Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TANAMAN OBAT

POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN DELIMA SEBAGAI TANAMAN


OBAT DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Rizqi Dhuhani 20180210156

Kulsum Kurnia Asih 20180210169

Meilita Adria Ramaduhita 20180210183

Novi Umi Latifah 20180210189

Siska Wahyuni Putri 20180210195

Andi Kamaria Nasrum 20180210198

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati. Salah satu
sumber kekayaannya tersebut berasal dari berbagai macam tanaman dilihat dari luasnya hutan
tropis yang dimilikinya berkisar 143 juta hektar, yang merupakan rumah bagi 80% tanaman
obat dunia. Studi terbaru para ahli IPB University telah mengidentifikasi 1.845 tanaman
herbal yang dapat digunakan sebagai tanaman obat (IPB University, 2020). Salah satu
tanaman obat yang dapat dimanfaatkan yaitu tanaman delima. Tanaman delima (Punica
granatum) adalah salah satu tanaman terbanyak di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Tanaman delima kemudian terbagi menjadi beberapa jenis, yakni delima merah
berbunga merah, delima putih berbunga putih, delima susu wantah berbunga merah serta
delima hitam dengan bunga merah yang kulit buahnya berwarna ungu tua. Dari keempat jenis
delima ini yang paling tekenal yaitu delima merah dan delima putih yang pada umumnya
dapat dijadikan sebagai tanaman hias, dapat dijadikan sebagai tanaman yang dapat
dikonsumsi buahnya serta sebagai obat yang baik manfaatnya untuk kesehatan
(Wiryowidagdo, 2008)
Tanaman delima telah digunakan sebagai keperluan kesehatan selama ratusan tahun
yang lalu. Delima memiliki aktivitas antioksidan tinggi, sehingga banyak digunakan dalam
bidang kesehatan. Bagian bunga, kulit tunas, daun, buah serta akar muda delima dapat
dijadikan sebagai obat tradisonal (Poyrazoglu et al., 2002). Di Indonesia, buah delima putih
dan delima merah digunakan sebagai obat diare, cacing, obat osteoartritis, digunakan untuk
mengobati hiperlipidemia, antiharah, antiradang, antiseptik, antitusif, asma dan tekanan darah
(Morton, 2007). Buah delima memiliki kandungan antioksidan yang begitu kuat yakni
punicalagin yang dapat mengontrol radikal bebas. Minyak delima efektif sebagai
penghambat kanker payudara dan kulit (Aviram, 2000)
Menurut Shayganni & Bahmani (2016) Pada minyak delima terdapat kandungan
senyawa fitoestrogenik dan steroid, pada buahnya terdapat senyawa fenolik. Menurut Putri
(2013) kandungan polifenol yang terkandung dalam buah delima lebih tinggi dibandingkan
dengan buah anggur, jeruk, pir, apel, nanas, peach, cranberry, serta teh hijau. Selain itu
buahnya juga mengandung flavonoid, alkaloid dan antosianin selain bagian buahnya kulit
delima juga memiliki polifenol yang tinggi diantara bagian lainnya.
Perkembangan industri bahan baku tanaman obat saat ini menunjukkan pertumbuhan
yang signifikan. Omzet produksi industry tanaman obat mengalami peningkatan 2,5 – 30%
per tahunnya (Pribadi, 2009). Peningkatan permintaan produk herbal memiliki korelasi
dalam aspek medik dalam hal penggunaannya untuk masyarakat luas dan aspek ekonomi
dalam hal peningkatan perekonomian masyarakat. Peningkatan permintaan ini bukan hanya
mengenai kuantitas dan kualitasnya, namun juga berkembang kearah pertambahan jenis
tanaman obat yang digunakan (Kemala et al, 2003). Melihat kandungan senyawa metabolit
sekunder pada delima, menjadikan delima berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman
obat. Pada sisi pasokannya, delima merupakan tanaman yang telah dibudidayakan. Sehingga
dengan penerapan budidaya yang baik dan intensif, fluktuasi produksinya dapat diprediksi
(Karmawati et al, 1996).

B. Tujuan
1. Mengetahui potensi dari tanaman delima sebagai tanaman obat
2. Mengetahui analisis SWOT tanaman delima sebagai tanaman obat
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Morfologi Tanaman Delima
Tanaman delima (Punica granatum) merupakan tanaman tahunan yang berasal
dari Benua Asia tepatnya Asia Tengah dan kemudian tanaman ini dengan cepat
menyebar ke Wilayah Asia Tenggara, Mediterania, Afrika, dan Amerika. Tanaman
yang memiliki buah berwarna merah ini mempunyai banyak sekali manfaat, buah
delima dipercaya memiliki kandungan senyawa yang baik untuk kesehatan dan saat
ini telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku jus dengan rasa asam yang
menyegarkan (Sudjijo, 2014). Tanaman yang masuk kedalam family punicaceae ini
mengandung banyak sekali senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan, buah delima
memiliki kandungan vitamin C sebanyak 17% pada daging buahnya setiap 100 gram,
selain itu kandungan vitamin B complex seperti asam folat, vitamin B5, potassium,
magnesium, kalium, dan kalsium yang tinggi dapat membantu menangkal radikal
bebas (Oci, 2014).
Delima, ia adalah satu dari berbagai buah yang disebutkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an. Allah menjadikan buah delima sebagai buah
surga. “Di dalam kedua-duanya (surga) juga terdapat buah- buahan serta pohon
kurma dan delima” (Q.S. Ar-Rahman [55] : 68). Selaras dengan pengertian Q.S. Sad
ayat 38, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada diantara
keduanya tanpa hikmah.” (Q.S. Sad [38] : 27), kandungan-kandungan yang terdapat
pada buah delima dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Tidak terkecuali pada
bidang kesehatan. Sebab, setiap bagian dari buah delima memiliki khasiatnya masing-
masing. Mulai dari bagian buah, daun, kulit akar, bunga, dan biji.
Menurut Chooi (2007), tanaman delima dapat tumbuh dengan ketinggian
mencapai 3 – 6 meter, memiliki sistem perakaran tunggang yang kuat dan dalam.
Tanaman delima memiliki struktur batang berkayu yang keras dan memiliki bentuk
daun tunggal ringkas yang tersusun secara berhadapan dengan panjang daun 4 – 6 cm
dan lebar 0,5 – 2,5 cm berwarna hijau. Tanaman ini memiliki bunga tunggal dengan
jumlah kelopak antara 1-5 helai terdapat pada ujung ranting. Buah delima memiliki
bentuk yang besar dengan kulit tebal serta daging buah yang berbentuk bulat biji kecil
dengan berat berkisar antara 100-300 gram, di Indonesia terdapat 3 jenis buah delima
yakni berwarna merah, putih, dan ungu (Rahmat, 2003).
B. Kandungan Senyawa pada Tanaman Delima
Menurut Ismail et al (2012), Tanaman delima sejak dulu dipercaya oleh
masyarakat timur tengah sebagai tanaman obat alami yang kaya akan antioksidan.
Kandungan antosianin dan polifenol yang tinggi menyebabkan buah delima memiliki
warna alami yaitu merah dan keunguan, kandungan antosianin memiliki manfaat
untuk mencegah berbagai kerusakan yang terjadi akibat adanya stress oksidatif
sehingga sel akan terlindungi dan terbebas dari ancaman radikal bebas (Yanjun et al,
2009). Seluruh bagian tanaman delima seperti daun, kulit batang, bunga, dan buah
delima dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan alami. Kulit akar dan
kulit kayu tanaman delima memiliki 20% kandungan elligatanin, zat penyamak, dan
1% senyawa alkaloid seperti pseudopelletirtine, metilpelletierene, dan alkaloid
pelletierene yang bersifat toksik untuk mengakibatkan kelumpuhan pada beberapa
jenis cacing seperti cacing kremi, cacing pita, maupun cacing gelang (Santoso, 1998).
Daun tanaman delima mengandung kalsium oksalat, lemak, sulfur
peroksidase, tannin, serta senyawa alkaloid yang berfungsi untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh sehingga dapat meminimalisir terjadinya inflamasi akibat
serangan bakteri ataupun virus (Rossidy, 2013). Selain itu, buah delima mempunyai
kandungan fitonutrien seperti Provitamin A (karotenoid), vitamin C, vitamin B1, B2,
dan B5, senyawa potassium, kalsium, flavonoid, dan polifenol yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan teh hijau. Menurut Budka (2013), berikut adalah kandungan
nutrisi yang terdapat pada buah delima dengan takaran sajian per 100 gram :
Gambar 1. Kandungan Nutrisi Buah Delima per 100 Gram
C. Manfaat Delima
Menurut Sujijo (2014), buah delima memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu
sebagai berikut :
1. Buah (Sari Buah)
a. Penyedia antioksidan
Sari buah delima mengandung flavonoid yang kaya dengan
karsiogenik yaitu senyawa antioksidan yang dapat mencegah radikalbebas
dalam tubuh dan membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
b. Pencegah kanker

Buah delima dapat dikonsumsi sebagai pencegah kanker payudara dan


penurunan perkembangan jenis kanker kulit, karsinoma sel basal dan
karsinoma sel skuamosa. Kandungan fitonutrien dan antioksidan pada
buah delima dapat berinteraksi dengan materi genetic pada tubuh sebagai
pelindung.

c. Penyelamat Ginjal

Kandungan antioksidan polifenol pada buah delima dipercaya dapat


mencegah terjadinya koplikasi lanjutan bagi penderita gagal ginjal dan
termasuk pada orang yang menjalani cuci darah.

d. Sebagai anti bakteri

Buah delima mengandung alkaloid dam tannin yang memiliki sifat anti
bakteri dan virus serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pada bagian
dahimh buah da kulit buah delima dapat mengendalikan virus dan mikroba
pathogen dalam darah.

2. Kulit Delima
Selain daging buahnya dapat langsung dimakan, kulitnya dapat dimanfaatkan
untuk kesehatan kulit, seperti bedak
3. Daun Tanaman Delima
Daunnya bermanfaat untuk peluruh haid wanita, mengatasi masalah sakit perut
kembung dan perih.
4. Bunga Buah Delima
Bunga delima dapat mengobati radang gusi dan bronchitis.
5. Kulit Akar Delima

Kulit akar dapat mengatasi sakit perut akibat disentri, cacingan, muntah darah
peradangan Rahim, radang tenggorokan, radang telinga, dan keputihan.
III. PEMBAHASAN
A. Strength
Kekuatan yang dimiliki buah delima sebagai tanaman obat yaitu dapat dimanfaatkan
hampir seluruh bagian tanaman, tidak hanya memafaatkan buahnya namun dapat juga
dimanfaatkan daun, kulit batang, kulit akar hingga kulit delima. Kekuatan selanjutnya adalah
tanaman delima dapat tumbuh diseluruh wilayah Indonesia. Potensi delima sebagai tanaman
obat adalah sebagai berikut:
1. Dapat dimanfaatkan hampir semua bagian tanaman
Tabel 1. Tabel Senyawa Penting yang Terkandung dalam Bagian-bagian Delima menurut Sudjijo (2014).
No. Senyawa yang
Bagian Delima Manfaat
Terkandung
1. Buah dan biji  Antosianin Sebagai antioksidan, pencegah pertumbuhan sel
delima yang dijus  Glukosa kanker,dan sakit ginjal. Antioksidan yang
 Asam Askorbat terkandung di dalamnya membantu mencegah
 Asam Elaginat terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
 Asam Galat arteri oleh kolesterol, khususnya bagi mereka
yang berisiko tinggi, delima membantu
 Asam Kafeat
mengatur gula darah, meningkatkan sensitivitas
 Beberapa
terhadap insulin, mampu melawan peradangan,
Mineral
dan meningkatkan berbagai faktor lain yang
 Zat besi Asam
terlibat dalam sindrom metabolis yang kerap
Amino
dikaitkan dengan obesitas dan pemicu diabetes
2. Minyak Biji  Asam Trikosanat Minyak delima dapat dimanfaatkan sebagai obat
Delima ± 95% masalah ginjal dan sebagai antioksidan.
 Asam Elaginat
 Asam Lemak
 Sterol
3. Kulit Buah  Punikalagin Kulitnya dapat dimanfaatkan untuk kesehatan
Delima fenol kulit dan sebagai antioksian.
 Asam galat
 Asam lemak
 Katekin
 EGCG
 Kuercetin
 Flavon
 Antosianidin
4. Daun Delima  Tannin Daunnya bermanfaat untuk peluruh haid wanita,
 Flavon glikosida mengatasi masalah sakit perut kembung dan
 Sulfur perih
 Pperosidase
5. Bunga Delima  Asam galat Bunga delima dapat mengobati radang gusi dan
 Asam ursolat bronchitis
 Triterpenoid
6. Akar Delima  Ellagitannin Kulit akar dapat mengatasi sakit perut akibat
 alkaloid disentri, cacingan, muntah darah peradangan
Rahim, radang tenggorokan, radang telinga, dan
keputihan

2. Dapat tumbuh disebagian besar wilayah Indonesia


Tanaman delima dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklimn tropis. Intensitas
penyinaran matahari yang dibutuhkan oleh tanaman delima berkisar antara 25-35 persen.
Kelembaban udara juga memengaruhi kemampuan adaptasi tanaman terhadap cuaca ekstrem
di sekitar lingkungannya. Suhu yang sesuai dengan karakteristik tanaman delima berkisar
antara 25-300C, sedangkan kelembaban udaranya berkisar antara 70-90 persen (Santoso,
1998).

B.Weakness
Selain kekuatan yang telah dijelaskan, tanaman delima juga memiliki beberapa
kelemahan seperti diperlukan pengujian untuk memeriksa dan membuktikan efek terapeutik
dari senyawa ini, meskipun sudah banyak uji in vitro, hewan dan klinis telah dilakukan
namun penelitian manusia lebih lanjut diperlukan untuk memahami potensi terapeutik buah
delima (Zarfeshany et al., 2014).
C. Opportunity
Dari kandungan yang dimiliki delima potensi pengembangannya sebagai tanaman
obat sangatlah besar. Mulai dari suplemen, jamu, atau campuran obat delima memilki banyak
sekali manfaat. Pengemasannya pun beragam ada yang berupa pil, sirup, bubuk, minuman,
hingga ke dunia perawatan seperti serum dan lainnya.

D. Threat
Produsen delima di Indonesia sendiri masih sedikit dan persediaan buah delima
rata-rata berasal dari kegiatan importir. Selain itu pemanfaatan delima sebagai tanaman obat
masih kurang dan kurangnya edukasi tentang delima sebagai tanaman obat. Selain itu harga
delima dipasaran terbilang mahal, berdasarkan Panca (2020), harga buah delima berkisar 30
hingga 125 ribu pada tahun 2019.

E. SWOT
Table 2. analisis SWOT

Internal Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


Eksternal
Dengan kandungan yang dimilki Meskipun diperlukan pengujian
Opportunity delima potensi pengembangan lanjutan untuk beberapa senyawa
(Peluang)
untuk tanaman obat sangat besar namun delima memilki lebih banyak
kandungan penyembuhan
Threats Dengan mengetahui manfaat Pengujian lanjutan akan membangun
(Ancaman) delima pertimbangan budidaya kepercayaan petani delima
delima akan meningkatkan minat
petani

Berdasarkan analisis SWOT tanaman delima memiliki potensi besar untuk tanaman obat
meskipun budidayanya belum banyak dilakukan namun dengan mensosialisasikan manfaat
kandungan dari tanaman ini dapat membatu menambah minat para petani untuk
pengmbangannya. Selain itu para pengembang tanaman obat akan terus melakukan uji lanjut
karena mempertimbangkan potensi tersebut.
IV. Kesimpulan
Delima adalah antioksidan kuat. Buah ini kaya akan flavonoid, antosianin, asam
punicic, ellagitannin, alkaloid, fruktosa, sukrosa, glukosa, asam organik sederhana, dan
komponen lainnya serta memiliki sifat antiaterogenik, antihipertensi, dan anti inflamasi.
Delima dapat digunakan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa jenis kanker, penyakit
kardiovaskular, osteoartritis, rheumatoid arthritis, dan penyakit lainnya. Selain itu,
meningkatkan penyembuhan luka dan bermanfaat bagi sistem reproduksi. Delima dapat
menginduksi efek menguntungkannya melalui pengaruh berbagai unsur yang tersedia secara
hayati dan metabolitnya pada ekspresi gen.
DAFTAR PUSTAKA
Aviram, M., Dornfeld, L., dan Kaplan, M. 2000. Pomegranate juice flavonoids inhibit low-
density lipoprotein oxidation and cardiovascular diseases : studies in atherosclerotic
mice and in humans. Drugs Exp Clin Res. 28:49-62.
Budka, D. 2013. Active Ingredients, Their Bioavailabilityand The Health Benefits of The
Punica granatum Linn (Pomegranate). Front Picture Cleanfoods. Bangalore.
Chooi, O. H. 2007. Buah : Khasiat Makanan dan Ubatan. Taman Shamelin Perkasa. Kuala
Lumpur.
IPB University. (2020). Sebanyak 80 Persen Tanaman Obat Dunia Ada di Indonesia |
FMIPA IPB. http://fmipa.ipb.ac.id/sebanyak-80-persen-tanaman-obat-dunia-ada-di-
indonesia/. Diakses 27 Maret 2021.
Ismail,T., Sestili, P., & Akhtar, S. 2012. Pomegranate Peel and Fruits Extracts : A Review of
Potential Anti-Inflammatory and Anti-Infectibe Effect. Journal of Ethnopharmacology.
143 (2). 397-405.
Karmawati, E., D.S. Effendi dan P. Wahid. 1996. Potensi, peluang dan kendala
pengembangan agroindustri tanaman obat. Dalam : Prosiding Forum Konsultasi Strategi
dan Koordinasi Pengembangan Agroindustri Tanaman Obat. Bogor, 28-29 Nopember
1996. Hlm : 23-37.
Kemala, S; Sudiarto, E. R.Pribadi, JT. Yuhono, M. Yusron, L. Mauludi, M. Raharjo, B.
Waskito, dan H. Nurhayati 2003. Studi Serapan, Pasokan dan Pemanfaatan Tanaman
Obat di Indonesia. Laporan teknis penelitian Bagian Proyek Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat APBN 2003.
Morton, J. 2007. Fruits of warm climates. Miami : FL.
Oci, Y. M & Dewi, K.K. 2014. Khasiat Ajaib Delima. Padi. Jakarta.
Panca, Anang. 2020. Update harga buah delima per kg dipasaran. Mayantara Media Group.
https://harga.web.id/harga-buah-delima-per-kg-di-pasaran.info. diakses pada 30 Maret
2020.
Poyrazog, Iu E., Go kmen W., dan Artik. 2002. Organic acids and phenolic compounds in
pomegranates (Punica granatum L.) grown in Turkey. J. Food Compos Anal. 15: 567-
575.
Putri, A. C. 2013. Pengaruh Ekstrak Aqueous Kulit Delima (Punica Granatum) Peroral
Terhadap Makrofag, Fibroblas Dan Kolagen Pada Penyembuhan Luka Bakar Tikus
Putih. Universitas Airlangga. Surabaya.
Pribadi, E. R. (2015). Pasokan dan permintaan tanaman obat Indonesia serta arah penelitian
dan pengembangannya. Perspektif, 8(1), 52-64.
Rahmat, H. R. 2003. Delima. Kanisius. Yogyakarta.
Rossidy, I. 2008. Rahasia Tanaman Obat Perspektif Islam. UIN-Maliki Press. Malang.
Santoso, H. B. 1998. TOGA 2 : Tanaman Obat Keluarga. Kanisius. Yogyakarta.
Sudjijo. 2014. Sekilas Tanaman Delima dan Manfaatnya. Balai Penelitian Tanaman Buah
Tropika. Sumatera Barat.
Shaygannia, E., & Bahmani, M. 2016. Arivew study Punica granatum L. Journa of Evidence
Based Complementary &Alternative Medicine. 21(3) : 2210227.
Wiryowidagdo, S.2008. Delima (Punica granatum) Obat Tradisional Indonesia yang
merupakan sumber antioksidan, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia.
Yanjun, Z., Dana, K., Robert, D., Rypo, L., & David, W. 2009. International
Multidimentional Authenticity Specification (IMAS) Algorithm for Detection of
Comercial Pomegranate Juice Adulteration. J. Agric Food Chem. 57 (6). 2550-2557.
Zarfeshany, Aida, Sedigheh Asgary, and Shaghayegh Haghjoo Javanmard. 2014. National
Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National
Institutes of Health. Potent health effects of pomegranate.

Anda mungkin juga menyukai