Anda di halaman 1dari 22

Oleh Kelompok 8

1. Adrina Usman :A31121014 MEMAHAMI DAN


2. Dita Reskiani : A31121011
3. Moh. Alif S. Korompot : A31121022
MEMBUAT
LAPORAN
KEUANGAN
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil
akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan
transaksi keuangan.
Laporan keuangan disajikan dengan maksud
memberikan informasi mengenai posisi harta, utang,
dan modal serta perolehan laba atau rugi yang
menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam
rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan
dalam pengambilan keputusan.
Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya
laporan keuangan yang disusun dalam
 perusahaan dagang meliputi:
 1.laporan laba/rugi,
 2. laporan perubahan modal,
 3. neraca,
 4. laporan arus kas.
Laporan Keuangan biasanya dilaporkan oleh perusahaan publik
sebanyak empat kali, dalam periode per tiga bulanan. Tiap
laporan biasanya harus sudah bisa diumumkan pada hari
terakhir bulan berikut per masing-masing periode tiga bulanan,
misal laporan Maret harus sudah keluar akhir April, laporan
Juni harus keluar Juli, dst.
Pengecualian adalah laporan keuangan periode terakhir pada
triwulan ke-4 yang juga dianggap sebagai laporan keuangan
tahunan, karena laporan tahunan harus diaudit, maka
penerbitannya agak lama dan biasanya maksimal tanggal 31
Maret setiap tahunnya.
B. Jenis-jenis Laporan Keuangan
1. Laporan Neraca
Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet)
berguna untuk menimbang posisi keuangan
perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi kanan
untuk Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah
akuntansi kadang-kadang aset disebut sebagai
Aktivas, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva
(atau liabilities).
Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus
bernilai sama. Maka disebut seimbang (balance). Aturan ini
agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta perusahaan
agar bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah
orang lain dapat membaca di mana, kemana, dan kapan
keuangan perusahaan berubah. Aset adalah harta yang
dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas,
benda tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang
bergerak seperti kendaraan, dan bahkan ada juga harta non
fisik (seperti nilai yang dibayar untuk akuisisi anak
perusahaan).
 Yang dimaksud dengan Neraca adalah laporan
yang berisi harta (asset), utang atau kewajiban-
kewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta
modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat
tertentu. Oleh karena itu Neraca terdiri dari tiga
kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.
 Untuk kelompok aktiva diklasifikasikan dari
tingkat likuiditasnya (mudah diuangkan).
Klasifikasi untuk aktiva:
a. Aktiva lancar (Current assets)
b. Aktiva tetap (Fixed assets)
 Aktiva lancar
terdiri dari semua aktiva yang mudah dijadikan uang dalam jangka
waktu yang relatif pendek. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari:
1. Kas: uang tunai, uang di bank, cek, wesel pos, dan tabungan di bank.
2. Wesel Tagih (Not Receivable): surat janji (promes) yang datang dari
seseorang tentang kesanggupan membayar pada tanggal tertentu.
Wesel (promes) ini dapat dijual seketika untuk dijadikan uang tunai.
3. Piutang Dagang (Account Receivable): yaitu tagihan kepada para
langganan baik perorangan atau perusahaan sebagai akibat dari
kegiatanperusahaan piutang pada umumnya mempunyai jangka
waktu yang tetap sesuai.
4. Persediaan Barang (MerchandiseInventory): terdiri dari barang dagangan
yang sengaja dibeli untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan.
5. Perlengkapan Toko (Store Sapplies): yaitu semua perlengkapan toko seperti
kertas
pembungkus, peti-peti kemasan, karton dan sebagainya.
6. Perlengkapan Kantor (Office Supplies): terdiri dari alat-alat tulis seperti
kertas tik, kertas stensil, pensil, amplop, blanko-blanko surat, dan sebagainya.
7. Biaya-biaya yang dibayar di muka (Prepaid Expence): yaitu seluruh biaya-
biaya yang telah dibayar lebih dahulu walaupun belum masanya. Karena biaya
ini telah dibayar di muka, maka kita mempunyai tagihan. Contoh: uang muka
sewa.
Aktiva Tetap (Fixed/Plant Assets)

terdiri dari aktiva yang sifatnya relatif tetap dan


mempunyai jangka waktu perputaran lebih dari satu
tahun. Aktiva ini dapat berwujud atau tidak
berwujud. Adanya aktiva tetap ini untuk
menjalankan aktivitas perusahaan bukan untuk
dijual.
Termasuk di dalamnya antara lain:
1. Peralatan Kantor (Office Equipment): uaitu peralatan kantor yang tahan
lama
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik dan peralatan lainnya.
2. Alat Pengangkut (Delivery Equipment): sarana perusahaan yang
dipakai untuk
mengangkut barang seperti: truk, gerobak, dan sebagainya.
3. Gudang (Building): yaitu bangunan perusahaan baik untuk tempat
usaha seperti toko atau kantor.
4. Mesin-mesin (Machinery): yaitu mesin-mesin untuk memperoduksi
barang seperti mesin cetak, mesin pintal, tenun, dan sebagainya.
5. Tools (alat-alat): ialah alat-alat untuk menjalankan perusahaan misalnya
kunci, catok, dongkrak dan sebagainya.
Penyusunan Neraca

Penyusunan Neraca dapat dilakukan dalam 2 cara:


1. Bentuk laporan (Staffel)
Neraca bentuk staffel adalah bentuk neraca yang
disusun memanjang ke bawah dan saldo diletakkan
pada bagian samping di kolom debet dan kredit.
2. Bentuk Scontro
Sumber penyusunan Neraca diambil dari kertas kerja
lajur Neraca dengan ketentuan sebagai berikut:
 a. untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet.
 b. untuk kewajiban datanya di lajur Neraca sebelah
kredit.
 c. untuk modal diambil dari modal akhir hasil
laporan perubahan modal.
2. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
 Seperti namanya, laporan ini mengungkap bagaimana kinerja
perusahaan, apakah menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di
dalam laporan ini kita dapat melihat jumlah pendapatan bersih (net
revenues/sales), serta biaya (beban) untuk mewujudkan penjualan
tersebut baik berupa bahan baku dan biaya utama lainnya. Setelah
dikurangi beban pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang
namanya laba kotor (gross profit/income). Laba kotor artinya laba
yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum dikurangi biaya-
biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan. Dari sana kita
bisa tahu biaya administrasi untuk menjalankan perusahaan, biaya
pemasaran, dll. Setelah dikurangi biaya rutin perusahaan inilah maka
kita akan mendapatkan yang namanya laba usaha (operating income).
 Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi kurs
dll. Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita
akan mendapatkan nilai akhir yang bernama laba bersih (net
income). Angka inilah yang merupakan keuntungan/kerugian
perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah yang
kemudian bisa diatribusikan kepada pemegang saham.
Dalam laporan ini biasanya kita juga bisa mendapatkan data
laba bersih per saham. Seandainya ada perusahaan yang
tidak mencantumkan angka ini, bisa kita hitung sendiri
dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham
beredar.
Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber
penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam
menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang
harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi
adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan
beban pada akhir periode akuntansi.
 Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua
bentuk, yaitu sebagai berikut.
a. Bentuk Langsung (Single Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan
menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya.
Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi.
b. Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan
memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta
memisahkan
pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari
selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih usaha.
3. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Capital
Statement)
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang
menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari modal awal
menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau
yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan
modal antara lain:
 a. besarnya modal awal periode,
 b. adanya laba atau rugi usaha,
 c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,
 d. adanya investasi tambahan dari pemilik,
 e. besarnya modal akhir periode.
 Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku
dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan
atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk
perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT)
istilah untuk laporan perubahan modal adalah
laporan laba ditahan (returned earning statement).
4. Laporan Arus Kas
 Inilahlaporan penting lain yang berguna sebagai
mekanisme kontrol apakah pelaporan laba/rugi atau
neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada
penjualan barang kepada perusahaan lain, biasanya
perusahan tidak langsung menerima dana yang bisa
dimasukkan kas, tetapi transaksi penjualan ini akan
dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya
laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol
apakah penjualan menghasilkan kas atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai