Anda di halaman 1dari 31

KURIKULUM

ERA MERDEKA BELAJAR

Sabtu, 20 Juni 2020

Awaluddin Tjalla
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
Kapuskurbuk 2016 s/d 2020
Sistematika

1 Isu-isu Kunci

2 Refleksi atas Pendidikan Indonesia saat ini

3 Memahami Kebijakan Kemdikbud

4 Arah Pengembangan Kurikulum

10
1 ISU-ISU KUNCI
Penduduk Indonesia Diperkirakan
Mencapai 318,9 Juta Tahun 2045

TFR:Total Fertility Rate / Angka kesuburan


IMR: Infant Mortality Rate/Angka kematian bayi
Pengaruh Transformasi Digital pada REVOLUSI INDUSTRI 4 .0 : TECHNO LO GY DISRUPTIO N
Pasar Kerja  N E W C UL TURE
► >55 % organisasi menyatakan bahwa digital
talent gap semakin lebar (LinkedIn, 2017).
► Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan
tenaga kerja dengan teknologi digital (Parray, ILO,
2017).
► Semakin pentingnya kecakapan sosial (socialskills)
dalam bekerja (The Economist, 2017).
Mutu
n Pendidikan
Berdasarkan hasil historis
Tingkat partisipasi sekolah di Indonesia tinggi, PISA, peningkatan kualitas
namun kualitas pendidikan masih sangat pendidikan Indonesia sangat
rendah. lambat.
Programme for International Student Assessment (PISA), 2015 Diperkirakan Indonesia
baru
564

556
535

600
dapat mencapai skor

493
493
490

403
397
500

386
400 rata- rata OECD pada
300
200
Mathematics tahun 2065.
Reading
100 Sumber: LEARNING to Realize Education's Promise –
Science World Development Report (WDR) 2018, World Bank
0

Singapura Jepang Korea China Vietnam Rata-rata Thailand Indonesia

Berdasarkan skor PISA 2015, kemampuan matematika, membaca, dan Peningkatan skor PISA
sains pelajar Indonesia tertinggal jauh dari negara tetangga dan rata-rata setiap pelajar menjadi rata-rata 420
negara OECD. Sumber: PISA, OECD atau setara Thailand saat
(2016)
ini akan meningkatkan 0,6%
Akibatnya, keahlian dasar tenaga kerja di Indonesia sangat pertumbuhan ekonomi
rendah.
tahunan Indonesia selama 2020-
Sebagai perbandingan, keahlian tenaga kerja lulusan Pendidikan
Tinggi di 2060 dari baseline.
Indonesia setara keahlian tenaga kerja lulusan SMA ke bawah di
Denmark.
Sumber: The Need for a Pivot to Learning: New Data on Adult Skills from Indonesia - Pritchett Sumber: OECD Economic Surveys Indonesia, Oktober
(2016) 2018 12
5
Keterampilan yang dibutuhkan

Keterampilan-keterampilan
baru akan dibutuhkan dalam
era otomasi ini bukan hanya
keterampilan teknologi,
namun juga keterampilan
sosial, emosional dan
keterampilan kognitif yang
lebih tinggi, seperti
kreativitas dan kemampuan
pemecahan masalah yang
rumit
Sumber: McKinsey, Automation and the Future of Work in Indonesia, 2019
2 REFLEKSI ATAS PENDIDIKAN INDONESIA SAAT INI
Disparitas Hasil Pembelajaran

Skor rata-rata provinsi terbaik bahkan lebih tinggi daripada skor siswa klaster
terbaik di 10 prov insi 11
Disparitas Hasil Pembelajaran

Skor/Nilai UN

Disparitas pencapaian antara dua kabupaten/kota sangat tinggi

12
Data PISA (2003-2015):
Peningkatan kualitas, namun belum terlalu cepat

PISA RESULTS BY GRADE, PISA YEAR


AND SOCIOECONOMIC CONDITIONS
500

10th grade - 2015


480

460

440 a - 2003
10th gr ade

420

400

380

360

9th grade - 2015 340

9th grade - 2003 320

300
-4 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5

Gains of 9 th graders are larger than 10 th graders.


Larger gains are observ ed on wealthier students on 9 th grades.
13
Keterampilan Abad 21 sebagai Kunci

• Hasil meta-analysis WEF


mengidentifikasi 16 keterampilan
yang diperlukan di pasar kerja abad 21
• Keterampilan tersebut didominasi oleh
Literasi dasar
Bagaimana siswa dapat menerapkan
Kompetensi
Bagaimana siswa dapat menghadapi
Karakter
Bagaimana siswa menghadapi
literasi dasar, kompetensi dan karakter
keterampilan dasar dalam kehidupan sehari-hari tantangan yang kompleks perubahan
• Tidak ada pengetahuan teknis
1. Literasi
Membaca
1. Berpikir Kritis/ 1. Keingintahuan teridentifikasi
problem solving

2. Literasi 2. Kreativitas 2. Inisiatif


Matematika

3. Literasi 3. Komunikasi 3. Ketabahan/Grit


Sains

4. Literasi TIK 4. Kemampuan


4. Kolaborasi
Beradaptasi
5. Literasi
Keuangan 5. Kepemimpinan

6. Literasi Budaya
Sumber: World Economic Forum, 2018
Warga Negara 6. Kesadaran social dan
budaya

12
KURIKULUM 2013
Prinsip KTSP, Diversifikasi, Pendidikan Karakter pada kurikulum 2006 diperkuat kembali dalam kurikulum
2013 dengan nama penguatan pendidikan karakter sebagai respon kebutuhan kompetensi abad 21
Kompetensi Abad 21
Kemampuan Belajar
Literasi Kecakapan Hidup
dan Berinovasi
• Berpikir Kritis dan Penyelesaian Literasi baca tulis, literasi • Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Masalah numerasi, literasi sains, • Inisiatif dan Mandiri
• Kreativitas dan Inovasi literasi digital, literasi • Interaksi Lintas Sosial-Budaya
• Komunikasi finansial, dan literasi budaya • Produktivitas dan Akuntabilitas
• Kolaborasi dan kewarganegaraan • Kepemimpinan dan Tanggung Jawab

Karakter (Pendidikan Karakter atau PPK?)


Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur, adil, empati,
penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, integritas, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai
prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli dll.

13
(Sumber: Puskurbuk Kemendikbud)
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013

SKL Struktur Mata Pelajaran

Kompetensi Inti
Standar Isi & Standar
Kompetensi Dasar
Penilaian
Silabus

Standar Proses RPP

Standar Pendidik & Standar Sarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan


Tenaga Kependidikan Prasarana Pendidikan
KONDISI YANG TERJADI

SKL, Standar Isi, Standar Proses, Silabus, RPP, dan bahan ajar yang
dan Standar Penilaian ditetapkan SKL tidak dirujuk oleh standar
seharusnya dikembangkan di tingkat
oleh pemerintah dan tidak selalu lainnya sehingga antar standar
sekolah, saat ini masih
relevan dengan kebutuhan tidak ada kaitan yang jelas.
menggunakan yang disediakan oleh
sekolah. pemerintah tanpa penyesuaian.

15

15
Siklus Pembelajaran (Learning Cycle)

23
Faktor-Faktor Penentu Kualitas Hasil Belajar

22
Teaching Strategy: Not all teachable but catchable

26
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter

Religius
Jujur
Toleransi
Disipli
Olah Hati Kerjan Keras
Kreatif Religius
(Et ika)
Mandiri
Demokratis emangat
Rasa Ingin
Olah Olah S Kebangsaa
Tahu n Integritas Nasionalis
Raga Karsa Cinta Tanah
Menghargai Air
Prestasi Nilai Inti
(Kinest et ika) (Est etika)
Bersahabat/Komunikatif (Core Values)
Cinta Damai
Gemar Membaca
Olah Pikir Peduli Lingkungan
Peduli Sosial Gotong
( Lit erasi) Mandiri
Tanggung Jawab Royong
(dan lain-lain)

Filosofi Pendidikan Karakt er Ki Hajar Dewant ara Pasal 3 Perpres No. Krist alisasi Nilai-Nilai
87/2017
Tentang PPK *Nilai-nilai ut ama disesuaikan dengan
GNRM,
kearifan lokal dan kreat iv it as sekolah
25
3 KEBIJAKAN MENDIKBUD
“Kita harus mencari sebuah model baru, cara baru,
nilai- nilai baru dalam mencari solusi dari setiap
masalah
dengan inovasi-inovasi. Kita semuanya harus
mau dan akan kita paksa untuk mau. Kita harus
meninggalkan cara-cara lama, pola-pola lama, baik
dalam mengelola organisasi, baik dalam
mengelola lembaga, maupun dalam mengelola
pemerintahan.”

–Presiden Joko Widodo


TIGA HAL PENEKANAN MENDIKBUD
Awal Masa Jabatan
MERUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN
Pelibatan guru dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas dan Kemerdekaan Guru
pembelajaran
Berikan ruang yang besar pada guru untuk berinovasi
(Perbaikan pada regulasi yang menghambat)
Perbaikan dalam bentuk GERAKAN
Diberikan resource yang dibutuhkan pada guru
PEMBARUAN PENDIDIKAN
(supporting)
Kurikulum (tools) berdasarkan pilihan/peminatan
anak didik
Pendidikan merupakan Agenda Riil
Masyarakat Kampanye untuk melakukan perubahan

22
VISI & MISI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk
Visi mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman & berakhlak mulia, gotong
royong, dan berkebinekaan global

1 Beriman& Berakhlak
Mulia

Berkebinekaan Mewujudkan pendidikan yang relevan dan


2 global berkualitas tinggi, merata dan
berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur
dan teknologi
3 Gotong Royong
Mewujudkan pelestarian dan pemajuan
kebudayaan serta pengembangan bahasa
4 Mandiri dan sastra

Misi Mengoptimalkan peran serta seluruh

5 Bernalar Kritis pemangku kepentingan untuk


mendukung transformasi dan reformasi
pengelolaan pendidikan dan kebudayaan
6 Kreatif

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


ARAH KEBIJAKAN KEMENDIKBUD
MERDEKA BELAJAR

Iwan Syahril | Kebijakan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Merdeka Belajar
silaturahmi dan dialog pendidikan Ikatan Sarjana Manajemen dan Administrasi Pendidikan Indonesia (ISMAPI) | Sabtu, 30 Mei 8
2020
SDM yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

Berakhlak Kebinekaan
Mulia Global

Gotong
Mandiri
PELAJAR Royong
PANCASIL
A

Bernalar Kreatif
Kritis

Pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja

Sumber: Kemendikbud
4 ARAH PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum yang lebih simple, lebih mudah diimplementasikan


dan dapat menjawab tantangan masa depan
KERANGKA KURIKULUM & KURIKULUM SEKOLAH

1. Profil Pelajar Pancasila


Standar
minimum
oleh
Pemerintah
Pusat 3. Program Kurikuler, ko- 4. Prinsip Pembelajaran dan
2. Capaian Pembelajaran
kurikuler, dan ekstrakurikuler Asesmen

5. Buku teks, silabus,


perangkat ajar

Visi, Misi, Tujuan Sekolah Pemerintah


Tujuan Pembelajaran
menyediakan petunjuk
pengembangan
Kebijakan sekolah terkait kurikulum, kurikulum.
Dirancang pedagogi, dan asesmen Lingkup dan urutan area pembelajaran
oleh satuan Pemerintah
pendidikan Silabus mata pelajaran / unit menyediakan
Konteks
pembelajaran alternatif pilihan
kurikulum yang dapat
Sumber daya manusia dan fasilitas diadaptasi satuan
belajar yang tersedia RPP pendidikan
Terjadi Perubahan Kultur
Pemelajaran (Learning Culture)

19
“Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak.
Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat
memajukan kesempurnaan hidup
anak-anak kita”.

Ki Hajar Dewantara

20
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai