Anda di halaman 1dari 11

TUGAS NUTRASETIKAL

“NUTRASETIKAL UNTUK KESEHATAN KULIT”

OLEH :

NAMA : ANGGRENI PURBA


NIM : 191501178
KELAS : 3D

DOSEN PENGAMPU :
HENNY SRI WAHYUNI, S. Farm., M.Si., Apt.
NIP: 198509222018032001

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 2

1.3 Manfaat Penulisan ..................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3

2.1 Uraian Umum ......................................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................ 5

3.1 Pembahasan ........................................................................................................... 5

3.1.1 Kandungan Kulit Buah Delima dan Manfaatnya pada Kesehatan Kulit .............. 5

3.1.2 Sediaan Kosmetik dari Kulit Buah Delima......................................................... 6

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 8

4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksud untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar” gigi
dan rongga mulut untuk membersihkan, menambahkan daya tarik, mengubah
penampilan, melindungi supaya dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi
tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit (Dao, dkk., 2016).
Cara mengatasi masalah kekusaman pada kulit wajah yang biasa di gunakan produk-
produk kosmetik yang banyak dijual di toko-toko kecantikan. Padahal produk-produk
yang dijual dipasaran dengan bebas banyak mengandung bahan-bahan kimia merkuri ini
sangat berbahaya apabila dioleskan langsung pada kulit. Merkuri merupakan logam
berat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia maka akan menjadi racun, seperti
dikutip dari BPOM. Merkuri umumnya terdapat pada produk kosmetik krim pemutih
wajah. Menggunakan kosmetika jenis ini, hasil yang didapat akan cepat terlihat dan
memberikan kepuasan instan kepada pemakainya dengan harga yang murah. Konsumen
merasa puas dengan hasil yang didapat dengan waktu singkat tanpa memikirkan bahaya
yang akan ditimbulkan apabila pemakainnya secara terus-menerus. Efek yang akan
ditimbulkan yaitu dapat merusak fungsi kulit dan berbahaya bagi kesehatan (Avna,
2017).
Delima (Punica granatum linnaeus) mempunyai nama sinonim Punica malus
linnaeus. saat ini terdapat beberapa kultivar delima,seperti ahmar,aswad, dan halwa
(Irak); bedana dan kandhari (India); wonderful dan grenada (Amerika Serikat). Di
Indonesia sendiri, delima mempunyai nama berbeda di beberapa daerah, antara lain
delima (Melayu Sumatera); glima (Aceh); glineu mekah (Gayo); dalimo (Batak); delima
(Bali); dll. Kulit buah delima diformulasikan dalam sediaan krim merupakan sediaan
kosmetik golongan emolien (pelembab/pelembut) yang mengandung banyak air.
Penelitian tentang krim dengan bahan tambahan karaginan sebagai stabilisator, bahan
pengental membentuk krim, pengemulsi dan humektan sehingga dapat mempertahankan
kelembutan dan kelembaban kulit (Dao, dkk., 2016).

1
1.2 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui kandungan kulit buah delima dan manfaatnya bagi kesehatan
kulit.
- Untuk mengetahui beberapa sediaan kosmetik dari kulit buah delima.

1.3 Manfaat Penulisan


- Memberikan informasi mengenai kandungan kulit buah delima dan manfaatnya
bagi kesehatan kulit.
- Memberikan informasi mengenai beberapa sediaan kosmetik dari kulit buah
delima.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Umum


Delima atau promegranate disebut juga Punica granatum Linn (PGL), merupakan
tanaman semak atau perdu. Diperkirakan tanaman ini berasal dari Perasia dan daerah
Himalaya yang terletak di selatan India. Tanaman ini ditanam ditanah yang gembur dan
tidak terendam air serta air tanahnya tidak dalam. Tanaman ini bisa berbuah sepanjang
tahun, tanaman ini dapat tumbuh mencapai tinggi 8 meter, tergantung jenisnya buahnya
ada yang berwarna putih, ungu atau merah. Delima sering ditanam sebagai tanaman
hias, tanaman obat, atau tanaman buah. Buah delima dapat dimakan dalam keadaan
segar, sebagai campuran rujak buah, salad buah, jus atau sari buah. Menurut penelitian
yang dilakukan American Jurnal of Clinical Nutrition, buah delima mengandung
senyawa polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan dapat dimanfaatkan untuk
mencegah beberapa penyakit. Klasifikasi Delima adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Punica
Spesies : P. granatum L.
Di Indonesia delima memiliki sebutan yang berbeda-beda tergantung dari daerah mana
buah berasal. Beberapa nama untuk delima adalah, Sumatera : Glima (Aceh), Glimau
mekah (Gayo), dalimo (Batak), Delima (Melayu); Jawa : Dlima (Jawa Tengah), dhalima
(Madura); Nusa Tenggara : Jeliman (Sasak),Talima (Bima), Lekokase (Timor)
(Hernawati, 2015).
Delima buah bernama latin Punica Granatum ini sejak dulu digunakan sebagai
minuman karena rasanya yang segar, bukan itu saja. Selain enak dimakan dan segar
diminum, kulit, biji dan batang delima ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai obat

3
guna menyembuhkan berbagai penyakit. Itulah sebabnya buah asal Persia ini begitu
cepat menyebar ke Mediterania dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Kulit buah
delima, dapat digunakan untuk mengobati penyakit kronis, seperti propalas rektum,
radang telinga, radang tenggorokan, nyeri lambung, disentri amuba (buang air besar
yang mengandung lendir dan darah), juga pendarahan seperti wasir berdarah, muntah
darah, pendarahan rahim, keputihan (leukorea), dan kulit delima yang sudah
dikeringkan dan dihaluskan untuk masker yang berfungsi untuk mengecilkan pori-pori
dan salah satunya untuk mencerahkan kulit wajah (Avna, 2017).
Setidaknya, ada 3 varietas buah delima yang tumbuh di Indonesia, dikelompokkan
berdasarkan pada warna buahnya, yaitu delima merah, delima putih, dan delima ungu.
Berikut adalah varietas dari ketiga delima tersebut.
1. Delima Merah
Buah delima merah memiliki rasa yang manis. Kulitnya cantik berwarna merah,
dengan biji-biji yang merah menyala. Daging buahnya berair. Delima merah, sering
dijadikan sebagai tanaman hias. Kandungan vitamin C pada buah delima mencapai 17%
dari kebutuhan harian per 100 g. Selain itu, delima kaya akan senyawa yang berfungsi
sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas (Avna, 2017).
2. Delima Putih
Buah delima putih memiliki bunga yang berwarna keputih-putihan. Buahnya
berwarna hijau kekuning-kuningan. Rasanya lebih sepat dan kesat, kurang manis.
Daging bijinya sebening air, sedangkan butiran-butiran bijinya mengkilap seperti
mutiara berwarna kemerah-merahan. Delima putih paling sering digunakan untuk
pengobatan karena seluruh bagian tanamannya memiliki khasiat yang luar biasa.
Kandungan yang terdapat pada kulit buah delima putih memberikan efek antifungi dan
anti bakteri, yang bermanfaat untuk menghambat aktivitas jamur Candida albicans yang
menjadi penyebab terjadinya penyakit keputihan pada wanita dan juga sariawan pada
mulut (Avna, 2017).
3. Delima Ungu
Delima ungu sudah sulit untuk ditemukan, sama halnya dengan delima putih.
Delima ungu memiliki kulit berwarna ungu kehitaman, dengan biji berwarna ungu
gelap. Buah delima ungu memiliki khasiat pengobatan yang lebih baik dari buah delima
putih. Hanya saja, buah delima ungu sudah termasuk buah langka (Avna, 2017).

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan
3.1.1 Kandungan kulit buah delima dan manfaatnya pada kesehatan kulit
Kulit buah delima mewakili hampir 26%-30% komposisi buah. Bagian ini
memiliki kandungan antioksidan tertinggi yakni 92% dari total antioksidan pada buah
karena pada bagian ini kaya akan kandungan punicalagin, flavonoids (anthocyanins,
catechins, dan flavonoids komples lainnya) dan Hydrolysable tannins (punicalin,
pedunculagin, punicalagin, gallic, dan ellagic acid) (Edrizal, dkk., 2019).
Delima putih (Punica granatum L.) diketahui mempunyai aktivitas antioksidan
yang kuat yakni fenolik, flavonoid dan tanin. Kandungan tanin, alkaloid, glikosida,
flavonoid dan senyawa fenolik sebagai antioksidan dalam jus, kulit, dan fraksi biji
delima putih. Delima putih mempunyai antioksidan kuat yang lebih unggul dari anggur
merah dan teh hijau (Rahmawati, dkk., 2018).
Kulit buah delima (shi liu pi) memiliki kandungan alkaloid pelletierene, betulic
acid, isoquerticin, granatin, ursolic acid, resin, tanin, triterpenoid, pati dan kalium
oksalat. Kulit delima yang sudah dikeringkan dan dihaluskan untuk masker yang
berfungsi untuk mengecilkan pori-pori dan salah satunya untuk mencerahkan kulit
wajah (Avna, 2017).
Menurut Oci Y.M Kulit dan Kurnia Kumala kulit delima kaya akan berbagai
manfaat, baik manfaat untuk kesehatan ataupun kecantikan. Berikut akan dijelaskan
beberapa manfaatnya :
1). Menyembuhkan luka
Luka adalah setiap cedera yang terjadi pada kulit. Ada beberapa jenis luka, di
antaranya luka yang terbuka dan luka yang tertutup. Luka yang terbuka adalah luka
yang bisa berdarah dan terinfeksi. Sementara itu, luka tertutup adalah luka yang juga
bisa berbahaya, tergantung pada tingkat kerusakan jaringan. Kulit buah delima
mengandung tanik atau tannic acid, asam tersebut merupakan unsur pengontrol (Avna,
2017).

5
2). Mengobati Jerawat
Jerawat terjadi karena adanya sekumpulan sel-sel kulit mati di kulit
(hiperkeratin) dan minyak yang dikeluarkan kulit. Lama kelamaan kedua bahan tersebut
bertambah banyak dan menyebabkan pembesaran kelenjar di dalam kulit.. pembesaran
kelenjar inilah yang dinamakan komedo. Semakin lama kelenjar tersebut akan terbuka
dan mengakibatkan masuknya bakteri Propionibacterium acnes. Bakteri ini akan hidup
di dalam kelenjar kulit dan menyebabkan peradangan. Hal ini menyebabkan timbulnya
merah-merah di kulit, jaringan parut, atau bahkan akan menimbulkan nanah. Delima
memiliki kemampuan antibakteri, terutama bagian kulitnya. Untuk mengatasi dan
mengatasi jaerawat, bisa menggunakan kulit delima yang sudah di keringkan (Avna,
2017).
Kandungan Kulit Delima alkaloid pelletierene, granatin, betulic acid, ursolic acid,
isoquercitrin, elliganatin, resin, triterpenod, kalsium oksalat dan pati. Kandungan
lainnya adalah asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltosa, vitamin A dan C,
yang berguna untuk mencerahkan kulit wajah (Avna, 2017).
3.1.2 Sediaan kosmetik dari kulit buah delima
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksud untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian
luar” gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambahkan daya tarik, mengubah
penampilan, melindungi supaya dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi
tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit (Dao, dkk., 2016).
Kulit buah delima diformulasikan dalam sediaan krim merupakan sediaan
kosmetik golongan emolien (pelembab/pelembut) yang mengandung banyak air.
Ekstrak kulit buah delima yang digunakan akan dibentuk dalam sediaan setengah padat.
Sedian setengah padat yang dipilih adalah krim. Krim adalah bentuk sediaan topikal
yang digunakan secara luas dalam kosmetika karena mudah menyebar rata dan lebih
mudah dibersihkan, khususnya krim emulsi minyak dalam air. penambahan kulit buah
delima kedalam sediaan krim dapat mengurangi penguapan air dari kulit. Semakin
tinggi konsentrasi kulit buah delima yang ditambahkan kedalam sediaan krim, semakin
tinggi pula kemampuan sediaan tersebut untuk mengurangi penguapan air dari kulit
(Dao, dkk., 2016).

6
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kekusaman pada kulit
wajah, salah satu caranya untuk mencegah kulit kusam yaitu dengan metode alami
maksudnya dengan menggunakan masker tradisional yang dibuat dari ekstrak kulit
delima dan tepung kacang hijau. Kulit delima dan kacang hijau kaya akan berbagai
kandungan vitamin yang sangat baik untuk kecantikan kulit wajah yaitu dapat
mencerahkan kulit wajah, sehingga wajah tidak tampak kusam (Avna, 2017).
Berdasarkan kandungan kulit delima Alkaloid pelletierene, Granatin, Betulic
acid, Ursolic acid, Isoquercitrin, Elligatanin, Resin, Triterpenoid, Kalsium oksalat, Pati
dan kandungan kacang hijau Energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor,
besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan air. Maka masing-masing dibuat ekstrak
yang dicampur madu murni menjadi masker untuk mencerahkan kulit wajah Bagian
delima yang digunakan dalam pembuatan masker adalah kulit buahnya. Hingga saat ini,
kulit delima sebagian besar hanya digunakan untuk keperluan obat tradisional dan
sebagian kecil digunakan untuk bidang kecantikan misalnya digunakan untuk membuat
masker tradisional (Avna, 2017).

7
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
- Kulit buah delima memiliki kandungan alkaloid pelletierene, betulic acid,
isoquerticin, granatin, ursolic acid, resin, tanin, triterpenoid, pati dan kalium
oksalat. Kandungan lainnya adalah asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa,
maltosa, vitamin A dan C, yang berguna untuk mencerahkan kulit wajah.
- Ekstrak kulit buah delima dapat dibuat menjadi sediaan krim dan yang dicampur
dengan madu murni dan dapat dibuat menjadi masker untuk mencerahkan kulit
wajah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Avna, A. (2017). Pengaruh Masker dari Ekstrak Kulit Delima dan Tepung Kacang
Hijau Untuk Mencerahkan Kulit Wajah. UNNES, 1: 27-34.
Dao, T. A., & Syamsul, D. (2016). Formulasi Sediaan Krim Pelembab Ekstrak Kulit
Buah Delima (Purica granatum L). Jurnal Dunia Farmasi, 1(1): 40-42.
Edrizal, Busman, & Novera, Y. (2019). Efektifitas Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica
gratum) Secara Topikal Terhadap Proses Pembentukan Kembali (Remodelling)
Pada Fraktur Tulang Paha Tikus Putih Galur Wistar Betina (Rattus novergicus).
Menara Ilmu, 13(10): 2.
Hernawati , S. (2015). Ekstrak Buah Delima sebagai Alternatif Terapi Recurrent
Apthous Stomatitis (RAS) . Stomatognatic (J. K. G Unej) , 12(1): 23-24.
Rahmawati, A., Wijaya, N. S., Purnama, M. T., Rahmahani, J., Yudhana, A., & Yunita,
M. N. (2018). Pengaruh Ekstrak Kulit dan Jus Buah Delima Putih (Punica
granatum L.) Terhadap Titer Antibodi Ayam Kampung Super yang Divaksin
Newcastle Disease . Jurnal Medik Veteriner, 1(3): 69.

Anda mungkin juga menyukai