“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama
Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai
Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan
Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana,
Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai
Pancasila 1 Juni 1945.”
MEWUJUDKAN
BALI ERA BARU
3
•Visi menuju
Dimensi pertama, bisa menjaga
•BALI ERA BARU, yaitu : keseimbangan Alam, Krama, dan
Kebudayaan Bali, Genuine Bali
•Suatu Era yang ditandai
dengan tatanan kehidupan
baru; Bali Dimensi kedua, bisa memenuhi
•yang Kawista, Bali kang kebutuhan, harapan, dan aspirasi
tata-titi tentram kerta Krama Bali dalam berbagai aspek
raharja, gemah ripah kehidupan; dan
Dimensi ketiga, merupakan manajemen resiko atau risk
lohjinawi, yakni tatanan management, yakni memiliki kesiapan yang cukup dalam
mengantisipasi munculnya permasalahan dan
kehidupan holistik yang tantangan baru dalam tataran lokal, nasional, dan
meliputi 3 (tiga) dimensi global yang akan berdampak secara positif maupun
negatif terhadap kondisi di masa yang akan datang.
utama, yaitu:
MISI DINAS PENDIDIKAN
KEPEMUDAAN DAN DAN OLAHRAGA
Dari 22 (dua puluh dua) Misi Gubernur Bali, Dinas Pendidikan Kepemudaan
dan Olahraga Provinsi Bali mendukung :
MISI 4 Memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau, merata, adil, dan
berkualitas serta melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas
MISI 6 dan berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang
kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Krama Bali.
BIDANG 2 BIDANG 4
KESEHATAN ADAT, AGAMA,
DAN TRADISI, SENI,
PENDIDIKAN DAN BUDAYA
4. Menyiapkan sistem pendidikan PAUD/TK-Hindu berbahasa Bali dalam bentuk Pasraman di Desa Adat.
6. Percepatan program peningkatan sradha dan bhakti serta Sad Kerthi khususnya generasi muda melalui berbagai media.
8. Melaksanakan secara langsung dan massif sosialisasi program dan peraturan melalui media Bali TV, radio, dan media online.
9. Mengakses program di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan termasuk program dampak Covid-19.
PROGRAM KERJA DAN AGENDA
PEMBANGUNAN 2021
PROGRAM PROGRAM PEMUDA DAN OLAH RAGA
1. Penguatan organisasi pemuda berbasis adat (Yowana)
2. Fasilitasi program pembinaan dan pemberdayaan Yowana
3. Pengembangan olah raga Pendidikan
4. Pembibitan olah raga untuk jenis yang menjadi potensi unggulan Bali.
5. Menyelenggarakan kegiatan olah raga/ permainan tradisional Bali sebagai implementasi Perda No.4 Tahun 2020 tentang
Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
7. Melaksanakan secara langsung dan massif sosialisasi program dan peraturan melalui media Bali TV, radio, dan media online.
Pada jadwal dan di lokasi vaksinasi yang telah ditentukan pemda, pendidik dan
tenaga kependidikan wajib:
Membawa kartu identitas diri bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang
sudah terdaftar; atau
1
Pemerintah senantiasa mengkaji kebijakan pembelajaran pada masa pandemi
sesuai dengan konteks perkembangan pandemi dan kebutuhan pembelajaran
Prinsip penyelenggaraan pendidikan selama pandemi COVID -19 adalah
• Kesehatan dan keselamatan prioritas utama dalam penetapan kebijakan dan
penyelenggaraan pendidikan
• Mempertimbangkan tumbuh kembang dan hak anak selama pandemi COVID-
19
6% 94% Zona
merah
* persentase PTM dan PJJ dihitung dari pelaporan 183.566 satuan pendidikan (data per 23 Maret
2021)
* peta zona risiko per 21Maret 2021
2
1
Indonesia adalah satu di antara empat negara di kawasan Asia Timur
dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara
penuh. Sementara 23 negara lainnya sudah.
4 Infeksi pada anak (di bawah umur 18tahun) secara umum bergejala ringan.
5 Anak memiliki kerentanan lebih rendah terhadap infeksi dibandingkan orang dewasa.
5 Anak memiliki kerentanan lebih rendah terhadap infeksi dibandingkan orang dewasa.
*Bagi satuan pendidikan di daerah yang sudah ataupun dalam proses melakukan pembelajaran tatap muka terbatas
walaupun belum divaksinasi tetap diperbolehkan selama mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan izin pemerintah
daerah
Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan divaksin COVID-19
secara lengkap, satuan pendidikan wajib menyediakan layanan pembelajaran tatap
muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembelajaran
jarak jauh
Satuan pendidikan wajib memenuhi daftar periksa sebelum memulai layanan pembelajaran
tatap muka terbatas.
Pembelajaran tatap muka terbatas dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh untuk
memenuhi protokol kesehatan.
Orang tua/wali dapat memutuskan bagi anaknya untuk tetap melakukan pembelajaran jarak jauh
walaupun satuan pendidikan sudah memulai pembelajaran tatap muka terbatas.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil, dan kantor Kemenag wajib melakukan
pengawasan
terhadap pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil pengawasan dan/atau jika terdapat kasus konfirmasi COVID-19, pemerintah
pusat, pemerintah daerah, kanwil, kantor Kemenag, dan kepala satuan pendidikan wajib
melakukan penanganan kasus dan dapat memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka
terbatas di satuan pendidikan.
Dalam hal terdapat kebijakan pemerintah pusat untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran
COVID-19, maka pembelajaran tatap muka terbatas dapat diberhentikan sementara sesuai jangka
waktu kebijakan.
Pembelajaran tatap muka terbatas tetap mewajibkan seluruh warga satuan
pendidikan untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat (1/2)
● SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, SD, MI, dan program kesetaraan: jaga jarak minimal
Kondisi Kelas
1,5 (satu koma lima) meter dan maksimal 18(delapan belas) peserta didik per kelas.
● SDLB, MILB, SMPLB, MTsLB dan SMLB, MALB: jaga jarak minimal 1,5 (satu koma
lima) meter dan maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas.
● PAUD: jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter dan maksimal 5 (lima) peserta
didik per kelas.
Satuan pendidikan juga dapat memanfaatkan ruang-ruang terbuka sebagai tempat
pembelajaran tatap muka terbatas.
Perilaku wajib di seluruh lingkungan ● Menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker sekali pakai/masker bedah yang
satuan pendidikan menutupi hidung dan mulut sampai dagu. Masker kain digunakan setiap 4 jam atau
sebelum 4 jam saat sudah lembap/basah.
● Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan
(hand sanitizer).
● Menjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter dan tidak melakukan kontak fisik
seperti bersalaman dan cium tangan.
● Menerapkan etika batuk/bersin.
Pembelajaran tatap muka terbatas tetap mewajibkan seluruh warga
satuan pendidikan untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat ( 2 / 2 )
Kondisi medis warga satuan ● Sehat dan jika mengidap penyakit penyerta (comorbid) harus dalam kondisi terkontrol.
Pendidikan ● Tidak memiliki gejala COVID-19, termasuk orang yang serumah dengan warga satuan
pendidikan.
Kegiatan Olahraga dan Tidak diperbolehkan di satuan pendidikan, namun Diperbolehkan dengan tetap menjaga
Ekstrakurikuler disarankan tetap melakukan aktivitas fisik dirumah. protokol kesehatan.
● Secara konsisten memberikan edukasi penerapan ● Melalui dinas pendidikan dan kesehatan: memastikan
protokol kesehatan sebagai upaya membangun pemenuhan daftar periksa di setiap satuan pendidikan,
budaya disiplin di satuan pendidikan memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran
tatap muka terbatas di satuan pendidikan
● Memastikan seluruh pembelajaran tatap muka
terbatas dilaksanakan dengan memenuhi seluruh ● Melalui dinas perhubungan: memastikan adanya akses
protokol kesehatan transportasi yang aman ke dan dari satuan
pendidikan
● Menyiapkan satgas COVID-19 di satuan
pendidikan, yang melibatkan komite sekolah ● Bersama satgas COVID-19 daerah: melakukan testing jika
ditemukan warga satuan pendidikan yang bergejala dan
● Melakukan penanganan kasus dan dapat menutup melakukan tracing jika ditemukan kasus konfirmasi positif
sementara pembelajaran tatap muka terbatas
ketika ditemukan kasus konfirmasi COVID-19 ● Melakukan penanganan kasus dan dapat menutup
sementara pembelajaran tatap muka terbatas ketika
ditemukan kasus konfirmasi COVID-19
Mari bersama-sama memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan hak belajarnya dengan aman dan selamat!
Balanced scorecard slide 10
MATUR
SUKSMA