Anda di halaman 1dari 20

REKAYASA

LINGKUNGAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
(AIR POLLUTION CONTROL)
SATRIA AZHAR B (1431700005)
JHONI SETIAWAN (1431800025)
BACHTIAR MUHAMMAD I (1431800045)
DIDIK NASRUDIN (1431800140)
DICKY AWAN JALANDARA (1431800053)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


SURABAYA
PENCEMARAN UDARA
 Bukanlah fenomena baru dari perdaban.
 Revolusi industri merupakan salah satu penyebab
semakin kronisnya pencemaran udara.
 Disamping karena bencana alam, aktifitas manusia dan
industri (manufaktur dan transportasi) merupakan
faktor penyebab utama pencemaran udara.
 Di negara berkembang, aktifitas pembukaan lahan
pertanian dari hutam merupakan penyebab serius dari
pencemaran udara regional
TERMINOLOGI & BATASAN
 Udara adalah sub komponen dari
lingkungan hidup, yaitu komponen
Geofisik Kimia. Perubahan kualitas
udara terjadi akibat pengaruh dari
masuknya atau dimasukkannya
pencemar potensial ke dalam sub-
komponen tersebut.
 Polutan atau pencemar dapat bersifat
fisis, kimia, biologi dan radioaktif.
Ketiga jenis polutan tersebut disebut
limbah dari hasil proses satu kegiatan
alami atau manusia dengan dampak
negatif yang berpengaruh secara
lokal, regional maupun kemudian
GLOBAL.
SIKLUS POLUSI
TERMINOLOGI & BATASAN
 Pencemaran Udara.
Masuk atau dilepaskannya partikel-partikel padat (solids),
cair (liquid) atau (senyawa) gas dalam jumlah tertentu ke
sistem atmosfer yang disebabkan oleh aktifitas manusia
maupun alam sehingga melewati ambang batas standar
kualitas udara yang ditetapkan.
 Pencemaran Suara.
Masuknya suara dengan tingkat kebisingan tertentu ke
atmosfer atau ruang sehingga melewati ambang batas yang
ditetapkann.
 Pencemaran Termal.
Buangan/limbah dengan perbedaan suhu yang diakibatkan
oleh arus udara yang berubah sifat normalnya, dikarenakan
oleh terjadinya inversi thermal udara.
MEKANISME PENCEMARAN
 Mekanisme pengrusakan melalui media udara adalah,
abrasi/penggerusan, peluruhan, reaksi kimia langsung dan
tidak langsung dan atau karatan akibat peristiwa elektro
kimia. Selanjutnya pengaruh dari partikel ini tergantung dari
sifat material sebagai penerima polusi udara.
 Stabilisasi dan oksidasi/reduksi adalah tipikal reaksi kimia
yang terjadi di udara tercemar, menyusul air sebagai
perantara reaksi kimia tersebut. Sebagai contoh SO2 dan SO3
dengan adanya air akan beraksi dengan batu kapur (CaC03)
membentuk kalsium sulfat (CaSO4) dan gips (CaSO4.2 H2O),
gips ini lebih mudah larut dibanding kalsium karbonat
sehingga mudah terbawa air hujan. Oksidasi/reduksi dapat
terjadi pada pemucatan perak oleh gas H2S.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KERUSAKAN (DETERIORATION)
 Air, suhu, sinar matahari dan letak material, merupakan faktor-
faktor penting yang menentukan terjadinya kerusakan.
Kelembaban air merupakan contoh mekanisme penyebab
kerusakan. Walaupun terdapat gas SO2 cukup tinggi tidak akan
terjadi karatan apabila kelembaban tidak lebih dari 60%. Hujan
akan mengurangi terjadinya korosi akibat buangan senyawa kimia,
karena air hujan akan mengencerkan polutan dimaksud.
 Suhu yang tinggi memungkinkan akan mempercepat reaksi kimia,
sebaliknya pada suhu yang sangat rendah akan terjadi
keseimbangan reaksi. Oksidasi panjang gelombang sinar
ultraviolet akan menstimulasikan kerusakan oleh polutan udara
dengan adanya energi untuk formasi polutan dan siklus reformasi.
Reaksi foto kimia yang menyebabkan pecahnya (cracking) karet
dan pemucatan zat warna adalah disebabkan adanya OZON di
udara.
PEMBAKARAN SAMPAH & HUTAM MERUPAKAN
SALAH SATU SUMBER PEMCEMARAN UDARA
TIPE DAN SUMBER DARI
PENCEMAR UDARA
 Bahan pencemar (air pollutant) gas dan aerosol yang
terbentuk dalam concentrasi yang dapat membahayakan
kesehatan makluk hidup dan atau merusak peralatan.
 Sebagian besar dari bahan pencemar adalah bahan kandungan
alami dalam atmosfir, seperti SO2 dan CO
 SO2 dan CO akan menjadi bahan pencemar di udara apabila
jumlah concentrasi melebihi batas toleransi dari makluk
hidup
 Sebagian tertentu bahan pencemar adalah bahan buatan yang
dapat bersifat berbahaya, seperti Asbes yang dapat
menyebabkan kanker
BEBERAPA JENIS
POLUTAN DI UDARA
 Oksidan Foto-Kimia
Walaupun oksidan foto-kimia termasuk Peroxy Acettyl Nitrat (PAN), Acrolein,
Peroxynbenzooyl Nitrates (PbzN), ALdehyds dan Oksidan Nitrogen, oksidan utamanya adalah
OZON (O3). Ozon biasanya digunakan sebagai indikator jumlah total oksidan yang ada.
Konsentrasi oksidan di atas 0,1 ppm menyebabkan air mata. Pada konsentrasi 0,3 ppm akan
menyebabkan gangguan di dalam dada.
.
 Sulfur Dioksida (SO2) dan Total Partikel Tersuspensi
Oksida Sulfur termasuk Sulfur Dioksida (SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3). SO2 dengan absen
partikulat akan diabsorbsi oleh mukus membran dari bagian atas pernafasan. Pasien yang
mengidap kronis bronsitis menunjukkan kanaikan simpton respirasi apabila total suspensi
partikel melebihi 350 g/m3 dan batas SO2 di atas 0,095 ppm.
BEBERAPA JENIS
POLUTAN DI UDARA
 Karbon Monooksida (CO)
Gas tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat mematikan manusia dalam beberapa menit
pada kadar lebih dari 5000 ppm. CO beraksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk
senyawa carboxyhemoglobin (COHb). Hemoglobin lebih reaktif terhadap CO dibanding
terhadap oksigen, sehingga pembentukan COHb efektif sekali pada pengusiran oksigen.
Pada COHb kadar 5 sampai 10 persen, persepsi visual, keterampilan manual, dan
kemampuan belajar akan terganggu. Pada konsentrasi 50 ppm CO dalam waktu 8 jam akan
terjadi kadar COOHb 7,5%. Pada kadar 2,5 – 3 persen orang akan terkena penyakit
jantung. Pada konsentrasi CO 20 ppm dalam waktu 8 jam akan menghasilkan kadar COHb
2,8% (catat asap rokok menghasilkan CO 200 – 300 ppm).

 Timah Hitam (Pb)


Timah hitam merupakan racun yang bersifat akumulatif yang dapat masuk ke dalam tubuh
tidak hanya melalui makanan dan minuman akan tetapi juga melalui pernafasan. Dari
timah yang masuk diperkirakan 5 – 10% diabsorbsi oleh tubuh. Antara kadar 20 sampai
dengan 50% dari struktur kecil Pb diserap, sedang yang tidak diserap bercampur dengan
tinja dan urine. Pb diukur dengan bukti diagnosik terhadap darah dan urine.
BEBERAPA JENIS
POLUTAN DI UDARA
Bahaya keracunan Pb adalah terjadinya penurunan sel darah merah (anemia), fatigue,
irritabilitas, dan pusing-pusing. Ini terjadi apabila kadra Pb naik sampai 60 - 120
g/100g dari keseluruhan darah. Batas darah pada ekses 80 g/100g menghasilkan
costipation dan abdomina crampsl. Apabila batas pemaparan Pb akut yang dihasilkan
dalam darah melebihi 120 g/100g akan mengakibatkan kerusakan otak
(encehalopathy). Pemaparan akut yang demikian menghasilkan convulsions, coma,
cardiorespiratory arrest dan kematian. Pemaparan akut bisa terjadi satu sampai tiga
minggu semasa periode tertentu
.
 Nitrogen Dioksida (NO2)
Pada konsentrasi pemaparan di atas 5 ppm dalam kurun waktu 15 menit akan
menyebabkan batuk dan iritasi saluran pernafasan. Pada pemaparan berlanjut akan
terjadi akumulasi abnormal pada fluida paru-paru (palmomeri edema). Gas berwarna
merah kecoklatan pada konsentrasi pekat dan kemudian coklat kekuning-kuningan
pada konsentrasi yang lebih rendah. Konsentrasi NO2 pada asap tembakau
diperkirakan 5 ppm. Jika naik sedikit akan menjadi penyebab penyakit pernafasan
dan penurunan fungsi pulmonary, yaitu pada konsentrasi 10 ppm.
TIPE DAN SUMBER DARI
PENCEMAR UDARA
 Sumber alami dari bahan pencemar udara adalah:
 Kebakaran atau pembakaran hutan
 Erosi tanah oleh angin
 Letusan gunung api
 Sumber buatan karena aktifitas manusia dari bahan
pencemar adalah:
 Aktifitas kendaran bermotor
 Aktifitas industri
 Pembangkit tenaga listrik berbahan bakar fosil
TIPE DAN SUMBER DARI
PENCEMAR UDARA
 Jenis dari bahan pencemar udara:
 Oksida Karbon (CO2 dan CO)
 Hydrokarbon atau Volatile Organic Compounds (VOC) seperti
CH4
 Oksida Nitrogen (NO2)
 Senyawa Sulfur (SO2, H2S, SO3 dan SO4)
 Asam fotokimia (Ozone dan Peroxyacetylnitrate)
 Partikulat
SUMBER PENCEMAR UDARA
KARBONMONOKSIDA
(CO) Lain-lain, 2.4%

Bensin
Kendaraan
Bermotor,
97.6%

OKSIDA SULFUR (SOX) Kimia, 10.4%


Lain-lain, 0.5%

Bensin, 5.6%
Bahan Bakar
77.9%,
Minyak tanah, 5,6%
KUALITAS UDARA

OKSIGEN
NITROGEN
Bahan Bakar
34,1%
Lain-lain, 2.4%

Minyak tanah,
4,9%
Bensin, 58.6%
KUALITAS UDARA

AEROSOL
Pemakai larutan organik, 5.7%
Bahan Bakar 35.7%,
Pesawat terbang, 7.9%

Kimia, 5.7%

Lain-lain 13.6%,

Bensin, 32.1%
KUALITAS UDARA
HIDROKARBON DAN
GAS ORGANIK LAIN

Minyak tanah,
Bahan Bakar 38%
Penggunaan solven organic 19.2%,

Lain-lain, 2.9%

Bensin, 59.0%
DAMPAK PENCEMARAN
 Batasan dampak dikaitkan dengan kriteria dampak penting,
yaitu perubahan sistem lingkungan yang diakibatkan oleh suatu
usaha atau kegiatan. Faktor-faktor dampak penting terhadap
lingkungan ditetapkan sebagai berikut:
a. Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
b. Luas wilayah persebaran dampak.
c. Lamanya dampak berlangsung.
d. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang
akan terkena dampak.
e. Sifat komulatif dampak.
f. Berbalik atau tidaknya dampak.
EFEK POLUSI UDARA
TERHADAP KESEHATAN
 Sangatlah sukar guna menentukan perkiraan yang terbaik
sebagai penderita pencemaran udara. Polusi yang disebabkan
oleh perokok jauh lebih besar dibanding dengan udara ambien
berkadar rendah yang terdapat di udara. Pemaparan setempat
mungkin menghasilkan polusi lebih tinggi dibanding dengan
yang ditemukan di luar. Sukar menginteprestasikan anatomi
manusia dari hasil test terhadap rodent dan binatang. Test
terhadap manusia biasanya terbatas pada mana yang
dikehendaki hidup. Dan ini mendorong kita terhadap masalah
etika lingkungan. Apabila batas konsentrasi yang diizinkan
berdasarkan pada hasil test rodent, hasilnya akan lebih sedikit
tinggi. Apabila batas konsentrasi harus juga melindungi apa
yang nampak pada penyakit cardiorespiratoy, batas harus
lebih rendah dari efek yang terpantau dari test rodent.
STRATEGI & TEKNIK
PENGENDALIAN PENCEMARAN
UDARA

 PARTIKULAT GAS
Pengendalian dari sumber: Pengendalian dari sumber:
- Subsitusi bahan bakar - Substitusi bahan bakar
- Proses modifikasi - Pembersih bahan bakar
- Proses modifikasi
Pengendalian pada outlet:
- Penyaringan (fisik/kimia/biologi) Pengendalian pada outlet:
- Elektri presipitasi - Penyerapan (Absorpsi)
- Mekanikal presipitasi - Pengembunan (Kondensasi)
- Penyerapan basah (spray) - Pembekaran (Flaring/Inceerating)

Anda mungkin juga menyukai