Anda di halaman 1dari 16

Interprofesional

education
• Mila Marselina Br Tarigan 191501134
• Mega Silviana 191501138
• Monica I. E. Sitepu 191501139
• Iona Oela Cuin Gurusinga 191501140
• Shafiyya Amali 191501141
• Angeline Celina 191501142
• Res Anjli Putri Siregar 191501143
• Erviandi Syahputra 191501144
• Khairun Nisa Adha Fitri 191501145
• Jadine Corisa 191501146
DATA DIRI PASIEN
Nama : R*** L***
Tempat/Tanggal Lahir : 11 Desember 1958
Usia : 63 Tahun
Golongan darah :B
Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 158 cm
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
DILAKUKAN WAWANCARA PADA
MINGGU 12 DESEMBER 2021
DIPEROLEH DATA SEBAGAI
BERIKUT
1. Keluhan sekarang
• P (Paliatif / Provokatif): Nyeri, terutama yang dirasakan setelah
mengonsumsi daging dan kacang-kacangan berlebih.
• Q (Quality / Quantity): Nyeri yang terasa seperti menyayat dan panas.R
(Regio / Radius) : Pada kaki, mulai dari telapak kaki hingga sendi -
sendinya.
• S (Severe / Skala) : Skala sakit yang dirasakan pasien dari 1-5 adalah 5.
Karena terkadang sakitnya sampai tidak bisa berjalan hingga
mengganggu aktivitas pasien.
• T (Time) : Nyeri muncul tidak menentu dan tidak terprediksi, nyeri
berulang setelah mengonsumsi daging atau kacang-kacangan yang
berlebih.
2. Riwayat medik sebelumnya

Berdasarkan penuturan pasien, diketahui pada 2 tahun yang lalu, pasien sempat
mengalami nyeri pada kakinya khususnya pada bagian sendi-sendinya hingga
pasien tidak dapat berjalan sama sekali. Namun kondisi ini hanya diatasi dengan
perawatan mandiri dan tidak dirawat di rumah sakit. Pada saat itu diketahui gaya
hidup pasien kurang melakukan olahraga, hanya melakukan gerak saat
mengerjakan pekerjaan rumah.
Pasien pernah menjalani operasi usus buntu, dan operasi kantung empedu.
Dari penuturan pasien diketahui juga bahwa beberapa hari sebelumnya, pasien
baru saja mengecek kadar asam uratnya dan ternyata nilainya diatas normal.
Diketahui bahwa pasien sudah mulai rajin berolahraga mulai dari April 2021.
3. Riwayat Keluarga

Berdasarkan penuturan dari pasien, diketahui bahwa abang dan anak


laki-laki dari pasien mengidap penyakit genetik yaitu diabetes
mellitus. Namun tidak ada keluarga dari pasien yang memiliki riwayat
penyakit yang sama dengan pasien.
Diketahui bahwa tinggi dan berat badan dari pasien sudah
proporsional, pasien juga memiliki pola makan yang baik, namun
pasien jarang melakukan kegiatan fisik seperti berolahraga.
4. Riwayat Obat-obatan

Berdasarkan penuturan pasien, diketahui bahwa pasien rutin mengonsumsi CTM


sebagai pereda nyeri mulai dari usia 18 tahun. Hal ini merupakan saran dari
temannya, sehingga setiap kali pasien merasakan nyeri, seperti nyeri kepala, pasien
langsung mengonsumsi 1 tablet CTM dengan dosis per tablet 4 mg. Hal ini
dilakukan tanpa resep dokter.
Hal ini terus berlangsung hingga sekarang, setiap kali pasien merasakan nyeri pada
kakinya, pasien mengonsumsi 1 tablet CTM (dosis 4 mg) sebagai pereda nyeri.
Namun beliau tidak pernah mengonsumsi obat untuk asam uratnya karena menurut
beliau asam uratnya tidak separah itu.
Diketahui bahwa efek samping dari konsumsi CTM adalah mengantuk, pusing,
sembelit, sakit perut, penglihatan kabur, mulut dan tenggorokan terasa kering.
5. Kesehatan mental

Pasien mengatakan beliau tidak pernah mengalami masalah


kesehatan mental, hanya saja beberapa kali mengalami stress akibat
beberapa hal. Pasien adalah seorang pribadi yang ceria dan tidak
pernah ambil pusing masalah. Dari wawancara disimpulkan bahwa
pasien orangnya percaya diri dan terbuka dengan masalahnya.
Dilihat dari cara pasien berpakaian dan bersikap nampaknya pasien
adalah orang yang cuek.
Raut wajah pasien saat diwawancara tidak menunjukkan keberatan
atau kegelisahan sama sekali.
6. Riwayat sosial dan spiritual

Pasien memiliki jiwa sosial yang tinggi, hal ini dibuktikan


dengan keaktifan pasien dalam berbagai kegiatan organisasi
seperti, ibu posyandu, aktif mengikuti kegiatan arisan. Namun
beberapa kali pasien pernah bertengkar dengan tetangga.
Pasien juga aktif dalam pengajian yang diadakan di mesjid,
maupun di rumah ibu-ibu pengajian.Pasien aktif dalam
menggunakan media sosial Facebook dan WhatsApp.
7. Riwayat seksual

Pasien menolak untuk ditanyai perihal riwayat seksual


dikarenakan alasan privasi.
8. Riwayat pekerjaan

Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, setiap hari beliau


mengerjakan pekerjaan rumah yang mengharuskan beliau berdiri
dalam waktu yang lama. Beliau juga menjadi tidak sempat
berolahraga karena harus mengerjakan pekerjaan rumah.
9. Masalah sistemik

Pasien memiliki alergi terhadap makanan yang digoreng, setiap


kali mengonsumsi makanan yang digoreng, pasien akan langsung
batuk-batuk.
10. informasi penunjang lainnya
Berdasarkan penuturan pasien, diketahui bahwa pasien tidak merokok dan
tidak suka mengonsumsi makanan dan minuman yang manis. Pasien
mengonsumsi suplemen Utsukushii untuk mengaktifkan sistem imun dan
suplemen Subarashi yang berguna dalam melancarkan darah dan oksigen ke
jantung, memperbaiki toleran pada glukosa, juga menstabilkan berat badan.
Pasien suka mengonsumsi sayur-sayuran hijau, tetapi tidak dikonsumsi setiap
hari. Pasien mengonsumsi sayur-sayuran tersebut setelah direbus, atau
dimakan langsung. Pasien juga suka mengonsumsi buah-buahan, namun tidak
dikonsumsi setiap hari. Pisang adalah buah yang paling sering dikonsumsi
oleh pasien.
INTERVENSI
1. Mengkaji faktor yang dapat menurunkan toleransi nyeri untuk mengetahui
nyeri yang dirasakan.
2. Mengkaji respon terhadap medikasi pereda nyeri, melihat pasien dalam
waktu setengah jam untuk mengkaji keefektifan.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan penyakit asam urat,
yang meliputi pengertian, faktor penyebab, tanda gejala, komplikasi,
makanan yang perlu dihindari dan cara pencegahan pada penyakit asam
urat.
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang Range Of Motion (ROM),
yang meliputi pengertian, tujuan gerakan ROM, manfaat gerakan ROM,
prinsip latihan ROM, dan jenis – jenis ROM.
Foto dengan pasien

.
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai