela Berkorban
demi Bangsa dan Negara.
7. N A S I O N A L I S M E:
Kesadaran dan Semangat Cinta Tanah Air,
memiliki kebanggaan sebagai bangsa,
memelihara kehormatan bangsa,
memiliki rasa solidaritas terhadap musibah
dan kekurang-beruntungan saudara - saudara setanah air,
sebangsa, senegara,
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
8. N A S I O N A L I S M E :
Sikap politik dan sosial dari sekelompok
bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa,
nilai dan wilayah, serta kesamaan
cita-cita dan tujuan (nasional)
dengan meletakkan kesetiaan yang mendalam
terhadap kelompok bangsanya.
8. Nasionalisme :
Paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan negara (bangsa/nation) dengan
mewujudkan suatu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia.
( Organisasi Politik, Ormas, LSM, HIMPUNAN).
9. Nasionalisme :
Paham yang meletakkan kesetiaan tertinggi
individu yang akan dan harus diberikan kepada
bangsa dan negara, dengan maksud agar setiap
individu / warga negara memiliki suatu
sikap dan perbuatan/perilaku yang tercurah
bagi kemajuan, kehormatan dan tegak kokohnya
kedaulatan bangsa dan negara.
10. KARAKTERISTIK JIWA PATRIOTISME
DAN NASIONALISME :
1. C I N T A
2. P E R S A M A A N
3. K E S A D A R A N
4. K E B E R A N I A N
5. S E M A N G A T
6. K E K U A T AN
7. KEBERSAMAAN DAN KEKOMPAKAN
8. M E N G H A R G A I
9. K E U L E T A N
10.TANGGUNG JAWAB
11. Perwujudan Patriotisme :
1). Masa Perang (Darurat) :
Mengangkat senjata yang ada, ikut berperang
secara fisik.
(di garis depan, tengah, belakang, informan,
penghubung, logistik, P3K).
2). Masa Damai :
Berjuang, bekerja, sekolah, dan berbuat sesuai
dengan aturan hukum, membangun agama,
pendidikan, ekonomi, kesehatan, keamanan dan
ketertiban, perdamaian, kerukunan, keteladanan,
kesetiakawanan sosial, olah raga, dsb., dsb.
12. Nasionalisme : (Nasional dan isme) :
Paham kebangsaan yang mengandung makna /
hakekat (arti, maksud dan tujuan) :
Kesadaran dan Cinta Tanah Air, Rasa Solidaritas dan Toleransi
terhadap Sesama Anak Bangsa, Memelihara Kehormatan
Masyarakat, Bangsa dan Negara, Memelihara Keutuhan
Persatuan dan Kesatuan
demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

13. Nasionalisme : sikap politik dan sosial dari sebuah bangsa


yang mempunyai cita-cita dan tujuan bersama (nasional),
dan menempatkan kesetiaan dengan:
jujur, ikhlas, cerdas, tuntas, tegas
yang dilakukan tanpa mengenal ruang, gerak dan waktu,
semata-mata untuk mewujudkan :
Kehormatan, Keagungan,
Kemuliaan, Kesejahteraan Masyarakat, Bangsa dan Negara.
14. Nasionalisme : Paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan negara (bangsa)
dengan mewujudkan suatu konsep/pemikiran
bersama untuk kelanggengan keberadaan negara
(perhatikan syarat berdirinya suatu negara).

15. Nasionalisme : Suatu paham/ajaran


yang menempatkan kesetiaan tertinggi bagi setiap
individu/pribadi terhadap bangsa dan negaranya,
dengan sasaran agar setiap insan warga negara mencurahkan,
sikap, tekad, semangat, disiplin, dan tanggungjawabnya
untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
sesuai dengan
cita-cita dan tujuan bernegara
yang telah disepakati sebelumnya.
16. Patriotisme dan Nasionalisme Indonesia
harus bersumber dari makna :
Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila, UUD-NRI Tahun 1945,
NKRI (Asta Gatra), Bhinneka Tunggal Ika
secara utuh dan menyeluruh.

Untuk itu setiap Insan Indonesia, terlebih


Mahasiswa dan Generasi Muda
mutlak wajib hukumnya memahami dengan
sungguh-sungguh makna/hakekat yang
terkandung dalam :
Nilai, Norma, Moral, dan Etik
yang terkandung didalamnya.
PANCASILA

BHINNEKA
TUNGGAL IKA INDONESIA UUD-NRI 1945

NKRI
17. DASAR HUKUM BELA NEGARA
Pasal 27 UUD - NRI Tahun 1945:
(1). Segala warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.

(2). Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan


dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

(3). Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta


dalam upaya pembelaan negara.
18. Bela Negara :
Suatu konsep atau pemikiran
yang disusun dan ditetapkan dengan peraturan
perundangan yang menentukan dan mengatur
tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok,
atau seluruh komponen dari suatu negara dalam rangka
mempertahankan eksistensi negara.

19. Bela negara di NKRI :


Harus berwujud sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada NKRI yang berlandaskan
Pancasila dan UUD-NRI 1945,
dalam menjamin kelangsungan hidup
masyarakat, bangsa dan negara
Proklamasi, 17 Agustus 1945
20. Laksanakan :

Nilai-nilai Religi dan Nilai- nilai Luhur


Budaya Bangsa Indonesia dalam:
SIKAP, TEKAD, SEMANGAT,
DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB
melalui wujud perilaku

1. KOMITMEN
2. KONSISTEN
3. KONSEKUEN
4. KONSTITUTIF
5. KONSTRUKTIF
6. KONTINyU
A M A N A T !!!
MESKIPUN KAMU MENDAPAT
LATIHAN JASMANI
YANG SEHEBAT – HEBATNYA,
TIDAK AKAN BERGUNA
JIKA KAMU MEMPUNYAI SIFAT
MENYERAH !

KEPANDAIAN YANG
BAGAIMANAPUN TINGGINYA,
TIDAK ADA GUNANYA
JIKA ORANG ITU MEMPUNYAI
SIFAT MENYERAH !

JENDRAL TNI SOEDIRMAN


PANGLIMA BESAR TNI
21. GENERASI MUDA
Tiada kata menyerah dan berputus - asa
dalam menegakkan dan mengamalkan

PANCASILA dan UUD - NRI 1945

di Bumi Nusantara
Indonesia
Sebagai Kunci Utama dan Pertama Bela Negara,

Oleh karena itu :

Berusahalah menjadikan diri pribadi masing - masing


sebagai insan yang benar-benar :
RELIGIUS PANCASILAIS
DAN
PANCASILAIS RELIGIUS
SUMBER PUSTAKA :
1. Berpihak Pada Manusia : Paradigma Nasional Pembangunan
Indonesia Baru, Prof. Dr. Irwan Abdullah.
2. Manusia Indonesia Manusia Pancasila, Kohar Hari Sumarno, SH.
3. Membudayakan UUD 1945, Prof. Padmo Wahjono, SH.
4. Membangun Kembali Karakter Bangsa, Tim Sosialisasi Penyemaian
Jati Diri Bangsa.
5. Pancasila Sebagai Dasar Negara, Bung Karno.
6. Pemikiran Kontemporer Administrasi Publik, Prof. H.A. Djadja Saefullah,
Drs., MA., PhD.
7. TAP MPR NO V/MPR/2000. tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatua
Nasional.
8. TAP MPR NO VI/MPR/2001, tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
9. TAP MPR NOVII/MPR/2001, tentang Visi Indonesia Masa Depan.
10. UU dan Peraturan Tentang Kelembagaan Negara dan Pemerintahan.
11. Buku / bacaan elektronik.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai