Anda di halaman 1dari 53

PROSES MANUFAKTUR

NON-KONVENSIONAL
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Manufaktur

DOSEN PENGAMPU : DR. BUDI LUKMAN HAKIM, S.T.,M.T.

OLEH : DEA FAHMI (1803066)


PEMBAHASAN
1. Pengertian Mesin Non Konvensional
2. Keuntungan Mesin Non Konvensional
3. Perangkat Mesin CNC
4. Klasifikasi Mesin Non Konvensional
a. Abrasive Jet Machining (AJM)
b. Ultra Sonic Machining (USM)
c. Chemical Machining (CHM)
d. Electro Chemical Machining (ECM)
e. Electro Chemical Grinding (ECG)
f. Electro Discharge Machining (EDM)
5. Proses Permesinan Khusus
6. Aplikasi Mesin Non Konvensional
1.Pengertian Mesin
Non Konvensional
Pengertian Mesin Non Konvensional

Mesin Non Konvensional biasa


disebut dengan proses permesinan
non tradisional. Perbedaan dengan
jenis proses permesinan lain yaitu
terletak pada pola pemotongan
antara benda kerja dengan pisau
pahat yang tidak terjadi kontak
Gambar.1 Mesin Non
Konvensional
langsung.
2.Keuntungan Mesin
Non Konvensional
Keuntungan Penggunaan Mesin
Non Konvensional Dibandingkan Mesin
Konvensional
1. Waktu untuk setting mesin dapat seminimal mungkin yaitu
hanya 1 (satu) kali pada waktu membuat programnya.

2. Untuk pengerjaan bentuk profil/ kontur tertentu yang


kompleks sekalipun tidak memerlukan mal-mal khusus. Pada
mesin bubut dengan peralatan gerak dan gesernya dapat
melakukan pengerjaan-pengerjaan frais atau sebaliknya.

3. Konsistensi kualitas produk lebih terjamin (tidak dipengaruhi


kemampuan/ ketrampilan operator), sehingga pemeriksaan
kualitas produk tidak perlu terus menerus (cukup sampling).
3.Perangkat Mesin
CNC
Perangkat mesin CNC
Perubahan bentuk dasar mesin konvensional
menjadi mesin CNC (contoh mesin frais
CNC). Perubahan tersebut terutama pada
penggerak utama & pemasangan posisi piranti
(misal tool post pada mesin bubut). Piranti itu
biasanya di pasang dalam pemegang piranti
yang dapat berputar (turret). Penggerak eretan
(tool post) tidak di gerakkan oleh roda-roda
Gambar.2 Perangkat Mesin CNC gigi lagi seperti dulu, tetapi tiap eretan
mempunyai motor penggerak sendiri.
Gambar.3 Contoh Mesin CNC
4.Klasifikasi Mesin
Non Konvensional
Klasifikasi Mesin Non Konvensional

Berikut klasisfikasi dari mesin non


konvensional :
1. Abrasive Jet Machining (AJM)
2. Ultra Sonic Machining (USM)
3. Chemical Machining (CHM)
4. Electro Chemical Grinding (ECG)
5. Electro Chemical Machining (ECM)
6. Electro Discharge Machining (EDM)
Abrasive Jet Machining (AJM)

Digunakan untuk cutting, grooving (pembuatan celah), finishing,


& cleaning.
Faktor2 yang mempengaruhi dalam komp. AJM:
◎ Partikel yang digunakan  benyuk, ukuran, komposisi
◎ Nozel yang digunakan.
◎ Fluida pembawa PA: tidak beracun & mudah dioperasikan
(syarat teknis), mempunyai nilai ekonomis (syarat umum).
Kekurangan AJM: rendahnya kec. permakanan, partk. bisa
melekat pada BK, & PA sekali pakai.
Mekanisme Kerja

◎ Partikel abrasif disemburkan dengan kecepatan tinggi


melalaui sebuah nozel.
◎ Nozel  untuk meningkatkan kecepatan & tekanan.
◎ Kecepatan nozel: 2 – 9,5 kg/cm (umumnya 5 kg/cm).
◎ Partikel abrasif yang digunakan berupa pasir silika.

◎ Fluida pembawa berupa udara, N2 (gas), CO2


Gambar.4 Proses Abrasive
Ultra Sonic Machining (USM)
Pengerjaan oleh partikel abrasif karena adanya tumbukan oleh partikel tumbukan
terjadi karena penggetaran pahat (PA adalah media transfer energi).
Transduser digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi getaran listrik.
Gerakan pahat  tegak lurus
Pahat berperan:
◎ Menimbulkan efek tumbukan dr PA ke permukaan BK.
◎ Menimbulakn efek utrasonik thdp fluida dlm ruang antara BK dan pahat.
◎ Menimbulkan efek sirkulasi turbulen pada fluida.
Mekanisme pengerjaan karena adanya efek tumbukan dan rx. kimia.
Mekanisme Kerja
◎ Transduser yang digunakan terdapat dua jenis:
◎ Trans. Magnetostrictive  daya besar utk memotong.
◎ Trans. Piezo Elektris  daya rendah utlk finishing.

Gambar.5 Proses Ultrasonic


Machining
Chemical Machining (CHM)
◎ Prinsip: bentuk pelepasan logam yang terjadi
pada logam akibat adanya reaksi kimia yang
mengubah metal secara kimiawi menjadi
senyawa garam yang mendung unsur metal.
◎ Kegunaan:
◎Untuk membuat lubang, celah, dan motif
ukiran.
◎Mengurangi berat sayap pesawat.
◎Print circuit (PCB) pada eletronika.
Mekanisme Kerja

◎ Proses pengerjaan:
◎ Selektif  membuat PCB (dilokalisir) ada 2 cara:
◎ Pelarut disemprotkan pada BK.
◎ BK dibersihkan dalam pelarut.
◎ Tidak selektif (seluruh permukaan).
◎Klasifikasi & seleksi pada maskant
1. Cut & pell maskant dengan karakteristik: Seluruh permukaan
dilapisi dengan maskant, t ebal lapisan maskant pada
permukaan BK 20 200 µm, lapisan maskant dipotong lalu
dikupas, & dapat dilakukan pengerjaan bertingkat.
2. Photo resist maskant: membenamkan dan menyemprotkan
maskant pada permukaan benda kerja lalu dikeringkan.
3. Screen maskant: BK dibersihkan dr debu & minyak lalu diberi
tirai; tirai diberi pelapis sesuai pola.
Gambar.6 Proses Chemical
Machining
Electro Chemical Machining
(ECM)
◎ Biasanya dilakukan pada proses penyepuhan.
◎ Proses kimia yang terjadi dikenal dengan nama
elektrolisis.
◎ Proses yang paling dikenal adalah pelapisan
dengan kromium (Cr).
◎ Arus listrik yang digunakan adalah DC.
ECM untuk produksi zat

ECM untuk produksi zat proses yang terjadi:


NaCl(aq) Na(aq)+ + Cl(aq) -
Anode : 2Cl-aq)  Cl-(aq) + 2e-
Katode : 2H2O(l) + 2e-  H2(s) + 2OH- (aq) +
Reaksi sel : 2Cl-(aq) + 2H2O(l) )  Cl-(aq) + H2(g) + 2OH-(aq)
ECM untuk penyepuhan

ECM untuk penyepuhan proses yang terjadi:


Anode : Ag(s)  Ag+(aq) + e-
Katode : Ag+(aq) + e-  Ag(s) +
Reaksi sel : Ag(s) + Ag+(aq)  Ag(s) + 3CO2(g) + Ag(l)
Electro Chemical Grinding
(ECG)
◎ Mekanisme kerja feeding antara ECG dengan mesin
gerinda konvensional adalah sama.
◎ Perbedaan: ada pada gerakan pengerjaan pada benda kerja.
◎ Gerinda konvensional proses abrasi dilakukan oleh roda
gerinda, sedangkan ECG 95% karena pelarut anodis oleh
elektronik.
◎ Prinsip dasar:
◎ 95% karena peralatan anodis dan sisanya oleh proses
abrasi dan pelepasan lapisan yang telah teroksidasi.
◎ Katoda (-): piringan logam dg butiran amplas yang
tertanam
◎ Anoda (+): benda kerja
◎ Fungsi abrasif pada roda gerinda:
◎ Isolator BK dengan pahat.
◎ Untuk membuang lapisan penghalang (passive layer) yang
berada di antara pahat dg BK.
◎ Untuk proses pengerjaan material.

Gambar.7 Mesin Electro Chemical


Grinding
Electro Discharge Machining (EDM)

◎ Proses yang dilakukan dengan EDM meliputi cutting, drilling, &


grinding.
◎ Prinsip kerja: pahat & BK berada dalam cairan dielektrikum* untuk
menghasilkan loncatan bunga api listrik (BAL) maka beda tegangan
diantara kedua benda tersebut harus melalui breakdown voltage pada
celah dielektrikum tersebut.
◎*dielektrikum: larutan kimia  teori kuantum pd orbit ttt, jika elektron
pindah ke orbit ttt maka elektron tsb akan berpindah tempat dan berubah
sifat.
◎ Breakdown voltage besarnya tergantung pada:
◎ Jarak pd dua posisi terdekat antara pahat & BK.
◎ Sifat isolator.
◎ Tingkat pencemaran pd celah.
◎ Saat terjadi BAL maka permukaan benda kerja akan mengalami kenaikan
suhu antara 8000 – 12.0000C.
Layout of EDM
dielektrikum


-

-
POWER ↕
SUPPLY

+++++++++++++++++++

Benda kerja
fixture
5.Proses Permesinan
Khusus
Proses Pemesinan Khusus
Disini digunakan gas kering dengan tekanan 25 sampai 200 lb/in 2
(0,2 sampai 1,4 MPa) dialirkan melalui lubang nosel dengan
diameter 0,003 sampai 0,040 in. (0,075 sampai 1,0 mm) pada
kecepatan 500 sampai 1000 ft/min (2,5 sampai 5,0 m/s). Gas
yang digunakan adalah udara kering, nitrogin, dioksida karbon,
dan helium.

Gambar.8 Pemesinan Pancaran Abrasif


Proses Pemesinan Suhu Dingin

Proses pengerjaan dingin merupakan pembentukan plastis


logam di bawah suhu rekristalisasi pada umumnya
dilakukan disuhu kamar jadi tanpa pemanasan benda kerja.
Suhu rekristalisasi yang dimaksud adalah suhu pada saat
bahan logam akan mengalami perobahan struktur mikro.
Perubahan struktur mikro ini akan mengakibatkan
perobahan karakteristik bahan logam tersebut.
Proses Pembentukan Dengan Listrik

Proses pengerjaan dingin (cold working) yang


merupakan pembentukan plastis logam di bawah suhu
rekristalisasi pada umumnya dilakukan disuhu kamar jadi
tanpa pemanasan benda kerja.  Cold working sangat baik
untuk produksi massal, mengingat diperlukannnya mesin-
mesin yang kuat dan perkakas yang mahal Produk-produk
yang dibuat biasanya harganya sangat rendah. Selain itu
material yang menjadi sampah relatif lebih kecil daripada
proses pemesinan.
Klasifikasi proses pengerjaan dingin dapat dibagi
menjadi :
1. Squeezing ( pengecoran)
2. Shearing (pemotongan)
3. Drawing (penarikan)
4. Bending (pembengkokan)
5. H.E.R (membentuk dengan energi tinggi)
1. Squeezing (pengecoran)

Sebagian besar dari proses ini identik dengan


pengerjaan panas. Alasan utama dalam
pembentukan dingin adalah keakuratan dimensi
dan peningkatan permukaan akhir.
Gambar.9 Squeezing Machine
2. Shearing
Shearing merupakan proses pemotongan bahan
tanpa pembentukan chip atau tanpa menggunakan
burning atau melting. Jika cutting blade lurus
dinamakan shearing sedangkan jika cutting blade
berbentuk lengkungan, bisa dinamakan blanding,
piercing, notching dan trimming.
Gambar.10 Shearing Machine
3. Cold Drawing
Cold drawing merupakan
proses pembentukan
dingin secara plastis dari
metal sepanjang
sumbunya.
Gambar.11 Cold Drawing Machine
4. Bending
Bending merupakan proses deformasi secara plastik dari
logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau
hampir tidak mengalami perubahan perubahan luas
permukaan. Bending menyebabkan logam pada sisi luar
sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada sisi
lainnya mengalami tekanan.
Gambar.12 Bending Machine
5. High Energy Rate Forming

Pada prinsipnya HER merupakan proses

pembentukan logam secara plastis dengan

menggunakan energy yang tinggi dalam interval

yang singkat. Seringkali High Energy Rate

Forming disingkat dengan Herf.


Penyemprotan Logam
Penyemprotan logam (Metal Spray) merupakan suatu solusi
engineering untuk rekondisi, perlindungan korosi , panas,
atau modifikasi permukaan dengan cara melapisi dengan
material lain dengan cara disemprotkan pada kondisi
tertentu. Partikel-partikel bahan tambah berada di dalam
gun (Jet) dengan temperatur diatas melting point dan
didorong dengan angin bertekanan tinggi.
Prosesnya penyemprotan logam
digambarkan sebagai gabungan
atau kombinasi antara pemanfaatan
energi panas untuk pemanasan atau
peleburan dengan energi kinetik
untuk mengalirkan dan
mendispersikan leburan/lelehan
yang diarahkan ke permukaan
benda kerja.
Gambar.13 Contoh Penyemprotan Logam
Penyemprotan Logam
Berdasarkan sumber panas yang dipakai : Berdasarkan kecepatan partikel :

1.Combustion 1. Low Velocity : Kecepatan


partikelnya 50-100 m/dtk
2.Plasma
2. High velocity : atau sering
3.Arc spray
disingkat HVOF (High
velocity oxyfuel ), yang
kecepatan partikelnya bisa
mencapai 200-1000 m/dtk.
1. Combustion
Combustion yaitu sumber panas yang dipakai dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar dengan oksigen. Bahan tambahnya
bisa berupa wire ( kawat ) dan powder.

Gambar.14 Combustion
2. Plasma

Plasma adalah gas yang luminous dengan

derajat pengantar arus dan kapasitas termis yang

tinggi, yang dapat menampung temperatur jauh

diatas 5000 °C. Plasma merupakan sumber

panas yang dipakai kombinasi dari pembakaran

bahan bakar dan oksigen dengan plasma.


Gambar.15 Plasma
3. Arc spray
Arc spray merupakan sumber yang panasnya dari energi
listrik dengan bahan tambahnya berupa wire. Arus listrik
yang dipakai yaitu arus searah (DC) dengan tegangan 30 V
– 50 V, besarnya arus tergantung dari diameter wire yang
dipakai 100 A hingga 300 A.
Prinsip kerja arc spray yaitu dengan mengkonsletkan
wire (Kawat) yang disambung kekutub (+) dengan wire
yang disambung kekutub (-) di gun , sehingga timbul
hubungan pendek yang mengakibatkan melelehnya wire
tersebut, bersamaan itu disemprotkan angin bertekanan, dan
hal ini berlangsung secara terus menerus.
Gambar.16 Arc Spry Machine
6.Aplikasi Produk
Mesin Non
Konvensional
Gambar.17 Silicon Quarz Gambar.18 Cindra Mata
Gambar.19 Ruby

Gambar.20 Ceramics Oxides


Gambar.21 Press Tool Gambar.22 Tungsten Carbide
Gambar.23 Acid Etching Gambar.24 Glass
Referensi

http://xindustri.blogspot.co.id/2016/06/proses-
manufaktur-pemesinan-non.html
http://pororo12.blogspot.co.id/2010/01/metal-
spray-coating.html
http://mechanicalinventions.blogspot.co.id/2015
/09/ultrasonic-machining-usm-working.html

Anda mungkin juga menyukai